Anda di halaman 1dari 7

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan : SMA/MA


Mata Pelajaran

: Fisika

Kelas/Semester

: XII / DUA

Materi Pokok

: LISTRIK

Sub Materi

: JEMBATAN WHEATSTONE

Pertemuan Ke-

:3

Alokasi Waktu

: 1 x 80 MENIT

I.

KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif), menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa, serta memosisikan diri sebagai agen transformasi
KI 3

masyarakat dalam membangun peradaban bangsa dan dunia.


: Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untukmemecahkan

KI 4

masalah
: Mencoba, mengolah, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

II.

KOMPETENSI DASAR
1.1

Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan


kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya

II.1Menunjukkan perilaku

ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;

teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;


inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
3.2

implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi


Mengevaluasi prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan

4.2

sehari-hari
Melakukan percobaan untuk menyelidiki karakteristik rangkaian listrik

III. INDIKATOR
1.1.1 Menunjukkan sikap spiritual dengan mengamalkan ajaran agama yang dianut
dalam proses pembelajaran.
2.1.1 Menunjukkan perilaku ilmiah dalam berdiskusi kelompok atau kelas
3.2.1 Mendeskripsikan prinsip kerja jembatan wheatstone
3.2.2 Menyebutkan contoh aplikasi jembatan wheatstone.
3.2.3 Menentukan besarnya hambatan yang belum diketahui dengan jembatan
wheatstone.
4.2.1 Melakukan percobaan
4.2.2
4.2.3

untuk

membuktikan

prinsip

kerja

jembatan

wheatstone
Mampu merangkai alat dan bahan percobaan dengan tepat.
Menyajikan hasil percobaan dalam tabel percobaan.

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN


3.2.1.1 Siswa mampu mendeskripsikan prinsip kerja jembatan wheatstone melalui
diskusi kelas
3.2.2.1 Siswa mampu menyebutkan contoh aplikasi jembatan wheatstone dalam
kehidupan sehari-hari
3.2.3.1 Siswa mampu menentukan besarnya hambatan yang belum diketahui
dengan jembatan wheatstone dalam percobaan.
4.2.1.1 Siswa mampu melakukan percobaan untuk membuktikan prinsip kerja
jembatan wheatstone.
4.2.2.1 Siswa mampu merangkai alat dan bahan dalam percobaan jembatan
wheatstone.
4.2.3.1 Siswa mampu menyajikan hasil percobaan jembatan wheatstone dalam
tabel percobaan.
V.

MATERI PEMBELAJARAN

Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter
Christie pada 1833 dan meningkat kemudian dipopulerkan oleh Sir Charles
Wheatstone pada tahun 1843.
Prinsip Kerja Jembatan Wheatstone:
Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu
yang tidak diketahui hambatan listrik dengan menyeimbangkan dua kali dari
rangkaian jembatan, satu kaki yang mencakup komponen diketahui kerjanya mirip
dengan aslinya potensiometer. Jembatan Wheatstone adalah suatu proses
menentukan nilai hambatan listrik yang presisi/tepat menggunakan rangkaian
Jembatan Wheatstone dan melakukan perbandingan antara besar hambatan yang
telah diketahui dengan besar hambatan yang belum diketahui yang tentunya dalam
keadaan Jembatan disebut seimbang yaitu Galvanometer menunjukkan pada angka
nol. Rangkaian Jembatan Wheatstone tersebut memiliki susunan dari 4 buah
hambatan yang mana 2 dari hambatan tersebut adalah hambatan variable dan
hambatan yang belum diketahui besarnya yang disusun secara seri satu sama lain
dan pada 2 titik diagonalnya dipasang sebuah Galvanometer dan pada 2 titik
diagonal lainnya diberikan sumber tegangan. Galvanometer adalah alat yang
digunakan untuk mendeteksi dan pengukuran arus. Kebanyakan alat ini kerjanya
tergantung pada momen yang berlaku pada kumparan di dalam magnet.
Keterangan :
G = galvanometer
R1,R2= hambatan yang sudah
ditentukan
R4 = hambatan
variabel(potensiometer)
R3=Rx= hambatan yang akan
dicari nilainya.
E = sumber tegangan arus (catu
daya)

Cara Menentukan Besar hambatan Rx/R3 Melalui Jembatan Wheatstone

Rx

R1
R4
R2

Aplikasi Jembatan Wheatstone

Strain gauge, yang digunakan untuk mengukur regangan material (baja atau
beton) didasarkan pada perubahan kecil penghantar yang berdeformasi akibat gaya
eksperimen. Perubahan kecil dimensi penampang dihitung dari perubahan
hambatan pada rangkaian jembatan wheatstone yang dihubungkan sensor ke alat
pencatat data logger untuk setiap transducer.
VI.

METODE PEMBELAJARAN
Metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode diskusi dan eksperimen.

VII.

SUMBER PEMBELAJARAN
Media :
1. LKS (Lembar Kerja Siswa)
2. LCD
3. Laptop
4. Power point-materi jembatan wheatstone.
5. Alat tulis (papan tulis, spidol)
6. Alat dan bahan percobaan, sesuai dengan yang tercantum di LKS.
Sumber :
1. Lister, Eugene C. 1993. Mesin dan Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga
2. Serway, R. Physics for scientist & Engineers With Modern Physics , James
Madison University Harrison burg, Virginia, 1989 Bab 28.
3. Resnick & Haliday, Fisika Jilid 2 (terjemahan) Bab 32.

VIII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Rincian kegiatan

Alokasi waktu

Pendahuluan
1. Ketua kelas memimpin siswa untuk berdoa.
2. Mengingatkan kembali materi hukum Ohm sebagai
dasar untuk mempelajari jembatan wheatstone.
3. Memotivasi siswa dengan memberikan apersepsi:
Berupa slide show tentang macam-macam metode
pengukuran hambatan.

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.


Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan mengenai pengertian, prinsip kerja

10 menit

dan aplikasi dari jembatan wheatstone, siswa


diarahkan untuk bertanya.
2. Siswa dengan bantuan guru merumuskan metode

5 menit

pengukuran hambatan Rx dalam jembatan wheatstone


60 menit

(dari hukum Kirchof & hukum Ohm)


3. Guru bersama siswa bersama-sama membuktikan
prinsip kerja jembatan wheatstone dan menentukan

2 menit

nilai hambatan Rx
4. Guru mengelompokkan siswa menjadi 6 kelompok
belajar (1 kelompok, 6 orang)
5. Guru mengenalkan alat galvanometer, potensiometer
dan mendemonstrasikan cara merangkai alat dan

7 menit

pengambilan data dalam percobaan jembatan


wheatstone
6. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS), alat
dan bahan yang digunakan untuk percobaan jembatan

1 menit

wheatstone.
7. Dengan bimbingan guru, siswa diarahkan untuk
melakukan percobaan berdasarkan LKS

40 menit

8. Guru bersama siswa membahas analisis Lembar


Kerja Siswa (LKS)
Penutup
1. Siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah

5 menit

dilakukan. (guru menguatkan/meluruskan simpulan


siswa)
2. Guru memberikan memberikan post-test untuk

10 menit

mengukur pemahaman siswa (kognitif)


3. Ketua kelas memimpin untuk berdoa sebelum
mengakhiri pembelajaran.
PENILAIAN
1. Mekanisme dan Prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
observasi diskusi kelompok dan keaktivan siswa dikelas. Sedangkan penilaian
hasil dilakukan melalui tes tertulis(post test)
2. Aspek dan instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama
pada aktivitas dalam kelompok, aktivitas siswa dalam diskusi kelas, tanggung
jawab, dan kerjasama.

Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian objektiv.


3. Contoh instrumen terlampir.

LAMPIRAN : Intrumen Penilaian

A.
PENILAIAN RANAH KOGNITIF
Instrumen Soal Uraian Non-Objektif (Post-Test)
KUNCI POST TEST
1. Jelaskan secara singkat prinsip kerja dari jembatan wheatstone!
Jawab : Perbandingan antara besar hambatan yang telah diketahui dengan
besar hambatan yang belum diketahui yang tentunya dalam keadaan
Jembatan disebut seimbang yaitu Galvanometer menunjukkan pada angka
nol.
2. Berikan contoh aplikasi jembatan wheatstone, dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab : Strain gauge, yang digunakan untuk mengukur regangan material
(baja atau beton) didasarkan pada perubahan kecil penghantar yang
berdeformasi akibat gaya eksperimen.
3. Tentukan nilai hambatan Rx pada rangkaian berikut :

Rx

R1
R4
R2

Rx

100
40Ohm
250

Jawab :

Nilai
No Soal

Skor

30

30

40

Rx =

16 Ohm

Anda mungkin juga menyukai