Tugas MP
Tugas MP
PENDAHULUAN
Sejauh ini pemanfaatan abu ketel dari pabrik gula kurang mendapat perhatian
serius. Hal ini ditunjukkan oleh pemanfaatan abu ketel sebagai bahan urugan
untuk tanah yang akan didirikan bangunan, sebagian kecil lainnya sebagai
pupuk. Padahal hasil penelitian Paturau (1989), menunjukkan bahwa abu
ketel memiliki komposisi: SiO2 71 %; Al2O3 1,9 %; Fe2O 0,7 %; CaO 3,4%;
MgO 0,3 %; K2O 8,2 %; Na2O 3,4 %; P2O3 3,0 % dan MnO 0,2 %.
Berdasarkan hasil penilitian tersebut, diketahui bahwa kandungan terbesar
dari abu ketel adalah SiO2 yaitu sebesar 71 % , oleh karena itu abu ketel
dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan komposit
keramik.
Adapun batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Mengamati senyawa kimia dan struktur mikro abu ampas tebu.
2. Mengamati dan menganalisa bagaimana pengaruh penambahan abu
ampas tebu berdasarkan pengujian fisik dan mekanik sampel keramik,
yang meliputi uji penyerapan air, uji kuat tekan dan uji densitas
I.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai:
1. Alternatif lain dalam pembuatan keramik untuk memanfaatkan limbah
industri pengelolahan tebu yang dibiarkan begitu saja, baik limbah
ampas tebu yang berasal dari industri rumah tangga maupun limbah
ampas tebu yang berasal dari pabrik gula tebu, sehingga biaya
pembuatan keramik dapat menjadi lebih ekonomis.
2. Sumber informasi bahwa limbah ampas tebu yang kemudian dibakar
menjadi abu dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dalam
pembuatan keramik, sehingga dapat mengurangi limbah industri dari
sisa
pengelolahan
tebu
dan
memberikan
pengetahuan
kepada
II.
II.1
TINJAUAN PUSTAKA
Ampas Tebu
Ampas tebu adalah sisa dari proses penggilingan tanaman tebu (saccharum
oficinarum) sehingga diperoleh hasil samping sejumlah besar produk limbah
berserat yang dikenal sebagai ampas tebu (bagasse). Tiap berproduksi,
pabrik gula selalu menghasilkan limbah yang terdiri dari limbah padat,cair
dan gas. Limbah padat, yaitu ampas tebu (bagas), abu boiler dan blotong
(filter cake). Ampas tebu merupakan limbah padat yang berasal dari perasan
batang tebu untuk diambil niranya. Limbah ini banyak mengandung serat
dan gabus. Ampas tebu selain dimanfaatkan sendiri oleh pabrik sebagai
bahan bakar pemasakan nira, juga dimanfaatkan oleh pabrik kertas sebagai
pulp campuran pembuat kertas. Kadangkala masyarakat sekitar pabrik
memanfaatkan ampas tebu sebagai bahan bakar. Ampas tebu ini memiliki
aroma yang segar dan mudah dikeringkan sehingga tidak menimbulkan bau
busuk. Limbah padat yang kedua berupa blotong, merupakan hasil endapan
(limbah pemurnian nira) sebelum dimasak dan dikristalkan menjadi gula
pasir. Bentuknya seperti tanah berpasir berwarna hitam, memiliki bau tak
sedap jika masih basah. Bila tidak segera kering akan menimbulkan bau
busuk yang menyengat. (Prawijana,2005)
II.2
lama pembakaran setiap 4-8 jam dilakukan pengangkutan atau pengeluaran abu
dari dalam boiler karena jika dibiarkan tanpa dibersihkan akan terjadi
penumpukan yang akan mengganggu proses pembakaran ampas tebu berikutnya
(Widiawati, 2005).
Komposisi kimia dari abu ampas tebu terdiri dari beberapa senyawa yang dapat
dilihat pada tabel (2.1) berikut.
Tabel 2.1 komposisi Kimia Abu Pembakaran Ampas Tebu
Senyawa Kimia Persentase (%)
SiO2
71
Al2O3
1,9
Fe2O3
7,8
CaO
3,4
MgO
0,3
KzO
8,2
P2O5
3,0
MnO
0,2
(Sumber: Widiawati, 2005)
II.3
Keramik
Keramik berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari
tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Tetapi saat ini tidak semua
keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup
semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. Pada dasarnya
keramik terbagi atas:
1. Keramik tradisional
Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan
alam, seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah: barang
pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk
industri (refractory).
2. Keramik halus
Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik,
advanced ceramic, engineering ceramic, techical ceramic) adalah
III.
METODE PENELITIAN
Ampas Tebu
Abu dari pembakaran ampas tebu
Aquades
Tanah liat
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, S. dan Suryanto. 1998. Statistik Produksi Gula Indonesia Tahun Giling
1997. P3GI. Pasuruan
Istiyati dan Dwi Asmi. 2013. Fabrikasi dan Karakterisasi Keramik Kalsium
Silikat dari Komposisi Cangkang Telur dan Silika Komersial dengan Reaksi
Padatan pada Suhu 1300oC. Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika. Vol. 01, No.
01, Januari 2013
Paturau. 1989. By Product Of The Cane Sugar Industry. Elsevier. Amsterdam
Prawijana, Suci Soesty. 2008. Pembuatan Silika dari Ampas Tebu. Skripsi.
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Malang:
Universitas Brawijaya
Sihotang, Emelda. 2010. Pemanfaatan Abu Ampas Tebu Pada Pembuatan Mortar.
Skripsi. Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pegetahuan Alam.
Medan:Universitas Sumatera Utara
Widiawati. 2005. Sintesis Zeolit dari Abu Ketel Asal Pg. Tasik Madu Ragam
Zeolit pada berbagai Konsentrasi Natrium Aluminat. Skripsi. Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Medan: Universitas
Sebelas Maret
Zulfia ,Anne. Dkk. 2003. Proses Pembuatan Material Komposit Keramik dan
Logam Berbasis Alumunium dengan Metode Lanxide. Jurnal
FakultasTeknik. Depok : Universitas Indonesia