Anda di halaman 1dari 21

Efek Laki-laki dan Perempuan

Bekerja Bersama dalam Grup

Wanita Menghadapi Pertempuran


Sulit dalam Kelompok Tugas
dengan Gender yang Berbeda
Penelitian laboratorium dan lapangan
menunjukkan ketidaksetaraan dalam
pekerjaan wanita dalam kelompok
dengan gender yang berbeda

hubungan antara kekuatan jabat tangan dan


peringkat wawancara kerja. Peneliti
menyimpulkan bahwa wanita dapat
mengatasi efek dari lemahnya jabat tangan

lelaki lebih sering menginterupsi wanita


daripada menginterupsi sesama

Isu Pelecehan Seksual


wanita mengalami pelecehan seksual lebih
banyak daripada pria, minoritas , mengalami
pelecehan etnis lebih banyak daripada yang
berkulit putih, dan wanita minoritas

Kategori

Deskripsi

Sikap menghina-impersonal

Perilaku

Contoh Perilaku
yang

menunjukkan Gerak-gerik

cabul

yang

tidak

sikap menghina mengenai lelaki diarahkan ke target


Sikap menghina-personal

atau wanita pada umumnya


Perilaku yang diarahkan pada Panggilan telepon cabul
target yang menunjukkan sikap Meremehkan kompetensi target
menghina

Tekanan

kencan

yang

diinginkan
Proposisi seksual

mengenai

jenis

kelamin target
tidak Permintaan terus-menerus untuk Permintaan
kencan setelah target menolak
Permintaan

eksplisit

berulang-ulang

untuk pergi kencan setelah kerja

atau sekolah
untuk Proposisi untuk berselingkuh

hubungan seksual
Kontak fisik seksual

Perilaku

dimana

peleceh Memeluk target

membuat kontak fisik seksual Mencium target


Kontak fisik nonseksual

dengan target
Perilaku
dimana
membuat

Pemaksaan seksual

kontak

peleceh Pelukan selamat


fisik

nonseksual dengan target


Permintaan untuk melakukan Mengancam
hubungan

seksual

atau hukuman

kecuali

hubungan paksa yang dibuat seksual diberikan


untuk

kepentingan

pekerjaan Penyuapan seksual

pemberian
kenikmatan

Tindakan Manajemen
Konstruktif
Manajer perlu mengambil langkah
affirmative untuk memastikan tidak
terjadi pelecehan seksual
pemberian edukasi mengenai
pengertian pelecehan seksual
pelatihan keragaman tenaga kerja
dan seminar masalah gender

Ancaman terhadap Efektivitas


Grup
Terdapat tiga ancaman utama
terhadap efektivitas group:
Efek Asch
Groupthink
Social Loafing (kemalasan sosial)

Efek Asch

Minoritas Satu
Satu anggota dari tiap kelompok
bersekongkol dengan Asch, dimana
sisanya adalah subjek naf yang ditipu.
Tekanan kelompok dibuat dengan
membuat naf subjek dari tiap grup
menjadi orang terakhir yang
menyampaikan pilihannya

Prespektif Manajemen
bukan mengenai bagaimana bagus
efek Asch dalam situasi atau budaya
tertentu, tetapi lebih pada bagaimana
manajer berkomitmen dalam perilaku
etis.

Groupthink
cara berpikir dimana orang-orang ikut
serta disaat mereka terlibat dalam
kelompok kohesif, saat anggota
kelompok berusaha mencapai suara
yang sama mereka mengesampingkan
motivasi mereka untuk menilai secara
realistis alternative dari sebuah tindakan.

Gejala dari Groupthink


Kekebalan : ilusi yang melahirkan
kelebihan iptimisme dan pengambilan
risiko
Moralitas yang melekat : kepercayaan
yang mendorong kelompok untuk
mengabaikan implikasi etis
Rasionalisasi melindungi asumsi
pertimbangan.

Kekurangan Pembuatan
Keputusan
1. Alternative sedikit
2. Tidak ada pemeriksaan ulang
atas alternative terhadap
alternative yang dipilih

Berita stereotip dari oposisi


mengakibatkan kelompok meremehkan
lawannya

3. Tidak ada pemeriksaan ulang


atas alternative yang ditolak

Ilusi kebulatan :keheningan ditafsirkan


sebagai persetujuan

5. Selektif bias dari informasi


baru

tekanan teman sejawat : loyalitas dari


pembakang dipertanyakan.

6. Tidak ada rencana kontingensi

Mindguards : pelindung yang ditunjuk


dirinya sendiri terhadap informasi yang
merugikan.

4. Penolakan dari opini ahli

Penelitian Groupthink
Kelompok dengan jumlah kepaduan
yang cukup menghasilkan keputusan
yang baik daripada grup dengan
kepaduan yang tinggi atau rendah
Kelompok dengan kepaduan yang
tinggi dikorbankan oleh groupthink
membuat keputusan yang paling
lemah, meskipun ada kepercayaan
yang tinggi dalam keputusan tersebut.

Pencegahan Groupthink
1. Tiap anggota kelompok harus diberikan peran dari penilai yang
kritis. Peran ini termasuk secara aktif menyampaikan keberatan
dan keragu-raguan.
2. Eksekutif tingkat atas sebaiknya tidak menggunakan komite
kebijakan untuk menstempel keputusan yang telah dibuat.
3. Kelompok yang berbeda dengan pemimpin yang berbeda
sebaiknya mengeksplor pertanyaan kebijakan yang sama.
4. Perdebatan subgroup dan ahli dari luar sebaiknya digunakan
untuk memperkenalkan prespektif yang baru.
5. Seseorang sebaiknya diberikan peran dari advokat jahat saat
mendiskusikan alternative utama. Orang ini mencoba untuk
menemukan setiap faktor yang kemungkinan berdampak
negative.
6. Stelah consensus telah tercapai, setiap orang sebaiknya didorong
untuk memikirkan ulang posisi mereka untuk memeriksa
kelemahan.

Social Loafing (Kemalasan Sosial)

kecenderungan dimana usaha


individu menurun seiring
dengan bertambahnya ukuran
kelompok.

Teori dan Penelitian Social


Loafing
Efek dari Social Loafing
Keadilan usaha
Hilangnya tanggung jawab pribadi
Hilangnya motivasi karena
pembagian penghargaan
Hilangnya koordinasi karena banyak
orang yang melaksanakan tugas

Social Loafing terjadi pada saat :


Tugas dirasa tidak penting, mudah
dan tidak menarik
Anggota kelompok berpikir hasil
individu mereka tidak diidentifikasi
Anggota kelompok berekspektasi
rekan kerja mereka bermalasmalasan.

Implikasi Praktis
Manajer dapat membatasi social
loafing ini terhadap efektivitas
kelompok dengan memastikan tugas
tersebut menantang dan dianggap
penting.

Anda mungkin juga menyukai