Anda di halaman 1dari 5

11

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1

Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan selama 70 hari di keramba jaring apung Waduk

Cirata, Jawa Barat mulai dari bulan Desember 2014 sampai Febuari 2015
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
3.2.1

Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Wadah penelitian jaring ukuran 6m x 6m x5m yang dibatasi jaring
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

utama ukuran 1,25m x 1,25m x 2 m.


Bambu dengan ukuran 8 m untuk rangka penempatan jaring.
Jangkar sebagai pemberat jaring.
Ember plastik untuk wadah.
Scoopnet untuk mengambil ikan.
Secchi Disk untuk mengukur transparasi cahaya
Timbangan digital berjumlah satu buah dengan ketelitian 0,1 gram.
pH meter untuk mengukur pH berjumlah satu buah.
Termometer untuk mengukur suhu air dengan ketelitian 0,1C

berjumlah satu buah.


10. DO meter merk HANA HI-3810 dengan ketelitian 0,01 untuk
mengukur oksigen terlarut.
11. Alat tulis untuk menulis data sampling dan data pengamatan atau
pengukuran per minggunya.

B1

C1

D1

D2

A1

C3

B3

A2

A3

B3

C2

D3

12

Keterangan :

Gambar 3. Tata Letak Media Penelitian


Karamba Jaring Apung berukuran 6 m x 6m x 5 m.
Jaring ukuran 1,25 m x 1,25 m x 2 m.

3.2.2

Bahan Penelitian
1. Ikan Uji
Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan tawes dengan
bobot sebesar 100 gr sebanyak 600 ekor yang berasal dari balai
BPPPU Cianjur, dengan kepadatan perkolam sebanyak 50 ekor.
2. Pakan Uji
Pakan yang digunakan pada penelitian ini adalah pakan alami berupa
eceng gondok, serta pakan buatan dengan merk Arta

3.3

Metode Penelitian
Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan

Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan empat perlakuan


masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Perlakuan yang diberikan
adalah sebagai berikut :
Perlakuan A
: Pemberian pakan buatan sebanyak 3% (kontrol)
Perlakuan B
: Pemberian eceng gondok sebanyak 10% dari total biomassa
Perlakuan C

ikan.
: Pemberian eceng gondok sebanyak 20% dari total biomassa

Perlakuan D

ikan.
: Pemberian eceng gondok sebanyak 30% dari total biomassa
ikan.

3.4 Prosedur Penelitian


3.4.1 Persiapan Wadah
Jaring ukuran 1,25 m x 1,25 m x 2 m ditempatkan pada satu petak karamba
jaring apung berukuran 6m x 6m x 5m. Jaring penelitian disusun berdampingan
dengan diberi jarak ditempatkan pada bagian samping karamba jaring apung
dengan menggunakan bambu sebagai rangkanya. Masing-masing jaring penelitian
diberi tanda sesuai letaknya. Kedalaman jaring penelitian yang terendam air
adalah 1,5m dan bagian yang tidak terendam sekitar 20cm-50cm. Pada masing-

13

masing sisi jaring penelitian diberi pemberat untuk menjaga bentuk jaring tetap
persegi dan tidak mudah terbelit.
3.4.2 Penyediaan Ikan Uji
Ikan uji diaklimitasi kurang lebih selama 1 minggu. Aklimitasi dilakukan
agar ikan uji dapat beradaptasi dengan lingkungan dan pakan. Ikan uji diaklimitasi
dalam jaring berukuran 1,25 m x 1,25 m x 2 m dengan kepadatan 50 ekor/jaring
dengan bobot ikan sebesar 112g selama kurang lebih 6 hari. Selama masa
aklimitasi dalam jaring, ikan uji diberi pakan sesuai perlakuan dengan perlakuan
dan apabila ada ikan yang mati diganti.
3.4.3 Penyediaan Pakan Uji
Pakan uji diambil dari dari sekitaran Waduk Cirata dan di tampung ke
dalam kolam. Pakan uji yang sudah ditampung lalu diambil dalam keadaan segar
untuk dipisahkan daun dan batangnya.
3.4.4 Pelaksanaa Penelitian
Ikan ditebar dengan kepadatan 50 ekor/jaring, kemudian diberi pemberian
pakan sesuai perlakuan yaitu : 10%, 20%, 30%. Sampling pengamatan
pertumbuhan dilakukan setiap 7 hari sekali selama 56 hari masa pemeliharaan,
selama penelitian dilakukan pengamatan kualitas air setiap 7 hari sekali.
3.5

Parameter Pengamatan
Parameter yang diamati dengan cara menghitung bobot yang diambil secara

sampling, menghitung kelangsungan hidup ikan tawes, konversi serta efisiensi


pakan, dan kualitas air setiap 7 hari sekali.
3.5.1

Laju Pertumbuhan Ikan Tawes


Ikan tawes akan diukur laju pertumbuhannya dengan metode sampling

sebanyak 10 ekor/jaring. Laju pertumbuhan harian ikan dapat dihitung dengan


rumus (Effendie, 1997) sebagai berikut :
g=
Keterangan
g
Wt

x 100 %

:
= Laju Pertumbuhan harian (% per hari)
= Bobot rata-rata ikan pada akhir penelitian (gram)

14

Wo
t

= Bobot rata-rata ikan pada awal penelitian (gram)


= Waktu pemeliharaan (hari)

3.5.2 Kelangsungan Hidup (Survival Rate)


Kelangsungan hidup ikan selama penelitian akan dilihat dan dihitung
setiap hari,. Presentase kelangsungan hidup benih ikan tawes ini diperoleh dengan
menggunakna metode (Effendie, 1997) :
SR =
Keterangan
SR
Nt
No
3.5.3

x 100%

:
= Kelangsungan hidup (%)
= Jumlah ikan uji pada akhir penelitian (ekor)
= Jumlah ikan uji pada awal penelitian (ekor)

Konversi Pemberian Pakan


Perhitungan konversi pakan pada eceng gondok dilakukan dengan

menyetarakan kandungan air pada eceng dengan pakan buatan, hal ini dilakukan
karena kandungan air pada eceng cukup banyak.
Perhitungan konversi pemberian pakan dilakukan dengan menggunakan
rumus (Djajasewaka 1985) sebagai berikut :
KP =
Keterangan
KP
F
Wt
Wo
D
3.5.4

:
= Konversi pakan
= Jumlah pakan yang diberikan selama penelitian (gram)
= Rata-rata bobot ikan pada akhir penelitian (gram)
= Rata-rata bobot ikan pada awal penelitian (gram)
= Jumlah bobot ikan yang mati selama penelitian (ekor)

Kualitas Air
Parameter kualitas air dilakukan secara insitu di sekitar KJA dan analisis

laboratorium. Pengamatan kualitas air yang dilakukan meliputi suhu, pH, oksigen
terlarut (DO), dan kecerahan.
3.6

Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis keragaman dengan

uji F untuk mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan. Jika terdapat perbedaan

15

antar perlakuan maka dilakukan uji jarak berganda Duncan pada taraf 95%
(Gasperz 1991).

Anda mungkin juga menyukai