TARUNA
NPT
PRODI : INSTRUMENTASI
DOSEN : Dr. I PUTU PUDJA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isi nya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu dan menambah pengetahuan
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isinya
dengan lebih baik lagi.
Makalah ini kami akui masih sangat banyak kekurangan karena pengalam
kami dalam membuat makalah masih kurang mendalam. Oleh karena itu kami
berharap bagi para pembaca untuk memberi masukan masukan yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Tangerang Selatan,
5 April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISI..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....1
B. Perumusan Masalah 1
C. Tujuan .1
BAB II PEMBAHASAN
A. Suhu, Kalor dan Kapasitas Kalor 2
B. Hukum Termodinamika...5
C. Isokhorik, Isobar, Isotermik dan Adiabatik 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Makalah ini disusun agar dapat lebih mendalami tentang makna suhu,
kalor dan kapasitas kalor. Mengetahui Hukum Termodinamika I dan II dan
seterusnya seperti yang ada pada rumusan masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang
digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U
adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)
Dalam pembahasan kalor ada dua kosep yang hampir sama tetapi berbeda
H = Q/(t2-t1)
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1
kg zat sebesar 1 derajat celcius. Alat yang digunakan untuk menentukan besar kalor
jenis adalah kalorimeter.
c = Q/m.(t2-t1)
Bila kedua persamaan tersebut dihubungkan maka terbentuk persamaan
baru
H = m.c
Analisis grafik perubahan wujud pada es yang dipanaskan sampai menjadi
uap. Dalam grafik ini dapat dilihat semua persamaan kalor digunakan.
Keterangan :
Pada Q1 es mendapat kalor dan digunakan menaikkan suhu es, setelah suhu
sampai pada 0 C kalor yang diterima digunakan untuk melebur (Q2), setelah semua
menjadi air barulah terjadi kenaikan suhu air (Q3), setelah suhunya mencapai suhu
100 C maka kalor yang diterima digunakan untuk berubah wujud menjadi uap
(Q4), kemudian setelah berubah menjadi uap semua maka akan kembali terjadi
kenaikan suhu kembali (Q5)
Kapasitas kalor (C) = banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan
suhu seluruh benda sebesar satu derajat. Dengan demikian, benda yang mempunyai
massa m dan kalor jenis c mempunyai kapasitas kalor sebesar:
C = mc
Keterangan :
C = kapasitas kalor
m = massa benda (Kg)
4
S =
Q
T
reversible
W = PV = P.0 =0
Keterangan :
6
: tekanan (Pa)
suhu
(K)
W = nRT
Keterangan :
W
: usaha (J)
: Mol
: suhu (K)
: volume (m3)
C. Proses Isobarik
Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan gas yang tekananya tetap,
sedangkan suhu, dan volume berubah.
Rumus :
V 2 V1
=
T2 T 1
Usaha luar yang dilakukan lingkungan adalah :
W = Pc V = Pc (V2 V1)
Keterangan :
Pc : tekanan
D. Proses Adiabatik
Proses
adiabatik atau proses
isokalorik adalah
suatu proses
termodinamika di mana tidak adapanas yang ditransfer ke atau dari kerja fluida .
Istilah "adiabatik" secara harafiah berarti dilalui, berasal dari akar Yunani ("tidak"), -("melalui"), dan ("untuk melewati"); etimologi ini sesuai di
sini untuk tidak adanya perpindahan panas . Sebaliknya, sebuah proses yang
melibatkan perpindahan panas (penambahan atau kehilangan panas ke
lingkungan) umumnya disebut diabatic.Meskipun istilah adiabatik dan isocaloric
sering dapat dipertukarkan, proses adiabatik dapat dianggap sebagai bagian
dari proses isokalorik ; sisanya melengkapi subset dari proses isokalorik sedang
proses di mana perpindahan panas bersih tidak menyimpang regional seperti
dalam kasus ideal dengan medium termal tak terbatas konduktivitas atau
kapasitas termal tidak ada.
Rumus :
P1V1y = P2V2y
Keterangan :
Cp
Cv
: konstanta Laplace = Y =
Cp
Cv
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
8
Berdasarkan materi diatas Suhu atau temperatur benda adalah besaran yang
menyatakan derajat panas suatu benda. Benda yang panas eememiliki suhu yang tinggi,
sedangkan benda yang dinginkan memiliki suhu yang rendah.
Kalor adalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke
benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan.
Proses isokhorik adalah proses perubahan keadaan sistem pada volume tetap.
Proses isotermik adalah proses perubahan keadaan pada suhu tetap. Proses isobaric
adalah proses perubahan keadaan gas yang tekananya tetap. Proses Adiabatik adalah
proses perubahan sistem tanpa kalor yang masuk atau keluar dari sistem.
DAFTAR PUSTAKA
Bandura,A. (1969).fisika alam.jakarta: erlangga.
http://yurishandcraft.blogspot.com/2013/10/materi-suhu-dan-kalor.html
http://fisikasangatasyik.blogspot.com/2012/04/makalah-suhu-dan-kalor.html
http://dunia-fisika-pendidikan.blogspot.com/2013/12/makalah-kalor.html