DIARE
Disusun oleh
Andre Nugraha Nurman
130112140556
Preseptor :
Nurvita Susanto, dr., SpA
I.
KETERANGAN UMUM
Nama
: An. Z
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 11 bulan
Alamat
Kota Bandung
Tanggal masuk RS
: 11 Mei 2015
Tanggal pemeriksaan
: 12 Mei 2015
Nama orangtua
: Ibu S
Umur
: 28 tahun
Pekerjaan
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
II.
ANAMNESIS
Keluhan Utama
: mencret
Anamnesis Khusus
Sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit, penderita mengalami buang air
besar yang menjadi cair dan sering. Dalam 1 hari penderita mencret sebanyak 5
kali berwarna kuning, encer, disertai sedikit darah merah dan lendir. Keluhan
disertai dengan batuk dan pilek. Keluhan tidak disertai dengan demam, muntah,
nyeri perut, dan perut kembung. Penderita menjadi malas menetek dan tidak mau
makan. Penderita menjadi rewel dan agak sulit minum. Riwayat penurunan
kesadaran disangkal. Keluhan bibir menjadi kering dan penurunan berat badan
diakui ibu penderita. Penderita masih dapat mengeluarkan air mata bila menangis.
Buang air kecil tidak ada keluhan.
Penderita baru pertama kali sakit seperti ini. Riwayat keluarga dengan keluhan
serupa disangkal. Riwayat alergi maupun mencret setelah makan makanan
tertentu disangkal. Penderita lahir cukup bulan dengan berat badan 3400 gram.
Riwayat imunisasi lengkap.
III.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesan Umum
Keadaan Umum
Kesan sakit
: Sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Panjang badan: 71 cm
Berat badan
: 7,5 kg
Lingkar kepala: 44 cm
Status gizi
: BB/U
< -2 SD
PB/U
< -1 SD
BB/PB
< -2 SD
LK/U
< -1 SD
Tanda Vital
Tensi
:-
Respirasi
: 27 x/mnt
Nadi
: 160 x/mnt
Suhu
: 38,1 C
2. Pemeriksaan khusus
Kepala
Rambut
Wajah
: Simetris
Mata
Hidung
: PCH (-)
Bibir
Faring
: Tidak hiperemis
Leher
Abdomen
Ekstremitas
IV.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Darah
Hb
: 12 g/dl
: 8100 /mm3
Ht
: 36 %
: 346.000 /mm3
Pemeriksaan Feses
-
V.
Makroskospis
o Warna
: kuning
o Konsistensi
: encer
o Lendir
: (+)
Mikroskopis
o Eritrosit
: 1 2 /lpb
o Leukosit
: 0 1 /lpb
o Amoeba
: (-)
o Telur cacing
: (-)
DIAGNOSIS BANDING
Diare kronik disenteriform + dehidrasi ringan-sedang
Diare kronik non disenteriform + dehidrasi ringan-sedang
VI.
DIAGNOSIS KERJA
Diare kronik disenteriform + dehidrasi ringan-sedang
Kultur feses
Resistensi test
VIII. PENATALAKSANAAN
-
Ringer Lactate
Paracetamol 3 x 1 sdt
L-Bio 3 x 1 sach
Cefotaxime 3 x 250 mg
IX.
Lacbon IV 2 x 1
PROGNOSIS
Quo Ad vitam
: ad bonam
: dubia ad bonam
PEMBAHASAN
1. Mengapa penderita didiagnosis menderita diare kronik disenteriform dan
dehidrasi ringan-sedang?
Diare
Diare adalah suatu keadaan buang air besar yang tidak normal dimana
terdapat perubahan konsistensi menjadi lebih encer atau cair dan perubahan
frekuensi menjadi lebih dari 3 kali dalam waktu 24 jam. Diare dapat diakibatkan
infeksi (virus, bakteri, parasite), malabsorpsi, keracunan, imunodefisiensi, dan
sebab lain.
Dehidrasi
Diare Sekretorik
Diare sekretorik adalah diare yang diakibatkan aktifnya enzim adenil siklase.
Enzim ini akan mengubah ATP menjadi cAMP. Akumulasi cAMP intrasel
akan menyebabkan sekresi aktif air, ion Cl, Na, K dan HCO3- ke dalam
lumen usus. Adenil siklase ini diaktifkan atau dirangsang oleh toksin dari
Vibrio sp. (toksin paling kuat), ETEC, Shigella sp., Clostridium sp.,
Salmonella sp., dan Campylobacter jejuni.
Diare Invasif
Diare invasif adalah diare yang terjadi akibat invasi mikroorganisme ke
dalam usus sehingga menimbulkan kerusakan pada mukosa usus. Diare
invasif disebabkan oleh Rotavirus jika diarenya tidak berdarah, lalu Shigella
sp., Salmonella sp., EIEC, Campylobacter jejuni, dan Yarsinia sp. jika diare
berdarah. Sedangkan parasite yang menyebahkan diare invasive antara lain
adalah amoeba.
Diare Osmotik
Diare osmotik adalah diare yang terjadi karena tingginya tekanan osmotik di
lumen usus sehingga menarik cairan dari intraseluler ke dalam lumen,
sehingga menimbulkan watery diarrhea. Paling sering disebabkan oleh
malabsorbsi karbohidrat. Disakarida/Polisakarida tidak bisa diabsorbsi oleh
usus halus, harus di ubah dahulu menjadi monosakarida dengan bantuan
enzim disakaridase. Apabila terjadi defisiensi enzim disakaridase tersebut,
maka akumulasi karbohidrat/disakarida/polisakarida pada lumen usus akan
menimbulkan osmotic pressure pada lumen usus yang tinggi sehingga terjadi
diare.
Umur
< 1 Tahun
Jumlah
1 4 Tahun
300 ml
> 5 Tahun
600 ml
1200 ml
Dewasa
2400 ml
ORALIT
Cairan
BB (kg)
Cairan
(mL/kgBB/hari)
(mL/kgBB/jam)
0-10
0-10
100
10-20
10-20
1000 + 50
>20
>20
1500 + 20
c. Probiotik
Probiotik (Lactic acid bacteria) merupakan bakteri hidup yang
mempunyai efek yang menguntungkan pada host dengan cara
meningkatkan kolonisasi bakteri probiotik di dalam lumen saluran cerna
sehingga seluruh epitel mukosa usus telah diduduki oleh bakteri probiotik
melalui reseptor dalam sel epitel usus, sehingga tidak terdapat tempat lagi
untuk bakteri patogen untuk melekatkan diri pada sel epitel usus sehingga
kolonisasi bakteri patogen tidak terjadi.
Bakteri probiotik yang sering digunakan untuk memperpendek diare
adalah Lactobacillus GG, Lactibacillus acidophilus, Bifidobacterium
bifidum, dan Enterococcus faecium. Sediaan probiotik berbentuk bubuk
kering (free-dried powder). Setiap dosis mengandung bakteri sebanyak
1010-11 colony forming unit (CFU). Lactobacillus GG diberikan 2x/hari
selama 5 hari untuk tambahan pengobatan diare pada anak.
Pada kasus ini:
Diberikan Lacbon dan L-bio
d. Diet
Jenis makanan yang diberikan pada bayi dan anak diare akut
mengikuti pola pemberian makanan anak sehat:
Pada anak diare yang mendapat susu formula dan didapatkan tandatanda intoleransi laktosa (kembung dan diaper rash), dapat diberikan
susu yang bebas laktosa. Bila intoleransi laktosa sudah membaik,
secara bertahap kembali ke susu formula.
e. Medikamentosa
Obat-obatan anti diare tidak boleh diberikan pada anak yang
menderita diare karena terbukti tidak bermanfaat.
Obat anti muntah tidak dianjurkan kecuali muntah berat. Obatobatan ini tidak mencegah dehidrasi ataupun meningkatkan status gizi
anak, bahkan sebagian besar menimbulkan efek samping yang berbahaya
dan bisa berakibat fatal.
Obat anti protozoa digunakan bila terbukti diare disebabkan oleh
parasite (amuba, giardia).
Antibiotik tidak boleh digunakan secara rutin karena kecilnya
kejadian diare pada balita yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotik hanya
bermanfaat pada penderita diare dengan darah (sebagian besar karena
shigellosis).
Pemberian
antibiotik
yang
tidak
rasional
akan
Antibiotik Pilihan
Antibiotik Alternatif
Kolera
Tetrasiklin
Eritromisin
Shigella dysenteriae
50 mg/kgBB/hari
50 mg/kgBB/hari
dibagi 4 dosis
dibagi 4 dosis
selama3 hari
Siprofloksasin
30 mg/kgBB/ hari
20 mg/kgBB/hari
dibagi 2 dosis
dibagi 4 dosis
selama 3 hari
selama 5 hari
Kotrimoksazol
Sefiksim
50 mg/kgBB/hari
10 mg/kgBB/hari
dibagi 2 dosis
dibagi 2 dosis
selama 5 hari
selama 5 hari
Tiamfenikol
50 mg/kgBB/hari
dibagi 3 dosis
Amebiasis
Pivmecillinam
Metronidazol
30-50 mg/kgBB/hari
dibagi 3 dosis
selama 5-10 hari