Anda di halaman 1dari 8

Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012

ISSN 0852-2979

PENGUKURAN DEBIT DAN KUALITAS AIR SUNGAI CISALAK


PADA TAHUN 2012
Teddy Sumantry
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif - BATAN

ABSTRAK
PENGUKURAN DEBIT DAN KUALITAS AIR SUNGAI CISALAK PADA
TAHUN 2012. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan data debit Sungai Cisalak pada musim
hujan dan musim kemarau serta kualitas air Sungai Cisalak secara umum. Data ini merupakan
masukan pada pengkajian keselamatan Fasilitas Disposal Demo di Kawasan Nuklir Serpong. Hal
ini juga untuk melengkapi Kajian keselamatan yang akan diperlukan pada saat Fasilitas Disposal
Demo dibangun, beroperasi dan pasca penutupan. Metodologi yang dilakukan dengan metode
survei yaitu dengan melakukan kegiatan peninjauan, pengamatan dan pengukuran serta
pengambilan data dan informasi melalui pengamatan langsung dilapangan yang dilakukan setiap
bulan selama tahun 2012. Pengukuran Debit Sungai Cisalak dilakukan dengan Metoda Apung.
Debit sungai yang tertinggi 1218 L/detik jatuh pada bulan April 2012 dan yang terendah 67
L/detik jatuh pada bulan Oktober 2012. Hasil pengukuran menunjukkan kualitas air Sungai
Cisalak dapat dikatagorikan sebagai air untuk pertanian dan perikanan.
Kata kunci : Debit air sungai, Demo Disposal,Kualitas air.
ABSTRACT
MEASUREMENT OF DEBIT AND WATER QUALITY OF CISALAK RIVER IN 2012.
Measurements were performed to obtain debit data of Cisalak river during the rainy season, dry
season and water quality in general. This data is input on the safety assessment of Demonstration
Disposal Facility in Serpong Nuclear Areas. It is also used to complete the safety assessment that
will be required when the Facilities tobe constructed, operational and post closure. Methodology
conducted by survey method, by making observations, measurements and data retrieval are
performed directly in the field every month during the year 2012. The Cisalak river measurements
have done by using Float Method. The highest debit Cisalak river is 1218 L/s in April 2012 and
the lowest 67 L/s in October 2012. That result revealed Cisalak river water quality is categorized
as agriculture and fisheries.
Keyword : River discharge, demo disposal, water quality.

PENDAHULUAN
Kegiatan penyiapan fasilitas disposal demo limbah radioaktif di Kawasan
Nuklir Serpong yang harus aman untuk saat ini dan untuk saat yang mendatang
sedang dilakkukan. Dimana maksud kegiatan penyiapan fasilitas disposal demo
ini perlu dilakukan sebagai data input dalam pengkajian keselamatan lingkungan
fasilitas disposal. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan data debit Sungai
Cisalak baik pada musim kemarau dan musim penghujan.
Kualitas air Sungai Cisalak perlu diiventarisasi untuk mengetahui kualitas
air Sungai Cisalak sebelum dan sesudah adanya fasilitas disposal demo
beroperasi. Keberadaan Sungai Cisalak ini terletak disebelah barat calon lokasi
pembangunan fasilitas disposal dengan jarak kurang lebih 200 meter. Pengukuran
dilakukan setiap bulan pada tahun 2012 melalui metoda survei.

301

Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012

ISSN 0852-2979

Hulu Sungai Cisalak berada didaerah kabupaten Bogor dan selanjutnya


melintasi kawasan PUSPIPTEK sampai ke lembah yang berlokasi disebelah barat
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif dan bermuara atau masuk ke Sungai
Cisadane. Sungai Cisalak ini mempunyai lebar antara 1.5- 2 meter atau lebih
bahkan sampai meluap ke arena persawahan di musim hujan.
Tujuan pengukuran debit dan kualitas air Sungai Cisalak ini adalah untuk
mendapatkan data debit Sungai Cisalak baik di musim kemarau atau di musim
penghujan dan data awal kualitas air Sungai Cisalak sebelum fasilitas disposal
beroperasi terutama pada titik pengamatan hilir. Adapun manfaat dari pengukuran
debit dan kualitas air sungai ini untuk memberi masukan pada kajian keselamatan
dari pembangunan fasilitas disposal demo yang akan dibangun di Kawasan Nuklir
Serpong.
TEORI
Sungai.
Sungai adalah massa air yang secara alami mengalir melalui suatu lembah.
Kebanyakan mengalir di permukaan bumi ke tempat yang lebih rendah, sebagian
meresap di bawah permukaan tanah. Alirannya tidak tetap; kadang deras, kadang
lambat, tergantung kemiringan sungai. Alirannya mengikuti saluran tertentu yang
di kanan kirinya dibatasi tebing yang curam [1].
Debit air sungai adalah jumlah air yang mengalir dari suatu penampang
tertentu (sungai, saluran, mata air) persatuan waktu (L/s). Dalam kegiatan
pengukuran debit air Sungai Cisalak ini digunakan metoda Apung. Metode ini
adalah metode tidak langsung dalam pengukuran debit air, karena hanya
kecepatan aliran yang di ukur, yaitu dengan mengukur waktu yang dibutuhkan
benda apung untuk melewati jarak yang telah di tentukan pada suatu aliran sungai.
Metode ini juga tidak membutuhkan peralatan yang khusus, tetapi dapat
memperoleh hasil yang layak [2].
Air merupakan sumber daya alam yang memegang peranan penting di
dalam kehidupan umat manusia. Air dimanfaatkan dalam berbagai bidang
kehidupan seperti pertanian, peternakan, perikanan, industri, pariwisata, dan
sebagainya. Fungsi-fungsi strategis tersebut telah menempatkan air sebagai sarana
yang vital dalam kehidupan manusia.
Klasifikasi mutu air menurut Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001,
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, dibagi
menjadi empat kelas :
1. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum,
dan atau peruntukan lain yang mensyaratkan mutu air yang sama dengan
kegunaan tersebut;
2. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana
rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi
pertanaman, dan peruntukan lain yang syarat mutu air sama dengan kegunaan
tersebut;
3. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan
air tawar, peternakan, air yang sama dengan kegunaan tersebut;

302

Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012

ISSN 0852-2979

4. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi


pertanaman dan atau peruntukan lain yang mensyaratkan mutu air yang sama
dengan kegunaan tersebut [3].
TATA KERJA
Bahan, Peralatan, dan Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan pengukuran debit dan kualitas air Sungai Cisalak ini
dilaksanakan pada tahun 2012 setiap bulan. Pada bagian hulu ( S 06o 21 02.7
dan E 106o 39 38.4 El 69 m ) dan bagian hilir ( S 06o 20 57.6dan E 106o 39
34.5 El 61 m ).
Alat yang digunakan pada Pengukuran Debit Air Sungai Cisalak ini adalah
: penggaris panjang, tali senar satu gulung, alat pancing, patok besi 5 batang,
pelampung, stopwatch, buku dan alat tulis.
Metoda Penelitian
Prosedur pengukuran debit air di Sungai Cisalak ( Metoda Apung).
a. Ditentukan panjang Sungai Cisalak yang akan diukur kecepatan
arusnya
b. Diukur lebar dan dalam Sungai Cisalak sehingga diperoleh luas
penampang basah ( A )
c. Diukur waktu yang digunakan untuk menempuh jarak yang telah
ditentukan dengan menggunakan pelampung ( a /c rata2 = V )
d. Dihitung debit air Sungai Cisalak dengan rumus : Q = V x A)
Keterangan
Q = debit aliran (L/dtk)
a = panjang Sungai Cisalak yang diukur
A = luas penampang basah (m2) c = waktu jarak tempuh ratat-rata.
V = rerata kecepatan aliran (m/dtk).
Pengukuran Kualitas air Sungai Cisalak.
Air Sungai Cisalak disampling di dua titik pengamatan yaitu di titik
pengamatan hulu dan dititik pengamatan hilir. Pengambilan contoh air Sungai
Cisalak pada lokasi titik pengamatan menggunakan botol plastik berukuran 1 liter.
Kemudian sampel air Sungai Cisalak diukur dengan alat pH meter, Tester dan
Fotometer di laboratorium.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengukuran debit Sungai Cisalak selama tahun 2012 diberikan pada
Gambar 1 Debit Sungai Cisalak pada bulan April tahun 2012 merupakan debit
yang tertinggi yaitu 1217 Lt/detik dan dianggap sebagai puncak musim
penghujan. Bila dikorelasikan data curah hujan dari stasiun Curug bulan April
2012 merupakan curah hujan tertinggi 398 mm, dimana Sungai Cisalak terpantau
banjir dan meluap sehingga menggenangi persawahan sekitar lokasi pengamatan

303

Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012

ISSN 0852-2979

debit Sungai Cisalak. Namun pada tahun 2011 debit Sungai Cisalak tertinggi jatuh
pada bulan Mei yaitu 176.8 L/detik dan sungai tidak banjir serta dianggap kondisi
normal.
Bulan Oktober 2012 merupakan debit Sungai Cisalak yang terendah yaitu
67 Lt/detik sedangkan pada tahun 2011 debit Sungai Cisalak yang terendah jatuh
pada bulan Oktober tahun 2011 yaitu 23 Lt//detik dianggap sebagai puncak
musim kemarau dan jatuh pada bulan yang sama yaitu bulan Oktober [4]. Jadi
selama pengamatan 2 tahun bulan Oktober merupakan bulan debit air Sungai
Cisalak terendah, Sedangkan debit Sungai Cisalak tertinggi tahun 2011 jatuh pada
bulan Mei dan pada tahun 2012 jatuh pada bulan April yaitu maju 1 bulan.
Kondisi banjir Sungai Cisalak yang meluap dan menggenangi persawahan yang
ada disekitar daerah pengamatan, akan tetapi tidak mempengaruhi serta tidak akan
mencapai lokasi tapak SP4, sehingga lokasi calon tapak fasilitas disposal demo
merupakan daerah bebas banjir walaupun Sungai Cisalak hanya berjarak kurang
lebih 200m dari lokasi calon tapak Disposal demo/SP4.

Gambar 1. Hasil Pengukuran Debit Sungai Cisalak Tahun 2012


Bila dikorelasikan dengan data curah hujan stasiun Meterologi Curug
( Koordinat 06o 14 LS -106o 39BT ) tahun 2012 pada Gambar 2 [5], bulan
Agustus tahun 2012 mempunyai curah hujan terendah 0.0 mm tetapi tidak
terpantau debit air Sungai Cisalak terendah di bulan Agustus tahun 2012. Debit
Sungai Cisalak terpantau terendah di bulan Oktober tahun 2012. Hal ini dapat
terjadi karena Sungai Cisalak mempunyai daerah penyangga atau reservoar
didaerah PUSPIPTEK sehingga debit yang terpantau merupakan air yang berasal
dari reservoir yang tinggal sedikit karena kemarau. Pengamatan/pengukuran debit
Sungai Cisalak dilakukan pada awal bulan Oktober sehingga dengan curah yang
tinggi belum dapat teramati Sungai Cisalak.
Hasil pengamatan tahun 2012 debit Sungai Cisalak mulai dari bulan Juli
sampai bulan Oktober tahun 2012 terpantau rata- rata rendah ( Juli = 72 Lt/detik,
Agustus = 82 Lt/detik, September = 71 Lt/detik, bulan Oktober = 67 Lt/detik,
Nopember = 247 Lt/ detik ). Pada Gambar 2, bulan Oktober 2012 mempunyai
curah hujan 300 mm sehingga dapat mengisi daerah reservoar PUSPIPTEK dan
baru teramati dibulan Nopember 2012 yang naik signifikan menjadi 247 Lt/detik.

304

Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012

ISSN 0852-2979

Gambar 2. Data Curah Hujan Tahun 2012 Stasiun Curug [5]


Pada pengamatan kualitas air Sungai Cisalak, oksigen merupakan salah
satu gas yang terlarut dalam perairan. Sumber oksigen terlarut dapat berasal dari
difusi oksigen yang terdapat diatmosfer ( sekitar 35%) dan aktifitas fotosintetis
oleh tumbuhan air dan fito plankton. Berdasarkan hasil pengukuran tahun 2012
kadar oksigen yang terlarut Sungai Cisalak adalah 5.23 mg/L untuk titik
pengamatan Hulu dan 4.32 mg/L untuk titik pengamatan hilir dan ini lebih besar
dari 4mg/L. Kadar oksigen kurang dari 4 mg/L akan menimbulkan efek yang
kurang menguntungkan bagi hampir semua mikro organisme akuatik dan kadar
oksigen kurang dari 2 mg/L dapat mengakibatkan kematian ikan [6]. Berdasarkan
kadar oksigen yang terpantau, Sungai Cisalak dapat dikatagorikan sebagai air
sungai untuk pertanian dan perikanan. Yang diperkuat pengamatan di lapangan
bahwa Sungai Cisalak ini dipergunakan untuk pertanian dan perikanan yaitu untuk
mengairi sawah dan pada bagian hilir dari lokasi titik pengamatan Sungai Cisalak
ini dipergunakan untuk pemeliharan ikan.
Hasil pengukuran parameter fisika dan parameter kimia tahun 2012 seperti
yang tercantum pada Tabel 1 selanjutnya dibandingkan dengan standar kualitas air
minum kelas satu. Parameter warna air dan ion besi hasil pengukuran lebih
tinggi dari standar kualitas air kelas satu. Sumber air untuk kepentingan air
minum memiliki nilai warna antara 5 50 PtCo. Sedangkan warna air Sungai
Cisalak mempunyai nilai warna 209 Pt-Co dan secara visual warna air Sungai
Cisalak terlihat kuning. Warna dapat menghambat penetrasi cahaya ke dalam air.
Warna pada air disebabkan oleh adanya partikel hasil pembusukan bahan organik,
ion-ion metal. Berdasarkan zat penyebabnya, warna air dapat dibedakan menjadi
warna sejati dan warna semu dan sejauh ini belum dilakukan tindak lanjut
mengenai warna dari Sungai Cisalak ini [7] .
Pengukuran ion-ion seperti Copper, Zinc, Calsium, Besi, Chromium,
Potassium, Magnesium dan lain-lainnya juga telah dilakukan untuk mengetahui
kadar ion-ion yang ada pada air Sungai Cisalak sebagai inventarisasi awal ion-ion
yang ada di Sungai Cisalak sebelum fasilitas disposal demo dibangun dan
beroperasi terutama pada lokasi pengamatan hilir. Pada posisi pengamatan hilir
( S 06o 20 57.6dan E 106o 39 34.5 El 61 m ) ada penambahan air Sungai

305

Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012

ISSN 0852-2979

Cisalak dari air bawah tanah Calon Tapak fasilitas disposal demo/SP4 seperti
yang dilaporkan pada hasil pengukuran Debit Sungai Cisalak tahun 2011.
Tabel 1. Hasil Pengukuran Kualitas air Sungai Cisalak tahun 2012.
No

II

Parameter

Sungai Cisalak
Hulu

Hilir

Fisika
Do ( mg/L)
TDS ( ppm)
Conductivity
Temperature
Warna ( pt-co)
Bau
Rasa

5.23
106
187
28.6
209
tak
tak

4.32
99
181
29.4
209
tak
tak

Kimia
PH
Copper( mg/L)
Zinc ( mg/L)
Calcium ( mg/L)
Besi ( mg/L)
Chromium ( mg/L)
Kalium ( mg/L)
Magnesium ( mg/L)
Ca Hard ( mg/L)
Mg Hrd ( mg/L)
Alkalinity ( mg/L)
Aluminium ( mg/L)

6.89
0
0.08
70
1.81
0
50
5
0.45
0.42
55
0.02

7.00
0
0.09
100
1.8
0
50
5
0.61
1.44
90
0.01

Standard Kualitas Air


( 8 )
Minum
Pertanian

500-1500
400

>3
1000
1750-2250

5 s/d 50

6.5-8.5
nil
1 - 15
75-200
0.1-1
0-0.05

59
0.2
5

0.05

30-150

Suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang (latitude),


ketinggian dari permukaan laut (altitude), waktu, sirkulasi udara, penutupan awan,
aliran, serta kedalaman. Perubahan suhu mempengaruhi proses fisika, kimia, dan
biologi badan air. Suhu berperan dalam mengendalikan kondisi ekosistem
perairan. Kisaran suhu optimum bagi pertumbuhan fitoplankton di perairan
adalah 20 oC 30 oC. Hasil pengukuran suhu diantara 20 oC 30 oC yaitu 28,6 C
untuk titik pengamatan hulu dan 29.4 C untuk titik pengamatan hilir. Sehingga
suhu air Sungai Cisalak cukup baik karena proses penyediaan makanan untuk ikan
tidak terganggu.

KESIMPULAN.
Debit Sungai Cisalak pada bulan April tahun 2012 merupakan debit sungai
yang tertinggi yaitu 1217 L/detik. Keadaan ini dianggap sebagai puncak musim
hujan dan Sungai Cisalak dalam keadaan banjir. Sedangkan Debit Sungai Cisalak
yang terendah jatuh pada bulan Oktober tahun 2012, yaitu 67 L/detik

306

Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012

ISSN 0852-2979

Kualitas air Sungai Cisalak dikatagorikan sebagai air untuk pertanian dan
perikanan dengan kadar oksigen terlarut ( Do) pada titik pengamatan Hulu = 5.23
mg/L dan pada titik pengamatan Hilir 4,32 mg/L dengan suhu air yang optimal
untuk pertumbuhan planton yang merupakan sumber makanan ikan.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Sihotang,C. Asmika dan Efawani. 2006. Penuntun Praktikum Limnologi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNRI : Pekanbaru
[2]. Hehanussa, P.E. 2001. Kamus Limnologi (Perairan Darat). IHP- UNESCO
Panitia Nasional Program Hidrologi Lembaga Penelitian Ilmu Pengetahuan
Indonesia.Jakarta. 2009.
[3]. Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air.
[4]. TEDDY SUMANTRY, Prosiding Hasil Kegiatan tahun 2010, Serpong, 2011.
[5]. Data Curah Hujan Bulanan Tahun 2012, Stasiun Klimatologi Curug.
[6]. RATNA DIAN SUMINAR, Identifikasi Pencemaran Air, Fak.Teknik Kimia
UGM,2010
[7]. http://jujubandung.com/2012/06/08/parameter-fisika-kimia-biologi-penentukualitas air -2, diunduh pada tanggal 11- 4 2012.
[8]. G.ALAERT dan SRI SUMESTRI S. Metoda Penelitian Air, Usaha Nasional,
Surabaya. 1984.

307

Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 2012

308

ISSN 0852-2979

Anda mungkin juga menyukai