Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI OPERASI

1. Perencanaan Strategi
Merupakan suatu proses yang harus dijalankan
perusahaan untuk menetapkan bagaimana dan dengan
cara apa perusahaan menghadapi persaingan
Perencanaan strategi mencakup 2 unsur :
a. Penetapan Misi dan Visi , merupakan penetapan
mengenai apa yang ingin dicapai atau apa yang menjadi
tujuan perusahaan . Misi dan Visi yang ditetapkan akan
menjadi pedoman / acuan dan sekaligus sebagai
pembatas bagi perusahaan dalam melakukan
kegiatannya . Penetapan misi dan visi berbeda antara
satu perusahaan dengan perusahaan yang lain
tergantung dari jenis / macam perusahaannya yang
dapat dibedakan antara lain :

- Perusahaan yang orientasi profit , misi dan visinya pada


umumnya mencari keuntungan yang besar agar
perusahaan cepat berkembang .
- Perusahaan yang orientasinya non profit , misi dan
visinya umumnya adalah misi sosial untuk membantu
kalangan tertentu yang membutuhkan .
b. Penetapan strategi operasi , strategi ditetapkan
sebagai rencana aksi (action plan) dalam mencapai misi
dan visi yang diinginkan . Sebelum strategi ditetapkan perlu
dilakukan analisis baik internal maupun eksternal agar
strategi yang ditetapkan sesuai dengan kemampuan
perusahaan . Analisis internal untuk mengetahui kekuatan
(strenght) dan kelemahan (weakness) sedang analisis
eksternal untuk mengetahui peluang (opportunity) yang bisa
diraih dan hambatan / kendala (threat ) yang dihadapi
dalam meraih peluang yang ada .

Analisis tersebut populer disebut analisis SWOT


( Strenght , Weakness, Opportunity and Threat ).
Setelah analisis dilakukan maka strategi operasi
dapat ditetapkan dengan menggunakan 3 konsep
strategi yaitu :
- Strategi Diferensiasi ( perbedaan )
- Strategi Low Cost ( biaya rendah )
- Strategi Quick Response ( tanggapan cepat )
Konsep strategi tersebut dalam kegiatan operasi
dimaksudkan untuk memperoleh keunggulan
bersaing ( competitive advantage ) .

2. Strategi Keunggulan Bersaing dalam Operasi


Untuk
memperoleh
keunggulan
bersaing
dengan
menggunakan 3 konsep strategi tersebut dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
a. Bersaing pada Perbedaan , dilakukan dengan membuat
perbedaan terhadap produk yang dihasilkan dibandingkan
dengan produk pesaing , perbedaan harus khas dan memiliki
keistimewaan agar dapat dijadikan alat untuk bersaing.
Perbedaan dapat diciptakan dari karakteristik produk misal :
warna , bentuk , ukuran , kualitas dan lain-lain maupun
layanan yang diberikan .
b. Bersaing pada Biaya , dilakukan dengan mengendalikan
proses operasi agar berjalan produktif untuk memperoleh
tingkat efisiensi yang tinggi sehingga produk memiliki daya
saing dari segi harga jual karena biaya produksi lebih murah
tanpa mengorbankan kualitas produk .

c. Bersaing pada Respons ,


Respon yang cepat dalam memberikan layanan kepada konsumen
dianggap sebagai respon yang fleksibel ( flexibility ) , dapat diandalkan
( Reliability ) dan cepat ( Quickly ) .
- Fleksibility , merespons keinginan konsumen akan produk baru
maupun perubahan volume produksi dengan cepat sesuai
kebutuhan pasar.
- Reliability , menyangkut ketangguhan dalam memberikan layanan
sehingga apa yang dijanjikan selalu dapat ditepati .
- Quickly, memberikan layanan yang cepat dalam pengiriman /
delivery .
Dalam praktek ke 3 konsep strategi tersebut dapat dijabarkan dalam 6
strategi khusus yaitu :
- Fleksible dalam disain dan pengembangan produk baru
- Harga jual rendah
- Pengiriman yang cepat
- Kualitas produk tetap baik
- Layanan purna jual / after sales service yang memadai
- Lini produk / Product line yang luas

3. Sepuluh Keputusan dalam MO


Untuk mencapai keunggulan bersaing yang
diinginkan diperlukan keputusan yang efektif
menyangkut 10 bidang dalam MO meliputi :
- Kualitas
- Rancangan produk dan Jasa
- Rancangan Proses dan Kapasitas
- Pemilihan lokasi
- Rancangan Tata Letak
- Rancangan Kerja dan SDM
- Manajemen Rantai Supply
- Manajemen Persediaan
- Penjadwalan /Scheduling
- Pemeliharaan / perawatan

4. Manajemen Operasi Global


Kompetisi global mendorong perusahaan untuk
memperluas operasi secara global agar
diperoleh pasar yang lebih luas untuk itu
diperlukan usaha mencapai standar dalam
memasuki pasar global yang meliputi : Kualitas
, Desain produk , Variasi produk , Biaya dan
Harga produk , agar dapat bersaing dalam
memasuki pasar global . Strategi perusahaan
dihubungkan dengan operasi global tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut :

Konteks Strategi Global


Diferensiasi , Low Cost , Rapid Response

Manajemen
Rantai Suplai

Pemilihan
Lokasi

- Sumber
- Integrasi
vertikal
- Membeli /
membuat

- Isu berkait dgn


negara
- Isu produk

Manajemen
Persediaan
- Aliran bahan
- Kecepatan
dan pilihan
angkutan

5. Alasan Go Internasional
Ada beberapa alasan perusahaan memutuskan go internasional antara
lain:

a.Menekan Biaya ( Cost Reduction ) ,

Berbisnis dinegara lain dengan maksud menurunkan biaya operasi

dengan pertimbangan :
- Labor cost lebih murah
- Peraturan pemerintah ( goverment policies ) setempat yang lebih
longgar
menyangkut , pengelolaan lingkungan , perburuhan , tarif
dan
sebagainya .
- Fasilitas dan beban pajak yang lebih ringan .
- Pengalihan pekerjaan dengan ketrampilan rendah dengan biaya yang
lebih murah .
- Meningkatkan perolehan keuntungan / manfaat bagi perusahaan .

b. Memperluas pasar ,

Pasar global merupakan pasar yang sangat luas sehingga terbuka

kesempatan untuk :

Produk yang sudah jenuh dinegara yang lebih maju dapat dipasarkan
dinegara lain yang sedang berkembang dimana produk yang bersangkutan
masih dalam masa pertumbuhan atau bahkan masa pengenalan
Contoh : Personal Computer ( PC ) di AS dan Jepang merupakan produk
yang sudah jenuh tapi dinegara yang sedang berkembang merupakan
produk yang sedang tumbuh .
c. Memberikan layanan yang lebih baik kepada konsumen ,
Memasuki lingkungan global akan memahami budaya setempat yang
beragam sehingga barang atau jasa yang ditawarkan akan disesuaikan
dengan budaya setempat .
Contoh : Mc Donald di Indonesia menyediakan menu Ayam dan Nasi untuk
melengkapi menu utama yaitu Burger .

d. Memperbaiki Jaringan Rantai-Suplai ,


Memasuki lingkungan global berarti menempatkan fasilitas yang dimiliki ke
negara lain dimana sumberdaya yang dibutuhkan berada , misalnya bahan
mentah , tenaga kerja dan lainnya sehingga dapat digunakan sebagai
sumber pasokan yang dibutuhkan negara asal dengan biaya yang relatif
lebih murah .

6. Pilihan Strategi Operasi Global


Bila memasuki pasar global akan menjadi perusahaan yang
berwawasan internasional dan mengarah pada terbentuknya
perusahaan Multinational yang akan berbisnis baik perdagangan
maupun investasi secara global . Perusahaan Multinational membeli
bahan baku , memproduksi barang atau jasa dan menjualnya dibanyak
negara . Ada beberapa strategi operasi yang dapat dipilih dalam
memasuki pasar global antara lain :
a. Transnational Strategy , merupakan bisnis internasional dimana
perusahaan cabang yang dimiliki di berbagai negara diberi kebebasan untuk
melakukan kebijakan sendiri disesuaikan dengan kondisi setempat
.Perusahaan induk tidak terlalu banyak campur tangan karena mereka memiliki
prinsip kemampuan tidak hanya dimiliki negara asal tapi bisa diperoleh dimana
saja melalui proses pelatihan dan standarisasi sistim yang ketat . Identitas
perusahaan transnational dianggap hilang sehingga sering disebut perusahaan
yang tidak bernegara .
Contoh : Nestle , perusahaan susu yang pusatnya di Swiss tetapi aset
dan penjualannya 90 % berada diluar Swiss .

b. Multidomestic Strategy , bisnis international yang memberi otonomi pada


bisnis yang dimiliki pada pihak lain dengan menyedikan Waralaba ( frenchaise ) atau
usaha patungan ( joint venture ) yang mandiri .Perusahaan induk memberi
keleluasaan untuk menyesuaikan dengan kondisi dan budaya setempat .
Contoh : Mc Donald , restoran waralaba dari Amerika dengan menu utama burger
dapat disesuaikan menunya dengan menu tambahan disesuaikan dengan
kebiasaan dan budaya setempat , misalnya Mc D. Indonesia menyediakan menu
ayam goreng dan nasi , di Jerman disediakan Minuman Bir , di Perancis Anggur .

c. International Strategy , bisnis internasional yang mengandalkan pada


ekspor dan lisensi ( License ) untuk masuk pasar global . Strategi ini
dianggap paling mudah karena proses ekspor tidak banyak membutuhkan
perubahan dalam proses operasi sedang perjanjian lisensi memberikan
kemungkinan resiko yang kecil bagi pemegang lisensi .
Contoh : Great River , perusahaan indonesia pemegang lisensi kemeja
merk Arrow , Kenzo , Saville Row , Total dan lain lain . Perusahaan
memiliki kesempatan untuk masuk pasar global dengan mengekspor hasil
produksinya ke negara lain di seluruh dunia .

d. Global Strategy , bisnis internasional yang


mempertahankan tingkat sentralisasi yang tinggi
( ketat ) , perusahaan cabang yang dimiliki di
sejumlah negara dikontrol dengan menggunakan
standar yang sama untuk menghasilkan produk yang
sama di seluruh dunia .
Contoh : Caterpillar perusahaan pembuat alat-alat
berat dari Amerika seperti buldozer dan lain lain .
Buldozer yang dibuat di Amerika sama dengan yang
dibuat di Indonesia .

Anda mungkin juga menyukai