Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS EKONOMI
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A
PRAKTIKUM AUDIT IT
NAMA
NPM / KELAS
BASIS/USER
ASSISTEN BARIS
HARI / SHIFT
TANGGAL PRAKTIKUM
MATERI
KP / TUTOR

: NINDYA KHAIRANI
: 28211562 / 4EB07
: D/6
:
: SABTU / 2
: 1 November 2014
: Merge, Relation & Summarize
: Ulfa / Jamilah

KASUS 2 (MERGE)
1.
2.
3.

Masuk ke ACL for windows V.7.0


Pilih menu file, lalu pilih New Project
Setelah memilih New Project, ketik nama
dalam kotak File Name

7.

4.

8.

Kemudian pada tampilan Select Data


Source, pilih radio button Disk, lalu Next
9.

5.
6.

Klik Save
Setelah itu akan muncul tampilan Select
Input File Definition, pilih New

10. Kemudian pilih data yang ingin dibuka


(Persediaan.dbf)

11.

12. Lalu pada tampilan Data Defination


Wizard-Character Set, pilih Pcs and other
types of computer, lalu Next
13.

14.
15. Lalu pada tampilan Data Definition
Wizard-File Format, pilih dBASE
compatible file, lalu Next. Lalu pada Data
Definition Wizard-Final, pilih Finish. Lalu
apabila ada tampilan Input file Untiled
changed, save as, klik OK

17.

18. Pilih data pada menu bar, pilih extract lalu


pilih Fields, klik Extract Fields.
19.

20. Kemudian
lalu OK.

pilih

Proddesc,Salepr,Uncst

21.

16.

22. Pada kotak IF isikan rumus SALEPR >=


50, pilih verify, OK

31.
32. Pada kotak To beri nama file Daftar Harga
Pokok 2, OK.
33.

23.

24. Pada kotak To beri


Daftar_Harga_Pokok1, OK
25.

nama

file

26. Akan tampil Command Log sebagai


berikut
27.

34. Akan keluar tampilan Command Log


sebagai berikut
35.

36. Kemudian aktif pada Daftar Harga Pokok


1, pilih Data kemudian pilih Merge
37.

28. Lakukan Extract dengan cara yang sama


29. Pada kotak IF isikan Rumus SALESPR <
50, pilih verify OK
30.
38. Pada Secondary File pilih Daftar Harga
Pokok 2, Primary Keys dan Secondary
keys pilih Proddesc, kemudian pada kotak
file To beri nama Daftar Harga Pokok
Real, OK.

39.

48.

40.
41. Akan keluar tampilan Command Log
sebagai berikut
42.

49. Hasilnya seperti berikut ini, lalu Close,


OK.
50.

43. Analisis : Dari 152 record hanya 20 record


yang harga jualnya >=50.

44. Kolom Keuntungan :

51. Klik Add Columns pada Default View,


lalu akan muncul tampilan seperti berikut
ini. Pilih Laba Per Unit, klik OK.
52.

45. Setelah itu aktif pada Daftar Harga Pokok


Real, pilih Edit, lalu pilih Input File
Definition, klik Fx. Lalu pada Name
isikan Laba Per Unit, Width = 18,
Alternate Collumn Tittle isikan Laba Per
Unit
46.

53.

47. Klik Fx, untuk memasukan rumus


SALEPR-UNCST. Lalu Verify, OK.
54. Muncul tampilan Command Log

55.

60.

56.

61.

57. Untuk melihat produk yang


memberikan kontribusi keuntungan
terbesar
1. Aktif pada File Daftar Harga Pokok Real
2. Pilih Analyze, lalu pilih Search
58.

62. Untuk melihat produk yang


memberikan kontribusi keuntungan
terkecil
1.

2.

Cara pengerjaan sama dengan mencari


keuntungan terbesar, hanya berbeda pada
rumusnya.
Pilih Analyze, lalu pilih Search, klik
Locate If, pd Expression masukan rumus
LABA_PER_UNIT = -76,30. Pilih Verify,
Ok.

63.

3.

Klik Locate If, lalu klik Expression dan


masukan rumus LABA_PER_UNIT =
126,19. Lalu verify, Ok.

59.
64.
3. Muncul tampilan Command Log sebagai
berikut
65.

4.

Muncul tampilan Command Log sebagai


berikut

66.
67. ANALISIS :
68. Dari hasil command log disimpulkan
bahwa jenis produk yang mempunyai

keuntungan kontribusi terbesar adalah


produk self-propelled-modul 2 dengan
laba per unit sebesar 126,19 dan
keuntungan terkecil adalaj produk super
callum leaf mulch dengan laba per unit
-76,30.

72.

69. Kasus 2 Relation & Summarize


A. Mendefinisikan Rencana
1.

2.
3.
4.
5.
6.

Aktifkan data File Persediaan.dbf, data file


audit_Manufaktur.dbf, dan data file
Hutang.dbf.
Data file Persediaan.dbf sebagai parent
file.
Data file Audit_Manufakturing.dbf dan
Hutang.dbf sebagai child files.
Persediaan dan Audit_Manufaktur dapat
dihubungkan dengan field PRODDESC.
Persediaan dan Hutang dapat dihubungkan
dengan field PRODNO
Indexlah Audit_Manufaktur berdasarkan
key field PRODDESC dan Hutang
berdasarkan key field PRODNO.

6.
7.

Untuk mengindex Hutang aktif pada file


Hutang.dbf.
Ulangi langkah 2 sampai 5 tapi pada list
box Index On klik PRODNO dan pada
kotak TO ketik INDEX_HUTANG.
73.

70.

B. Mengindex File Child


1.
2.
3.

4.

Untuk mengindex Audit Manufaktur, aktif


pada data file Audit Manufakturing.dbf
Pilih data dari menu bar, lalu klik Index.
Pada list Box Index on klik PRODDCESC
untuk memilih key field yang akan ddi
index.
Dalam
kotak
to,
ketik
INDEX_AUDITMANUFAKTUR untuk
memberi nama file index.

8.

Jumlah record yang diindex akan tampak


pada command log sebagai berikut:

74.

71.

75.

C. Menetapkan Relasi Data


5.

Jumlah record yang diindex akan tampak


di kotak comond log sebagai berikut:

1.

Aktif di Parent File, yaitu data file


persediaan.dbf, lalu pilih data pada
menubar dan klik relation. Tampilan
sebagai berikut :

5.

76.

Untuk
merelationkan
drag
field
PRODDESC pada file Audit Manufaktur
ke field PRODDESCT yang ada pada file
Persediaan.

80.

2.

Pada button Add Input File klik file audit


Manufaktur.dbf lalu Add.

77.
6.

Untuk merelationkan drag field PRODNO


pada file Hutang ke field PRODNO yang
ada pada file Persediaan.

81.

3.

Lakukan hal yang sama untuk Add File


Hutang.dbf lalu Add

78.
7. Klik Finish.
82.

D. Membuat Ringkasan
1.

Aktif di Parent File, yaitu data file


Persediaan.dbf lalu pilih Data pada
menubar
dan
klik
Summarize.
Tampilannya seperti berikut ini:

83.

4.

Lalu Close, maka


tampilannya seperti ini:

akan

terlihat

79.

84.
85.
86.

2. Klik summarize On, masukan field


kunci pada masing-masing Child File
lalu Ok.

87.

91.

88.
89.

4. Pilih tab output pada to pilih file dan


pada As ketikan Relation Two
92.

3. Klik Other fileds, masukan field


tambahan yaitu SALEPR pada
massing-masing file, lalu Ok.
90.

5. Kilk Ok, maka hasil dari perintah


Summarize dapat dilihat pada Comond
Log
93.

94.

Analisis:
95.
Dari hasil pada Comand Log
diketahui dari 152 record persediaan
terdapat 6 field yang saling
berhubungan.

Anda mungkin juga menyukai