Anda di halaman 1dari 26

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1

Perancangan
Menurut George M Scott yang diterjemahkan oleh Jogiyanto HM dalam

bukunya yang berjudul Analisa dan Disain Sistem Informasi, perancangan


didefinisikan sebagai berikut:
Perancangan adalah desain yang menentukan bagaimana suatu
sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan dalam tahap
ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga
setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang
bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analis sistem.[7]
Pengertian perancangan menurut S.P. Hariningsih dalam bukunya yang
berjudul Sistem Informasi Akuntansi, menyebutkan bahwa: Perancangan
sistem merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang ada,
dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah
teratasi pada sistem.[14]
Adapun pengertian desain sistem menurut menurut Robert J. Varjello/
John Reuter II yang diterjemahkan oleh Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul
Analisis dan Desain Sistem Informasi, adalah sebagai berikut :
Desain sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan
sistem: Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan
persiapan untuk rancang bangun implementasi; menggambarkan
bagaimana suatu sistem dibentuk.[7]
Dari kutipan di atas dapat diambil simpulan bahwa perancangan sistem
adalah mendesain atau menggambar sesuatu dari kumpulan elemenelemen,
subsistemsubsistem, komponenkomponen untuk menghasilkan suatu kegunaan
yang berguna dimasa yang akan datang.

111

2.2

Sistem
Pengertian sistem menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh

Thompson Learning dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi


Akuntansi, yaitu: Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponenkomponen yang saling berkaitan (interlated) atau subsistem-subsistem yang
bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).[1]
Berdasarkan definisi di atas, dapat diambil simpulan bahwa sistem
merupakan kumpulan komponenkomponen yang saling berkaitan satu sama
lainnya, dimana komponenkomponen tersebut dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan dengan pelaksanaan prosedurprosedur yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
Pengertian sistem menurut Churchman West yang diterjemahkan oleh
Krismiaji, dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi
menyebutkan bahwa: Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian
komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan.[8]
Berdasarkan definisi di atas, dapat dimbil simpulan bahwa sistem
merupakan kumpulan dari komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai suatu
tujuan.
Pengertian sistem menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem
Akuntansi, adalah: Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungan
satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu.[10]
Berdasarkan definisi di atas, dapat diambil simpulan bahwa sistem
merupakan gabungan dari elemenelemen atau unsurunsur yang saling terkait
dan membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang sama.
2.3

Informasi
Menurut Jogiyanto H. M dalam bukunya yang berjudul Analisa dan

Disain Sistem Informasi, definisi informasi adalah sebagai berikut: Informasi


adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya.[7]

222

Definisi informasi menurut Krismiaji dalam buku yang berjudul Sistem


Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut: Informasi adalah data yang
telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat. [8]
Jadi informasi merupakan suatu data yang dikumpulkan, diidentifikasi dan
diproses sehingga menghasilkan data yang berarti dan berguna. Data hasil
pengolahan ini disalurkan kepada para pemakai sebagai laporan dari hasil
aktivitas perusahaan. Informasi ini dapat dijadikan input bagi perusahaan untuk
kegiatan operasionalnya.
2.4

Sistem Informasi
Menurut Hall. A James yang diterjemahkan oleh Thompson

Learning dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntasi, sistem


informasi didefinisikan sebagai berikut: Sistem informasi adalah rangkaian
prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan
didistribusikan kepada pemakai.[1]
Menurut Krismiaji dalam buku yang berjudul Sistem Informasi
Akuntansi sistem informasi didefinisiskan sebagai berikut:
Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk
mengumpulkan, memasukan, mengolah, dan menyimpan data, dan
cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola,
mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga
sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[8]
Berdasarkan kutipan diatas dapat ditarik simpulan bahwa sistem informasi
merupakan suatu prosedur formal cara yang diorganisasi yang dibuat secara
terpadu dimana data dikumpulkan untuk diproses untuk dijadikan sebuah
informasi dan disajikan kapada pemakai dan para pengambil keputusan.
Berdasarkan kutipan di atas dapat ditarik simpulan bahwa sistem informasi
merupakan suatu prosedur di dalam organisasi yang dibuat secara terpadu untuk
menyajikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.

333

2.5

Akuntansi
Menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu

Pengantar, definisi Akuntansi sebagai berikut:


Akuntansi adalah suatu proses mengidentifikasi dan melaporkan
informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan
informasi tersebut .[11]
Akuntansi menurut Ardiyos dalam bukunya yang berjudul Kamus Besar
Akuntansi, menyebutkan akuntansi sebagaui berikut:
Akuntansi adalah profesi yang memakai teori tertentu, asumsi
mengenai cara bertindak, ketentuan atau aturan tentang cara
mengukur dan prosedur untuk mengumpulkan dan melaporkan
informasi yang berguna tentang kegiatan dan tujuan yang
menyangkut keuangan suatu organisasi .[2]
Berdasarkan kedua definisi akuntansi di atas dapat diambil simpulan
bahwa akuntansi adalah suatu proses yang terdiri dari pencatatan, penggolongan,
pengikhtisaran, dan dibuat pembuatan laporan dari transaksi yang terjadi dari
aktivitas bisnis yang kemudian dilaporkan kepada para pengambil keputusan.
2.5.1

Metode Pencatatan Akuntansi

Pada sub bab Metode Pencatatan, peneliti akan menjelaskan tentang


pengertian dari metode pencatatan.
Menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield,
dalam bukunya Akuntansi Intermediate, secara umum terdapat 2 metode
pencatatan akuntansi berkaitan dengan pengakuan pendapatan dan biaya adalah
sebagai berikut:
1.

Accrual basis of accounting (akuntansi dasar akrual) adalah merka


mengakui pendapatan ketika dihasilkan dan mengakui beban pada
periode terjadinya, tanpa memperhatikan waktu penerimaan atau
pembayaran kas.

2.

Strict Cash basic (akuntansi dasar kas murni) adalah pendapatan hanya
diakui pada saat kas diterima dan beban hanya diakui pada saat kas
dibayarkan.[5]

444

Berdasarkan definisi diatas, dapat diambil simpulan bahwa akuntansu dasar


akrual adalah pendapatan dan beban diakui pada saat transaksinya terjadi, tanpa
melihat waktu menerima dan membayar kas. Sedangkan akuntansi dasar kas
murni adalah pendapatan dan beban diakui apabila kas sudah diterima dan
dibayarkan.
2.5.2

Proses Akuntansi

Menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu


Pengantar, menyebutkan bahwa:
Proses akuntansi dimulai dari transaksitransaksi yang terjadi
dalam suatu perusahaan, dilanjutkan ke proses pencatatan dari
transaksi yang terjadi, di samping dicatat, transaksi yang terjadi
digolongkan dalam kelompok kemudian dilanjutkan pada tahap
pengihktisaran yang menyajikan informasi yang telah digolonggolongkan ke dalam bentuk laporan seperti yang diinginkan
pemakai.[11]

Gambar 2.1 Proses Akuntansi


Berdasarkan gambar proses akuntansi diatas, proses akuntansi terjadi pada
saat transaksi terjadi di perusahaan, kemudian transaksi-transaksi tersebut di catat
ke dalam jurnal umum, kemudian digolongkan berdasarkan kelompok ke dalam
buku besar, setelah digolongkan kemudian dilanjutkan pada tahap pengihktisaran
yang menghasilkan informasi yang berupa laporan, kemudian laporan tersebut di
analisis dan di interpretasikan dan diserahkan kepada pemakai informasi.

555

2.5.3

Siklus Akuntansi

Menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu


Pengantar, menyebutkan bahwa: Siklus Akuntansi (Accounting Cycle)
adalah tahap-tahap kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan
akuntansi, mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporan
keuangan .[11]
Bukti
Transaksi

Transaksi

Jurnal
Umum

Buku Besar

Laporan
Keuangan

Gambar 2.2 Siklus Akuntansi


Berdasarkan gambar siklus akuntansi diatas, berdasarkan transaksitransaksi yang terjadi pada perusahaan kemudian berdasarkan bukti transaksi di
catat dalam jurnal umum, kemudian digolongkan kedalam buku besar dan
dilakukan pengikhtisaran untuk dijadikan laporan keuangan.
A.

Jurnal Umum
Menurut Soemarso S.R, dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu

Pengantar,

menyebutkan bahwa: Jurnal umum (general journal) bentuk

jurnal yang terdiri dari dua kolom. Jurnal umum kadang-kadang disebut
juga buku memorial atau jurnal standar.[11]
Standar jurnal umum menurut Soemarso SR. dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Suatu Pengantar adalah sebagai berikut:
a.

Transaksi Pembayaran Beban Operasional


Tabel 2.1 Jurnal Umum Pengeluaran kas[11]
PT.xxx
Jurnal Umum
Periode,

Tgl

No.Bukti
Keterangan

Beban Operasional

Ref Debit
511 xxx

Kas/Bank

111

Total

xxx
xxx

666

Kredit

xxx

B.

Buku Besar Umum Pengeluaran Kas


Menurut Soemarso S.R, dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu

Pengantar, menyebutkan bahwa: Buku besar (ledger) adalah kumpulan dari


akun-akun yang saling berhubungan dan yang merupakan satu kesatuan
tersendiri.[11]
Buku Besar yang digunakan di dalam pengeluaran kas berbentuk 3 kolom:
Table 2.2 Buku Besar Umum Untuk Kas[11]
NAMA PERKIRAAN: KAS

Tanggal
Dd/mm/yy

Keterangan
.........................

KODE PERKIRAA:111

Ref

Debit
xxx

Kredit

D/K
D

Saldo
xxx

Table 2.3 Buku Besar Umum Untuk Pembayaran Beban[11]


NAMA PERKIRAAN: B. OPERASIONAL

Tanggal
Dd/mm/yy

C.

Keterangan
...............................

Ref

Laporan Keuangan Neraca

777

KODE PERKIRAAN: 511

Debit
xxx

Kredit

D/K
D

Saldo
xxx

Tabel 2.4 Neraca[11]


PT. XXX
Neraca
Periode _____________
Aktiva
Pasiva
Aktiva Lancar
Kewajiban
Kas
xx
Utang dagang
Piutang
xx
Utang wesel
Dikurangi:Cadangan
Utang gaji
Kerugian Piutang
xx
Utang sewa
Ditambah:Persediaan barang
dagangan
xx
Utang dividen
Asuransi dibayar dimuka
xx
Total aktiva lancar
xx
Total Kewajiban
Aktiva Tetap
Tanah
Gedung
Dikurangi:Akumulasi
Depresiasi gedung
Peralatan
Dikurangi:Akumulasi
Depresiasi peralatan
Total aktiva tetap
Total aktiva

D.

Modal
Modal, Mr.X
Laba ditahan

xx
xx

xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx

xx
xx
xx
xx Total modal
xx
Total Pasiva

Laporan Laba/Rugi

888

xx
xx

Tabel 2.5 Skema Laporan Laba/Rugi[11]


PT. xxx
Perhitungan Laba Rugi
Periode .............
Penjualan(netto)

xxx

Harga Pokok Penjualan:


Persediaan barang jadi, 1 ..............

xxx

Harga Pokok Produksi

xxx

Persediaan barang jadi tersedia dijual

xxx

Persediaan barang jadi, 31 ............

(xxx)

Harga pokok penjualan

xxx

Laba bruto

xxx

Biaya administrasi dan operasional :


Biaya penjualan :
Biaya gaji dan upah

xxx

Biaya listrik, air dan telepon

xxx

Biaya perlengkapan

xxx

Biaya asuransi

xxx

Biaya iklan dan promosi

xxx

Biaya pengiriman

xxx

Biaya penjualan lain-lain

xxx
(xxx)

Laba usaha

E.

xxx

Laporan Keuangan Arus Kas

999

Tabel 2.6 Laporan Arus Kas[11]


PT. XXX
LAPORAN ARUS KAS
PERIODE __________
Arus kas dari aktivitas operasi
penerimaan kas dari pendapatan
dikurangi:pengeluaran kas untuk biaya-biaya
kas bersih dari kegiatan operasi
Arus kas dari aktivitas investasi
Dikurangi:Pembelian peralatan
Arus kas dari aktivitas keuangan
Investasi dari pemilik perusahaan
Dikurangi:Prive pemilik perusahaan
kenaikan (penurunan) Saldo kas
Saldo kas pada awal periode
Saldo kas pada akhir periode

2.6

xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
xxx
0
xxx

Sistem Informasi Akuntansi


Menurut Wahyu Winarno dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi

Akuntansi, menyebutkan bahwa: Sistem Informasi Akuntansi merupakan


sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan.[16]
Menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi
Akuntansi, menyebutkan bahwa: Sistem informasi akuntansi adalah sebuah
sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi
yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan
bisnis .[8]
Definisi Sistem Informasi Akuntansi menurut S.A. Mascove dan Mark
G. Simkin yang dikutip dari buku Analisis dan Desain karangan Jogiyanto H.
M adalah:
Sistem Informasi Akuntansi adalah Suatu komponen organisasi yang
mengumpulkan,
mengklarifikasi,
memproses,
menganalisis,
mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan
orientasi financial yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihakpihak perusahaan[7]

Menurut Robert G. Murdick, Thomas C. Fuller dan Joel E. Ross yang


dikutip dari buku Analisis dan Desain karangan Jogiyanto H. M adalah:

101010

Sistem Informasi Akuntansi Adalah kumpulan kegiatan-kegiatan


dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan
informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi
data untuk tujuan pelaporan intern kepada manajer untuk digunakan
dalam pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa
depan serta pelaporan eksternal kepada pemegang saham,
pemerintah dan pihak-pihak luar lainnya.[7]
Menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield,
dalam bukunya Akuntansi Intermediate, menyebutkan bahwa: Sistem
Informasi Akuntansi merupakan sistem pengumpulan dan pemrosesan data
transaksi serta penyebaran informasi keuangan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.[5]
Berdasarkan kutipan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem
Informasi Akuntansi adalah kumpulan dari kegiatan-kegiatan suatu organisasi,
mengumpulkan, mengklarifikasi, memproses, menganalisis dan menyediakan
informasi keuangan yang relevan dari transaksi data untuk dilaporkan kepada
pihak-pihak luar dan pihak-pihak perusahaan.
2.7

Pengeluaran Kas
Menurut Buku Pedoman Akuntansi PT TELKOM menyebutkan bahwa,

Pengeluaran

kas

adalah

transaksitransaksi

yang

menyebabkan

berkurangnya saldo kas tunai dan atau rekening bank milik perusahaan.[4]
Pengeluaran kas dapat berupa pelunasan kewajiban, pembayaran beban,
pembayaran panjar, dan atau uang muka, dropping atau transfer, pembayaran
restitusi pendapatan dan penempatan dana atau investasi dalam bentuk deposito
dan pembelian surat berharga.
Menurut Ardiyos, dalam bukunya yang berjudul Kamus Besar
Akuntansi menyebutkan bahwa: Pengeluaran kas/penarikan kas (cash
disbursement) adalah seluruh pengeluaran kas oleh suatu perusahaan selama
periode keuangan tertentu.[2]
Termasuk di dalamnya adalah pembelian kas, pembayaran utang lancar,
pembayaran sewa (dalam sewa guna usaha), upah dan gaji, pembayaran pajak,
pengeluaran aktiva tetap, pembayaran bunga utang, pembayaran deviden kas,
pembayaran pokok pinjaman dan pembelian kembali saham.

111111

2.8

Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas

2.8.1

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas


Jadi pengertian sistem informasi akuntansi pengeluaran kas adalah suatu

sistem yang memproses data pengeluaran kas dan transaksi guna menghasilkan
informasi tentang seluruh pengeluaran kas suatu perusahaan selama periode
tertentu

agar

perusahaan

dapat

merencanakan,

mengendalikan

dan

mengoperasikan kegiatannya dari pengeluaran kas instansi yang mengakibatkan


berkurangnya saldo kas tunai ataupun rekening bank milik perusahaan baik karena
pembelian tunai, pembayaran hutang, maupun pengeluaran lainnya.
2.8.2

Pengertian Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran


Kas
Menurut Jogiyanto dalam bukunya Analisis dan Disain, perancangan

sistem dibedakan menjadi Perancangan Umum dan Perancangan Detail


Adapun penjelasan dari perancangan sistem adalah sebagai berikut:
1.

2.

Perancangan Umum
Dalam perancangan sistem informasi dimulai setelah dilakukan
menganalisis dan mengevaluasi sistem yang sedang berjalan, maka
penulis membuat perancangan sistem informasi akuntansi
pengeluaran kas pada PT Telkom KANDATEL Bandung secara
komputerisasi. Cara kerja atau prosedur yang baru tidak jauh
berbeda dari sistem yang lama. Dalam pekerjaan ini akan dirancang
prosedur (arus dokumen) dan langkah pemrosesan data. Model yang
dipergunakan untuk menggambarkan rancangan sebuah system
Perancangan Detail
Pada perancangan detail ini memberikan gambaran detail dalam
perancangan sebuah sistem. Detail perancangan ini berupa
Perancangan database dan perancangan program.[7]
Jadi dapat diambil simpulan bahwa perancangan sistem informasi

akuntansi

adalah

mengidentifikasi

kebutuhan-kebutuhan

funsional,

mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras


dari suatu sistem yang kemudian akan digunakan untuk mengolah/memproses
data pengeluaran kas guna menghasilkan dan mencapai tujuan yang sama.
2.8.3

Fungsi yang Terkait

121212

Fungsi yang terkait dalam sistem informasi akuntansi pengeluaran kas


adalah:
1. Fungsi yang melakukan transaksi dan atau melakukan pencatatan transaksi
yang menyebabkan timbulnya kewajiban.
2. Fungsi yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan kewajiban mulai dari
timbulnya sampai dengan lunasnya kewajiban serta penyimpanan dokumen
dokumen yang bertalian.
3. Fungsi yang bertanggung jawab terhadap pembayaran kewajiban, dari
pembuatan jadwal pembayaran sampai dengan melakukan pencatatan
pembayaran dan melakukan pencocokan pembayaran kewajiban dengan unit
pengelola kewajiban.
4. Fungsi yang bertanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan.

2.8.4

Dokumen yang Digunakan


Dokumen yang digunakan menurut Krismiaji dalam bukunya yang

berjudul Sistem Informasi Akuntansi adalah:

131313

Tabel 2.7 Dokumen yang digunakan


pada proses pengeluaran kas[8]
Jenis Transaksi
Pembelian kredit

Dokumen yang digunakan


1. Permintaan pembelian, dokumen yang digunakan
untuk

mengajukan

permintaan

untuk

melakukan pembelian.
2.

Pesanan pembelian, dokumen ini hampir sama


dengan dokumen permintaan pembelian, hanya
aja data barang yang akan dibeli, lebih
diperinci lagi.

3.

Laporan penerimaan barang, dokumen yang


dibuat setelah melakukan transaksi pembelian,
dokumen ini menandakan bahwa barang yang
telah dibeli telah diterima.

4. Voucher, Dokumen yang digunakan untuk


mencatat transaksi pembelian untuk transaksi
kredit.
Pengeluaran Kas

Check,

Dokumen

yang

digunakan

untuk

melakukan pembayaran.
Retur Pembelian

Memo Debit, Dokumen yang digunakan untuk


mencatat barang-barang yang dikembalikan.

2.8.5

Catatan yang Digunakan


Menurut Krismiaji catatan yang digunakan apabila pengolahan data

transaksi dilakukan secara manual (tidak menggunakan alat bantu komputer),


adalah:
a. SP (Surat Pengajuan), yaitu surat yang dikeluarkan oleh kantor cabang
untuk mengajukan dana bulanan.
b. SPB (Surat Perintah Bayar), yaitu surat yang dikeluarkan oleh unit
pengelola kewajiban, yang dibuat berdasarkan SP yang telah diotorisasi,
dan digunakan untuk memerintahkan unit kas bank untuk mengeluarkan
dana yang diajukan oleh kantor cabang dan telah diotorisasi oleh unit
pengelola kewajiban.
c. SPP (Slip Permintaan Pembayaran), yaitu slip yang dikeluarkan oleh unit
kas bank yang digunakan untuk mengambil dana yang telah diotorisasi.

141414

Dalam sistem berbasis komputer, data akuntansi dicatat dalam sebuah file
induk (master file) dan tujuh file transaksi (transaction file). Dalam sistem
manajemen database, data akuntansi dicatat dan disimpan dalam database,
sedangkan dalam sistem database tradisional, data akuntansi dicatat dan disimpan
dalam file.
a. File data kantor cabang (vendor master file), yaitu sebuah file yang
digunakan untuk menyimpan data kantor cabang..
a. File Data Perkiraan.
b. File Data Anggaran
c. File Slip Permintaan Pembayaran
d. File Jurnal Umum
e. File Buku Besar Umum
f. File Buku Besar Pembantu
g. File Laporan Laba Rugi
h. File Neraca
i. File Laporan Arus Kas
j. File Laporan Data SPP
k. File Laporan Data Anggaran.
2.9

Alat Kelengkapan Sistem

2.9.1

Data Flow Diagram (DFD)


Pengertian Data Flow Diagram menurut Jogiyanto H.M dalam bukunya

yang berjudul Analisis dan Disain Sistem Informasi, adalah:


DFD adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk
menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang
akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik
dimana data tersebut akan disimpan.[7]
Menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Thompson Learning
dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, Data Flow Diagram
adalah:

DFD adalah suatu diagram yang menggunakan simbol-simbol

untuk mencerminkan proses, sumber-sumber data, arus data dan entitas


dalam sebuah sistem.[1]

151515

2.9.2

Diagram Konteks
Diagram Konteks merupakan suatu alat yang digunakan untuk

menggambarkan aliran data yang menuju atau keluar dari sistem. Diagram
Konteks sebagai transformasi suatu proses yang dapat mentransformasikan data
flow input menjadi output. Diagram Konteks menggambarkan keseluruhan sistem
dalam sebuah lingkaran dan hubungan dengan entitas luar.
Menurut Tata Sutabri, dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem
Informasi, menyebutkan bahwa:
Diagram konteks dibuat untuk menggambarkan sumber serta
tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram
tersebut digunakan untuk menggambarkan sistem secara
umum/global dari keseluruhan sistem yang ada .[15]
2.9.3

DFD Level 0
Menurut Tata Sutabri, dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem

Informasi, menyebutkan bahwa: DFD level 0 dibuat untuk menggambarkan


tahapan proses yang ada di dalam diagram konteks, yang penjabarannya
lebih terperinci .[15]
Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil simpulan bahwa DFD level 0
gambaran yang penjabarannya lebih terperinci dari diagram konteks.
2.9.4

DFD Level 1
Menurut Tata Sutabri, dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem

Informasi, menyebutkan bahwa: DFD level 1 dibuat untuk menggambarkan


arus data secara lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang ada pada
DFD level 0 .[15]
Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil simpulan bahwa DFD level 1
menerangkan arus data yang lebih terperinci dari tahapan proses pada DFD level
sebelumnya.
2.9.5

Kamus Data (KD)


Pengertian Kamus Data menurut Jogiyanto H.M dalam bukunya yang

berjudul Analisis dan Disain Sistem Informasi, adalah: Kamus data disebut

161616

juga dengan istilah system data dictionary adalah katalog fakta tentang data
dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. [7]
Isi kamus data adalah sebagai berikut:
a. Nama Arus Data
Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DAD, maka
nama dari arus data juga harus dicatat di KD, sehingga mereka yang
membaca DAD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu
arus data tertentu di DAD dapat langsung mencarinya dengan mudah
di KD.
b. Alias
Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada.
Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang
berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya.
c. Bentuk Data
Bentuk dari data yang mengalir dapat berupa :
1. dokumen dasar atau formulir
2. dokumen hasil cetakan komputer
3. laporan tercetak
4. tampilan dari layar monitor
5. variable
6. parameter
7. field
d. Arus Data
Arus data menunjukan dari mana data mengalir dan kemana data akan
menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di KD supaya
memudahkan mencari arus data ini di DAD.
e. Penjelasan
Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang
dicatat di KD, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keteranganketerangan tentang arus data tersebut.
f. Periode

171717

Periode ini menunjukan kapan terjadinya arus data ini. Periode ini
perlu dicatat di KD karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan
kapan input data harus dimasukkan ke sistem, kapan proses dari
program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.
e. Volume
Volume yang perlu dicatat di KD adalah tentang volume rata-rata dan
volume puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukan
banyaknya rata-rata arus data yang mengalir dalam satu periode
tertentu dan volume puncak menunjukan volume yang terbanyak.
f. Struktur Data
Struktur data menunjukan arus data yang dicatat di KD terdiri dari
item-item data apa saja.
2.9.6

Bagan Alir (Flowchart)


Menurut Krismiaji, dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi
Akuntansi, bagan alir dokumen didefinisikan sebagai berikut:
Bagan alir dokumen (Document Flowchart) merupakan bagan yang
menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area
pertanggungjawaban didalam sebuah organisasi, bagan alir ini
menelusur sebuah dokumen dari asalnya sampai dengan tujuannya.
[8]

Menurut Mulyadi, dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi,


bagan alir dokumen didefinisikan sebagai berikut:
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan
alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan
bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir
termasuk tembusan tembusannya.[10]
Berdasarkan kutipan di atas dapat diambil simpulan bahwa bagan alir
dokumen dapat menunjukan darimana dokumen yang mengalir berasal, tujuan
digunakannya, kapan tidak dipakai lagi.
Menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi
Akuntansi, bagan alir (flowchart) atau bagan alir sistem didefinisikan sebagai
berikut:

181818

Bagan alir (flowchart) adalah teknik analitis yang digunakan untuk


menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat, dan
logis. Bagan alir menggunakan serangkaian simbol standar untuk
menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan oleh
sebuah perusahaan, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah
sistem.[8]
Pengertian Flowchart menurut Jogiyanto H.M dalam bukunya yang
berjudul Analisis dan Disain Sistem Informasi, adalah:Flowchart adalah
bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur
secara logika.[7]
Pengertian Flowchart menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh
Thompson Learning dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi
Akuntansi, adalah sebagai berikut: Flowchart adalah representasi grafikal
dari sebuah sistem yang menjelaskan relasi diantara entitas-entitas
kuncinya.[1]
Secara garis besar, menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul
Sistem Informasi Akuntansi, simbol dapat dikelompokkan ke dalam empat
kelompok sebagai berikut:[8]
a.
b.
c.
d.

Input/output, yaitu simbol yang menggambarkan alat atau media


yang memberikan input kepada atau merekam output dari kegiatan
pengolahan data. [8]
Processing, merupakan simbol yang menunjukkan jenis alat yang
digunakan untuk mengolah data (dengan komputer atau dikerjakan
secara manual). [8]
Storage, simbol yang menggambarkan alat yang digunakan untuk
menyimpan data yang saat ini tidak dipakai oleh sistem. [8]
Lain-lain. Simbol yang menunjukkan arus data dan barang. Simbol
ini juga menggambarkan saat mulai dan berakhirnya bagn alir, serta
penjelasan-penjelasan tambahan pada bagan alir tersebut. [8]
Berdasarkan kutipan di atas penulis mengambil simpulan bahwa bagan alir

(flowchart) adalah bagan yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem


informasi secar jelas, tepat, dan logis.
2.9.7

Entity Relationship Diagram (ERD)


Pengertian ERD menurut James A. Hall adalah: Suatu teknik

dokumentasi yang digunakan untuk menyajikan relasi antar entitas dalam


sebuah sistem.[1]

191919

Menurut Fathansyah dalam bukunya yang berjudul Basis Data,


menyebutkan bahwa:
Model Entity-Relationship yang berisi komponen-komponen
himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing
dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh
fakta dari dunia nyata yang kita tinjau, dapat kita gambarkan dengan
lebih sistematis dengan menggunakan Diagram Entity Relationship
(Diagram E-) .[6]
2.9.7.1 Key
Menurut Fathansyah, dalam bukunya yang berjudul Basis Data, ada tiga
macam key yang dapat diterapkan pada suatu tabel, yaitu:
1. Super key
Merupakan satu atau lebih atribut (kumpulan atribut yang dapat
membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik.
2. Candidate Key
Merupakan kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan
setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik.
3. Primary Key
Merupakan salah satu Candidate Key yang lebih sering (lebih
natural) untuk dijadikan sebagai acuan, key tersebut lebih ringkas
dan jaminan keunikan key tersebut lebih baik, sehingga dipilih
sebagai Primary Key.[6]
Ada dua komponen utama pembentuk Model Entity Realtionship menurut
Fathansyah, dalam bukunya yang berjudul Basis Data, yaitu Entitas (Entity) dan
Relasi (Relation). Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang
nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain, serta
Atribut yang mendeskripsikan karakteristik (properti) dari Entitas
tersebut.[6]
A.

Kardinalitas Relasi
Adapun untuk penggambaran relasi antar himpunan entitas lengkap

dengan kardinalitas relasi dan atributatributnya:


a. Relasi satu ke satu (one-to-one)
Setiap entitas pada suatu himpunan berhubungan paling banyak dengan
satu entitas pada himpunan lainnya, begitupun sebaliknya.
Contoh:

202020

Gambar 2.3 One-to-One


b. Relasi satu ke banyak (one-to-many)
Setiap entitas pada suatu himpunan berhubungan dengan banyak entitas
pada himpunn entitas lainnya, tetapi tidak sebaliknya.
Contoh:

Gambar 2.4 One-to-Many


c. Relasi Banyak ke satu (many-to-one)
Setiap entitas pada suatu himpunan berhubungan dengan paling banyak
satu entitas pada himpunan lainnya, tetapi tidak sebaliknya.

Contoh:

212121

Gambar 2.5 Many-to-One


d. Relasi Banyak ke Banyak (many-to-Many)
Setiap entitas pada suatu himpunan dapat berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan lainnya, dan begitu pula sebaliknya.
Contoh:

Gambar 2.6 Many-to-Many


Berdasarkan keterangan diatas peneliti dalam penelitiannya menggunakan
relasi banyak ke satu, karena setiap entitas pada suatu himpunan berhubungan
dengan paling banyak satu entitas pada himpunan lainnya, tetapi tidak sebaliknya
B.

Derajat Relasi
Relasi yang terjadi pada suatu himpunan merupakan relasi yang sangat

umum yang digunakan. Namun demikian ada kalanya dapat digunakan relasi yang
melibatkan sebuah himpunan entitas atau lebih dari dua himpunan entitas lainnya.
Derajat relasi terbagi menjadi tiga yaitu:
a. Unary Relation (Relasi Tunggal)
Relasi tunggal merupakan relasi yang terjadi dari sebuah himpunan entitas
ke himpunan entitas yang sama.

222222

Contoh:

Gambar 2.7 Unary Relation

Gambar 2.8 Unary Relation


b. Relasi Multi Entitas (Ternary Degree)
Merupakan relasi dari (3) tiga himpunan entitas atau lebih. Bentuk relasi
ini sedapat mungkin dihindari, karena akan mengaburkan derajat relasi yang
ada dalam relasi tersebut.
Contoh:

Gambar 2.9 Redudant Relation

232323

Berdasarkan keterangan diatas peneliti dalam penelitiannya menggunakan


relasi multi entitas,.
C.

Participation Constarint
Menjelaskan

apakah

keberadaan

suatu

entity

tergantung

pada

hubungannya dengan entity yang lain. Terdapat 2 macam Participation


Constrainst yaitu:
1.

Total Participation
Keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity yang
lain.

PEGAWAI

PUNYA

BAGIAN

Gambar 2.10 Total Participation


2.

Partial Participation
Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungannya dengan entity
yang lain.

PEGAWAI

PUNYA

BAGIAN

Gambar 2.11 Partial Participation


Berdasarkan keterangan diatas peneliti dalam penelitiannya menggunakan
total paticipation karena keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya
dengan entity yang lain.
2.10

Microsoft Access 2003


Microsoft Access 2003 merupakan pengembangan Microsoft Access versi

sebelumnya yang dikonsentrasikan agar program aplikasi database ini lebih


mudah dipakai (user friendly), lebih fleksibel, lebih mudah diintegrasikan

242424

dengan program aplikasi Microsoft Office 2003 lainnya, dapat bekerja bersama
pada sistem jaringan dengan lebih baik serta dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas
yang terdapat pada internet dan intranet dengan secara lebih optimal.
Menurut Budi Permana dalam bukunya yang berjudul Merancang dan
Membangun Aplikasi Database, dalam pengoperasiannya, Microsoft Access
hanya mampu digunakan untuk mengolah satu file database. Data dalam database
disimpan dalam sebuah objek yang disebut dengan Table. Table mempunyai arti
sekumpulan data yang sejenis. Table terdiri dari beberapa item informasi sebagai
berikut:

1. Field, adalah data terkecil dari suatu table yang mempunyai bagian kolom.
2. Record, adalah kumpulan dari beberapa field yang saling berhubungan yang
mempunyai bagian baris.
Menurut Budi Permana dalam bukunya yang berjudul Merancang dan
Membangun Aplikasi Database, menyebutkan bahwa:
Program database memungkinkan untuk bekerja dengan beberapa table
dalam proses kerjanya, pengoperasian data pada table di dalam database
didukung oleh enam objek database lainnya, yaitu:
1. Query, adalah sebuah objek database yang digunakan untuk
menampilkan, menyunting dan menganalisis suatu data dengan cara lain.
2. Form, adalah sebuah objek database yang digunakan untuk membuat
kontrol-kontrol untuk proses memasukkan, memeriksa dan
memperbarui data.
3. Report, adalah sebuah objek yang digunakan untuk menampilkan data
yang telah diformat sesuai dengan ketentuan yang pernah diberikan.
4. Pages, adalah sebuah objek khusus yang digunakan untuk menampilkan
dan bekerja dengan data yang diambil dari internet atau intranet.
5. Macro, adalah rangkaian dari beberapa perintah yang dapat disimpan
dan dijalankan ulang secara otomatis.
6. Module, program-program yang ditulis dengan Access Basic.

Fasilitas yang dimiliki Microsoft Access 2003:


1. Database windows toolbar untuk mempercepat proses pembuatan,
penataan dan pengolahan objek database.

252525

2. Fasilitas grup untuk mengelompokkan objek di dalam database.


3. Menampilkan sub data pada objek table, query, dan for.

262626

Anda mungkin juga menyukai