Contemporary Analysis
Economic Value Added adalah ukuran dari profit ekonomi. Hal ini dihitung sebagai
perbedaan antara Laba Operasional Bersih Setelah Pajak (Net Operating Profit After
Tax) dan opportunity cost dari modal yang diinvestasikan. Opportunity cost ini
ditentukan oleh weighted average cost of debt and equity capital (WACC) dan jumlah
modal yang digunakan.
Hal yang membedakan EVA dari metriks kinerja lainnya seperti EPS, EBITDA, dan
ROIC adalah EVA mengukur semua biaya dalam menjalankan bisnis, yaitu operasi
dan pendanaan. Hal ini membuat EVA paling selaras dengan penciptaan nilai bagi
pemegang saham. Bahkan, EVA dan Net Present Value menggunakan deret hitung,
sehingga perusahaan dapat yakin bahwa peningkatan EVA menjadi hal yang baik bagi
investor. Banyak pendapat mengatakan bahwa EVA adalah alat keputusan yang lebih
baik daripada NPV karena menangkap penciptaan nilai periode ke periode dan
mempermudah melakukan audit kinerja terhadap proyeksi manajemen. Mengingat
kegunaan dari pengukuran, banyak perusahaan telah mengadopsi EVAsebagai bagian
dari manajemen dan sistem intensif yang komprehensif yangmendorong proses
keputusan mereka. Seperti fokus pada penciptaan nilai telah memberikan layanan bagi
para pemegang saham perusahaan-perusahaan ini dengan baik.
Selain itu juga terdapat kelemahan-kelemahan EVA sebagai berikut:
1. EVA hanya mengukur hasil akhir (result), konsep ini tidak mengukur aktivitasaktivitas penentu seperti loyalitas dan tingkat retensi konsumen.
2. EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan
pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk menjual
atau membeli saham tertentu, padahal faktor-faktor lain terkadang justru lebih
dominan.
3. Konsep ini sangat tergantung pada transparansi internal dalam perhitungan EVA
secara akurat.
Market Value Added mengukur perbedaan antara nilai pasar perusahaan (Hutang dan
Ekuitas) dan jumlah modal yang diinvestasikan. MVA sama dengan nilai present value
dari nilai masa depan yang diharapkan EVA. Perusahaan yang diperdagangkan secara
premium (lebih dari modal yang diinvestasikan) memiliki MVA positif, sedangkan
yang diperdagangkan di bawah modal yang diinvestasikan memiliki MVA negatif.
Stern Value Management telah menyusun ranking MVA untuk menghitung penciptaan
kekayaan di seluruh dunia dari perusahaan publik. Para pemegang saham lebih
mempercayai hasil MVA karena MVA adalah present value dari EVA yang dihitung
berdasarkan cost of capital selama beberapa tahun. Hasil yang diberikan akan lebih
akurat dibandingkan dengan EVA sendiri tanpa adanya pembanding.
Pengukuran ini hanya boleh digunakan jika saham perusahaan diperdagangkan di
bursa efek yang sehat. Jika tidak, perdagangan sesekali di pasar over-the-counter bisa
memicu perubahan substansial dalam harga pasar saham. Dimungkinkan untuk
mendapatkan nilai pasar saham dengan melibatkan penilai untuk memberikan
perkiraan, terutama jika sebuah perusahaan swasta yang dikuasai.
Wealth added index (WAI) adalah indikator adanya kelebihan kekayaan yang
dihasilkan di atas harapan pemegang saham. Dimana harapan tersebut didasarka pada
risiko saham yang disesuaikan dengan persepsi para pemegang saham. Gagasan pokok
dari WAI adalah perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang sahamnya hanya jika
pengembalian mereka kepada investor melalui kenaikan harga saham dan pemberian
dividen melampaui cost of equity mereka (tingkat pengembalian minimum yang
diisyaratkan investor untuk menaruh uang pada saham yang berisiko). WAI digunakan
untuk mengevaluasi keberhasilan manajemen perusahaan dalam menciptakan nilai
bagi pemegang saham perusahaan. Berhasil atau tidaknya manajemen perusahaan
dalam upayanya menciptakan nilai bagi pemegang saham perusahaan dapat dilihat