Anda di halaman 1dari 18

Prosedur Mutasi PNS Antar Propinsi

. Seorang PNS karena hal-hal tertentu memaksanya untuk mutasi dari satu propinsi
ke propinsi lain dalam wilayah NKRI. Banyak hal yang menyebabkan mutasi PNS
antar propinsi dilakukan, diantaranya adalah :
Istri/suami ditugaskan dipropinsi lain untuk jangka waktu yang lama
Ingin mengembangkan karier di tempat yang baru karena adanya promosi
Keahliannya sangat dibutuhkan di propinsi tertentu sehingga diminta
mutasi kesana
Hal lain yang bersifat pribadi

Adapun
kelengkapan yang
harus
dipenuhi
untuk
mengurus mutasi
PNS antarpropinsi adalah sebagai berikut :
1.
PNS yang bersangkutan mengajukan permohonan pindah secara hirarkis
ke Instansi yang dituju/menerima;
2.
Apabila Instansi yang dituju membutuhkan pegawai dan menyetujui
permohonan tersebut, maka Pejabat Pembina Kepegawaian yang dituju
menghubungi ( Secara Tertulis ) kepada Pejabat Pembina Kepegawaian asal,
untuk meminta persetujuan;
3.

Karena disetujui untuk pindah, maka Pejabat Pembina Kepegawaian


Instansi asal membuat surat pernyataan persetujuan;

4.

Berdasarkan pernyataan persetujuan tersebut, Instansi yang menerima/


membutuhkan usul pindah antar Instansi dengan melampirkan :
-

Surat permintaan persetujuan Instansi


Surat
pernyataan
persetujuan
dari
- Surat keputusan pangkat terakhir ;

yang menerima
Instansi
asal

;
;

Nota Usul surat pengantar usul pindah Instansi diajukan oleh Instansi yang
menerima, dan ditujukan kepada Kepala BKN Pusat/Kantor Regional BKN sesuai
dengan wilayah kerjanya.
Berikut beberapa contoh yang bisa dijadikan referensi mutasi PNS antarpropinsi.
Contoh Mutasi PNS Antar Propinsi 1 :

Syarat Usul Pindah Kerja PNS Antar Kabupaten/Propinsi/Lembaga di Kab.


Rembang
1.
Asli Surat Permohonan Pindah dari Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan yang memuat Data Diri sebagai Pegawai Negeri Sipil dan alasanalasan mengajukan permohonan pindah;
2.
Salinan Sah Keputusan Pejabat yang berwenang tentang Pengangkatan
Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil;
3.
4.
5.

Salinan Sah Keputusan Pejabat yang berwenang tentang Pengangkatan


Menjadi Pegawai Negeri Sipil;
Salinan Sah Kartu Pegawai;
Salinan Sah Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) 1 tahun
terakhir;

6.

Salinan Sah Daftar Hadir 2 (dua) bulan terakhir;

7.

Salinan Sah Keputusan Kenaikan Pangkat Terakhir;

8.

Asli dan Rangkap Surat Pernyataan Pimpinan Perangkat Daerah tentang


tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat selama 1
(satu) tahun terakhir berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
dan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990. Berkas Asli dimasukkan
dalam Bendel 1;

9.

Asli dan Rangkap Rekomendasi/Persetujuan Pimpinan Perangkat Daerah


tentang
Usul
Pindah
Tempat
Bekerja
ke
Pemerintah
Kabupaten/Propinsi/Lembaga lain. Berkas Asli dimasukkan dalam Bendel 1;

10.

Salinan atau Tembusan Surat Pejabat Berwenang telah diterima/terdapat


formasi di tempat kerja tujuan, untuk yang mengajukan usul pindah dari
Pemerintah Kabupaten Rembang (bila telah didapatkan);

11.

Salinan atau Tembusan Surat Pejabat Berwenang telah disetujui usul


pindahnya untuk yang mengajukan usul pindah ke Pemerintah Kabupaten
Rembang (bila telah didapatkan);

12.

Surat Pimpinan Perangkat Daerah tentang Pengiriman Usul Pindah Pegawai


Negeri Sipil.
Berkas disusun dalam 2 bendel, dimasukkan dalam Stopmap. Stopmap Warna Biru
untuk Golongan IV, Stopmap warna Hijau untuk Golongan III, Warna Kuning
untuk Golongan II dan Warna Merah untuk Golongan I. Berkas dikirimkan kepada
Yth. Bupati Rembang (Bendel 1), dengan Tembusan kepada Yth. Kepala Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Rembang (Bendel 2)
Contoh Mutasi PNS Antar Propinsi 2 :
Mutasi dari luar DKI ke Pemda DKI Jakarta
Pindah atau mutasi ke Pemda DKI sedikit berbeda dengan pindah ke daerah lain
karena harus melalui tes seleksi. Prosesnya lebih kurang sebagai berikut :

1.

Membuat surat permohonan rekomendasi pindah tugas ke kepala daerah


(bupati/walikota cq. kepala BKD wilayah asal) dengan persetujuan dari kepala
instansi asal. Dalam surat permohonan ini di lampirkan Foto Copy : SK CPNS, SK
PNS, SK Pangkat terakhir, kartu pegawai, DP3 2 tahun terakhir. Prosesnya kurang
lebih sebulan tergantung ada tidaknya kepala daerah.
2.
Surat rekomendasi pindah tugas dari Bupati/walikota yang di tujukan
kepada Gubernur cq. Kepala BKD provinsi asal untuk diserahkan keBKD propinsi
asal. BKD Propinsi mengeluarkan surat Persetujuan pindah antar instasi yang
ditujukan kepada Gubernur DKI Up. Sekertaris daerah
3.

Surat persetujuan pindah dari Gubernur asal yang disertai lampiran (no.1)
dimasukan ke Sekertaris daerah DKI untuk diteruskan ke BKD propinsi DKI.
Selanjutnya tinggal tunggu pemberitauan.

4.

Setelah menunggu kurang lebih 3 bulan, akan ada surat undangan untuk
mengikuti seleksi mutasi dengan materi psikotes dan wawancara.

5.

Setelah proses seleksi mutasi selesai menunggu pemberitahuna hasil


seleksi yang kira-kira memakan waktu sekitar 5 bulan. Apabila lulus seleksi maka
harus melengkapi berkas-berkas berupa : SK CPNS, SK PNS, SK pangkat terakhir,
Karpeg, Ijazah terakhir + Transkrip nilai dan surat Persetujuan mutasi dari
Gubernur asal. Berkas-berkas tersebut dipergunakan untuk mengurus SK BKN
tentang alih tugas.

6.

Setelah SK alih tugas dari BKN terbit masih harus menunggu SKGubernur
tentang pencatatan pemindahan PNS. Setelah SK Gubernur terbit, maka yang
bersangkutan sudah bisa mulai bertugas dan pindah gaji di tempat baru.
Waktu yang dibutuhkan mulai dari membuat permohonan dari tempat asal sampai
resmi bekerja di tempat yang baru kurang lebih satu tahun, waktu yang cukup
lama.
Contoh Mutasi PNS Antar Propinsi 3 :
Prosedur perpindahan PNS antar Instansi dalam rangka usaha pemenuhan
kebutuhan dan pendayagunaan tenaga ahli atau untuk kepentingan dinas.
Berdasarkan Keputusan Kepala BKN Nomor 13 Tahun 2003, tentang petunjuk teknis
pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2003 tentang pengangkatan,
pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil disebutkan bahwa :
a. Prosedur perpindahan Pegawai Negeri Sipil antar Instansi dalam rangka
usahapemenuhan kebutuhan dan pendayagunaan tenaga ahli atau untuk
kepentingandinas, diatur sebagai berikut :
1) Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi yang membutuhkan menghubungisecara
tertulis Pejabat Pembina Kepegawaian dimana Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan
bekerja
untuk
meminta
persetujuannya.
2) Apabila Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi Pegawai Negeri Sipil
yangbersangkutan
bekerja
menyetujui,
maka
Pejabat
Pembina
Kepegawaian tersebut membuat surat pernyataan persetujuan.

3) Surat pernyataan persetujuan tersebut dibuat rangkap 2 (dua) dandisampaikan


kepada:
a) Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi yang membutuhkan; dan
b)
Pegawai
Negeri
Sipil
yang
bersangkutan.
4)
Berdasarkan
pernyataan
persetujuan
tersebut,
maka
Pejabat
PembinaKepegawaian yang membutuhkan, menyampaikan usul pemindahan
antarinstansi,
kepada
:
a) Kepala Badan Kepegawaian Negara untuk mendapat penetapan pemindahan :
(1)
Antar
Departemen/Lembaga;
Antara
Propinsi/Kabupaten/Kota
dan
Departemen/Lembaga;
(3)
Antar
Daerah
Propinsi;
(4) Antara Daerah Kabupaten/Kota dan Daerah Kabupaten/Kota
Propinsilainnya.
(2)

b) Pejabat Pembina
penetapanpemindahan
(1)
(2)

Kepegawaian

Daerah

Propinsi

untuk

mendapat
:

Antar
Kabupaten/Kota
dalam
satu
Propinsi;
dan
Antara
Kabupaten/Kota
dan
Daerah
Propinsi.

5) Dalam pengajuan usul sebagaimana dimaksud angka 4), dilampirkan :

c)

a)
Surat
permintaan
persetujuan;
b)
Surat
pernyataan
persetujuan
pindah;
Salinan/foto
copy
sah
keputusan
dalam
pangkat
terakhir.

6) Berdasarkan usul tersebut, Kepala Badan Kepegawaian Negara atau Pejabat


Pembina Kepegawaian Daerah Propinsi menetapkan surat keputusan pemindahan
antar
instansi
Pegawai
Negeri
Sipil
yang
bersangkutan.
7) Surat keputusan pemindahan tersebut dibuat sekurang-kurangnya dalamrangkap
5
(lima)
disampaikan
kepada
:
a)

Pejabat
Pembina Kepegawaian
Instansi
yang
membutuhkan;
b)
Pejabat
Pembina
Kepegawaian
Instansi
asal;
c)
Pegawai
Negeri
Sipil
yang
bersangkutan;
d) Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/Kas Daerah; dan
e) Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional BadanKepegawaian
Negara.
8)
Berdasarkan
surat
keputusan
pemindahan
tersebut,
maka
:
a) Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi yang membutuhkan Pegawai Negeri
Sipil, menetapkan surat keputusan penempatan/pengangkatan dalam jabatan.
b) Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi asal menetapkan surat
keputusanpemberhentian
dari
jabatan/pekerjaannya,
bukan
surat
keputusanpemberhentian
sebagai
Pegawai
Negeri
Sipil.
9) Keputusan penempatan/pengangkatan dalam jabatan oleh Pejabat
PembinaKepegawaian yang membutuhkan dan keputusan pemberhentian dari

jabatanoleh Pejabat Pembina Kepegawaian instansi asal sebagaimana


tersebut dalam angka 8), hendaknya dilakukan dalam waktu yang bersamaan,
jangan terlampau
lama
perbedaan
waktunya.
10) Untuk tidak menimbulkan kekosongan atau keterlambatan dalam
pembayaran gaji Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan, maka harus segera
diselesaikan Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP), apabila
perpindahan antar instansi tersebut mengakibatkan perpindahan wilayah
pembayaran.
Apabila perpindahan instansi tersebut tidak mengakibatkan perpindahan wilayah
pembayaran,
maka
harus
dilakukan
koordinasi
dengan
Kepala
KantorPerbendaharaan
dan
Kas
Negara
yang
bersangkutan.
b. Perpindahan Pegawai Negeri Sipil antar
perampinganorganisasi
Pemerintah
diatur

Instansi
sebagai

karena adanya
berikut
:

1) Instansi yang karena perampingan organisasi mempunyai kelebihan


PegawaiNegeri Sipil yang perlu disalurkan ke instansi lain, menyusun daftar
PegawaiNegeri
Sipil
tersebut
dan
menyampaikannya
kepada
Kepala
Badan Kepegawaian
Negara.
2) Pelaksanaan pemindahan tersebut diatur lebih lanjut oleh Kepala
BadanKepegawaian Negara setelah berkonsultasi lebih lanjut dengan Pejabat
Demikian sekelumit informasi mengenai Prosedur Mutasi PNS Antar Propinsi,
semoga bermanfaat.

Tips-Tips untuk mutasi PNS Antar Daerah (pengalaman


pribadi)
Postingan ini hanya bermaksud untuk sharing & membantu apabila ada rekan-rekan
yang membutuhkan informasi untuk mutasi istri/suami/saudara/keluarga, dll yang
berstatus pegawai negeri.
Berikut ini saya akan berbagi sedikit pengalaman berserta langkah-langkah yang
pernah saya tempuh ketika mengurus pindah instansi dari Pemerintah Kabupaten
Manggarai Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur ke Pemerintah KAbupaten
Tapanuli Selatan Propinsi Sumatera Utara.
Mungkin akan berbeda pada tiap instansi dan daerah, tergantung kebijakan masingmasing. Tapi setidaknya bisa diambil sedikit gambaran dari catatan berikut. Baiklah,
mari kita mulai :
1. Syarat utama untuk mutasi,
Syarat utama & mutlak untuk dapat mutasi adalah anda seorang
PNS. Jadi, seorang karyawan perusahaan swasta tidak bisa mutasi sebagai PNS.
Bila tetap ingin menjadi PNS, maka ikutlah tes CPNS yang rutin diadakan setiap
tahun.heuheu...

Surat yang akan kita persiapkan antara lain:


1.
Permohonan Pindah tugas, melampirkan: FC SK CPNS,FC SK PNS,
FC Karpeg, DP3, FC Surat keterangan aktif, Rekomendasi dari tempat yang
kita tuju, dan FC SK suami (jika alasan pindahnya karena mengikuti suami.)
Surat ini ditandatangani oleh kita, dan disetujui (tanda tangan) oleh atasan
langsung kita.
2.
Surat dari atasan langsung yang menyatakan tidak merasa
keberatan dengan permohonan pindah kita,TT atasan langsung
3.
Daftar pengantar, TT atasan langsung.
2. Alasan untuk mutasi,
Hal terpenting untuk mentrigger/memulai proses mutasi adalah alasan yang tepat &
kuat. Ada berbagai macam alasan yang bisa digunakan untuk mutasi, diantaranya
adalah ikut pasangan (suami/istri), mendekatkan diri dengan keluarga,
mengembangkan karir dan alasan-alasan personal lainnya.
Dari berbagai alasan tersebut, yang paling dapat diterima adalah ikut pasangan
(suami/istri), yang pindah tugas atau bertugas didaerah lain. (walaupun saya dulu
sebelum menikah menggunakan alasan mengembangkan karir dan melanjutkan
pendidikan S2). Menurut beberapa sumber yang saya dapatkan, akan lebih besar
kemungkinannya untuk bisa mutasi, apabila pasangan kita tersebut bertugas
sebagai pembela negara (TNI/POLRI). Sedangkan apabila pasangan kita sebagai
PNS, tetap akan mendapatkan prioritas lebih, tapi tidak sebesar TNI/POLRI. saya
mendapatkan prioritas yang kedua karena saya dan istri bekerja sebagai PNS.
meskipun begitu pengalaman saya dan istri tidak bisa langsung berdua
pindah/mutasi, sementara istri saya menjadi PNS titipan pada Pemerintah Daerah
saya bertugas sekarang karena waktu itu istri saya masih CPNS. Insya Allah tahun
ini istri saya mulai pengurusan mutasi/pindah secara definitif karena SK PNS 100%
sudah terbit (tidak PNS titpan lagi).
3. Prosedur Mutasi
Apabila kita sudah mendapatkan alasan yang tepat untuk mutasi, maka kita bisa
mulai untuk memasuki step-by-step proses dan prosedur untuk mutasi. Secara
umum prosedur mutasi dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
3.1 Menentukan tempat tujuan untuk mutasi
Tahap ini merupakan tahap yang paling awal dari proses mutasi, karena kita harus
memastikan tempat tujuan mutasi kita ini adalah tempat yang tepat. Pertimbangan
pemilihan tujuan mutasi sebaiknya memperhatikan kemudahan akses & perkiraan
kebutuhan pada instansi tujuan kita. Misalnya, anda tinggal dikota A dan memiliki
background Sarjana Peternakan. Kebetulan dikota tersebut sedang digalakkan
budidaya perikanan & peternakan. Nah, ada baiknya anda mencoba untuk
mengajukan mutasi ke dinas peternakan/perikanan, pemerintah kota A. Tentu saja
sesuai dengan prosedur yang berlaku. tetapi pengalaman saya hampir di setiap
Pemerintah Daerah biasanya penempatan tugas tidak memperhatikan lagi
basic/latar belakang pendidikan kecuali yang spesifik dan bersifat sangat teknis
seperti tenaga kesehatan.

3.2 Mencari informasi kualifikasi seperti apa yang sedang dibutuhkan ditempat
tujuan
Setelah mendapatkan tempat tujuan untuk mutasi, saatnya sekarang menganalisa
bagaimana kemungkinan kita bisa diterima ditempat tujuan. Caranya bisa dengan
menanyakan secara langsung ke user, atau pihak yang membutuhkan tenaga
tambahan. Atau bila anda memiliki kenalan yang kebetulan berdinas diinstansi
tempat tujuan Anda, maka anda bisa menanyakan apakah disana masih
memerlukan tenaga tambahan, dengan kualifikasi yang kira-kira sesuai dengan
anda.
3.3 Mengirimkan surat permohonan untuk mutasi
Setelah mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya dan selengkap-lengkapnya,
mengenai tempat tujuan mutasi dan gambaran kebutuhan disana, kita dapat mulai
untuk mengirimkan surat permohonan untuk mutasi. Surat permohonan mutasi ini
ditandatangani oleh pemohon & diketahui oleh pimpinan tempat tugas kita
sebelumnya (boleh juga tanpa diketahui pimpinan). surat tersebut ditujukan kepada
pimpinan daerah misalnya Bupati/Walikota (untuk pemerintah Kab/Kota) atau
Gubernur (untuk pemerintah provinsi), melalui BKD (Badan Kepegawaian Daerah)
atau bagian kepegawaian. saran saya sebaiknya jangan melalui Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) karenan biasanya akan memakan waktu yang sangat
lama, coba langsung ke Bagian Umum setda agar dapat langsung perintah Disposisi
ke BKD. Setelah mengirimkan surat tersebut, sebaiknya kita rajin menanyakan ke
BKD apakah sudah ada perkembangan/bagaimana status surat permohonan kita.
3.4 Response dari Instansi tujuan mutasi
Setelah surat permohonan kita masuk ke instansi terkait, maka seharusnya pihak
BKD memproses surat kita tersebut. Biasanya prosesnya memakan waktu dari
beberapa minggu sampai beberapa bulan, tergantung dari birokrasi didaerah
masing-masing. Response dari instansi tujuan mutasi adalah bersedia menerima
permohonan kita atau menolaknya. Bila menerima (keluar surat lolos butuh), maka
kita akan diminta untuk mengurus administrasi selanjutnya, sedangkan bila
permohonan kita ditolak, maka kita sebaiknya mencari instansi lain yang sekiranya
mau menerima.
3.5 Mengurus surat persetujuan dari instansi asal untuk melepas
Setelah menerima surat lolos butuh dari instansi tujuan, maka kita harus mengurus
surat persetujuan untuk melepaskan kita dari instansi asal. Misalnya kita sebagai
PNS di pemerintah kota atau kabupaten (tingkat 2), maka kita harus mendapatkan
surat persetujuan dari kepala daerah (atau yang mewakilinya) baik dari tingkat 2
(kota/kabupaten) dan tingkat 1 (provinsi) daerah asal kita. surat pelepasan ini akan
dikeluarkan bersama dengan surat pengantar dari BKDD tempat asal kita untuk
selanjutnya di bawa ke propinsi ( apabila kita pindah dari kabupaten/kota).
3.6 Pengurusan SK mutasi dari BKN Regional dan Nota Dinas Penempatan
Ok, sekarang ceritanya kita sudah mengantongi surat dari BKDD, yaitu :
Surat Rekomendasi Pindah Tugas yang ditujukan kepadaYTH. Bapak
Gubernur Cq. Kepala BKD Propinsi.

Tapi tunggu, jangan buru-buru kabur dulu. Kita akan disuruh mengurus:
Surat Keterangan dari Inspektorat Daerah bahwa kita tidak terkait dalam
suatu kasus dan belum pernah mendapatkan sanksi hukuman disiplin sesuai
dengan PP No. 30 tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin PNS
Kalau memang kita tidak ada masalah dengan hal di atas, mengurus ini tidak lama.
Tinggal datang ke kantor Badan Pengawas Daerah, masukkan data, keluar deh.
Oya, buat rekan-rekan yang mau menjalankan trik kerusuhan agar bisa dipindahkan
karena bos tak tahan dengan ulah kita hati-hati saja, kalau dapat sanksi disiplin
PNS, bisa-bisa nanti tersangkut di surat yang ini.
Nah, dengan tetap tidak melupakan daerah yang kita tinggalkan (karena masih ada
satu surat yang penting banget yang akan diselesaikan, tapi ntar dulu..) berarti
segala Surat Pengantar dari tingkat Kabupaten kloplah sudah. Kita melangkah ke
Propinsi. Surat-surat tadi kita antar ke BKD Propinsi bagian mutasi.
Jika surat-surat kita beres, di sini tidak akan memakan waktu lama, ya sekitar
semingguanlah. Dan kita akan diberikan surat:
Perihal: Persetujuan pindah antar instansi kepada Yth. Gubernur Cq. BKDD
Selesai? Belum. Perjuangan masih panjang.
Sekarang kita akan berangkat menuju tempat pindah yang kita tuju. Sesampai di
sana, berkas-berkas kita yang sudah setumpuk itu dibawa ke BKD Propinsi. Kembali
ke bagian Mutasi. Di bagian ini Surat-surat kita akan diperiksa dengan seksama.
Termasuk DP3 asli. Tapi tidak perlu khawatir, kelengkapan berkas jelas yang utama.
Kalau beres, kita akan diberi:
Surat perihal: Usul Pindah Kepada Yth. Kepala Kantor Regional BKN
So, perjalanan kita berlanjut ke Badan Kepegawaian Negara, yang sudah dibagi
berdasarkan wilayah (regional).
Di sini berkas kita juga akan diperiksa dengan teliti dan data kita akan dicek ke
basedata BKN. Saran buat rekan-rekan PNS, jika ada pengisian-pengisian data
secara berkala yang diberikan ke kita dari pihak BKD supaya jangan lalai hingga
tidak mengisinya, karena ternyata hal itu sangat penting untuk memperbaharui data
base kita.
Alhamdullillah selesai, berarti kita akan mendapatkan
SK Pindah dari BKN
SK inilah yang kita bawa ke BKDDaerah tempat kita akan bertugas. BKDD nanti
akan mengeluarkan:
Surat Perintah Walikota/Bupati untuk penempatan di bagian Dinas apa kita
akan ditempatkan.
Dan kemudian dinas mengeluarkan
Nota Dinas
Untuk menindaklanjutinya penempatan selanjutnya.
Beres! Ups, tungguUntuk bisa gajian di tempat baru ini, kita harus meminta
Surat Keterangan Penghentian Pembayaran dari Dinas Pendapatan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Dari tempat kerja sebelumnya. Dengan
dikeluarkannya surat ini berarti rekan-rekan tak lagi menerima gaji di tempat asal,
segeralah mengurus penerimaan gaji ditempat yang baru.
Oya, jangan lupa, pindah tempat kerja walaupun jauh sejauh jauhnya jangan
melupakan apalagi meninggalkan kesan tidak baik di tempat kerja lama, karena
dunia ini sempit. Suatu saat mungkin kita akan kembali ke sana

Sementara demikian dululah dari saya. Mohon maaf jika ada yang keliru, dan
mohon ditambahkan bila ada yang kurang. Sekedar hanya ingin berbagi
pengalaman dengan rekan-rekan semua.
Ok, Sukses
*Semua surat2 ada tembusannya, yang harus kita sampaikan ke alamatnya
masing2.
*Urusan kepindahan ini di atur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 09 Tahun
2003 Tentang Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil.

Tips-Tips untuk mutasi PNS antar daerah


Provinsi

www.galihgumelar.org - Postingan ini hanya bermaksud untuk sharing & membantu apabila
ada rekan-rekan yang membutuhkan informasi untuk mutasi istri/suami/saudara/keluarga, dll
yang berstatus pegawai negeri. Selengkapnya adalah sbb:
1. Syarat utama untuk mutasi,
Syarat utama & mutlak untuk dapat mutasi adalah anda seorang PNS. Jadi, seorang karyawan
perusahaan swasta tidak bisa mutasi sebagai PNS . Bila tetap ingin menjadi PNS, maka ikutlah
tes CPNS yang rutin diadakan setiap tahun .
2. Alasan untuk mutasi,
Hal terpenting untuk mentrigger/memulai proses mutasi adalah alasan yang tepat & kuat. Ada
berbagai macam alasan yang bisa digunakan untuk mutasi, diantaranya adalah ikut pasangan
(suami/istri), mendekatkan diri dengan keluarga, dan alasan-alasan personal lainnya.
Dari berbagai alasan tersebut, yang paling dapat diterima adalah ikut pasangan (suami/istri),
yang pindah tugas atau bertugas didaerah lain. Menurut beberapa sumber yang saya dapatkan,
akan lebih besar kemungkinannya untuk bisa mutasi, apabila pasangan kita tersebut bertugas
sebagai pembela negara (ABRI) atau dikepolisian. Sedangkan apabila pasangan kita sebagai
PNS, tetap akan mendapatkan prioritas lebih, tapi tidak sebesar ABRI atau kepolisian. Apalagi
karyawan perusahaan swasta, saya dengan mendapatkan prioritas yang paling bawah.
Tetapi jangan khawatir, meskipun sebagai saya sebagai karyawan perusahaan swasta, tetapi
Alhamdulillah istri (PNS) saya masih bisa mutasi.
3. Prosedur Mutasi
Apabila kita sudah mendapatkan alasan yang tepat untuk mutasi, maka kita bisa mulai untuk
memasuki step-by-step proses dan prosedur untuk mutasi. Secara umum prosedur mutasi dibagi
menjadi beberapa tahap, yaitu:

3.1 Mencari tempat tujuan untuk mutasi


Tahap ini merupakan tahap yang paling awal dari proses mutasi, karena kita harus memastikan
tempat tujuan mutasi kita ini adalah tempat yang tepat. Pertimbangan pemilihan tujuan mutasi
sebaiknya memperhatikan kemudahan akses & perkiraan kebutuhan pada instansi tujuan kita.
Misalnya, anda tinggal dikota A dan memiliki background Sarjana Peternakan. Kebetulan dikota
tersebut sedang digalakkan budidaya perikanan & peternakan. Nah, ada baiknya anda mencoba
untuk mengajukan mutasi ke dinas peternakan/perikanan, pemerintah kota A. Tentu saja sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
3.2 Mencari informasi kualifikasi seperti apa yang sedang dibutuhkan ditempat tujuan
Setelah mendapatkan tempat tujuan untuk mutasi, saatnya sekarang menganalisa bagaimana
kemungkinan kita bisa diterima ditempat tujuan. Caranya bisa dengan menanyakan secara
langsung ke user, atau pihak yang membutuhkan tenaga tambahan. Atau bila anda memiliki
kenalan yang kebetulan berdinas diinstansi tempat tujuan Anda, maka anda bisa menanyakan
apakah disana masih memerlukan tenaga tambahan, dengan kualifikasi yang kira-kira sesuai
dengan anda.
3.3 Mengirimkan surat permohonan untuk mutasi
Setelah mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya dan selengkap-lengkapnya, mengenai
tempat tujuan mutasi dan gambaran kebutuhan disana, kita dapat mulai untuk mengirimkan
surat permohonan untuk mutasi. Surat permohonan mutasi ini ditandatangani oleh pemohon &
diketahui oleh pejabat eselon 2 (misalnya Kepala Dinas). Surat tersebut dikirimkan ke pimpinan
instansi dimana tujuan mutasi kita, misalnya Walikota (untuk pemerintah KOTA) atau Gubernur
(untuk pemerinta DAERAH), melalui BKD (Badan Kepegawaian Daerah) atau bagian
kepegawaian. Setelah mengirimkan surat tersebut, sebaiknya kita rajin menanyakan ke BKD
apakah sudah ada perkembangan/bagaimana status surat permohonan kita.
3.4 Response dari Instansi tujuan mutasi
Setelah surat permohonan kita masuk ke instansi terkait, maka seharusnya pihak BKD
memproses surat kita tersebut. Biasanya prosesnya memakan waktu dari beberapa minggu
sampai beberapa bulan, tergantung dari birokrasi didaerah masing-masing. Response dari
instansi tujuan mutasi adalah bersedia menerima permohonan kita atau menolaknya. Bila
menerima (keluar surat lolos butuh), maka kita akan diminta untuk mengurus administrasi
selanjutnya, sedangkan bila permohonan kita ditolak, maka kita sebaiknya mencari instansi lain
yang sekiranya mau menerima.
3.5 Mengurus surat persetujuan dari instansi asal untuk melepas
Setelah menerima surat lolos butuh dari instansi tujuan, maka kita harus mengurus surat
persetujuan untuk melepaskan kita dari instansi asal. Misalnya kita sebagai PNS di pemerintah
kota atau kabupaten (tingkat 2), maka kita harus mendapatkan surat persetujuan dari kepala
daerah (atau yang mewakilinya) baik dari tingkat 2 (kota/kabupaten) dan tingkat 1 (provinsi)
daerah asal kita.
3.6 Pengurusan SK mutasi dari pemerintah pusat
Setelah semua surat kita dapatkan, baik surat lolos butuh dari instansi tujuan dan surat
persetujuan pelepasan dari instansi asal, maka langkah berikutnya adalah mengurus SK mutasi
dari pemerintah pusat, dalam hal ini adalah BKN (Badan Kepegawaian Nasional). BKN sendiri
terdiri dari beberapa bagian, dapat dicek ke www.bkn.go.id, dimana terdiri dari BKN pusat dan
BKN regional. BKN regional (misalnya BKN Regional 3, untuk Jawa Barat & sekitarnya) tempat
tujuan mutasi kita yang akan menerbitkan SK mutasi kita.
3.7 Penyampaian SK mutasi ke instansi tujuan
Setelah SK mutasi terbit, maka kita tinggal membawa SK mutasi tersebut ke bagian
kepegawaian (BKD) instansi tujuan.
Setelah itu masih ada beberapa proses administrasi lagi yang perlu ditunggu, misalnya
pengurusan pemindahan gaji dari daerah asal ke daerah tujuan.
Selamat berkantor di instansi baru .

Mutasi Gaji PNS :

Foto copy sah keputusan CPNS;


Foto copy sah Keputusan PNS;
Foto copy sah Keputusan alih tugas/SK. Mutasi;
Foto copy sah keputusan dalam pangkat terakhir;
Foto copy sah berkala terakhir;
Foto copy sah Ijazah yang diperoleh;
Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran Gaji (SKPP)
DP-3 dalam 1 (satu) tahun terakhir.

Cara Mutasi PNS Antar Provinsi

www.galihgumelar.org - Postingan ini hanya bermaksud untuk sharing & membantu apabila
ada rekan-rekan yang membutuhkan informasi untuk mutasi istri/suami/saudara/keluarga, dll
yang berstatus pegawai negeri.
Berikut ini saya akan berbagi sedikit pengalaman berserta langkah-langkah yang pernah saya
tempuh ketika mengurus pindah instansi dari Pemerintah Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat ke
Pemerintah Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.
Mungkin akan berbeda pada tiap instansi dan daerah, tergantung kebijakan masing-masing. Tapi
setidaknya bisa diambil sedikit gambaran dari catatan berikut :

1. Syarat utama untuk mutasi,


Syarat utama & mutlak untuk dapat mutasi adalah anda seorang PNS. Jadi, seorang karyawan
perusahaan swasta tidak bisa mutasi sebagai PNS. Bila tetap ingin menjadi PNS, maka ikutlah
tes CPNS yang rutin diadakan setiap tahun. Dan yang bisa ikut di mutasi kebanyakan beberapa
daerah harus status PNS bukan CPNS, bahkan jika di departemen harus 5 tahun masa kerja
dahulu (tidak semua departemen)

Surat yang akan kita persiapkan antara lain:


Permohonan Pindah tugas, melampirkan: FC SK CPNS,FC SK PNS, FC Karpeg (Keterangan
Bila Belum Jadi), DP3 2 tahun terakhir, FC Surat keterangan aktif, Rekomendasi dari tempat
yang kita tuju,FC KTP, FC Taspen, FC Surat Perintah Tugas di dinas sebelumnya dari BKD, dan

FC Surat Perintah Tugas dari Kepala Dinas saat pertama kali kita tugas di dinas sekarang, dan
FC SK suami (jika alasan pindahnya karena mengikuti suami.), Surat Permohonan Pindah
Instansi di tanda tanagni kita, lalu surat pengantar dari atasan langsung kita (Kasie/Kabid/Kadis)
untuk surat pengantar ini sebagian daerah tidak memerlukan kecuali telah di terima BKD tujuan,
baru diminta Surat Pengantar dari Kepala Dinas (Esalon II/I)
Surat dari atasan langsung yang menyatakan tidak merasa keberatan dengan permohonan
pindah kita,TT atasan langsung daftar pengantar, TT atasan langsung.

2. Alasan untuk mutasi,


Hal terpenting untuk mentrigger/memulai proses mutasi adalah alasan yang tepat & kuat. Ada
berbagai macam alasan yang bisa digunakan untuk mutasi, diantaranya adalah ikut pasangan
(suami/istri), mendekatkan diri dengan keluarga, mengembangkan karir dan alasan-alasan
personal lainnya.
Dari berbagai alasan tersebut, yang paling dapat diterima adalah ikut pasangan (suami/istri) atau
mendekati tempat tinggal, yang pindah tugas atau bertugas di daerah lain. Menurut beberapa
sumber yang saya dapatkan, akan lebih besar kemungkinannya untuk bisa mutasi, apabila
pasangan kita tersebut bertugas sebagai pembela negara (TNI/POLRI). Sedangkan apabila
pasangan kita sebagai PNS, tetap akan mendapatkan prioritas lebih, tapi tidak sebesar
TNI/POLRI. Namun biasanya apapun alasannya asal kuat, bisa melakukan proses mutasi.
3. Prosedur Mutasi
Apabila kita sudah mendapatkan alasan yang tepat untuk mutasi, maka kita bisa mulai untuk
memasuki step-by-step proses dan prosedur untuk mutasi. Secara umum prosedur mutasi dibagi
menjadi beberapa tahap, yaitu:
3.1 Menentukan tempat tujuan untuk mutasi
Tahap ini merupakan tahap yang paling awal dari proses mutasi, karena kita harus memastikan
tempat tujuan mutasi kita ini adalah tempat yang tepat. Pertimbangan pemilihan tujuan mutasi
sebaiknya memperhatikan kemudahan akses & perkiraan kebutuhan pada instansi tujuan kita.
Misalnya, anda tinggal dikota A dan memiliki background Sarjana Peternakan. Kebetulan dikota
tersebut sedang digalakkan budidaya perikanan & peternakan. Nah, ada baiknya anda mencoba
untuk mengajukan mutasi ke dinas peternakan/perikanan, pemerintah kota A. Tentu saja sesuai
dengan prosedur yang berlaku. tetapi pengalaman saya hampir di setiap Pemerintah Daerah
biasanya penempatan tugas tidak memperhatikan lagi basic/latar belakang pendidikan kecuali
yang spesifik dan bersifat sangat teknis seperti tenaga kesehatan.
3.2 Mencari informasi kualifikasi seperti apa yang sedang dibutuhkan ditempat tujuan
Setelah mendapatkan tempat tujuan untuk mutasi, saatnya sekarang menganalisa bagaimana
kemungkinan kita bisa diterima ditempat tujuan. Caranya bisa dengan menanyakan secara
langsung ke user, atau pihak yang membutuhkan tenaga tambahan. Atau bila anda memiliki
kenalan yang kebetulan berdinas diinstansi tempat tujuan Anda, maka anda bisa menanyakan
apakah disana masih memerlukan tenaga tambahan, dengan kualifikasi yang kira-kira sesuai
dengan anda.
3.3 Mengirimkan surat permohonan untuk mutasi
Setelah mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya dan selengkap-lengkapnya, mengenai
tempat tujuan mutasi dan gambaran kebutuhan disana, kita dapat mulai untuk mengirimkan
surat permohonan untuk mutasi. Surat permohonan mutasi ini ditandatangani oleh pemohon &
diketahui oleh pimpinan tempat tugas kita sebelumnya (boleh juga tanpa diketahui pimpinan).
surat tersebut ditujukan kepada pimpinan daerah misalnya Bupati/Walikota (untuk pemerintah

Kab/Kota) atau Gubernur (untuk pemerintah provinsi), melalui BKD (Badan Kepegawaian
Daerah) atau bagian kepegawaian. saran saya sebaiknya jangan melalui Badan Kepegawaian
Daerah (BKD) karena biasanya akan memakan waktu yang sangat lama, (pengalaman saya
mencoba mutasi ke Kota Tangerang) coba langsung ke Bagian Umum setda agar dapat
langsung perintah Disposisi ke BKD . Setelah mengirimkan surat tersebut, sebaiknya kita rajin
menanyakan ke BKD apakah sudah ada perkembangan/bagaimana status surat permohonan
kita. Bila yang bertuntung biasanya 1 - 7 hari ada respon bila tidak bisa berbulan-bulan bahkan
satu tahun lebih, hal ini bisa dijumpai di Jakarta, calon yang akan dimutasi bisa menunggu kabar
1 - 6 bulan untuk ikut tes penerimaan dan bisa 1 tahun atau lebih baru di telp bahwa lulus
seleksi.
3.4 Response dari Instansi tujuan mutasi
Setelah surat permohonan kita masuk ke instansi terkait, maka seharusnya pihak BKD
memproses surat kita tersebut. Biasanya prosesnya memakan waktu dari beberapa minggu
sampai beberapa bulan, tergantung dari birokrasi didaerah masing-masing. Response dari
instansi tujuan mutasi adalah bersedia menerima permohonan kita atau menolaknya. Bila
menerima (keluar surat lolos butuh), maka kita akan diminta untuk mengurus administrasi
selanjutnya, sedangkan bila permohonan kita ditolak, maka kita sebaiknya mencari instansi lain
yang sekiranya mau menerima.

3.5 Mengurus surat persetujuan dari instansi asal untuk melepas


Setelah menerima surat lolos butuh dari instansi tujuan, maka kita harus mengurus surat
persetujuan untuk melepaskan kita dari instansi asal. Misalnya kita sebagai PNS di pemerintah
kota atau kabupaten (tingkat 2), maka kita harus mendapatkan surat persetujuan dari kepala
daerah (atau yang mewakilinya) baik dari tingkat 2 (kota/kabupaten) dan tingkat 1 (provinsi)
daerah asal kita. surat pelepasan ini akan dikeluarkan bersama dengan surat pengantar dari
BKDD tempat asal kita untuk selanjutnya di bawa ke propinsi ( apabila kita pindah dari
kabupaten/kota).
3.6 Pengurusan SK mutasi dari BKN Regional dan Nota Dinas Penempatan
Misalnya sekarang ceritanya kita sudah mengantongi surat dari BKDD, yaitu :
Surat Rekomendasi Pindah Tugas yang ditujukan kepadaYTH. Bapak Gubernur Cq. Kepala
BKD Propinsi.
Tapi tunggu, jangan buru-buru kabur dulu. Kita akan disuruh mengurus:
Surat Keterangan dari Inspektorat Daerah atau atasan yang berwenang ( Sekdis atau Kadis)
bahwa kita tidak terkait dalam suatu kasus dan belum pernah mendapatkan sanksi hukuman
disiplin sesuai dengan PP No. 30 tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin PNS
Kalau memang kita tidak ada masalah dengan hal di atas, mengurus ini tidak lama. Tinggal
datang ke kantor Badan Pengawas Daerah, masukkan data, keluar deh. Oya, buat rekan-rekan
yang mau menjalankan trik kerusuhan agar bisa dipindahkan karena bos tak tahan dengan
ulah kita hati-hati saja, kalau dapat sanksi disiplin PNS, bisa-bisa nanti tersangkut di surat yang
ini.
Nah, dengan tetap tidak melupakan daerah yang kita tinggalkan (karena masih ada satu surat
yang penting banget yang akan diselesaikan, tapi ntar dulu..) berarti segala Surat Pengantar dari
tingkat Kabupaten kloplah sudah. Kita melangkah ke Propinsi. Surat-surat tadi kita antar ke BKD
Propinsi bagian mutasi.
Jika surat-surat kita beres, di sini tidak akan memakan waktu lama, ya sekitar semingguanlah.
Dan kita akan diberikan surat:
Perihal: Persetujuan pindah antar instansi kepada Yth. Gubernur Cq. BKDD
Selesai? Belum. Perjuangan masih panjang.

Sekarang kita akan berangkat menuju tempat pindah yang kita tuju. Sesampai di sana, berkasberkas kita yang sudah setumpuk itu dibawa ke BKD Propinsi. Kembali ke bagian Mutasi. Di
bagian ini Surat-surat kita akan diperiksa dengan seksama. Termasuk DP3 asli. Tapi tidak perlu
khawatir, kelengkapan berkas jelas yang utama. Kalau beres, kita akan diberi:
Surat perihal: Usul Pindah atau penetapan pindah Kepada Yth. Kepala Kantor Regional BKN
So, perjalanan kita berlanjut ke Badan Kepegawaian Negara, yang sudah dibagi berdasarkan
wilayah (regional).
Di sini berkas kita juga akan diperiksa dengan teliti dan data kita akan dicek ke basedata BKN.
Saran buat rekan-rekan PNS, jika ada pengisian-pengisian data secara berkala yang diberikan
ke kita dari pihak BKD supaya jangan lalai hingga tidak mengisinya, karena ternyata hal itu
sangat penting untuk memperbaharui data base kita.
Alhamdullillah selesai, berarti kita akan mendapatkan
SK Pindah dari BKN
SK inilah yang kita bawa ke BKD Daerah tempat kita akan bertugas. BKDD nanti akan
mengeluarkan:
Surat Perintah Walikota/Bupati untuk penempatan di bagian Dinas apa kita akan ditempatkan.
Dan kemudian dinas mengeluarkan
Nota Dinas
Untuk menindaklanjutinya penempatan selanjutnya.
Beres! Ups, tungguUntuk bisa gajian di tempat baru ini, kita harus meminta
Surat Keterangan Penghentian Pembayaran dari Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah Dari tempat kerja sebelumnya. Dengan dikeluarkannya surat ini berarti rekanrekan tak lagi menerima gaji di tempat asal, segeralah mengurus penerimaan gaji ditempat yang
baru.
Oya, jangan lupa, pindah tempat kerja walaupun jauh sejauh jauhnya jangan melupakan apalagi
meninggalkan kesan tidak baik di tempat kerja lama, karena dunia ini sempit. Suatu saat
mungkin kita akan kembali ke sana
Sementara demikian dululah dari saya. Mohon maaf jika ada yang keliru, dan mohon
ditambahkan bila ada yang kurang. Sekedar hanya ingin berbagi pengalaman dengan rekanrekan semua.
*Semua surat-surat ada tembusannya, yang harus kita sampaikan ke alamatnya masing-masing
*Urusan kepindahan ini di atur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 09 Tahun 2003 Tentang
Kewenangan Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil.
Sumber : Pengalaman dan beberapa cerita rekan dan situs lainnya.

Surat Keterangan Penghentian Pembayaran


(SKPP) Pegawai Direktorat Pembendaharaan

www.galihgumelar.org - Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) adalah surat


keterangan tentang terhitung mulai bulan dihentikan pembayaran yang dibuat/ dikeluarkan oleh
Pengguna anggaran/KPA berdasarkan surat keputusan yang diterbitkan oleh Kementerian
Negara/Lembaga atau satker dan disahkan oleh KPPN setempat.
1.
o

SKPP pegawai pindah diterbitkan rangkap 4 (empat) dengan penjelasan:


lembar I untuk pegawai yang bersangkutan untuk dilampirkan pada saat
pengajuan gaji pertama kali ditempat yang baru;
o
lembar II untuk satuan kerja yang baru, dilampiri dosir kepegawaian dan ADK
pegawai pindah;
o
lembar III untuk KPPN asal sebagai pertinggal;
o
lembar IV untuk pertinggal satuan kerja yang bersangkutan.
2.
SKPP pegawai pensiun diterbitkan rangkap 5 (lima) dengan penjelasan:
o
lembar I & II kedua untuk kepada PT. Taspen (Persero)/PT. ASABRI (Persero)
o
lembar III untuk kepada pegawai yang bersangkutan;
o
lembar IV untuk KPPN sebagai Pertinggal;
o
lembar V untuk satuan kerja bersangkutan.
3.
SKPP dikitim oleh Satuan kerja asal sesuai peruntukannya sebagaimana diatur pada
angka 1 dan 2 setelah diberi keterangan oleh Kepala Seksi Perbendaharaan pada KPPN asal
bahwa data pegawai pindah/pensiun telah dinonaktifkan dari database pegawai satuan kerja
tersebut pada KPPN asal.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1.
2.

Pengesahan SKPP menggunakan stempel basah KPPN


Untuk pegawai pindah yang masih dalam 1 wilayah pembayaran KPPN, tetap harus
dibuatkan pengantar SKPP.
3.
Penyelesaian sampai dengan terbitnya memakan waktu 1 atau 2 hari kerja tergantung
dari volume SKPP yang diterima, tetapi bisa ditunggu jika diperlukan.
4.
Standar prosedur kami untuk pengiriman pengantar SKPP beserta dokumen
pendukungnya adalah dengan via pos, namun mengingat banyaknya keluhan akibat
keterlambatan pengantar SKPP beserta dokumen pendukungnya sampai ke tempat tujuan,
maka hal inilah yang harus dilakukan:
o

Apabila anda ingin mengambil pengantar SKPP beserta dokumen pendukungnya


untuk dikirim sendiri, harap memberitahukan kepada petugas kami agar bisa dicatat supaya
tidak kami kirimkan via pos. Apabila tidak, maka kami akan melakukan sesuai prosedur standar
yang kami anut yaitu pengiriman via pos.

Tips-Tips untuk mutasi PNS antar daerah


(pengalaman pribadi)

January 21, 2010 at 8:31 am 807 comments


Postingan ini hanya bermaksud untuk sharing & membantu apabila ada rekan-rekan yang membutuhkan
informasi untuk mutasi istri/suami/saudara/keluarga, dll yang berstatus pegawai negeri. Selengkapnya adalah
sbb:
1. Syarat utama untuk mutasi,
Syarat utama & mutlak untuk dapat mutasi adalah anda seorang PNS. Jadi, seorang karyawan perusahaan
swasta tidak bisa mutasi sebagai PNS
diadakan setiap tahun

. Bila tetap ingin menjadi PNS, maka ikutlah tes CPNS yang rutin

2. Alasan untuk mutasi,


Hal terpenting untuk mentrigger/memulai proses mutasi adalah alasan yang tepat & kuat. Ada berbagai macam
alasan yang bisa digunakan untuk mutasi, diantaranya adalah ikut pasangan (suami/istri), mendekatkan diri
dengan keluarga, dan alasan-alasan personal lainnya.
Dari berbagai alasan tersebut, yang paling dapat diterima adalah ikut pasangan (suami/istri), yang pindah tugas
atau bertugas didaerah lain. Menurut beberapa sumber yang saya dapatkan, akan lebih besar kemungkinannya
untuk bisa mutasi, apabila pasangan kita tersebut bertugas sebagai pembela negara (ABRI) atau dikepolisian.
Sedangkan apabila pasangan kita sebagai PNS, tetap akan mendapatkan prioritas lebih, tapi tidak sebesar ABRI
atau kepolisian. Apalagi karyawan perusahaan swasta, saya dengan mendapatkan prioritas yang paling bawah.
Tetapi jangan khawatir, meskipun sebagai saya sebagai karyawan perusahaan swasta, tetapi Alhamdulillah istri
(PNS) saya masih bisa mutasi.
3. Prosedur Mutasi
Apabila kita sudah mendapatkan alasan yang tepat untuk mutasi, maka kita bisa mulai untuk memasuki step-bystep proses dan prosedur untuk mutasi. Secara umum prosedur mutasi dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
3.1 Mencari tempat tujuan untuk mutasi
Tahap ini merupakan tahap yang paling awal dari proses mutasi, karena kita harus memastikan tempat tujuan
mutasi kita ini adalah tempat yang tepat. Pertimbangan pemilihan tujuan mutasi sebaiknya memperhatikan
kemudahan akses & perkiraan kebutuhan pada instansi tujuan kita. Misalnya, anda tinggal dikota A dan memiliki
background Sarjana Peternakan. Kebetulan dikota tersebut sedang digalakkan budidaya perikanan &
peternakan. Nah, ada baiknya anda mencoba untuk mengajukan mutasi ke dinas peternakan/perikanan,
pemerintah kota A. Tentu saja sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3.2 Mencari informasi kualifikasi seperti apa yang sedang dibutuhkan ditempat tujuan
Setelah mendapatkan tempat tujuan untuk mutasi, saatnya sekarang menganalisa bagaimana kemungkinan kita
bisa diterima ditempat tujuan. Caranya bisa dengan menanyakan secara langsung ke user, atau pihak yang
membutuhkan tenaga tambahan. Atau bila anda memiliki kenalan yang kebetulan berdinas diinstansi tempat
tujuan Anda, maka anda bisa menanyakan apakah disana masih memerlukan tenaga tambahan, dengan
kualifikasi yang kira-kira sesuai dengan anda.
3.3 Mengirimkan surat permohonan untuk mutasi
Setelah mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya dan selengkap-lengkapnya, mengenai tempat tujuan
mutasi dan gambaran kebutuhan disana, kita dapat mulai untuk mengirimkan surat permohonan untuk mutasi.
Surat permohonan mutasi ini ditandatangani oleh pemohon & diketahui oleh pejabat eselon 2 (misalnya Kepala
Dinas). Surat tersebut dikirimkan ke pimpinan instansi dimana tujuan mutasi kita, misalnya Walikota (untuk
pemerintah KOTA) atau Gubernur (untuk pemerinta DAERAH), melalui BKD (Badan Kepegawaian Daerah) atau
bagian kepegawaian. Setelah mengirimkan surat tersebut, sebaiknya kita rajin menanyakan ke BKD apakah
sudah ada perkembangan/bagaimana status surat permohonan kita.
3.4 Response dari Instansi tujuan mutasi
Setelah surat permohonan kita masuk ke instansi terkait, maka seharusnya pihak BKD memproses surat kita
tersebut. Biasanya prosesnya memakan waktu dari beberapa minggu sampai beberapa bulan, tergantung dari
birokrasi didaerah masing-masing. Response dari instansi tujuan mutasi adalah bersedia menerima permohonan

kita atau menolaknya. Bila menerima (keluar surat lolos butuh), maka kita akan diminta untuk mengurus
administrasi selanjutnya, sedangkan bila permohonan kita ditolak, maka kita sebaiknya mencari instansi lain
yang sekiranya mau menerima.
3.5 Mengurus surat persetujuan dari instansi asal untuk melepas
Setelah menerima surat lolos butuh dari instansi tujuan, maka kita harus mengurus surat persetujuan untuk
melepaskan kita dari instansi asal. Misalnya kita sebagai PNS di pemerintah kota atau kabupaten (tingkat 2),
maka kita harus mendapatkan surat persetujuan dari kepala daerah (atau yang mewakilinya) baik dari tingkat 2
(kota/kabupaten) dan tingkat 1 (provinsi) daerah asal kita.
3.6 Pengurusan SK mutasi dari pemerintah pusat
Setelah semua surat kita dapatkan, baik surat lolos butuh dari instansi tujuan dan surat persetujuan pelepasan
dari instansi asal, maka langkah berikutnya adalah mengurus SK mutasi dari pemerintah pusat, dalam hal ini
adalah BKN (Badan Kepegawaian Nasional). BKN sendiri terdiri dari beberapa bagian, dapat dicek
ke http://www.bkn.go.id, dimana terdiri dari BKN pusat dan BKN regional. BKN regional (misalnya BKN Regional
3, untuk Jawa Barat & sekitarnya) tempat tujuan mutasi kita yang akan menerbitkan SK mutasi kita.
3.7 Penyampaian SK mutasi ke instansi tujuan
Setelah SK mutasi terbit, maka kita tinggal membawa SK mutasi tersebut ke bagian kepegawaian (BKD) instansi
tujuan.
Setelah itu masih ada beberapa proses administrasi lagi yang perlu ditunggu, misalnya pengurusan pemindahan
gaji dari daerah asal ke daerah tujuan.
Selamat berkantor di instansi baru .

Pemindahan Gaji Bagi PNS Mutasi


February 23, 2010 at 6:09 am 44 comments
Langkah terakhir & terpenting bagi PNS yang mutasi, setelah mendapatkan SK Mutasi dari BKN Kantor Regional
tujuan, adalah memindahkan pembayaran gaji dari daerah asal ke daerah tujuan. Hal ini dikarenakan setiap
daerah sudah memiliki otonomi masing-masing, pembayaran gaji PNS yang mutasi adalah menjadi
tanggungjawab penuh daerah tujuan. Dibawah ini adalah langkah-langkah untuk pemindahan gaji PNS mutasi,
berdasarkan pengalaman pribadi kami:
1. Mulai berdinas di instansi tujuan,
Setelah menerima SK dari BKN Regional daerah tujuan, kita menyerahkan salinan SK yang ditujukan pada
pimpinan instansi tujuan (misalnya Walikota/Bupati atau Gubernur) ke bagian BKD. Setelah itu, pihak BKD akan
menginformasikan kapan kita bisa mulai masuk bekerja di instansi tujuan.
2. Mendapatkan Surat Keputusan Penempatan,
Meskipun kita sudah menerima SK dari BKN Regional, tetapi SK tersebut tidak menyebutkan secara spesifik
penempatan kita pada instansi tujuan. Misalnya apakah akan bertugas di dinas pendapatan daerah, atau Badan
Kepegawaian Daerah atau dinas-dinas lain. Nah, kita akan segera mendapatkan surat penempatan yang
ditandatangani oleh pimpinan instansi, dimana kita akan ditempatkan. Pengalaman saya, ini memerlukan waktu
sekitar 1-2 minggu.
3. Mengurus Surat Penghentian Pembayaran,
Setelah mendapatkan surat keputusan penempatan, kita dapat mengurus surat penghentian pembayaran gaji ke
BKD daerah asal. Mungkin kita bisa melakukannya sendiri atau meminta bantuan saudara/teman kerja untuk
membawakan kopi Surat Keputusan Penempatan dan mengurus surat penghentian pembayaran gaji. Biasanya
dibutuhkan waktu sekitar 1-2 minggu untuk mendapatkan surat penghentian pembayaran gaji, dari BKD daerah
asal. Pada surat tersebut, akan disebutkan bahwa pembayaran gaji si A mulai bulan (misalnya Juni) akan
dilakukan oleh instansi tujuan (tempat berdinas saat ini), bukan oleh instansi asal.

4. Mengurus administrasi pembayaran gaji pada instansi tujuan,


Setelah mendapatkan surat penghentian pembayaran gaji dari BKD daerah asal, maka kita tinggal
menyampaikan surat tersebut ke pejabat yang berwenang pada instansi tempat kita berdinas sekarang
(biasanya bendahara atau bagian keuangan), dan menunggu pembayaran gaji kedepannya yang akan
dibayarkan oleh instansi tempat berdinas sekarang. Untuk pemda/pemkot/pemkab tertentu, yang pembayaran
gaji sudah melalui transfer bank, biasanya kita diminta untuk membuka rekening dibank yang sudah bekerja
sama dengan pihak pemda/pemkot/pemkab tersebut. Biasanya Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank
milik daerah.
Selamat mencoba.

Anda mungkin juga menyukai