com
Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang
mengetahui.
b. Dalam Surah Al-Qiyamah ayat 17-18, berbunyi:
Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya. Maka
ikutilah bacaannya itu.
Allah juga menggunakan kata Al-Quran sebagai salah satu nama dari kitab-Nya yang
diturunkan kepada Nabi utusan yaitu Nabi Muhammad SAW, untuk kemudian disampaikan
kepada umatnya sebagai petunjuk dan keterangan bagi kehidupan di dunia. Sebagaimana
diterangkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 185.
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)
2. Menurut Istilah
Secara istilah ada beberapa pengertian Al-Quran, antara lain:
a. Menurut Syekh Muhammad Abduh
Al-Kitab yakni Al-Quran ialah bacaan yang telah tertulis dalam mushaf yang terjaga
dalam hafalan-hafalan umat Islam.
b. Menurut Muhammad Abdul Azim az-Zarqani
Al-Quran adalah kitab yang menjadi mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW, tertulis dalam mushaf disampaikan secara mutawatir.
c. Menurut Syekh Muhammad Khudari Beik
Al-Quran ialah firman Allah yang berbahasa Arab diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW untuk dipahami isinya dan diingat selalu, disampaikan kepada kita secara
mutawatir, ditulis dalam mushaf dimulai Surah Fatihah diakhiri Surah An-Naas.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat dipahami bahwa Al-Quran mengandung
beberapa unsur antara lain:
a. Wahyu atau kalam ilahi yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
b. Mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW
Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka,
hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang. (QS. Maryam: 11)
b. Perundingan-perundingan yang jahat dan bersifat rahasia, ilham yang bersifat tabiat,
tertuang dalam surat An-Nahl ayat 68
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di
pohon-pohon kayu, di tempat-tempat yang dibuat manusia. (QS. An-Nahl: 68)
c. Perintah, tertuang dalam Surat Al-Maidah ayat 11
dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia, Berimanlah kamu
kepada-Ku dan kepada Rasul-Ku. Mereka menjawab, Kami telah beriman dan
saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh
(kepada kepada seruanmu).
d. Wahyu, tertuang dalam Surah An-Najm ayat 4
Ucapannya itu tiada lain hanya wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (QS. An-Najm:
4)
Adapun secara istilah wahyu memiliki pengertian sebagai berikut.
a. Yang dibisikkan ke dalam sukma, diilhamkan dan isyarat yang lebih mirip kepada
dirahasiakan daripada dilahirkan.
b. Pengetahuan yang diperoleh, telah ada dalam dirinya dengan keyakinan bahwa
pengetahuan itu berasal dari Tuhan seru sekalian alam dengan perantaraan
mendengarkan atau lainnya, maupun tidak melalui perantara.
Dengan begitu dapat dipahami bahwa wahyu ialah pemberitahuaan Allah SWT
kepada para nabi/rasul-Nya mengenai segala sesuatu yang dikendaki-Nya untuk disampaikan
kepada manusia berupa hidayah, pengetahuan, hukum-hukum, berita-berita dan cerita-cerita
Maka Allah mengilhamkan (menghujamkan) kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaan. (QS. Asy-Syam: 8)
Menurut sebagian ulama menerangkan bahwa ilham adalah menuangkan suatu
pengetahuan ke dalam jiwa yang diminta supaya dikerjakan oleh yang menerimanya dengan
tidak lebih dahulu dilakukan ijtihad dan menyelidiki hujjah-hujjah atau alasan agama.
Ilham ialah suatu perasaan halus yang diyakini oleh jiwa, sehingga jiwa itu terdorong
untuk melakukan yang dikehendakinya tanpa disadari dari mana datangnya, keadaannya
mirip dengan perasaan, lapar, haus, sedih, senang, dan sebagainya. Yang menerima ilham
bukan hanya manusia.
Ilham tidak disandarkan dan tidak pula bersandar kepada pengetahuan yang
dihasilkan dari menyelami dalil-dalil agama, hanya suatu nama bagi goresan-goresan hati
yang diciptakan Allah dalam jiwa orang yang berakal lalu ia sadar dan memahamkan maksud
dengan secepat mungkin. Ilham juga bisa berarti naluri, tabiat atau insting.
3. Persamaan dan Perbedaan antara Wahyu dan Ilham
a. Persamaan
Bahwa antara wahyu dan ilham sama-sama:
1) Pemberian Allah SWT
2) Diterima oleh manusia
3) Menimbulkan kepahaman dalam hati
4) Menumbuhkan keyakinan
5) Diberikan untuk kemaslahatan
b. Perbedaan
Wahyu:
1) Diterimakan melalui Jibril
2) Hanya diterima oleh nabi/rasul
3) Sudah tidak akan turun lagi
4) Turunnya tidak dapat diupayakan
Ilham:
1) Dihujamkan langsung oleh Allah
2) Bisa diterima oleh siapa saja termasuk binatang
3) Masih dapat turun
4) Turunnya dapat diupayakan
C. Nama-Nama Lain Al-Quran
Menurut yang dinukilkan dari Al-Jahidh, bahwa Allah menamai kitab-Nya dengan nama yang
berlainan dari nama yang dipakai orang Arab untuk nama bagi himpunan-himpunan perkataan
mereka (syair dan khutbah). Tuhan menamai kumpulan kalam-Nya dengan Al-Quran. Orang
Arab menamai kumpulan syairnya dengan dewan. Tuhan menamai sebagian dari Al-Quran
dengan surah, sebagaimana orang Arab menamai sebagian dari isi dewannya dengan qasidah.
Tuhan menamai sebagian dari surah Al-Quran dengan ayat, sebagaimana orang Arab menamai
sebagian dari qasidahnya dengan qafi (qafiyah).
Al-Quran memiliki beberapa nama yang semuanya menunjukkan isi, fungsi atau sifatnya. Di
dalam Ensiklopedi Islam untuk Pelajar disebutkan ada 78 nama diantaranya:
Inilah Al-Kitab (Al-Quran) yang tidak ada keraguan padanya, sebagai petunjuk bagi mereka
yang bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 2)
2. Al-Furqan (Pembeda antara yang Hak dengan yang Batil)
Maha suci Tuhan yang telah menurunkan Al-Furqan kepada hamba-Nya, agar ia menjadi
pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS. Al-Furqan: 1)
3. Adz-Dzikr (Peringatan)
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Quran) dan sesungguhnya Kami
pulalah yang memeliharanya. (QS. Al-Hijr: 9)
4. Tanzil (Diturunkan)
Dan sesungguhnya Al-Quran itu benar-benar tanzil (diturunkan) oleh Tuhan seru sekalian
alam. (QS. Asy-Syuara: 192)
5. Suhuf (Lembaran-Lembaran)
(Yaitu) seorang rasul Allah (Muhammad) yang membicarakan suhuf (Al-Quran) yang
disucikan. (QS. Al-Bayyinah: 2)
***