Anda di halaman 1dari 15

Sensor Posisi

Pengukuran posisi dapat dilakukan


dengan cara analog dan digital. Untuk
pergeseran yang tidak terlalu jauh
pengukuran
dapat
dilakukan
menggunakan
cara-cara
analog,
sedangkan untuk jarak pergeseran yang
lebih panjang lebih baik digunakan cara
digital.
Hasil sensor posisi atau perpindahan dapat
digunakan untuk mengukur perpindahan
linier atau angular. Teknis perlakuan sensor
dapat dilakukan dengan cara terhubung
langsung ( kontak ) dan tidak terhubung
langsung ( tanpa kontak ).

Strain gauge (SG)


Strain gauge dapat dijadikan sebagai sensor posisi. SG
dalam operasinya memanfaatkan perubahan resistansi
sehingganya dapat digunakan untuk mengukur
perpindahan yang sangat kecil akibat pembengkokan
(tensile stress) atau peregangan (tensile strain).
Definisi elastisitas () strain gauge adalah
perbandingan perubahan panjang (L) terhadap
panjang semula (L) yaitu:

atau perbandingan perubahan


resistansi (R) terhadap
resistansi semula (R) sama
dengan faktor gage (Gf ) dikali
elastisitas starin gage () :

Faktor gauge (Gf) merupakan tingkat elastisitas bahan


metal dari SG.
metal incompressible Gf = 2
piezoresistif Gf =30
piezoresistif sensor digunakan pada IC sensor
tekanan

Secara konstruksi SG terbuat dari bahan metal tipis (foil) yang


diletakkan diatas kertas. Untuk proses pendeteksian SG ditempelkan
dengan benda uji dengan dua cara yaitu:
1. Arah perapatan/peregangan dibuat sepanjang mungkin (axial)
2. Arah tegak lurus perapatan/peregangan dibuat sependek
mungkin (lateral)

Bentuk phisik strain gauge

Untuk melakukan sensor pada benda uji maka rangkaian dan


penempatan SG adalah
disusun dalam rangkaian jembatan
dua strain gauge digunakan berdekatan, satu untuk
peregangan/perapatan , satu untuk kompensasi temperatur pada
posisi yang tidak terpengaruh peregangan/ perapatan
respons frekuensi ditentukan masa tempat strain gauge
ditempatkan

Capacitive Sensors
Sensor
kapasitif
memanfaatkan
perubahan
komposisi
perubahan
muatan pada kapasitor, seperti terlihat
pada gambar

SENSOR POSISI LVDT


(Linear Variable Differential Transformer)

Prinsip Kerja

Prinsip Kerja LVDT


Terdiri dari :
Inti besi yang bergerak
Kumparan primer
Sepasang kumparan
sekunder

Kumparan Primer
terhubung dengan tegangan
AC sebagai tegangan acuan

Kumparan Sekunder
Berjumlah 2 buah, terletak
di samping kiri dan kanan
kumparan primer saling
terhubung secara seri satu
sama lain.

Prinsip Kerja LVDT


Inti berada di tengah-tengah
maka :
Flux S1 = S2
Tegangan induksi E1 = E2
Enetto = 0

Inti bergerak ke arah S1 maka :


Flux S1 > S2
tegangan induksi E1 > E2,
Enetto = E1 - E2

Inti bergerak ke arah S2 maka :


Flux S1 < S2
Tegangan induksi E1 < E2
Enetto = E2 E1

Rumus Parameter
Tegangan yang dihasilkan pada sekunder
sebading dengan perubahan posisi inti
magnetik

vo = ve K x

hubungan linier bila inti masih disekitar


posisi kesetimbangan

SKEMA DAN GAMBAR LVDT

LVDT PADA IC

AD698 (Analog Device)

Contoh Penerapan Sensor


Sensor-sensor (perpindahan, jarak,
dan sensor mekanik lainnya)
Level fluida
Automotive Suspension
Mesin ATM

Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan
Tanpa gesekan antara inti besi dengan transformer
Resolusi yang tak terbatas
Handal dan tahan lama
Dapat diaplikasikan pada lingkungan yang bervariasi
Output yang absolut (mutlak)

Kekurangan
- Mahal

Anda mungkin juga menyukai