Manajemen Lactasi
Manajemen Lactasi
LAKTASI
Oleh: Tutik Rahayu
Pendahuluan
Proses menyusu yang sering disebut dengan
Laktasi merupakan proses alami yang
sangat kompleks yang sesungguhnya
sudah disiapkan secara bertahap pada diri
seorang wanita sesuai dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan sejak
awal.Untuk
mempertahankan
kelangsungan hidup keturunannya maka
organ ini menjadi sumber utama dari
kehidupan, karena ASI adalah makanan
bayi yang paling penting terutama pada
bulan-bulan pertama kehidupan.
Anatomi Payudara
Manusia
Secara vertikal payudara terletak
diantara kosta II dan VI
Secara horisontal terletak mulai dari
pinggir sternum sampai linea
aksilaris medialis.
Secara anatomis dari luar payudara
manusia terdiri dari:
-Korpus mammae
- Areola mammae
- Papilla mammae
Fisiologis Laktasi
Laktasi atau menyusui merupakan proses integral
dari daur reproduksi dan mempunyai dua
pengertan yaitu: produksi dan pengeluaran ASI.
Keduanya harus sama baiknya. Secara alamiah
akibat pengaruh hormon maka akan terjadi
perubahan secara bertahap sesuai umur dan
kondisi yaitu terdiri dari proses:
1.Mammogenesis: yaitu pembentukan kelenjar
payudara
2.Galaktogenesis: Yaitu proses pembentukan atau
produksi asi
3.Galaktopoesis : Yaitu proses mempertahankan
produksi ASI
2. Pembentukan air
susu
Pada seorang ibu menyusui dikenal
2 refleks yang masing-masing
berperan sebagai pembentukan
dan pengeluaran air susu yaitu
reflek
Prolaktin
dan
refleks
oxytosin atau let down refleks .
Stimulasi hipofise
anterior
Stimulasi hipotalmus
Sekresi Oksitosin
Sekresi Porolaktin
Stimulasi hipofise
posterior
LAKTASI
Mekanisme Menyusui
Pada bayi yang sehat mempunyai 3
reflek intrinsik yang diperlukan
untuk berhasilnya menyusui yaitu:
1. Reflek mencari(Rooting refleks)
2. Reflek menghisap( Sucking refeks)
3. Releks menelan ( Swallowing
refleks)
Managemen Laktasi
Merupakan pengelolaan kegiatan yang
menunjang keberhasilan menyusui
baik pada tahap antenatal, perinatal
dan postnatal
Periode Prenatal
1.Pendidikan pasien dan keluarganya
2. Dukungan keluarga
3. Dukungan dan kemampuan petugas
kesehatan
4. Pemeriksaan Payudara
Tujuan pemeriksaan payudara adalah
mengetahui
lebih
dini
adanya
kelainan, sehingga diharapkan dapat
dikoreksi
sebelum
persalinan.
Pemeriksaan payudara dilaksanakan
pada kunjungan pertama, dimulai
dengan inspeksi dan palpasi.
-Inspeksi payudara
a.
Korpus payudara
- Ukuran dan bentuk
- Kontur/permukaan
- Warna kulit
b. Areola mammae
- Ukuran dan bentuk
-Permukaan
- Warna
c. Papilla mammae
-Ukuran dan bentuk
-Permukaan
-Warna
Palpasi payudara
a. Konsistensi
b. Massa
c. Putting susu
Pemeriksaan putting susu
Untuk menunjang keberhasilan
menyusui maka pada saat
kehamilan papilla mammae perlu
diperiksa dulu kelenturannya
dengan cara:
5. Persiapan payudara
- Kebersihan putting susu
- Niple conditioning excercises
- Pemakaian BH yang memadai
6.Cara hidup sehat
7. Gizi ibu hamil
i
Keunggulan ASI
-Mudah dicerna
-Mengandung zat gizi yang berguna untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi
-Mengandung zat kekebalan untuk
melindungi bayi dari penyakit atau infeksi
-Aman dan bersih
- Tidak pernah basi, mempunyai suhu yang
tetap dapat diberikan kapan saja dan
dimana saja
- Menghindari bayi dari diare
g
Penatalaksanaan
a.
Bayi disusukan terlebih dahulu pada
putting yang normal atau yang lecetnya
sedikit.Untuk putting yang sakit atau
lecet dianjurkan untuk mengurangi
frekwensi dan lamanya menyusui
b.
Setiap habis menyusui bekas asi tidak
perlu dibersihkan cukup dianginkan
sebentar agar kering dengan sendirinya
c.
Jangan menggunakan sabun, alkohol
atau zat iritan yang lain untuk
membersikan putting susu
Penatalaksanaan
a.
Masase payudara dan ASI diperas
dengan tangan sebelum menyusui
b. Bisa dilakukan kompres hangat untuk
memperlancar aliran darah payudara
c.
Menyusui lebih sering untuk
memperlancar aliran asi dan
menurunkan tegangan payudara
d. Lakukan perawatan payudara post
partum secara teratur
e.
Susukan bayi tanpa jadwal
3. Mastitis
Mastitis adalah radang pada payudara
Penyebab:
a.
Payudara bengkak yang tidak disusukan
secara
adekuat
akhirnya
menjadi
mastitis
b.
Putting lecet akanmemudahkan kuman
masuk dan terjadinya payudara bengkak
c.
BH
yang
terlalu
ketat
yang
menyebabkan segmental engorgement,
bila tidak disusukan dengan adekuat
dapat menyebabkan mastitis
Gejala:
a.Bengkak, nyeri seluruh payudara
atau nyeri lokal
b.Kemerahan pada seluruh payudara
atau lokal
c.Payudara keras dan berbenjol-benjol
d.Badan terasa panas
Penatalaksanaan
a. Menyusui tetap diteruskan
b. Pakai baju atau bh yang tidak
terlalu ketat
c. Istirahat yang cukup dan makan
makanan bergizi
d. Banyak minum air urang lebih 2
liter perhari
4. Ibu bekerja
Walaupun ibu bekerja sebaiknya terus menyusui
bayinya
a.
Sebelum ibu berangkat bekerja bayi harus
disusui. Selanjutnya ASI diperas dan disimpan
untuk diberikan pada bayi selama ibu
bekerja,disamping susu formula kalau dperlukan
b.
Bila mungkin ibu pulang untuk menyusui
ditengah hari
c.
Bayi disusui lebih sering setelah ibu pulang kerja
d.
Tidak menggunakan susu formula pada hari libur
e.
Tidak bekerja terlalu cepat setelah melahirkan ,
tunggu 1-2 bulan untuk meyakinkan lancarnya
asi dan masalah awal menyusui telah teratasi