Anda di halaman 1dari 5

1.

Seorang perempuan 19 tahun sejak 3 bulan yang lalu tidak mendapatkan haid dan sudah
dilakukan pemeriksaan tes kehamilan dan hasilnya positif. Sejak tiga hari mengeluarkan
darah dari vagina sedikit-sedikit. Sebelumnya haid teratur setiap bulan dan tidak pernah
menggunakan alat kontrasepsi. Penderita merasa payudara tegang, mual, dan muntahmuntah terutama pagi hari. Setiap kali makan atau minum selalu muntah lagi, dan
penderita sudah minum obat anti muntah, tetapi muntah tidak berkurang. Badannya
lemah sampai tidak dapat beraktivitas.
Penderita datang ke poliklinik diperiksa oleh dokter umum. Disana dokter memeriksa
penderita untuk mendapatkan gejala dan tanda lainnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan suhu badan normal, mulut kering, dan turgor kulit menurun, fundus uteri
teraba 1 cm diatas symphisis. Pada pemeriksaan inspekulo tampak ostium uteri
eksternum tertutup dan keluar darah segar.
Apa diagnosis yang tepat pada skenario diatas?

2. Seorang ibu usia 33 tahun dengan G3P0A2 dengan usia kehamilan 3 bulan mengeluhkan
sejak dua hari mengeluarkan darah dari vagina sedikit-sedikit. Penderita datang ke
poliklinik diperiksa oleh dokter umum. Dokter memeriksa penderita untuk mendapatkan
gejala dan tanda lainnya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu badan normal, mulut
kering, dan turgor kulit normal, fundus uteri teraba 1 cm diatas symphisis pubis. Pada
pemeriksaan inspekulo tampak ostium uteri eksternum terbuka dan keluar darah segar.
Apa diagnosis yang benar pada skenario diatas?

3. Nyonya Vita, seorang wanita hamil (34 tahun) datang ke puskesmas dengan keluhan
malaise dan pusing, G6P4A1 dan usia kehamilan32 minggu. Dalam kehamilan ini, ia
memiliki asupan makanan yang buruk. Dia adalah seorang ibu rumah tangga dan
suaminya hanya seorang mekanik. Mereka adalah keluarga dengan ekonomi menengah
kebawah. Usia anak bungsu berusia 2 tahun. Anda bertindak sebagai dokter di Puskesmas
yang akan memeriksa pasien ini.
Pemeriksaan Fisik:
Tinggi = 155cm; 50kg berat; tekanan darah = 100 / 60mmHg; Denyut nadi= 96x / m; RR
= 20x / m; T = 37oC. Konjungtiva palpebra tampak pucat.
Pemeriksaan Obstetrik: Presentasi yang normal, DJJ 140x / m, tidak ada kontraksi uterus
Pemeriksaan Laboratorium:
Hb 9.5g / dL; DPL (CBC); MCV = 70fl; KIA = 23 pg; MCHC = 29g / dl
Hapusan darah Perifer: anemia hipokromik mikrositik

Apa tatalaksana yang tepat dari skenario diatas?

4. Seorang perempuan 18 tahun sejak 1 bulan yang lalu tidak mendapatkan haid dan sudah
dilakukan pemeriksaan tes kehamilan dan hasilnya positif. Sebelumnya haid teratur setiap
bulan dan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi. Penderita merasa payudara tegang,
mual, dan muntah-muntah terutama pagi hari. Setiap kali makan atau minum selalu
muntah lagi, dan penderita sudah minum obat anti muntah, tetapi muntah tidak
berkurang.
Apa diagnosis yang tepat dari scenario diatas?
Apa tatalaksana yang tepat dari scenario diatas?
Awal keluhan mual dan muntah dalam kehamilan (Hiperemesis Gravidarum)
sering terjadi pada?
a. Minggu pertama
b. Minggu ketiga
c. Bulan pertama
d. Minggu ke 8 9
e. Minggu ke 12
5. Mrs. Tari , 37 years old, from middle income family comes to doctor at a public health
centre with chief complainof vaginal bleeding. Mrs. Tari also complains abdominal
cramping. She missed her period for about 8 weeks. She also feels nauseous, sometimes
has vomit and breast terderness. Since 1 year ago she has been complaining about vaginal
discharge with smelly odor and sometimes accompanied by vulvar itchy. She already
have 2 children before and the youngest child is 6 years od. Her husband is a truck driver.
You act as the doctor in publich health centre and be pleased to analyse this case.
In the examination findings :
Height : 155 cm, weight : 50 kg
Blood plessure : 120/80 mmHg, pulse : 80x/m, RR: 20 x/m.
Palpebrae conjunctiva : normal
Breast : hyperpigmented
Abdomen : flat and souffl, symmetric, uterine fundus is not palpable, there are no mass,
no painful tenderness and no fluid sign.
Internal examination :
Speculum examination : portio is livide, external os opens with blood come out from
external os, there are no servical erotion, laceration or polyp.
Bimanual examination : cervix is soft, the external os opens, no cervical motion
tenderness, uterine size is about 8 weeks gestation, both adnexa and paramentrium are
within normal limit.
Hb 11 gr/dl; WBC 12.000/mm3 ; ESR 15 mm/hour Peripheral Blood Image : WNL
Urine: pregnancy test (beta-HCG) Positive.
Apa penyebab dari abortus yang mungkin dari scenario diatas?
Pada scenario diatas, apa diagnosis yang tepat untuk Nyonya Tari?

6. Ibu Oneng, 30 tahun, seorang ibu rumah tangga yang datang ke pusat kesehatan
masyarakat dengan kepala mengeluh perdarahan vagina. Sang ibu juga mengeluh kram
perut. Dia melewati periode nya selama 8 minggu. Sang ibu juga merasa mual, kadangkadang memiliki muntah dan nyeri payudara. Dia sudah memiliki 3 anak-anak sebelum
dan anak bungsu berusia 4 tahun. Dia menggunakan kontrasepsi hormonal.
Pemeriksaan Fisik :
Tinggi = 155 cm; Berat 50 kg; Tekanan darah 100/60 mmHg =; Denyut Nadi= 90 x / m;
RR = 20 x / m. Konjungtiva palpebral tampak pucat, payudara hiperpigmentasi.
Pemeriksaan internal:
Pemeriksaan Spekulum: livide portio, os eksternal Tutup dengan darah keluar dari os
eksternal, tidak ada jaringan pada os eksternal, tidak ada erosi serviks, luka gores atau
polip.
Pemeriksaan Bimanual: leher rahim lembut, os eksternal terbuka, tidak ada jaringan
teraba di os eksternal, serviks lembut, ukuran rahim sekitar 6 minggu kehamilan, ada
massa teraba di adneksa kanan, adneksa kiri dan parametrium dalam batas normal.
Hb 8 g / dL; WBC 20.000 / mm3; ESR 18 mm / jam; Apusan darah Peripheral: WNL
Urine: penuh leukosit
USG: ukuran uterus lebih kecil dari usia kehamilan, tidak ada karung intrauterin
kehamilan, ada massa hypoechoic di adneksa kanan dengan diameter 25 mm, denyut
janin (+). Ada cairan intraperitoneal minimal.

Apa diagnosis dari scenario diatas?

Apa perbedaan dari kehamilan ektopik dan kehamilan ektopik terganggu?

Pada scenario diatas, tempat terjadinya implantasi terbanyak ada di pars?


a. Ampula tuba uterina
b. Ismus tuba uterina
c. Interstisial
d. Fimbria
e. Ovarium

7. Seorang perempuan 28 tahun datang ke PUSKESMAS PONED dengan keluhan mual


muntah hebat terutama pagi hari sejak satu minggu yang lalu, dan mengeluarkan darah

pervaginam sedikit-sedikit. Pasien badannya lemah sampai tidak dapat beraktivitas.


Pasien sudah memiliki 1 anak hidup berumur 12 bulan, dan tidak memberikan ASI.
Pasien memakai KB metode pil sejak anak berusia 6 bulan, namun minum obat KB tidak
disiplin.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah = 90/60 mmHg, denyut nadi
100x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu tubuh 36,6C, conjungtiva pucat, mulut
kering dan turgor kulit menurun, fundus uteri teraba 1 cm di atas simfisis. Pada
pemeriksaan inspekulo tampak portio livid dan ostium uteri eksternum tertutup serta
keluar darah segar. Pada vagina toucher : uterus sebesar telur angsa, tidak nyeri tekan,
sarung tangan lendir darah (+). Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb = 6 mg/dl.

Apa diagnosis pada scenario diatas?

Apa ciri khusus yang membedakan abortus imminens dan abortus insipien?

8. Nyonya Rita, seorang wanita hamil (21 tahun) datang ke puskesmas dengan keluhan
badan lemas dan pusing, G1P0A0 dan usia kehamilan 23 minggu. Nyonya Rita jarang
memeriksakan kehamilannya pada pemeriksaan Ante Natal Care (ANC). Dia adalah
seorang ibu rumah tangga dan suaminya hanya seorang mekanik. Mereka adalah keluarga
dengan ekonomi menengah kebawah. Anda bertindak sebagai dokter di Puskesmas yang
akan memeriksa pasien ini.
Pemeriksaan Fisik:
Tinggi = 165cm; 47 kg berat; tekanan darah = 100 / 60mmHg; Denyut nadi= 98x / m; RR
= 23x / m; T = 36,8oC. Konjungtiva palpebra tampak pucat.
Pemeriksaan Obstetrik: Presentasi yang normal, DJJ 150x / m, tidak ada kontraksi uterus
Pemeriksaan Laboratorium:
Hb 8.5g / dL; DPL (CBC); MCV = 70fl; KIA = 23 pg; MCHC = 29g / dl
Hapusan darah Perifer: anemia hipokromik mikrositik

Apa penyebab anemia yang mungkin dari scenario Nyonya Rita?

Apa saja yang didapati dari pelayanan Ante Natal Care?

9. Seorang perempuan 19 tahun sejak 2 bulan yang lalu tidak mendapatkan haid dan sudah
dilakukan pemeriksaan tes kehamilan dan hasilnya positif. Sebelumnya haid teratur setiap
bulan dan tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi. Penderita merasa payudara tegang,
mual, dan muntah-muntah terutama pagi hari. Setiap kali makan atau minum selalu
muntah lagi, dan penderita sudah minum obat anti muntah, tetapi muntah tidak

berkurang. Pada pemeriksaan fisik sekarang didapati keadaan umum pasien lemah,
kesadaran Apatis, nadi pada perabaan terasa lemah dan cepat (Nadi : 110x/ menit), lidah
terlihat kering dan kotor, tekanan turgor kulit menurun.
Apa diagnosis pada scenario diatas?
Dengan ciri-ciri diatas, sudah termasuk derajat berapakah penyakit yang diderita
oleh pasien?

10. Ibu Rika, 35 tahun, seorang ibu rumah tangga yang datang ke pusat kesehatan masyarakat
dengan kepala mengeluh perdarahan vagina. Sang ibu juga mengeluh kram perut. Dia
melewati periode nya selama 8 minggu. Sang ibu juga merasa mual, kadang-kadang
memiliki muntah dan nyeri payudara. Dia sudah memiliki 4 anak-anak sebelum dan anak
bungsu berusia 4 tahun. Dia menggunakan kontrasepsi hormonal.
Pemeriksaan Fisik :
Tinggi = 175 cm; Berat 54 kg; Tekanan darah 110/70 mmHg =; Denyut Nadi= 90 x / m;
RR = 20 x / m. Konjungtiva palpebral tampak pucat, payudara hiperpigmentasi.
Pemeriksaan internal:
Pemeriksaan Spekulum: livide portio, os eksternal Tutup dengan darah keluar dari os
eksternal, tidak ada jaringan pada os eksternal, tidak ada erosi serviks, luka gores atau
polip.
Pemeriksaan Bimanual: leher rahim lembut, os eksternal terbuka, tidak ada jaringan
teraba di os eksternal, serviks lembut, ukuran rahim sekitar 6 minggu kehamilan, ada
massa teraba di adneksa kanan, adneksa kiri dan parametrium dalam batas normal.
Hb 7,6 g / dL; WBC 20.000 / mm3; ESR 18 mm / jam; Apusan darah Peripheral: WNL
Urine: penuh leukosit
USG: ukuran uterus lebih kecil dari usia kehamilan, tidak ada karung intrauterin
kehamilan, ada massa hypoechoic di adneksa kanan dengan diameter 25 mm, denyut
janin (+). Ada cairan intraperitoneal minimal.

Apa saja yang dapat menjadi faktor risiko dari scenario diatas?

Apa saja trias klasik dari penegakkan diagnosis scenario diatas?

Anda mungkin juga menyukai