Anda di halaman 1dari 12

SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI

DAN GEOFISIKA (STMKG)

MAKALAH SUHU DAN KALOR

TARUNA
NPT

: MOCHAMMAD ABDULLAH AZZAM


: 41.14.0017

PRODI : INSTRUMENTASI
DOSEN : Dr. I PUTU PUDJA

Tangerang Selatan, 8 April 2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isi nya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu dan menambah pengetahuan
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isinya
dengan lebih baik lagi.
Makalah ini kami akui masih sangat banyak kekurangan karena pengalam
kami dalam membuat makalah masih kurang mendalam. Oleh karena itu kami
berharap bagi para pembaca untuk memberi masukan masukan yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang Selatan,
5 April 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARi
DAFTAR ISI..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....1
B. Perumusan Masalah 1
C. Tujuan .1
BAB II PEMBAHASAN
A. Suhu, Kalor dan Kapasitas Kalor 2
B. Hukum Termodinamika...5
C. Isokhorik, Isobar, Isotermik dan Adiabatik 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...9
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Suhu dan Kalor adalah dua hal yang tidak dapat dipisahka dalam
kehidupan kita sehari-hari. Banyak kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan dua
hal tersebut seperti hal yang paling sederhana saja perbedaan temperatur udara
saat siang dan malam hari, penurunan suhu teh panas jika ditambahkan dengan es
batu, dan lain sebagainya.
Kalor merupakan bentuk energi maka dapat berubah dari satu bentuk
kebentuk yang lain. Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi listrik
dapat berubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor dapat
berubah menjadi energi listrik
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang makalah ini, maka penyusun membuat suatu
rumusan masalah, yaitu :
1. Apa makna suhu, kalor dan kapasitas kalor.
2. Bagaimana isi Hukum Termodinamika I dan II.
3. Apa itu proses isokhorik, isobar, isotermik dan adiabatik.

1.3 Tujuan
Makalah ini disusun agar dapat lebih mendalami tentang makna suhu,
kalor dan kapasitas kalor. Mengetahui Hukum Termodinamika I dan II dan
seterusnya seperti yang ada pada rumusan masalah

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Suhu, kalor dan kapasitas kalor


Suhu didefenisikan sebagai ukuran atau derajat panas dingin suatu benda atau
sistem. Sifat termometrik adalah sifat-sifat benda yang mudah berubah akibat
adanya perubahan suhu, contoh :
1. Panjang logam
2. Volume zat cair.
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara
umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan
mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung
oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor
yang dikandung sedikit.
Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang
dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor :
1. Massa zat
2. Jenis zat (kalor jenis)
3. Perubahan suhu
Sehingga secara matematis dapat dirumuskan :
Q = m.c.(t2 t1)
Dimana :
Q adalah kalor yang dibutuhkan (J)
m adalah massa benda (kg)
c adalah kalor jenis (J/kgC)
(t2-t1) adalah perubahan suhu (C)

Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis

Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu

Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang
digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U
adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)
Dalam pembahasan kalor ada dua kosep yang hampir sama tetapi berbeda

yaitu kapasitas kalor (H) dan kalor jenis (c)


Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu benda sebesar 1 derajat celcius.

H = Q/(t2-t1)
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1
kg zat sebesar 1 derajat celcius. Alat yang digunakan untuk menentukan besar kalor
jenis adalah kalorimeter.

c = Q/m.(t2-t1)
Bila kedua persamaan tersebut dihubungkan maka terbentuk persamaan
baru

H = m.c
Analisis grafik perubahan wujud pada es yang dipanaskan sampai menjadi
uap. Dalam grafik ini dapat dilihat semua persamaan kalor digunakan.

Keterangan :
Pada Q1 es mendapat kalor dan digunakan menaikkan suhu es, setelah suhu
sampai pada 0 C kalor yang diterima digunakan untuk melebur (Q2), setelah semua
menjadi air barulah terjadi kenaikan suhu air (Q3), setelah suhunya mencapai suhu
100 C maka kalor yang diterima digunakan untuk berubah wujud menjadi uap
(Q4), kemudian setelah berubah menjadi uap semua maka akan kembali terjadi
kenaikan suhu kembali (Q5)
Kapasitas kalor (C) = banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan
suhu seluruh benda sebesar satu derajat. Dengan demikian, benda yang mempunyai
massa m dan kalor jenis c mempunyai kapasitas kalor sebesar:

C = mc

Keterangan :
C = kapasitas kalor
m = massa benda (Kg)
4

c = kalor jenis (J/Kg.K)


Satuan kapasitas kalor benda (C)
Untuk menurunkan satuan kapasitas kalor (C), kita oprek saja persamaan kapasitas
kalor (C) di atas :
Satuan Sistem Internasional untuk kapasitas kalor benda = J/K (J = Joule, K =
Kelvin)
2.2. Hukum Termodinamika
A. Hukum Termodinamika I
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hokum ini menyatakan
perubahan enegi dalam (U) dari suatu sistem termodinamika tertutup sama
dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja
yang dilakukan terhadap sistem. Hokum pertama termodinamika ( the First Law
of Thermodynamic) adalah sejumlah kalor (Q) yang diterima dan usaha yang
dilakukan terhadap suatu gas dapat digunakan untuk menambah energi dalam
(U).
Rumus hukum I Termodinamika : U = Q - W
Dengan ketentuan :
Q adalah positif jika sistem memperoleh kalor dan negatif jika kehilangan
kalor. Usaha (W) postif jika usaha dilakukan oleh sistem dan negatif jika
usaha dilakukan pada sistem. Jadi hukum I termodinamika adalah prinsip
kekekalan energi yang diaplikasikan pada kalor, usaha dan energi dalam.
B. Hukum II Termodinamika
Hukum kedua termodinamika dapat dinyatakan dalam dua cara, yaitu :
1. Kalor tidak pernah mengalir secara spontan dari benda bersuhu rendah ke benda
bersuhu tinggi.
2. Tidak ada satu mesin kalor yang bekerjadalam suatu siklus yang semata-mata
menyerap kalor dari sebuah reservoir dan mengubah menjadi usaha.
5

Hukum kedua dapat dinyatakan dalam entropi sebagai berikut :


Entropi total jagad raya tidak berubah ketika proses reversible terjadi ( S
jagad raya > 0 ). Perubahan entropi S dari suatu sistem sama dengan kalor yang
mengalir ke dalam (bertanda positif) atau keluar dari (bertanda negatif) sitem,
ketika sistem berubah dari suatu keadaan ke keadaan lainnya dibagi dengan suhu
mutlak.

S =

Q
T

reversible

2.3 Proses Isokhorik, Isobarik, Isotermik, dan Adiabatik.


A. Proses Isokhoriik
Sebuah proses isokhorik, juga disebut-proses volume konstan, proses
isovolumetric, atauproses isometrik, adalah sebuah proses termodinamika yang
selama itu volume dari sistem tertutupmenjalani proses tersebut tetap konstan.
Dalam istilah non-teknis, proses isokhorik dicontohkan oleh pemanasan atau
pendinginan dari isi wadah non-mampudeformasi bersegel: Proses
termodinamika adalah penambahan atau pemindahan panas; isolasi dari isi
kontainer menetapkan sistem tertutup; dan ketidakmampuan wadah untuk
merusak memaksakan kondisi volume-konstan.
Rumus :
P2 P1
=
T2 T1

Usaha yang dilakukan di lungkungan adalah

W = PV = P.0 =0
Keterangan :
6

: tekanan (Pa)

suhu

(K)

V : perubahan volume (m3)


B. Proses Isotermik
Proses isotermik adalah suatu perubahan dari suatu sistem, di
mana suhu tetap konstan: T = 0. Ini biasanya terjadi ketika suatu sistem berada
dalam kontak dengan reservoir panas luar ( mandi panas ), dan perubahan terjadi
perlahan cukup untuk memungkinkan sistem untuk terus-menerus menyesuaikan
diri dengan suhu reservoir melalui panas pertukaran.
Rumus :

W = nRT
Keterangan :
W

: usaha (J)

: Mol

: ketetapan gas ideal (8.31 J/mol K)

: suhu (K)

: volume (m3)

C. Proses Isobarik
Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan gas yang tekananya tetap,
sedangkan suhu, dan volume berubah.
Rumus :
V 2 V1
=
T2 T 1
Usaha luar yang dilakukan lingkungan adalah :

W = Pc V = Pc (V2 V1)
Keterangan :
Pc : tekanan

D. Proses Adiabatik
Proses
adiabatik atau proses
isokalorik adalah
suatu proses
termodinamika di mana tidak adapanas yang ditransfer ke atau dari kerja fluida .
Istilah "adiabatik" secara harafiah berarti dilalui, berasal dari akar Yunani ("tidak"), -("melalui"), dan ("untuk melewati"); etimologi ini sesuai di
sini untuk tidak adanya perpindahan panas . Sebaliknya, sebuah proses yang
melibatkan perpindahan panas (penambahan atau kehilangan panas ke
lingkungan) umumnya disebut diabatic.Meskipun istilah adiabatik dan isocaloric
sering dapat dipertukarkan, proses adiabatik dapat dianggap sebagai bagian
dari proses isokalorik ; sisanya melengkapi subset dari proses isokalorik sedang
proses di mana perpindahan panas bersih tidak menyimpang regional seperti
dalam kasus ideal dengan medium termal tak terbatas konduktivitas atau
kapasitas termal tidak ada.
Rumus :

P1V1y = P2V2y
Keterangan :
Cp
Cv

: konstanta Laplace = Y =

Cp

: kalor jenis gas pada tekanan tetap

Cv

: kalor jenis gas pada volume tetap

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
8

Berdasarkan materi diatas Suhu atau temperatur benda adalah besaran yang
menyatakan derajat panas suatu benda. Benda yang panas eememiliki suhu yang tinggi,
sedangkan benda yang dinginkan memiliki suhu yang rendah.
Kalor adalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke
benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan.
Proses isokhorik adalah proses perubahan keadaan sistem pada volume tetap.
Proses isotermik adalah proses perubahan keadaan pada suhu tetap. Proses isobaric
adalah proses perubahan keadaan gas yang tekananya tetap. Proses Adiabatik adalah
proses perubahan sistem tanpa kalor yang masuk atau keluar dari sistem.

DAFTAR PUSTAKA
Bandura,A. (1969).fisika alam.jakarta: erlangga.
http://yurishandcraft.blogspot.com/2013/10/materi-suhu-dan-kalor.html
http://fisikasangatasyik.blogspot.com/2012/04/makalah-suhu-dan-kalor.html
http://dunia-fisika-pendidikan.blogspot.com/2013/12/makalah-kalor.html

Anda mungkin juga menyukai