Anda di halaman 1dari 4

Belajar dari yang ushul

(pokok) sebelum yang


furu' (cabang)
By puji

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya:


Bagaimana cara yang benar dalam menuntut ilmu, apakah
dengan menghafalkan matan (redaksi isi kitab) tentang ilmu
syari'at atau dengan memahaminya? Kami mengharapkan
menjelasan Anda.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya:


Bagaimana cara yang benar dalam menuntut ilmu, apakah
dengan menghafalkan matan (redaksi isi kitab) tentang ilmu
syari'at atau dengan memahaminya? Kami mengharapkan
menjelasan Anda.
1

Beliau menjawab:
Seorang penuntut ilmu harus memulai belajar ilmu sedikit demi
sedikit. Engkau harus memulainya dengan hal yang pokok,
kaidah-kaidah, dan batasan-batasan, serta ringkasan-ringkasan
sejenisnya beserta matan, karena ringkasan-ringkasan itu
merupakan tangga menuju kitab yang panjang, akan tetapi
harus mengetahui hal-hal yang pokok dan kaidah-kaidah,


Siapa yang tidak mengetahui hal-hal yang ushul (pokok) maka
dia akan terhalang dari tujuan
Banyak di kalangan penuntut ilmu yang engkau lihat
menghafalkan banyak masalah akan tetapi dia tidak
mempunyai pondasi. Seandainya datang satu masalah yang
tidak ada dalam apa yang sudah dia hafalkan, maka dia tidak
mampu mengetahui solusi bagi hal itu. Akan tetapi jika dia
mengetahui batasan-batasan dan rumusan pokok, maka dia
akan mampu menghukumi setiap masalah juz-iyyah dari
masalah yang dia hadapi. Oleh karena itu saya menganjurkan
2

saudara-saudara saya untuk mengetahui kaidah-kaidah pokok


dan batasan-batasan karena di dalamnya terkandung faedah
yang amat besar. Ini adalah satu hal yang telah kita alami dan
telah kita saksikan bersama orang lain bahwa kaidah pokok
adalah penting. Di antaranya adalah menghafalkan kitab-kitab
ringkas. Sebagian orang telah memperdaya kami dengan
mengatakan kepada kami bahwa menghafal itu tidak ada
faedahnya dan sesungguhnya memahami makna itulah yang
pokok, akan tetapi alhamdulillaah Allah telah menyelamatkan
kami dari fikiran ini dlan kami telah menghafalkan apa-apa
yang Allah kehendaki untuk kami hafalkan, baik berupa matan
nahwu, ushul fiqih, maupun tauhid.
Berdasarkan hal ini maka janganlah menganggap enteng
kepada hafalan, hafalan adalah yang pokok. Mungkin
seseorang di antara kalian teringat kepada ungkapan yang
pernah dia baca dua hari yang lalu, maka hafalan amat penting
bagi penuntut ilmu, sekalipun sulit. Kita memohon kepada
Allah subhanahu wa taala agar kalian menjadi orang-orang
yang mengambil petunjuk dengan jalan Salafush Shalih dan
menjadikan kita termasuk para pemberi petunjuk yang
memperoleh petunjuk. Sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi
3

Maha Dermawan.
Diambil dari Kitabul 'Ilmi, Syaikh Muhammad bin Shalih AlUtsaimin

Anda mungkin juga menyukai