Disusun Oleh :
Fachri Aliyuddin
( 1006689 )
I.
MCB
MCB merupakan kependekan dari Miniature Circuit Breaker (bahasa
Inggris). Biasanya MCB digunakan oleh pihak PLN untuk membatasi arus
sekaligus sebagai pengaman dalam suatu instalasi listrik. MCB berfungsi sebagai
pengaman hubung singkat (konsleting) dan juga berfungsi sebagai pengaman
beban lebih. MCB akan secara otomatis dengan segera memutuskan arus apabila
arus yang melewatinya melebihi dari arus nominal yang telah ditentukan pada
MCB tersebut. Arus nominal yang terdapat pada MCB adalah 1A, 2A, 4A, 6A,
10A, 16A, 20A, 25A, 32A dan lain sebagainya. Nominal MCB ditentukan dari
besarnya arus yang bisa ia hantarkan, satuan dari arus adalah Ampere, untuk
kedepannya hanya akan saya tulis dengan A. Jadi jika MCB dengan arus nominal
2 Ampere maka hanya perlu ditulis dengan MCB 2A.
Banyak
perangkat
yang saat
dari
Setelah mengetahui satuan-satuan listrik diatas mari kita lanjutkan apa yang
dimaksud dengan MCB dan apa sebenarnya fungsi dari MCB. Jelas sekali MCB
memiliki fungsi yang sangat fital dalam suatu instalasi listrik, bila MCB memang
tidak memiliki fungsi maka tidak akan mungkin jika dipasang dalam suatu
instalasi. MCB sendiri terdiri dari MCB 1 Phasa, 2 phasa dan 3 phasa. Pada
dasarnya MCB 2 phasa adalah gabungan dari dua buah MCB 1 phasa, sedangkan
MCB 3 phasa merupakan gabungan tiga buah dari MCB 1 phasa.
Beberapa manfaat (fungsi MCB) adalah sebagai berikut ini:
1. Pengaman hubung singkat
1
Hubung singkat atau konsleting memang kerap sekali terjadi di Indonesia. Tak
jarang terdapat rumah atau pasar yang terbakar karena hubung singkat listrik. Ada
banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hubung singkat, salah satunya adalah
tidak digunakannya pengaman hubung singkat. Sebagai contoh saja di pos ojek
biasanya mengambil listrik langsung dari tiang listrik, listrik yang diambil
tersebut langsung dilewatkan ke sakelar kemudian diteruskan ke lampu dan
beberapa perangkat elektronik lain. Jika suatu saat beban melebihi batas
kemampuan kabel dan terjadi hubung singkat maka tak ada pengaman yang
terpasang sehingga menyebabkan timbulnya panas dan bunga api, panas dan
bunga api inilah yang menimbulkan kebakaran. sekarang pikirkan jika hal ini
terjadi dipasar atau di rumah warga.
2. Mengamankan beban lebih
Biasanya pelanggan telah mengontrak listrik degan PLN, kontrak yang
dilakukan adalah berapa daya yang dikontrak oleh pelanggan. Misalnya pelanggan
mengontrak daya 450 maka jika daya yang digunakan sudah melebihi 450 secara
otomatis MCB akan trip (putus). Pemasangan Instalasi yang dilakukan PLN
dirumah pelanggan disesuaikan dengan kontrak yang telah disepakati, misalnya
dengan daya 450 maka kabel yang akan dipasang adalah yang sesuai untuk daya
450. Semakin besar daya yang dikontrak maka penyesuaian kabel juga akan
dilakukan. Kabel memiliki daya hantar listrik tersendiri, jika kita menghantarkan
arus 30A dengan kabel kecil maka kabel tersebut tidak akan kuat dan akhirnya
panas dan terbakar. Bayangkan jika MCB yang kita gunakan tidak membatasi
pemakaian arus bisa jadi berhubung banyak orang yang awam tentang listrik
terjadilah kebakaran dimana-mana akibat listrik.
untuk memutus semua arus listrik didalam rumah. Selain itu MCB juga bisa
digunakan sebagai pemutus aliran listrik saat anda bepergian dalam waktu yang
lama. Misalkan anda ingin pergi ke luar kota selama 1 minggu jangan lupa untuk
mematikan aliran listrik dirumah anda dengan cara turunkan sakelar MCB.
Pada dasarnya pemutusan aliran listrik yang dilakukan oleh MCB berasal dari
dua prinsip, yakni prinsip panas dan prinsip elektromagnetik. Prinsip panas
digunakan saat MCB memutuskan arus karena beban lebih sedangkan prinsip
elektromagnetik digunakan saat MCB mendeteksi adanya hubung singkat.
a. Pemutusan MCB karena Elektromagnetik
Pemutusan dilakukan oleh koil yang terinduksi dan mempunyai medan
magnet. Akibatnya poros yang terdapat didekatnya akan tertarik dan menjalankan
tuas pemutus. Pada saat MCB bekerja karena hubung singkat (konsleting) akan
terdapat panas yang sangat tinggi, MCB dilengkapi dengan pemadam busur api
untuk meredam panas tersebut.
b. Pemutusan MCB karena panas
Pemutusan dilakukan karena terdapat beban lebih. Karena beban lebih maka
akan menimbulkan panas. Panas ini akan membuat bimetal melengkung dan
mendorong tuas pemutus akibatnya MCB akan trip (memutuskan arus).
Tidak sampai disitu manfaat dari menggunakan MCB masih terdapat banyak
lagi. Hal lain yang bisa didapatkan dari menggunakan MCB adalah apabila sudah
trip (putus) masih bisa digunakan lagi. MCB layaknya sakelar, saat dalam posisi
Off kita masih bisa merubah posisinya menjadi ON kembali. Sekian semoga
bermanfaat.
Bagian-bagian MCB :
Dari situs Wikipedia, kita dapatkan gambar yang menjelaskan bagian-bagian dalam MCB ini.
Gambar ini bersifat umum dan belum tentu sama persis dengan MCB yang umum dipakai di PLN
atau perumahan. Jadi hanya kita ambil sebagai contoh saja.
Bagian dalam MCB sebenarnya lebih dominan bersifat mekanis dengan fungsi switch mekanis
dan kontak penghubung/pemutus arus listrik.
Penjelasannya dari nomor-nomor dalam gambar adalah sebagai berikut :
1.
Actuator Lever atau toggle switch, digunakan sebagai Switch On-Off dari MCB. Juga
menunjukkan status dari MCB, apakah ON atau OFF.
2.
3.
4.
5.
6.
Baut untuk kalibrasi yang memungkinkan pabrikan untuk mengatur secara presisi arus
trip dari MCB setelah pabrikasi (MCB yang dijual dipasaran tidak memiliki fasilitas ini,
karena tujuannya bukan untuk umum)
7.
Solenoid. Coil atau lilitan yang berfungsi sebagai magnetic trip dan bekerja bila terjadi
hubung singkat arus listrik.
8.
Pemadam busur api jika terjadi percikan api saat terjadi pemutusan atau pengaliran
kembali arus listrik.
Jika anda mengalami masalah dengan fungsi MCB, cukup beresiko jika kita perbaiki sendiri
dengan berbekal pengetahuan mengenai bagian-bagian dalamnya melalui gambar diatas. Karena
ini berhubungan dengan fungsi proteksi arus listrik yang sangat penting. Jadi sebaiknya sih ganti
MCB-nya dengan yang baru.
II.
FAKTOR DAYA
Dalam sistem tenaga listrik dikenal 3 jenis faktor daya yaitu faktor daya
unity, faktor daya terbelakang (lagging) dan faktor daya terdahulu (leading) yang
ditentukan oleh jenis beban yang ada pada sistem.
Beban/ peralatan listrik memerlukan daya reaktif dari sistem atau beban bersifat
induktif.
2.
Dari Gambar terlihat bahwa arus tertinggal dari tegangan maka daya reaktif
mendahului daya semu, berarti beban membutuhkan atau menerima daya reaktif
dari sistem.
3.
1.
Beban/ peralatan listrik memberikan daya reaktif dari sistem atau beban bersifat
kapasitif.
2.
Transformator,
2.
Motor induksi,
3.
4.
Lampu TL.
instalasi
kapasitor
dapat
dibagi
menjadi
bagian
Global Compensation
Dengan metode ini kapasitor dipasang di induk panel (MDP). Arus yang
turun dari pemasangan model ini hanya di penghantar antara panel MDP dan
transformator. Sedangkan arus yang lewat setelah MDP tidak turun dengan
demikian rugi akibat disipasi panas pada penghantar setelah MDP tidak
terpengaruh. Terlebih instalasi tenaga dengan penghantar yang cukup panjang
Delta Voltagenya masih cukup besar.
Kelebihan :
Pemanfaatan kompensasi daya reaktifnya lebih baik karena semua motor tidak
bekerja pada waktu yang sama.
Transient yang disebabkan oleh energizing grup kapasitor dalam jumlah besar.
Kebutuhan ruang.
2.
Group Compensation
Dengan metoda ini kapasitor yang terdiri dari beberapa panel kapasitor
dipasang dipanel SDP. Cara ini cocok diterapkan pada industri dengan kapasitas
beban terpasang besar sampai ribuan kva dan terlebih jarak antara panel MDP dan
SDP cukup berjauhan.
Kelebihan :
Perlu dipasang kapasitor bank pada setiap SDP atau MV/LV bus.
Kebutuhan ruangan
3.
Individual Compensation
Dengan metoda ini kapasitor langsung dipasang pada masing masing beban
khususnya yang mempunyai daya yang besar. Cara ini sebenarnya lebih efektif
dan lebih baik dari segi teknisnya. Namun ada kekurangan nya yaitu harus
menyediakan ruang atau tempat khusus untuk meletakkan kapasitor tersebut
sehingga mengurangi nilai estetika. Disamping itu jika mesin yang dipasang
sampai ratusan buah berarti total cost yang di perlukan lebih besar dari metode
diatas.
Kelebihan :
10
GROUNDING
Grounding itu fungsinya untuk menghilangkan beda potensial antara
bagian logam suatu peralatan yg teraliri arus listrik liar dan tanah sehingga tidak
terjadi bahaya tegangan sentuh tak langsung. Caranya dengan menyalurkan arus
tersebut ke tanah melalui saluran pentanahan.
Lalu Timbul pertanyaan :
Seberapa bahaya nya sih tegangan sentuh tak langsung itu?
Seberapa besar Tahanan tubuh manusia?
Misal
ada
suatu
peralatan
1 fase
(220 V),
ada
arus
bocor
11
: daerah
mengakibatkan
berbahaya, Arus
kejang-kejang/kontraksi
sengatan
otot
dan
200-500 mA
paru-paru
dapat
sehingga
gangguan pernafasan.
Daerah 4 : daerah sangat berbahaya, Arus sengatan diatas 500 mA dapat
menimbulkan kematian.
Contoh :
Tahanan pentanahan tidak lebih dari 0,1. Bila pada peralatan tersebut
dipasang sekering 200A, maka besar tegangan sentuh akan menjadi :
V = 200 A x 0,1
12
= 20 V
Dan besar arus yang mengalir ke tubuh manusia menjadi :
Untuk kondisi terbaik :
R = 1000 k
I = 20V/1000k
= 0,02 mA
Untuk kondisi terburuk :
R = 100 + 100 = 200
I = 20V/200
= 0,1 A
IV.
MEGGER
Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik
maupun instalasi-instalasi, output dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan
tinggi arus searah, yang diputar oleh tangan.
Besar tegangan tersebut pada umumnya adalah: 500, 1.000, 2.000 atau
5.000 volt dan batas pengukuran dapat bervariasi antara 0,02 sampai 20 meter
ohm dan 5 sampai 5.000 meter ohm dan lain-lain sesuai dengan sumber
tegangan dari megger tersebut.
Dengan demikian, maka sumber tegangan megger yang dipilih tidak hanya
tergantung dari batas pengukur, akan tetapi juga terhadap tegangan kerja
(sistem tegangan) dari peralatan ataupun instansi yang akan diuji isolasinya.
Dewasa ini telah banyak pula megger yang mengeluarkan tegangan tinggi,
yang didapatkannya dari baterai sebesar 8 12 volt (megger dengan sistem
elektronis). Megger dengan bateri umumnya membangkitkan tegangan tinggi
yang jauh lebih stabil dibanding megger dengan generator yang diputar
dengan tangan. Gambar rangkaian dasar megger adalah seperti gambar.
Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi
antara lain untuk: 1. Kabel instalasi pada rumah-rumah/bangunan 2. Kabel
tegangan rendah 3. Kabel tegangan tinggi 4. Transformator, OCB dan
peralatan listrik lainnya.
13
14
15
V.
PENGUKURAN PENTANAHAN
Struktur dan karakteristik tanah merupakan salah satu faktor yang mutlak
16
KWH METER
KWH Meter adalah alat penghitung pemakaian energi listrik. Alat ini
17
tangga
dikenal
dengan
watthourmeters.
Besar
tagihan listrik
biasanya
piringan
aluminium,
sebuah
magnet
tetap,
dan
sebuah gir mekanik yang mencatat banyaknya putaran piringan. Jika meter
dihubungkan ke daya satu fasa, maka piringan mendapat torsi yang membuatnya
berputar seperti motor dengan tingkat kepresisian yang tinggi.
Semakin besar daya yang terpakai, mengakibatkan kecepatan piringan
semakin besar; demikian pula sebaliknya.
Jenis-Jenis KWH METER
Apabila dilihat dari cara kerjanya, KWH Meter dibedakan menjadi :
1. KWH meter Analog
2. KWH meter Digital
Untuk Penjelasannya dapat dilihat dibawah ini :
a. KWH meter Analog
Adapun bagian-bagian utama dari sebuah KWH meter Analog antara lain,
sebagai berikut :
1. kumparan tegangan
2. kumparan arus
3. piringan aluminium
4. magnet tetap
5. gear mekanik yang mencatat jumlah perputaranpiringan aluminium
6. Bendera pengereman berfungsi mengatur piringan pengujian beban nol
pada tegangan normal.
7. Lidah pengereman adalah merupakan pasangan dengan bendera(8).Posisi
lidah pengereman dan bendera pengereman harus tepat sehingga:
Tetapi arus mula (0,5 % Id) piringan harus dapat berputar > 1 putaran.
18
KWH meter denan tampilan digital yang menyala dan berukuran cukup
besar.
19
Display Menu
1. Aktif Energy (kWh)
2. V rms ** (V) 2 angka dibelakang koma
3. I rms ** (A) 2 angka dibelakang koma
4. Status Tusbung
Gambar KWH Meter Digital Prabayar
Display Menu
20
1.
2.
3.
4.
5.
Sisa kWh
Sisa Nominal Rupiah
Status Tusbung
Status Alarm sebelum sisa nominal kWh habis
Status Isi Ulang kWh
22
Adapun sistem pembayaran KWH Meter digital yaitu dengan sistem pembayaran
moderen membeli sebuah voucher elektronik, berisi besaran digital yang
berfungsi sebagai pulsa dan juga sebagai pembanding besaran energi yang
digunakan. Secara otomatis sistem ini memutuskan tegangan rumah bila besaran
tersebut mencapai nilai 0.
VII.
LUX METER
Luxmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat
penerangan (tingkat penerangan) pada suatu area atau daerah tertentu. Alat ini
didalam memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format digital. Alat
ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel. Sensor
tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intenstasnya. Cahaya
akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus
listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun
semakin besar.
Sensor yang digunakan pada alat ini adalah photo diode. Sensor ini
termasuk kedalam jenis sensor cahaya atau optic. Sensor cahaya atau optic adalah
sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya
ataupun bias cahaya yang mengenai suatu daerah tertentu. Kemudian dari hasil
dari pengukuran yang dilakukan akan ditampilkan pada layar panel.
Berbagai jenis cahaya yang masuk pada luxmeter baik itu cahaya alami
atapun buatan akan mendapatkan respon yang berbeda dari sensor. Berbagai
warna yang diukur akan menghasilkan suhu warna yang berbeda,dan panjang
gelombang yang berbeda pula. Oleh karena itu pembacaan yang ditampilkan hasil
yang ditampilkan oleh layar panel adalah kombinasi dari efek panjang gelombang
yang ditangkap oleh sensor photo diode.
Pembacaan hasil pada Luxmeter dibaca pada layar panel LCD (liquid
Crystal digital) yang format pembacaannya pun memakai format digital. Format
digital sendiri didalam penampilannya menyerupai angka 8 yang terputus-putus.
LCD pun mempunyai karakteristik yaitu Menggunakan molekul asimetrik dalam
23
cairan organic transparan dan orientasi molekul diatur dengan medan listrik
eksternal.
Hampir semua lux meter terdiri dari rangka sebuah sensor dengan sel foto,
dan layer panel. Sensor diletakkan pada sumber cahaya. Cahaya akan menyinari
sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin
banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan lebih besar.
Cahaya selalu membuat beberapa jenis perbedaan warna pada panjang
gelombang yang berbeda. Oleh karena itu, pembacaan merupakan kombinasi efek
dari semua panjang gelombang. Standar warna dapat dijadikan referensi sebagai
suhu warna dan dinyatakan dalam derajat Kelvin. Standar suhu warna untuk
kalibrasi dari hampir semua jenis cahaya adalah 2856 derajat Kelvin, yang lebih
kuning dari pada warna putih. Berbagai jenis dari cahaya lampu menyala pada
suhu warna yang berbeda. Pembacaan lux meter akan berbeda, tergantung variasi
sumber cahaya yang berbeda dari intensitas yang sama.
Hal ini menjadikan, beberapa cahaya terlihat lebih tajam atau lebih lembut
dari pada yang lain. Lux meter digunakan untuk mengukur tingkat iluminasi
(cahaya) di perkantoran, pabrik, markas kemanan dan lain sebagainya.
Adapuun bagian- bagian dari alat lux meter adalah sebagai berikut :
24
Aliran cahaya atau fluksi iluminasi (F) yang dipancarkan oleh sumber
diukur dalam Lumen. Satu Lumen adalah fluki cahaya yang dipancarkan dalam
sudut pejal satuan dari sebuah titik sumber sebesar satu lilin. Radian dapat
dipandang sebagai sudut yang dilingkupi oleh suatu busur yang sama dengan
radius satuan r , sedangkan sebuah sudut pejal menutupi suatu daerah pada bola
pejal yang sama dengan kuadarat jari-jarinya.
F = I W Lumen
Dimana :
F = Fluksi cahaya
I = Intensitas Cahaya
Iluminassi (E) adalah cahaya yang jatuh pada sebuah permukaan. Hali ini
diukur terhadap fluksi penerangan yang diterima pada luas satuan, misalnya
Lumen setiap m2, satuannya adalah Lux. Penerangan cahaya (Iuminasi) mengikuti
hokum kuadrat terbalik sehingga jika permukaan yang diterangi berpindah dari
harga semula untuk iluminasi hubungannya dapat dituliskan
E = I / h2 Lux
25
Dimana :
E = Iluminasi (Lux)
I = Intensitas Cahaya (Candela)
h = Jarak antara luxmeter dengan sumber cahaya (meter)
26
b. Cara Pembacaan
Pada tombol range ada yang dinamakan kisaran pengukuran. Terdapat 3
kisaran pengukauran yaitu 2000, 20.000, 50.000 (lux). Hal tersebut menunjukan
kisaran angka (batasan pengukuran) yang digunakan pada pengukuran. Memilih
2000 lux, hanya dapat dilakukan pengukuran pada kisaran cahaya kurang dari
2000 lux. Memilih 20.000 lux, berarti pengukuran hanya dapat dilakukan pada
kisaran 2000 sampai 19990 (lux). Memilih 50.000 lux, berarti pengukuran dapat
dilakukan pada kisaran 20.000 sampai dengan 50.000 lux. Jika Ingin mengukur
tingkat kekuatan cahaya alami lebih baik baik menggunakan pilihan 2000 lux agar
hasil pengukuran yang terbaca lebih akurat. Spesifikasi ini, tergantung kecangihan
alat.
Apabila dalam pengukuran menggunakan range 0-1999 maka dalam
pembacaan pada layar panel di kalikan 1 lux. Bila menggunakan range 200019990 dalam membaca hasil pada layar panel dikalikan 10 lux. Bila menggunakan
range 20.000 sampai 50.000 dalam membaca hasil dikalikan 100 lux.
c.
lemahnya cahaya yang terdapat pada suatu ruangan atau tempat tertentu. Apabila
kita telah mengetahui intensitas cahaya pada suatu ruangan, kita dapat
menentukan lampu yang tepat untuk dipasang pada setiap ruangan. Sehingga,
dihasilkan tingkat pencahayaan yang sesuai standar. agar tingkat pencahayaan
ruangan sesuai dengan fungsi ruangan. Fungsi ruangan yang dimaksud adalah
27
jenis aktifitas yang dilakukan di dalam ruangan tersebut. Biasanya alat ini banyak
digunakan pada arsitektur, penelitian, fotografi,. Dalam aplikasi penggunaannya
dilapangan alat ini lebih sering digunakan pada bidang arsitektur, industri, dan
lain-lain.
Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya
(Lux-Meter), dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi
sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah. Selain itu banyak juga dioda
cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam
penggunaan alarm.
Prisip kerja alat ini pun banyak digunakan pada alat yang biasa digunakan
pada fotografi, sebagai contoh pada alat available light, reflected lightmeter, dan
incident lightmeter.
28