Anda di halaman 1dari 5

Menanggapi Trans Jogja serta Mengahayatinya

Hari ini adalah hari Minggu, hari dimana padat akan orang-orang yang
akan pergi berlibur. Entah keluar kota ataupun hanyaa di dalam kota. Entah
menggunakan kendaraan pribadi ataupun dengan menggunakan kendaraan
angkutan umum.
Pagi itu saya dan 3 teman lainnya mencoba naik Trans Jogja, salah satu
angkutan umum di Jogjakarta. Inilah pertama kalinya saya naik Trans Jogja.
Untuk berpergian ke Malioboro, untuk sekedar mengerjakan tugas dan jalanjalan. Tepat pada pukul 11.25 saya memarkirkan motor saya di parkiran Sardjito.
Setelahnya saya berjalan kaki menuju halte terdekat dengan sardjito. Sekitar
11.30 saya masuk ke dalam halte, membayar Rp. 3000. Didalam halte
keadaannya sepi, akan tetapi saya tidak dapat jatah kursi untuk duduk, karena
kursinya hanya muat untuk 4-5orang saja. Didalam halte terdapat Map Rute

Trans Jogja, dan tujuan saya menuju Malioboro menggunakan Trayek 3A.

Seperti pada gambar di atas itulah rute menuju Tempat tujuan saya, yaitu
Malioboro.
Gambar di samping ini merupakan keterangan
yang ada Di Map tersebut, dan tujuan saya ke
malioboro yaitu Trayek 3A berwarna ungu. Jadi
Jika dilihat di map, rute perjalanannya
ditunjukkan dengan panah-panah berwarna
ungu.

Sekitar 9 menit menunggu, pada pukul 11.39, datanglah bis trayek 3A.
Ketika masuk di dalam keadaan cukup sepi. Kami pun mendapatkan kursi semua
untuk duduk. Ketika pintu bis sudah ditutup, AC di dalam bis cukup kerasa,
sehingga saya tidak merasa panas. Dan pada saat itu supir cukup ngebut,
sehingga hanya dengan waktu sekitar 2 menit sampai di Halte depan Kopma
UGM. Pada saat ini, cukup banyak orang yang masuk ke dalam bis. Sehingga
Banyak orang-orang berdiri, dan bahkan bisa dikatakan cukup bahaya, rawan
akan terjadinya aksi kriminal, karena petugas hanya satu dan fokus di pintu bis.
Dan Alhamdulillah pada saat ini tidak terjadi tindakan kriminal apapun di dalam
bis.
Setelah 6 menit kemudian sekitar pukul 11.47 stop didepan Fakultas
Hukum UII. Pada saat ini bertambah penumpang yang naik. Setelah melewati
Gramedia, 2 menit setelahnya, pukul 11.49 bis stop di depan SMP 5 dekat
Kridosono. 11.53 Stop di depan Hotel Santika. Disini tidak ada satupun yang naik
ataupun turun. Bis pun melaju melewati Tugu ke arah barat. Cukup jauh rute
yang dilewati, salah satu alasan yang membuat orang-orang malas jika harus
naik Trans Jogja.
11.55 Stop di Halte dekat Pasar Keranggan. Masih sama, tidak ada yang
naik ataupun turun disini. Pada saat ini, bis cukup ngebut hingga mencapai 60
km/jam sehingga hanya selang satu menit sampai di halte depan SAMSAT dan
hanya satu orang yang turun dan tidak ada yang naik. Keadaan bis pun masih

ramai. 2 menit kemudian 11.58 stop di halte Jlagan. Setelahnya, disini jalan
menuju malioboro cukup macet sehingga bis cukup pelan. Dan pukul 12.03 stop
di Halte Malioboro. Ketika disini banyak sekali penumpang yang turun, sehingga
bis pun kembali lenggang. Sekitar 3 menit kemudian kami pun sampai di halte
selanjutnya, masih di daerah Malioboro di depan Bank BPD. Hampir semua
penumpang turun ketika disini.
Disini kami pun berisitirahat dengan membeli Lumpia yang kata teman
kami enak, dan juga kami duduk-duduk sambil minum es Kelapa. Untungnya
cuaca pada hari itu tidak terik dan juga tidak mendung.
Setelah bersantai-santai ria. Sekitar pukul 12.40 kami pun beranjak pergi
untuk kembali. Kami pun memilih halte di KM 0, depan benteng Vredeburg.
Perjalanan menuju benteng Vredeburg cukup lama, karena kami hanya berjalan
kaki. Sekitar pukul 12.51 kami sampai di halte. Seperti di awal, kami masuk dan
membayar uang senilai Rp 3000. Di dalam halte sudah terlihat cukup ramai.
Sehingga kami hanya bisa berdiri.

Dan disini ternyata kami harus naik bis Trayek 3A lalu pindah di Trayek 3B
pada saat di Halte Ngabean. Sekitar 4 menit menunggu, pukul 12.55 kami
memasuki bis.
Pukul 12.59 kami sampai di
halte Ngabean, sebelumnya
kecepatan bis mencapai 40-50
km/jam. Di halte ini cukup besar,
tidak sama seperti halte yang
sebelum-sebelumnya. Walaupun
disini saya tidak kebagian tempat
untuk duduk. Sekitar hanya 1
menit menunggu, bus trayek 3b
pun datang. Kami pun masuk dan
keadaan bis cukup ramai, sehingga
2 orang teman saya harus berdiri.

Setelahmelewati 3 halte, 2 diantaranya halte portable. kami sampai di


halte tentara pelajar 1 sekitar pukul 13.09. Dan di halte ini cukup banyak yang
keluar. Sehingga 2 teman saya pun dapat tempat untuk duduk. Setelah melewati
tugu Yogyakarta, lalu jalan ke arah Timur, bis stop di Halte Sudirman pukul 12.16,
dan cukup banyak yang naik ke dalam bis.
Sampai di depan Gramedia belok ke kiri ke arah Utara. Bis pun melaju
cukup kencang. 13.19, sampai di depan Rumah sakit mata Dr. Yap. Dan sekitar
pukul 13.22 bis stop kembali di Halte depan Kopma UGM. Selang satu menit, Bis
stop di halte portable depan FKG UGM. Dan sekitar pukul 13.25 kami sampai
kembali di halte bis dekat Sardjito, cukup banyak orang yang turun disini.
Inilah perjalanan saya beserta teman-teman. Perjalanan pertama menggunakan
Trans Jogja menuju Malioboro. Selama perjalanan juga saya memperhitungkan
waktu berapa detik waktu yang dibutuhkan untuk naik dan turun, yaitu sekitar
10-15 detik.
Di bis terakhir yang saya naiki, saya menemukan Parameter bis, yang letaknya
ada dibawah kursi penumpang. Sehingga tidak banyak orang yang mengetahui
adanya parameter bis ini.

Menurut saya, naik Trans Jogja dengan harga 3000 untuk hiburan seperti contoh
keliling Jogja, sangatlah murah. Akan tetapi, jika naik Trans Jogja untuk menuju
suatu tempat (misal untuk anak sekolah yang akan berpergian sekolah atau para
pekerja yang ingin berpergian ke tempat kerjanya) yang di buru oleh waktu,
menurut saya akan merugikan, karena jika macet naik Trans Jogja akan semakin
memperlambat dan juga jika keadaan di dalam bis penuh, akan membuat
siapapun di dalamnya menjadi panas dan sumpek.
Sarannya untuk Trans Jogja agar semakin banyak orang-orang lebih memilih
angkutan umum yaitu, dibuatnya jalan khusus Trans. Dengan seperti ini,
walaupun rutenya harus mutar-mutar , tidak akan terjadi macet.
Lalu untuk Halte bisnya sendiri, alangkah lebih baiknya jika di perluas dan kursi
untuk menunggu disediakan lebih banyak.

Anda mungkin juga menyukai