Epidemiologi Dan Diagnosis
Epidemiologi Dan Diagnosis
Dr Noerjanto, SpS(K)
EPIDEMIOLOGI
Pengetahuan mengenai perkembangan statistik epilepsi pada suatu populasi
merupakan kunci untuk menilai keberhasilan atau kegagalan didalam upaya program
pencegahan dan pengobatan.JNNP-Cockerel
Insidensi
Insidensi suatu penyakit adalah angka yang menunjukkan kasus baru yang
terjadi dalam suatu populasi. Pada penyakit kronik dengan fatalitas rendah, angka
prefalensi akan lebih tinggi dibanding angka insidensi.
insidensi epilepsi menunjukkan adanya rentang variasi yang lebar yakni 11 - 134 /
100.000 populasi. Meski terdapat beberapa perbedaan geografi, namun tampaknya
variasi angka tersebut lebih disebabkan oleh perbedaan studi metodologi yang
digunakan. Juga adanya sistem klasifikasi yang berbeda dan identifikasi kasus yang
tidak adekuat. (cuurent concept)
Penelitian mengenai insidensi epilepsi terhadap penduduk di Rochester
Minnesota AS dari tahun 1935 1984 mendapatkan angka 44 / 100.000 penduduk,
dimana pria lebih banyak dibanding wanita secara signifikan, juga insidensi epilepsi
lebih tinggi terjadi pada usia anak-anak dan usia lanjut.
Penyakit serebrovaskular
Gambar 1. Angka insiden kumulatif spesifik umur dan prevalensi epilepsi TAYLOR
Prognosis
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa angka risiko kekambuhan
berkisar antara 16-81% setelah mengalami kejang non febris tunggal.
Penelitian
Studi prospektif yang dilakukan oleh Silampa dkk di Finlandia terhadap 220
anak dengan epilepsi aktif diamana onset terjadi antara 1961-1964 yang kemudian
diikuti hingga tahun 1992 menunjukkan hasil : 44 pasien meninggal dan 176 lainnya
hidup. Diketahui bahwa 39 dari yang meninggal tersebut belum bebas dari serangan,
serta 33 pasien didalamnya mengalami remote effect serangan simtomstis. 112 pasien
(64%) dari yang berhasil hidup mengalami bebas serangan paling sedikit dalam 5
tahun (83 pasien diantaranya tidak menggunakan obat anti epiepsi). Hal ini
merupakan prediktor penting untuk bebas serangan yang menunjukkan waktu respon
pengobatan tercepat dalam 5 tahun serta diagnosis serangan idiopatik. Meskipun
mereka mengalami bebas serangan setelah dewasa namun memiliki risiko yang
meningkat untuk masalah sosial (bekerja, berkeluarga) dan pendidikan. SILANPAA
3
Hubungan antara epilepsi atau serangan dengan stroke telah diamati baik oleh
Olsen maupun Dhanuka melalui penelitian masing-masing.
Dengan penelitian
prospektif terhadap pasien stroke, didapatkan hasil bahwa lesi di kortikal dan jenis
hemoragik mempunyai hubungan positif yang kuat timbulnya serangan. OLSEN, DHANUKA
Tidak satupun dari kasus serangan yang muncul saat awal stroke berkembang menjadi
serangan ulang atau epilepsi, namun 50% serangan yang muncul setelah berselang
lama dari onset stroke berkembang menjadi epilepsi.
didapatkan bahwa serangan yang muncul awal dari onset stroke cukup banyak tapi
tidak berdampak pada out come serta tidak berulang meski tidak diobati dengan anti
epilepsi.DHANUKA
Remisi
Remisi didefinisikan sebagai periode bebas serangan yang dialami oleh
seorang pasien yang sebelumnya mendapatkan lebih dari 1 serangan. Hal ini bisa
bersifat permanen atau sementara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi remisi adalah :
-Umur dan jenis kelamin
Mayoritas studi mendapatkan bahwa orang muda mempunyai prediktor
outcome lebih baik, meski hal ini masih perlu konfirmasi. Adapun antara lakilaki dan perempuan banyak studi yang menyatakan tak ada perbedaan
prognosis yang signifikan.
-Jenis serangan
Anak-anak dengan serangan absens mepunyai prognosis yang baik
dengan angka remisi mencapai 90%. Annegers dkk menemukan bahwa angka
remisi epilepsi idiopatik 20 tahun setelah diagnosis, sedikit lebih tinggi pada
pasien dengan serangan tonik klonik dibanding mereka dengan epilepsi parsial
komplek.
-Etiologi
Sebagaimana diketahui bahwa etiologi merupakan prediksi prognosis
yang terpenting. Meski diperkirakan bahwa epilepsi berkaitan dengan
penyebab fokal yang jelas akan memiliki prognosis buruk, namun pendapat ini
masih belum didukung kuat.
Annegers & Shorvon melaporkan out come lebih baik yang signifikan pada
kelompok idiopatik sedangkan kelompok studi multisenter di Italia mendapat
hasil sebaliknya. Studi lain berbasis populasi dari Kent menyatakan bahwa tak
diperoleh perbedaan out come antara epilepsi simtomatik dan idiopatik.
SHORVON
RR
1,75
Politerapi
1,83
1,56
1,56
Serangan mioklonik
1,84
EEG abnormal
1,32
Mortalitas
Epilepsi mungkin dapat menimbulkan kondisi yang mengancam jiwa, dengan
angka kematian 2-3 kali dibanding populasi umum. SHORVON
Kematian pasien dengan kelainan serangan biasanya akibat dari latar belakang
etiologi. Angka kematian tahunan epilepsi pada sebagian besar negara adalah 1 per
100.000 populasi. Penyebabnya antara lain : kecelakaan, bunuh diri, status epileptikus konvulsivus dan apa yang disebut sudden unexpected death in epilepsy
(SUDEP)Chong
Tin tan
bahwa faktor politerapi, seringnya mengalami perubahan dosis, dan kadar obat
karbamazepin yang tinggi dalam darah merupakan faktor risiko penting. Kaitan kadar
obat karbamazepin yang tinggi dengan SUDEP masih belum jelas, diduga berkaitan
juga dengan aspek lain yang bersamaan muncul pada pasien epilepsi berat. NILLSON
Callanbarch dkk dalam penelitiannya tahun 1988 1992 terhadap anak-anak
berusia 1 bulan 16 tahun yang pernah mengalami serangan ataupun status epilepsi
menunjukkan bahwa anak-anak dengan epilepsi non simtomatik tak memberi indikasi
kenaikan risiko mortalitas dibanding populasi umum. Tidak demikian halnya dengan
anak epilepsi simtomatik dimana risiko mortalitasnya meningkat 20 kali lipat.
CALLANBARCH
GAMBARAN KLNIS
Suatu klasifikasi epilepsi diperlukan untuk mempermudah komunikasi antara
para sarjana yang meneliti masalah epilepsi serta penanggulangan penderita epilepsi.
Sampai sekarang telah banyak klasifikasi dibuat :
-klasifikasi serangan epilepsi, ILAE tahun 1981
-klasifikasi sepilepsi atau sindroma epilepsi, ILAE tahun 1989
-klasifikasi serangan epilepsi disederhanakan, ILAE
-klasifikasi epilepsi bentuk sederhana , WHO
Namun sampai sekarang tidak ada klasifikasi yang dapat meliputi semua aspek
masalah epilepsi seperti misalnya jenis serangan, korelasi dengan kelainan EEG,
daerah otak tempat permulaan lepas muatan epleptis, etiologi dan usia. MAHAR Pada
tahun 2001 diusulkan klasifikasi baru epilepsi atau serangan epilepsi yang mencakup
5 axis.
COURS
IRWAN
sementara sebagian atau seluruh jaringan otak oleh karena cetusan listrik populasi
neuron peka rangsang yang berlebih, yang menimbulkan gambaran motorik, sensorik,
otonom atau psikis yang tiba-tiba serta sesaat. IRWAN
Epilepsi merupakan sebuah gejala dari kelainan neurologi yang mendasari dan
bukan sebuah diagnosis penyakit tersendiri. Gambaran klinis tergantung pada lokasi
anatomi dari fokus epilepsi, penyebab, tipe, kecepatan dan luas penyebaran serangan,
mekanisme neurokimia yang mendasari dan umur serta tingkat maturasi otak.
Diskripsi gambaran klinis epilepsi dapat dibuat menggunakan sebagian dari aspekaspek ini, tetapi akan lebih baik bila menggabungkan kesemuanya. SHORVON
Sebagian besar penderita epilepsi tidak menunjukkan kelainan fisik, serangannya hanya berlangsung sepintas dan muncul begitu saja tanpa dapat diperkirakan
sebelumnya. Serangan epilepsi yang bersifat bukan kejang (non konvulsif) lebih
sulit didiagnosis daripada yang bersifat konvulsif, dan akan lebih sulit lagi bila
disertai perubahan status mental, tingkah laku atau gejala psikiatrik lainnya. HARSONO
Keterangan yang diperlukan untuk mendapat gambaran pada saat serangan
dari pasien epilepsi antara lain :
-
lama serangan
tempat serangan
Juga perlu ditanyakan apakah ada kejadian yang mendahului seperti : mual, pusing,
gangguan penglihatan, rasa kesemutan, rasa ketakutan, dll.SUMARTOYO
Selanjutnya gambaran klinis dari masing-masing jenis epilepsi akan dijelaskan
pada pembahasan lebih lanjut oleh penulis lainnya.
DIAGNOSIS
Sebenarnya baku emas (gold standard) untuk menegakkan diagnosis epilepsi
adalah bukti klinis. Namun dalam sebagian besar kasus epilepsi dokter tidak
menyaksikan sendiri suatu serangan. Diagnosis terutama dibuat atas dasar gambaran
serangan yang diceriterakan oleh penderita sendiri dan keluarganya atau oleh orang
lain yang pernah melihat serangannya.MAHAR-majalah
Jika ada fasilitas elektroensefalografi (EEG), maka pemeriksaan EEG ini dapat
membantu menegakkan diagnosis. Namun perlu diketahui bahwa EEG yang dibuat
diluar serangan (interictal) jarang dapat menentukan jenis serangan sedangkan dalam
sebagian kasus epilepsi EEG interiktal tidak menunjukkan kelainan. MAHAR
Majalah
Beberapa hal yang perlu diketahui dengan perekaman EEG ini adalah : -hasil rekaman
EEG yang abnormal tidak pasti merujuk pasien menderita epilepsi, -hasil rekaman
EEG yang normal belum menyingkirkan seseorang menyandang epilepsi.
Untuk itu diperlukan suatu perekaman EEG selama dan antara serangan epileptik.
Guna menghasilkan diagnosis yang tepat dibutuhkan suatu alat video EEG di
suatu pusat epilepsi, yang berfungsi memantau korelasi antara serangan klinis dan
kelainan EEG, dimana rekaman EEG dan video dilakukan secara simultan pada
waktu ada serangan.
MAHAR-majalah
neuroimajing terbaik bagi semua pasien epilepsi adalah dengan MRI, dengan
pengecualian pasien dengan diagnosis definitiv epilepsi idiopatik.
MRI khususnya diindikasikan untuk pasien dengan hal tersebut di bawah ini :
-
Adanya riwayat serangan parsial atau bukti melaui EEG pada semua umur
8
Onset serangan yang tak terklasifikasi atau general pada bayi atau dewasa
elektrode
dalam (subdural).
Berikut ini ditampilkan contoh gambar CT scan dan MRI otak pada pasien
epilepsi simtomatik.
Diagnosis Banding
Serangan epileptik harus dibedakan dengan non epileptik yang mempunyai
gejala hampir sama. Bila dikelompokkan dalam 3 bentuk utama serangan maka
diagnosis banding yang perlu dipikirkan adalah SHORVON, DJOENAEDI, WIRAWAN :
1. Serangan parsial sederhana :
-Migrain
-Transient ischemic attacks (TIA)
-Tics
-Mioklonus
-Hemifasial spasme
2. Serangan parsial kompleks :
-Sinkop
-TIA
-Migrain
-Gangguan tidur
-Narkolepsi
-Gangguan metabolik
-Transient global amnesia
3. Serangan tonik klonik dan atonik :
- Sinkop
- Penyakit serebrovaskular
- Migrain arteri basilar
- Narcolepsy
- Serangan psikogenik (hiperventilasi, panik)
Kesimpulan
Angka insidensi dan prevalensi epilepsi di dunia masih beragam karena
perbedaan dalam metode studi dan klasifikasi. Insidensi tertinggi terjadi pada usia
anak-anak dan usia lanjut. Dengan makin berkembangnya pencegahan dan
pengobatan epilepsi, usia penyandang epilepsi makin banyak pada orang tua dalam
nbentuk epilepsi simtomatik.
10
11
Cockerell OC, Shorvon SD. Epilepsy current concepts. Current medical library ltd.
London. 1996
Everitt AD, Sander JW. Incidence of epilepsy is now higher in elderly people than
children. British medical journal. 1998, March;316:780
Silanpa M, Jalava M, Kaleva O, et al. Long-term prognosis of seizures with onset in
childhood. New England Journal of Medicine. 1998, June;338(24):1715-22
Ali RA. Initiating, maintining, combining & stopping of AEDs in : Course on
Epilepsy. Bandung , 2001
Wirawan. Intractable epilepsy dalam : Simposium pengelolaan epiepsi mutakhir,
Pertemuan regional neurologi ke XVI Jateng & DIY. Semarang, 16 Oktober 1999
Laxer KD, Garcia PA, Imaging criteria to identity the epileptic focus. Neurosurg
clinnical north america. 1993; 4: 199-209
Ryvlin P, Philppon B, Cinnoti L, et al. Functional neurimaging strategy in temporal
lobe epilepsy : a comparative study of 18-FDG PET and 99-Tc-HMPAO SPECT. Ann
Neurology. 1992; 31:650-56
-----------------------
12
bentuk
CPS
SPS
Abscence
Pseudosizure
Aura
Pendek
Pendek
Pendek
Tidak ada
Mungkin komplek,
lama
Durasi ikatl
1-2 menit
1-2 menit
< 1 menit
< 30 detik
Bervariasi,
lama
Behavior
Sedikit variasi
strereotipi fase
tonik klonik,
perubahan
otonom
Sering
gambaran
Biasanya
abnormal
Biasanya
abnormal
Mungkin
abnormal
Selalu 3/ spike
wave
Biasanya normal
sering
Keadaan
posiktal
EEG iktal
Respon
dengan OAE
Berg dkk melalui studi populasi mencoba mendeskripsikan pola dan hasil
diagnosis imajing pada anak-anak dengan diagnosis epilepsi baru.. BERG
Namun dari banyak studi menunjukkan insidensi tahunan epilepsi adalah 30-60 /
100.000 populasi (0,03-0,06%).
Dua penelitian di Inggris berbasis populasi
13
14