PENDAHULUAN
1.1 Wirausaha
Wirausaha adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan
dengan kemungkinan untung atau rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki
kesiapan mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi maupun untung besar.
Sehingga seorang wirausaha harus mempunyai karakteristik khusus yang
melekat pada diri seorang wirausaha seperti percaya diri, mempunyai banyak
minat, bisa bersepakat, mempunyai ambisi, berjiwa penjelajah, suka mencoba
sesuatu, dan lain-lain.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi wirausaha menurut beberapa
ahli :
1. Joseph C. Schumpeter
Wirausaha adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar dan
kemudian membentuk keseimbangan pasar yang baru dan mengambil
keuntungan-keuntungan atas perubahan-perubahan tersebut.
2. Raymond W.Y. Kao
Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu
gagasan menjadi realita.
3. Richard Cantillon
Wirausaha adalah seseorang yang mampu memindahkan atau mengkonversikan
sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ketingkat
produktivitas yang lebih tinggi
4. Schumpeter
Wirausaha merupakan inovator yang tidak selalu menjadi inventor (penemu).
5. Syamsudin Suryana
Wirausaha
adalah
seseorang
yang
memiliki
karakteristik
percaya
diri,
berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan
yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta berorientasi pada masa depan.
6. Prawirokusumo
Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif
dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan
peluang dan perbaikan hidup.
1.2 Teknopreuner
Teknopreneur
adalah
pengusahan
yang
membangun
bisnisnya
Simputer dikembangkan untuk pen gguna pemula yang dari sisi finansial
merupakan pengguna kelas menengah ke bawah. Simputer dijalankan oleh
prosesor berbasis ARM yang murah dan menggunakan Sistem Operasi berbasis
opensource. Harga di pasaran adalah sekitar $200.
Inovasi India yang luar biasa datang dari perusahaan Shyam Telelink Ltd.
Shyam Telelink memperlengkapi becak dengan telefon CDMA yang berkelcuatan
175 baterai. Becak inipun diperlengkapi juga dengan mesin pembayaran
otomatis. Penumpang becak bisa menelepon. Tarif yang dikenakan sekitar 1.2
rupee per 20 menit. Lalu perusahaan ini mempekerjakan orang yang tidak
memiliki keahlian untuk mengemudikan becak. Upah para pengemudi becak
tidak didasarkan pada gaji yang tetap, namun berupa komisi sebesar 20% dari
tiap tarif telefon yang diperoleh (Wreless week, 2003).
Di Filipina, perusahaan telefon SMART mengembangkan metode untuk
melayani transfer pengiriman uang dari para pekerja Filipina yang bekerja di luar
negeri melalui telefon seluler dengan SMS. Menurut laporan Asian Development
Bank (ADB), SMART dapat meraup sekitar US $14 - 21 triliun per tahunnya dari
biaya transfer program ini.
China mengikuti jejak yang sama. Perusahaan-perusahaan China mulai
menunjukkan kipralmya di dunia internasional. Akuisisi IBM oleh pelusahaan
China Lenovo di tahun 2004 dan akuisisi perusahaan televisi Perancis Thomson
oleh Guangdong membuktikan bahwa technoprenuership di China semakin
kukuh.
bahwa
technopreneurshrp di Asia
Kedua, inovasi yang dibuat tersebut diarahkan untuk melepaskan diri dari
ketergantungan dunia barat. Sebagian besar teknologi yang diciptakan oleh
dunia Barat diperuntukkan bagi kalangan atas atau orang/instansi/perusahaan
yang kaya dan menciptakan ketergantungan pemakaiannya. Sementara itu,
sebagian besar masyarakat (baca pasar) Asia belum mampu memenuhi kriteria
pasar teknologi barat tersebut. Masih banyak masyarakat Asia yang memiliki
penghasilan di bawah $1 per hari, sehingga mereka tidak memiliki akses ke
teknologi yang diciptakan oleh dunia Barat. lni merupakan peluang yang besar
bagi para teknopreneur untuk berinovasi dalam menciptakan sebuah produk
teknologi yang menjangkau masyarakat marginal.
BAB II
lain sebagainya).
5. Supplier peralatan teknik mesin
6. Dan lain sebagainya.
Dari penjelasan bidang disiplin ilmu dan prospek pekerjaan maka dapat
disimpulkan wirausaha yang dapat dilakukan seorang sarjana Teknik Mesin
antara lain :
1. Kontraktor/supplier peralatan mekanik.
2. Usaha di bidang komposit, mekatronika, dan nanoteknologi.
3. Usaha di bidang proses manufaktur.
4. Dan lain sebagainya.
BAB III
STRATEGI TEKNOPREUNER
Pada bab ini akan dibahas strategi ataupun hal-hal yang menjadi ciri khas
seorang entrepreuner atau teknopreuner. Prinsip-prinsip dasar teknopreuner
dalam bidang Teknik Mesin tidak jauh berbeda dengan bidang lainnya, karena itu
penulis mencoba menjelaskan hal-hal seperti di berikut sebagai pedoman
menjadi seorang entrepreuner khususnya teknopreuner.
yang orang lain belum kerjakan. Anda dapat menjadi bos di perusahaan sendiri,
mengerjakan yang menurut anda menarik, dan mungkin menjadi kaya. Namun,
pada saat yang sama, ada pengorbanan besar yang diperlukan untuk menjadi
seorang entrepreneur sukses, yakni:
1. Ketidakpastian dan stres.
2. Bekerja sangat lama, sedikit waktu libur.
3. Berpotensi berbahaya untuk kehidupan pribadi, keluarga, atau karir.
4. Pengorbanan finansial dan gaya hidup.
Pengorbanan-pengorbanan yang disebutkan di atas tidak dimaksudkan
untuk menghalangi menjadi seorang entrepreneur. Hal-hal tersebut hanya untuk
memberikan gambaran nyata tentang kehidupan entrepreneur, sehingga
mendapatkan keputusan berkenaan dengan karir yang digeluti.
masyarakat penggunanya.
produk
yang
dihasilkan
di
pasar.
Dengan
demikian,
riset
merupakan
upaya
yang
positif
untuk
membangun
technopreneurhsip di Indonesia.
10
dalam
pengembangan
industri-industri
besar
dan
canggih.
2.
meningkatkan pendapatan.
3.
4.
baru yang lebih produktif, dan berkontribusi dalam memberikan solusi pada
penyelesaian masalah-masalah sosial. Manfaat dari segi lingkungan antara lain
adalah :
1. memanfaatkan bahan baku dari sumber daya alam Indonesia secara lebih
produktif.
2. meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya terutama sumberdaya
energi.
11
Ada beberapa bidang invensi dan inovasi yang dapat diprioritaskan untuk
memberikan manfaat kepada masyarakat ekonomi lemah terdiri dari: air, energi,
kesehatan, petanian, dan keanekaragaman hayati (water, energy, health,
agriculture, dan biodiversity, yang biasa disingkat WEHAB). Di bidang-bidang di
atas
masyarakat
ekonomi
lemah
di
Indonesia
banyak
menghadapi
12
Akses pada fasilitas kesehatan yang memadai serta dan biaya kesehatan yang
mahal masih menjadi masalah utama masyarakat miskin Indonesia. Oleh karena
itu sangat diperlukan alternatif metode pengobatan dan peningkatan kesehatan
yang aman dan terjangkau; teknologi pengobatan/pencegahan terhadap penyakit
spesifik lokal, serta obat-obatan alternatif yang terjangkau terutama untuk
penyakit yang lazim dijumpai di masyarakat tidak mampu. Contoh produk
teknologi alternatif adalah pengembangan produk-produk berbahan baku lokal
menjadi produk herbal terstandar atau fitofarmaka.
d. Agriculture (Pertanian)
Masih sangat banyak masalah di sektor pertanian Indonesia yang umumnya
dihuni oleh kelompok petani miskin. Beragam teknologi dalam bidang pertanian,
perikanan, dan peternakan rakyat sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
produktivitas dan nilai tambah pertanian kita.
e. Biodiversity (Keanekaragaman Hayati)
Indonesia memiliki kekayaan alam dan keanekaragaman hayati nomor dua di
dunia, namun pemanfaatannya saat ini belum banyak memberikan manfaat
sosial
yang
besar.
Beragam
sentuhan
teknologi
diperlukan
misalnya
pengolahan
keanekaragaman
yang
hayati
memanfaatkan
Indonesia
dan
dengan
memberi
tetap
nilai
tambah
mempertahankan
kelestariannya.
Agar invensi dan inovasi dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
beberapa kriteria berikut ini dapat digunakan untuk mengembangkan invensi dan
inovasi agar bermanfaat bagi masyarakat, yaitu inovasi dan invensi itu harus :
13
produktivitas,
pendapatan,
dan
lapangan
kerja
bagi
masyarakat.
Pada saat ini di Indonesia secara umum, dukungan terhadap invensi dan
inovasi domestik masih terbatas, belum integratif dan tidak berorientasi pasar,
sehingga banyak invensi dan inovasi yang layu sebelum berkembang. Ada
kesenjangan yang besar antara penawaran dan permintaan solusi teknologi
bernilai tambah. Selain itu, dana penelitian dan pengembangan nasional masih
terbatas dan kemampuan technopreneurship domestik masih rendah.
Berikut adalah 10 kunci kualitas yang diperlukan pengusaha agar sukses.
Beberapa diantaranya mungkin telah Anda miliki dalam kepribadian Anda,
sementara yang lainnya harus terus menerus dikembangkan.
1. Pengetahuan khusus
Anda harus memiliki pengetahuan khusus terkait dengan bisnis yang
akan jalankan. Tanpa mengetahui seluk-beluk produk atau dinamika market
tertentu, Anda menempatkan diri Anda pada kegagalan. Kurangnya pengetahuan
14
akan membuat keputusan yang buruk dan belajar dari kesalahan yang mahal
bukanlah hal yang mudah bagi pengusaha. Ketika Anda men-set bisnis, hanya
ada satu peluang yang sempit satu atau paling banyak dua tahun dimana
Anda harus sukses sebelum Anda kehabisan sumber atau energi. Terlepas dari
pengetahuan khusus, Anda juga harus memahami dasar area dan perdagangan
bisnis Anda dengan cepat, mulai dari akun dan administrasi sampai marketing
dan produksi.
2. Percaya diri
Meluncurkan bisnis baru adalah perjuangan dan tanpa kepercayaan diri
dan kemampuan untuk melihat situasi, maka akan mudah hancur. Karyawan
mereflekseikan moral pengusaha dan jika mereka merasa Anda tidak jujur atau
tidak aman, mereka akan menjadi gelisah dan tidak ada motivasi. Anda harus
belajar menyimpan ketakutan dan kecemasan dalam hati dan merefkeksikannya
secara personal . Dihadapan publik, Anda harus menjadi figur yang tenang dan
percaya diri.
3. Keuletan
Kemampuan
untuk
melihat
situasi
adalah
kualitas
yang
dimiliki
pengusaha sukses. Orang yang demikian mampu bertahan dalam kondisi bisnis
yang tidak menentu dengan keteguhan dan keuletan. Kemauan yang kuat lebih
diperlukan di tahap awal usaha, bahkan ketika goncangan kecil terjadi dalam
bisnis. Pengusaha harus belajar untuk bangkit dari kegagalan yang dihadapi.
4. Motivasi yang tepat
15
adalah
kemampuan
memberikan
solusi
unik
dari
16
pertanyaan-pertanyaan
tersebut
tergantung
pada
pandangan
stratejik
pengusaha
harus
bisa
menjadi
seorang
pemimpin.
Karyawan
dengan
tingkat
self-respect
dan
intelegensi
akan
meninggalkan organisasi atau berusaha low profile di tempat kerja. Mereka yang
ambisius akan mengatakan pada bos apa yang hanya ingin dia dengar.
Pengusaha yang egois tidak bisa menilai karyawan berdasarakan kontribusinya
pada perusahaan. Mereka akan menilainya dari sudut pandang suka dan tidak
suka. Pengusaha yang demikian akan menjadi santapan kompetitor.
17
18
BAB IV
KESIMPULAN
peralatan
mekanik,
usaha
di
bidang
komposit,
yang
memiliki
kemampuan
ekonomi
lemah
dan
untuk
19