Anda di halaman 1dari 27

ASPEK SAFETY

PEMAKAIAN
REFRIGERAN
FLAMMABLE
BERBASIS
HIDROKARBON

TINGKAT KEAMANAN
(SAFETY)
Aman Bagi Manusia
Secara Langsung
Tidak Berwarna
Tidak Berbau
Tidak Beracun

Secara Tidak Langsung


Kemungkinan

Terjadinya

Flame

Sangat

Kecil, Karena Syarat Terjadinya Flame Sulit


Terpenuhi

SEGITIGA API

SEBAGAI SYARAT TERJADINYA FLAME


BAHAN YANG BISA TERBAKAR

OKSIGEN

SUMBER API

Muncul Secara Bersamaan

BATAS TERJADINYA FLAME


0%

100 %

LFL

2 % (40 gr/m3)

UFL

(10 % ) 200gr/m3
LFL = Lower Flammability Limit
(batas bawah mampu
nyala)
UFL = Upper Flammability Limit
(batas atas mampu nyala)

SYARAT YANG HARUS TERPENUHI


UNTUK TERJADINYA FLAME
Adanya Segitiga Api
Oxygen Yang Cukup
Bahan Refrigeran Hidrokarbon Yang Cukup
Unsur Api Sebagai Pemicu

Ketiga Unsur Segitiga Api Muncul Pada Saat


Bersamaan
Jumlah Refrigeran HC Yang Keluar Harus
Memenuhi Syarat Jumlah Ambang Batas
Minimum (Lower Limit) 2% Atau 40 gr / M3
Ruangan; Dan Ambang Batas Maksimum (Upper
Limit) 10% Atau 200 gr / M3 Ruangan
Ruangan Kedap Udara (Tidak Ada Infiltrasi
Udara Keluar Atau Masuk)
Tidak Ada Aliran Udara Atau Angin
Hembusan Blower/Fan Atau Exhaust Fan

APAKAH SYARAT TERJADINYA FLAME


BISA TERPENUHI
Unsur Segitiga Api Sulit/Jarang Muncul
Bersamaan
Keluarnya Refrigeran HC Dari Sistim
Refrigerasi Sedikit
Demi Sedikit Konsentrasi Tidak Terjadi
Karena
Hembusan Fan/ Blower Lower Limit tidak
terpenuhi
Apabila Terjadi Kebocoran Hebat/Sekaligus Dan
Pada Saat Bersamaan Muncul Api Tidak
Mungkin Terjadi Flame, Karena Jumlah
Refrigeran HC Yang Dimasukkan Ke Sistim Jauh
Dibawah Lower Limit
Ruangan tidak mungkin kedap udara Ada
Pintu,
Jendela Atau Ventilasi

BAGAIMANA CARANYA SUPAYA


TIDAK TERJADI FLAME
Teknisi Memenuhi Kualifikasi
Sudah Mengenal Karakteristik Refrigeran HC
Sudah Terlatih Menggunakan Refrigeran HC Dalam
Praktek
Tidak Merokok Atau Menyalakan Api Pada Saat
Melakukan
Pengisian
Tidak Mengutak-atik Sistem Kelistrikan Pada Saat
Melakukan
Pengisian
Lakukan Pem-vacuuman Sebelum Melakukan
Perbaikan
Pengelasan
Mengikuti SOP Dan SNI

Aspek kebocoran Penggunaan


Refrigerant Hidrokarbon di AC
Ukuran
ruangan,
(m)

Volume
ruang,
(m3)

Kapasitas
AC (PK)

Berat
R-22 (gram)

Berat
Refrig. HC
(gram)

LFL HC

2x2x3

12

0,5

400 500

150 200

480

3x3x3

27

0,75 1

700 750

200 250

1.080

4x4x3

48

1 1,5

750 1000

250 - 350

1.920

5x5x3

75

1,5 2

900 1200

350 500

3.000

(gram)

Note :

Banyaknya R-22 dalam AC tgt merek dan panjang instalasi pipa


(bedanya tidak significant/sedikit di sekitar standar)
Jumlah Refrigerant HC yang diperlukan masih dibawah dari LFL
HC
Kebocoran umumnya terjadi di bagian high pressure
(condenser/outdoor unit) yang umumnya berada di luar

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Penanganan sifat Flammable Refrigerant


Hidrokarbon
Bekerja sesuai dengan SOP yang telah
ditetapkan (misal : Vacuum sebelum charging
untuk memutus segitiga api).
Pemasangan tanda flammable.
Ruangan kerja berventilasi cukup.
Dilarang merokok selama bekerja
Hindari percikan api dalam radius min : 10m dari
daerah pengisian atau pembuangan.
Matikan saklar listrik dalam radius 2 m dari
daerah kerja pada saat pengisian & servis.
Siapkan pemadam kebakaran manual (dari jenis
powder)
Gunakan peralatan safety standar (sarung
tangan, kaca mata dan peralatan safety yang
lain).
Page 9

Page 10

Page 11

Page 12

PERSYARATAN
KEAMANAN

PENGISIAN REFRIGERAN
HIDROKARBON
KEDALAM UNIT MESIN
PENDINGIN

RETROFIT

PERSYARATAN KEAMANAN
PENGISISAN REFRIGERAN HIDROKARBON
KE DALAM UNIT MESIN PENDINGIN (RETROFIT)
1. Periksa kebocoran pada unit, kelistrikan, instrumen,
dan kompresor

2. Pada saat proses pengisisan, semua orang yang


berada di sekitarnya dilarang merokok.

3. Apabila pada proses pengisian ditemukan


adanya
kerusakan
pada
unit
pendingin,
hendaknya proses pengisisan dihentikan sampai
kerusakan dapat diatasi.

4. Pada
saat
proses
pengisisan
tidak
boleh
melakukan pekerjaan yang dapat menimbulkan
panas/percikan api.

5. Pengisisan Refrigeran Hidrokarbon ke dalam unit


pendingin harus dilakukan secara bertahap
dengan memperhatikan jumlah berat refrigeran
yang akan diisikan, tekanan kerja, arus dan jenis
refrigeran harus sesuai dengan standar prosedur
operasional.

6. Pengisian Refrigeran Hidrokarbon pada kondisi unit


mesin pendingin Off (tidak jalan) dapat dilakukan

melalui katup tekanan rendah dan/atau melalui


katup tekanan tinggi.

7. Pada kondisi unit mesin pendingin On (jalan)


pengisian refrigeran Hidrokarbon hanya dapat
dilakukan melalui katup tekanan rendah pada
kondisi
unti
mesin
beroperasi,
hendaknya
memperhatikan tekanan kerja pada alat ukur
manifold serta pengukuran besarnya Ampere pada
kompresor sesuai dengan standar prosedur
operasional.

8. Pelepasan alat-alat kerja/servis (selang manifold)


harus dilakukan dengan benar dan hati-hati.

PERSYARATAN
PERBAIKAN
MAINTENANCE

PADA UNIT MESIN PENDINGIN


YANG TELAH MENGGUNAKAN
REFRIGERAN HIDROKARBON

PERSYARATAN PERBAIKAN KEBOCORAN


PADA UNIT MESIN PENDINGIN YANG TELAH
MENGGUNAKAN REFRIGERAN HIDROKARBON
1. Jika terjadi kebocoran pada unit mesin pendingin
yang berada di dalam ruangan, hendaknya semua
pintu dibuka untuk ventilasi udara dan bila perlu
dilakukan penambahan aliran udara melalui fan.

2. Amati sumber dan tingkat kebocoran. Pada waktu


melakukan kegiatan pemeriksaan dan mengatasi
kebocoran teknis dilarang merokok.

3. Lakukan penyedotan Refrigeran Hidrokarbon dari


sistem pemipaan dengan metode pasif untuk mesin
pendingin kapasitas menengah ke
atas, hingga
benar-benar terkumpul di dalam tabung pengumpul.

METODA PASIF : Pengeluaran secara alami

4. Lakukan proses pemvakuman sistem hingga mencapai


kevakuman -30 In Hg, dengan jangka waktu tertentu,
sesuai dengan kapasitas kompresor

5. Yakinkan bahwa di dalam ruangan dimana unit


mesin pendingin berada sudah tidak terdapat
kandungan
Refrigeran
Hidrokarbon,
dapat
dilakukan dengan menggunakan leak detector.
6. Lakukan proses pengelasan
mengalami kebocoran.

pada

pipa

yang

7. Bilamana kebocoran terjadi pada sambungan


pipa tidak tetap (pengginakan Nipple) lakukan
pengencangan
nut
hingga
tidak
terjadi
kebocoran.

Persyaratan Pemvakuman Unit Mesin


Pendingin
yang
Telah
Menggunakan
Refrigeran Hidrokarbon
1. Pasang alat manifold (pengukuran tekanan)
pada unit mesin pendingin dan perhatikan
besarnya tekanan yang terukur.
2. Buka semua katup yang terdapat pada saluran
pemipaan tekanan tinggi dan tekanan rendah.
3. Proses pemvakuman dapat dilakukan bilamana
besarnya tekanan yang terukur pada alat
manifold menunjukkan angka nol (0), dan tidak
terjadi pengeluaran Refrigeran Hidrokarbon
dari
unit
mesin
pendingin
(kondisi
ini
menunjukkan Refrigeran Hidrokarbon dalam
unit pendingin telah habis.
4. Selama proses pemvakuman, teknisi maupun
semua orang yang berada di sekitarnya

KESIMPULAN
Walaupun Memiliki Sifat Flammable, Sangat Sulit
Sekali
Terjadi Flame, Karena Persyaratan Terjadinya Flame
Sangat Ketat
Dengan Memperhatikan Aspek Safety Yang Benar,
Maka
Retrofit Dengan Refrigeran Hidrokarbon Dapat
Berhasil
Dengan Baik Dan Aman
Dalam Mengaplikasikan Refrigeran Hidrokarbon
Harus
Selalu Memperhatikan SOP Yang Ada
Konversi Dan Perbaikan Harus Dilakukan Oleh
Teknisi
Terlatih Dan Berpengalaman Di Refrigeran
Hidrokarbon

Anda mungkin juga menyukai