Anda di halaman 1dari 13

BAB I

TINJAUAN TEORI
A. Latar Belakang
Terapi

Aktivitas

Kelompok

(TAK):

sosialisasi

TAK

adalah

upaya

memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.


Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah Resiko
Perilaku Kekerasan merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan
pada pasien gangguan jiwa. Sering tampak klien prilaku kekerasan diikat secara tidak
manusiawi disertai bentakan dan pengawalan oleh sejumlah anggota keluarga bahkan
polisi di bawa ke rumah sakit. Perilaku Kekerasan seperti memukul anggota
keluarga/orang lain, merusak alat rumah tangga dan marah-marah merupakan alasan
utama yang paling banyak dikemukakan oleh keluarga. Penanganan oleh keluarga
belum memadai, keluarga seharusnya mendapat pendidikan kesehatan tentang cara
merawat klien (manajemen perilaku kekerasan).
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain
maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal
atau marah yang tidak konstruktif (Stuart dan Sundeen, 1995).
Prilaku kekerasan adalah suatu bentuk prilaku yang bertujuan untuk melukai
seseorang secara fisik maupun psikologis. Prilaku kekerasan dapat di lakukan secara
verbal, di arahkan pada diri sendiri,orang lain dan lingkungan (modul MPKPT).
Terapi aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk memfasilitasi psikoterapi
terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama yang bertujuan untuk memantau dan
meningkatkan hubungan interpersonal antara anggota yang memiliki karakteristik
yang sama.
TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan adalah terapi yang menggunakan
aktivitas sebagai latihan mempresepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus
yang dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan tiap sesi.
Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulasi dalam
kehidupan menjadi adaptif Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana
seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap
diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk

mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif (Stuart dan
Sundeen, 1995).
B. Tanda dan gejala prilaku kekerasan
1. Data prilaku kekerasan dapat di peroleh melalui observasi atau wawancara tentang
prilaku berikut ini:
a. Fisik
1) Mata melotot atau pandangan tajam
2) Tangan mengepal
3) Rahang mengatup
4) Wajah memerah
5) Postur tubuh kaku
b. Verbal
1) Mengancam
2) Mengumpat dengan kata-kata kotor
3) Suara keras
4) Bicara kasar, ketus
c. Perilaku
1) Menyerang orang lain
2) Melukai diri sendiri/orang lain
3) Merusak lingkungan
4) Amuk/agresif
d. Faktor yang Berhubungan
1) Ketidakmampuan mengendalikan dorongan amarah
2) Stimulus lingkungan
3) Konflik interpersonal
4) Status mental
5) Putus obat
6) Penyalahgunaan narkotik/alkoholik
e. Data Utama
1) Sikap bermusuhan
2) Melukai diri/orang lain
3) Merusak lingkungan
4) Perilaku amuk/agresif
2

C. Diagnosa Keperawatan
Resiko Perilaku Kekerasan
Diagnosa keperawatan sesuai dengan data yang di dapat dan saat itu tidak
melakukan prilaku kekerasan tetapi pernah melakukan perilaku kekerasan dan
belum mempunyai kemampuan mencegah atau mengontrol prilaku kekerasan
tersebut
D. Tindakan keperawatan
1. Tujuan
a. Pasien dapat mengindentifikasi penyebab prilaku kekerasan
b. Pasien dapat mengindentifikasi tanda tanda prilaku kekerasan
c. Pasien dapat menyebutkan jenis jenis prilaku kekerasan yang pernah pasien
lakukan
d. Pasien dapat menyebutkan akibat dari prilaku kekerasan yang di lakukan
e. Pasien dapat mencegah dan mengontrol prilaku kekerasan
f. Pasien dapat mencegah/ mengontrol prilaku kekerasan secara fisik, spritual,
sosial dan dengan terapi psikofarmaka.
2. Strategi pelaksanaan
a. Sp 1

: Membina hubungan saling percaya, indentifikasi penyebab perasaan

marah, tanda dan gejala yang di rasakan , prilaku kekerasan yang di lakukan,
b. Sp 2

: Latihan mengontrol prilaku kekerasan secara fisik ke 1 dan secara

fisik ke 2
-

Latihan secara fisik 1: tarik nafas dalam

Latihan secara fisik 2 : pukul kasur dan bantal

Susun jadwal kegiatan harian

c. Sp 3

: Latihan mengontrol prilaku kekerasan secar sosial /verbal

Evaluasi jadwal harian untuk 2 cara fisik

Latih mengungkapkan rasa marah secara verbal : menolak dengan baik,


meminta dengan baik, mengungkapkan perasaan denga baik

Susun jadwal latihan mengungkapkan marah secara verbal

d. Sp 4

: Latihan mengontrol prilaku kekerasan secara spritual

Diskusikan hasil mengontrol prilaku kekerasan secar fisik dan sosial

Latihan solat dan berdoa

Buat latihan solat dan berdoa


3

e. Sp 5
-

: Latih mengontrol prilaku kekerasan dengan obat

Evaluasi jadwal kegiatan pasien untuk untuk cara mencegah marah yang
sudah di latih

Latih pasien minum obat dengan teratur dengan lima benar

Susun jadwal minum obat

BAB 2
PROPOSAL PERENCANAAN
TAK (SESI II )
A. Definisi
TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) stimulasi persepsi perilaku kekerasan
adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai latihan mempresepsikan stimulus
yang disediakan atau stimulus yang dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi
dan ditingkatkan tiap sesi. Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap
berbagai stimulasi dalam kehidupan menjadi adaptifisi
B. Aktifitas
1. TAK stimulasi persepsi : mengenal prilaku kekerasan yang biasa di lakukan
2. TAK stimulasi persepsi : mencegah prilaku kekerasan fisik
3. TAK stimulasi persepsi : mencegah prilaku kekerasan sosial
4. TAK stimulasi persepsi : mencegah prilaku kekerasan spritual
5. TAK stimulasi persepsi : Mencegah prilaku kekerasan dengan patuh
mengkonsumsi obat
C. Prinsip TAK
Prinsip yang di gunakan dalan TAK adalah : homogen (pasien yang sejenis
dengan ganguan stimulasi persepsi prilaku kekerasan)
D. Persiapan melakukan TAK
1. Persyaratan Umum kriteria peserta
-

Klien yang tidak terlalu gelisah.

Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya Terapi


Aktifitas Kelompok

Klien tindak kekerasan yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi


dalam kelompok kecil

Klien tenang dan kooperatif

Kondisi fisik dalam keadaan baik

Mau mengikuti kegiatan terapi aktivitas

Klien yang dapat memegang alat tulis


5

2. Tata Tertib :
-

Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK

Berpakaian rapi dan bersih

Peserta tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama kegiatan


TAK

Peserta boleh meninggalkan ruangan sebelum tata tertib dibacakan selama


5 menit, dan bila peserta tidak kembali ke ruangan maka peserta tersebut
diganti peserta cadangan

Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah tata tertib


dibacakan. Bila peserta meninggalkan ruangan dan tidak bisa mengikuti
kegiatan lain setelah dibujuk oleh fasilitator, maka peserta tersebut tidak
dapat diganti oleh peserta cadangan.

Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai

Peserta yang ingin mengajukan pertanyaan, mengangkat tangan terlebih


dulu dan berbicara setelah dipersilahkan.

TAK berlangsung selama 45 menit dari pukul 09.00 sampai selesai.

3. Kriteria Hasil
a. Evaluasi Struktur
-

Kondisi lingkungan tenang

Posisi tempat di Pendopo Ruang Elang

Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan

Alat yang digunakan dalam kondisi baik

Leader,

Co-leader,

Fasilitator,

observer

berperan

sebagaimana

mestinya.
b. Evaluasi Proses
-

Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.

Leader mampu memimpin acara.

Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.

Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.

Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung


jawab dalam antisipasi masalah.

Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada


kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok

Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir


6

c. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
-

Menjelaskan apa yang sudah dijelaskan oleh Leader

Menyampaikan dan mempraktikan kegiatan kembali

4. Pengorganisasian
a. Pelaksanaan :
Hari/Tanggal

: Kamis, 30 April 2015

Waktu

: Pkl. 09.00 WIB s.d selesai

Alokasi waktu

: Perkenalan dan pengarahan (10 menit)


Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)

Tempat

: ruang rekreasi ruang Enggang

Jumlah klien

: 6 orang

b. Tim Terapi
1) Leader

: Putri Rahayu

Uraian tugas :
-

Mengkoordinasi seluruh kegiatan

Memimpin jalannya terapi kelompok

Memimpin diskusi

2) Co-leader

: Puji Resti Novianti

Uraian tugas :
-

Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan

Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

Membantu memimpin jalannya kegiatan

Menggantikan leader jika terhalang tugas

3) Observer

: Suci Safitri

Uraian tugas :
-

Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan


waktu, tempat dan jalannya acara

Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota


kelompok dengan evaluasi kelompok

4) Fasilitator

: Rinkanarsi Sudata
Nurul Wahidah
Yuly Fajar Sari
7

Veronica Panirman
Warihardi
Zainab
Uraian tugas :
-

Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

Mengatur

posisi

kelompok

dalam

lingkungan

untuk

melaksanakan kegiatan
-

Membimbing kelompok selama permainan diskusi

Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

c. Tim Peserta
Nama Peserta Terapi Aktivitas Kelompok:
-

Dus Samad

Agus Khairudin

Suhardi

Martinus

BAB III
RENCANA KEGIATAN
Jenis TAK

: Stimulasi persepsi: prilaku kekerasan

Sesi 2

: Mencegah Prilaku Kekerasan Fisik

A. Tujuan
1. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dilakukan klien.
2. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku kekerasan
3. Klien dapat mendemontrasikan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku
kekerasan.
B. Setting
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran dan saling berhadapan
2. Waktu dan tempat
Hari/Tanggal

: Kamis, 30 April 2015

Waktu

: 09.00 WIB sampai selesai

Tempat

: Ruang rekreasi ruang Enggang

3. Alat
-

Papan nama pasien dan terapis

Buku catatan

Jadwal kegiatan klien

Sedotan

Kertas origami

Double tip

Penggaris

Botol

Pita

4. Metode
-

Dinamika kelompok

Diskusi dan tanya jawab

Bermain peran/stimulasi

C. Persiapan
1. Mengingat kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 1 dan sesi 2
2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
D. Orientasi
1. Salam terapeutik
Selamat pagi semuanya, perkenalkan kami mahasiswa yang mengadakan terapi
aktivitas kelompok pada pagi ini
2. Klien dan terapis (pakai papan nama)
Kita kan sudah memperkenalkan nama kita masing-masing, bagaimana kalau
bapak dan abang yang di sini memperkenalkan namanya masing-masing juga?
Baiklah, siapa namanya yang disana?.......
3. Evaluasi validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini


Bagaimana keadaannya pagi ini? Apakah tidurnya semalam nyenyak?
Bagus
Saya mau menanyakan masalah apa saja yang dirasakan anda dan ada
kejadian perilaku kekerasan apa yang anda ketahui..?

4. Kontrak
-

Menjelaskan tujuan kegiatan , yaitu cara fisik untuk mencegah prilaku


kekerasan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui apa saja itu perilaku kekerasan,
apa saja penyebabnya, dan bagaimana kita mengontrol perilaku kekerasan
tersebut. Apakah semuanya mengerti?

Menjelaskan aturan main berikut:


Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada terapis.
Lama kegiatan kurang-lebih hanya 45 menit. Setiap klien wajib mengikuti
kegiatan dari awal sampai selesai

E. Tahap kerja
-

Mediskusikan kegiatan fisik yang biasa di lakukan oleh klien :


Kegiatan apa saja yang di lakukan bapak dan abang jika di rumah? Bersihbersih? Olah raga? Atau kegiatan berkebun? Bagus
10

Abang dan bapak di sini, kegiatan dapat digunakan untuk menyalurkan


kemarahan contohnya yaitu tarik napas dalam, menjemur/memukul bantal,
menyikat kamar mandi, main bola, senam dan kegiatan lainnya.
-

Bagaimana kalau kita memilih kegiatan yang dapat dilakukan? Dan kita
praktikan ya?

Terapis mempraktikkan

Klien melakukan demontrasi

Menanyakan

perasaan

klien

setelah

mempraktekkan

cara

menyalurkan

kemarahan.
Bagaiman perasaannya setelah melakukan aktivitas tadi? Bagus
-

Memberikan pujian pada peran serta klien.

Upayakan semua klien berperan aktif

F. Tahap terminasi
1. Evaluasi
-

terapis menayakan perasaan klien setelah mengikuti TAK


Bagaimana perasaan yang lain setelah melakukan kegiatan yang sudah di
ajarkan tadi? Saya ingin bertanya cara lain untuk mencegah perilaku kekaran
apa saja..?

2. Tindak lanjut
-

menganjurkan klien menggunakan cara yang telah di pelajari jika stimulus


penyebab prilaku kekerasan.
bagaimana kalau kita gunakan kegiatan sehari-hari ini untuk menyalurkan
emosi kita? Bagaimana..?

menganjurkan klien melatih secara teratur cara yang telah di pelajari

memasukkan pada jadwal kegiatan perawat.


Bagaimana kalau kita memasukan kegiatan ini ke dalam jadwal harian
pasien? Bagus..

3. Kontrak yang akan datang


-

menyepakati belajar cara yang baru yang sehat untuk mencegah prilaku
kekerasan
Nanti siang kita akan belajar tentang mengontrol prilaku kekerasan dengan
cara yang lain ya, apakah abang dan bapak setuju?

menyepakati kontrak waktu dan tempat TAK berikutnya


11

Nanti siang maunya jam berapa? Bagaimana kalau setelah istirahat? Maunya
dimana? Bagaimana kalau kita melakukannya di sini saja ya?
Baiklah sampai jumpa nanti siang, terima kasih..!!!
G. Evaluasi dan Dokumentasi
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimualsi persepsi prilaku kekerasan Sesi 2, kemampuan yang
diharapkan adalah kemampuan mencegah prilaku keekrasan secara fisik.
2. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang di miliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien : contoh klien mengikuti sesi 2, TAK stimulasi persepsi
prilaku kekerasan . klien mampu mempraktekkan tarik nafas dalam, terapi belum
mampu mempraktikkan pukul kasur atau bantal. Anjurkan klien untuk
mempraktekkan di ruang rawat ( buat jadwal kegiatan)

12

Gambar Setting Tempat

CL

Keterangan gambar:
L :
CL :

Leader
Co-Leader

O:

Observer

F :

Fasilitator

K:

Klien

13

Anda mungkin juga menyukai