Tujuan Pembelajaran :
Peserta mampu memahami dan menjelaskan reservoir migas secara
umum, sifat fisik batuan reservoir, sifat fisik fluida reservoir, tekanan dan
temperatur reservoir, serta penentuan cadangan migas.
Kerangka Sajian :
1. Reservoir Migas
2. Sifat Fisik Batuan Reservoir
3. Sifat Fisik Fluida Reservoir
4. Tekanan dan Temperatur Reservoir
5. Cadangan Migas
RESERVOIR MIGAS
* PROSES TERJADINYA MINYAK DAN GAS BUMI
* DEFINISI RESERVOIR
* JENIS-JENIS RESERVOIR
Saat ini yang lebih banyak digunakan adalah teori organik, teori ini
menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari makhluk
hidup di masa lalu
Proses Terjadinya Minyak dan Gas Bumi Menurut teori Organik
Definisi Reservoir
Reservoir :
Suatu formasi batuan berpori (porous) dan tembus fluida
(permeabel) di bawah permukaan tanah pada kedalaman
tertentu yang dapat menyimpan minyak dan gas bumi
Komponen reservoir :
Wadah
Batuan Reservoir
Isi
Fluida Reservoir
Kondisi
Tekanan, temperatur
K
Sg,
So,S
w
Reservoir Struktur :
Reservoir yang terbentuk karena adanya gaya-gaya
geologi
(gaya
endogen)
sehingga
terbentuk
struktur perangkap
Contoh : Patahan dan Antiklin
Reservoir Patahan
Reservoir
Antiklin
2. Reservoir Stratigrafi :
Reservoir yang terbentuk karena adanya perbedaan
permeabilitas batuan
Contoh : Lensa Pasir dan Lidah
Reservoir lidah
(Stratigrafi)
Indonesian Oil & Gas
Associated
3. Reservoir Kombinasi :
Reservoir yang terbentuk secara kombinasi antara stratigrafi
dan struktur.
Contoh : Ketidakselarasan / Unconformity
Reservoir Minyak :
Jika dalam reservoir terdapat akumulasi minyak yang
dapat dinilai ekonomis.
a) oil-water system;
b) gas-water system and
c) gas-oil-water system
Dibedakan Menjadi :
1. Reservoir water Drive
2. Reservoir Gas Cap Drive
3. Reservoir Solution Gas Drive
4. Reservoir Combination Drive
Reservoir Water Drive
Minyak dalam pori-pori batuan mengalir ke dalam lobang sumur
diakibatkan oleh tenaga dorongan dari aquifer yang mendorong ke
lapisan minyak di atasnya
Dengan diproduksinya minyak, maka pori-pori batuan yang ditinggalkan
minyak akan diisi oleh air (proses water influx)
q
Ciri:
P relatif stabil
GOR rendah dan konstan
WOR meningkat kontinyu
Perilaku: Natural Flow sampai air berlebih
Recovery Factor 35-60%
Ciri:
P turun lambat namun menerus
GOR meningkat terus
qw hampir tidak ada
Perilaku: Natural Flow tergantung pada ukuran gas cap nya.
Recovery Factor 20-40%
Ciri:
P turun cepat
GOR mula-mula rendah kemudian naik dengan cepat
qw kecil
Perilaku: memerlukan pumping pada tahap awal
Recovery Factor 5-30%
Porositas
Permeabilitas
Saturasi
1. Porositas (
KUALITAS POROSITAS
abs
Vt
100%
Vb
eff
Vp
100
%
Vb
isolated
interconnected
Contoh Kasus
2. Permeabilitas (k) :
Kemampuan batuan berpori untuk melewatkan fluida melalui
pori-pori yang berhubungan tanpa mengakibatkan kerusakan
pada batuan tersebut.
Eksperimen Darcy
Permeability
(mD)
< 5 mD
Tight
5 10 mD Fair
10 100 Good
mD
100
Very
1000 mD Good
Indonesian Oil & Gas
Associated
3. Saturasi (S) :
Kejenuhan fluida (minyak, air & gas) di dalam pori-pori batuan
So
Vo
100%
Vp
Vg
Sg 100
%
Vp
Vw
Sw 100
%
Vp
So SwSg 1
Vo
Vw
So
Sw
Sg 1 So Sw
Vp
Vp
1.
beracun
Berat komponen ke - i
Fraksi berat komponen ke-i =
Berat komponen
Mol komponen ke - i
Fraksi Mol komponen ke-i =
I
Mol komponen
H2S
0.00
0.00
CO2
0.15
2.17
Nitrogen
Trace
Trace
Metana
0.64
5.76
Etana
0.20
1.72
Propana
0.87
1.83
Iso Butana
0.58
0.65
Butana
1.06
1.04
Iso Pentana
0.94
0.59
Pentana
0.90
0.45
Heksana
2.46
0.42
Heptana plus
92.18
85.76
2. Diagram Fasa
Diagram fasa meliputi diagram fasa satu komponen dan diagram fasa
beberapa komponen yang merupakan fluida reservoir
Reservoir 2 fasa
fasa,, yaitu reservoir minyak dan gas berada
dalam satu reservoir, di antara minyak dan gas terpisah
dengan jelas
jelas.. Reservoir ini juga disebut sebagai reservoir
jenuh (saturated reservoir), dinyatakan pada titik L.
Diagram fasa tersebut sebenarnya diperoleh dari diagram fasa setiap
komponen murni yang digabung menjadi satu seperti pada gambar di
bawah ini :
Keterangan :
1. Bubble Point Pressure.
Kondisi tekanan pada temperature tetap dimana gas pertama kali
terbentuk (Pb)
3. Critical Point
Titik dimana cairan dan gas hadir bersamaan atau titik temu antara
ujung bubble point line dengan dew point line.
Diagram Fasa Untuk Minyak bumi jenis Black Oil (Low Shrinkage Oil)
Diagram Fasa Untuk Minyak bumi jenis Volatile Oil (High Shrinkage Oil)
3. Spesifik Gravity, ,
Yaitu perbandingan densitas suatu fluida
terhadap densitas
air (jika cairan ) atau terhadap densitas udara (jika gas) pada
suhu
0
dan tekanan standar (14,7 psia dan
60 F)
Untuk minyak , spesifik gravity biasa dinyatakan dalam 0API (American
Petroleum Institute) dimana dinyatakan :
4. Viskositas ( ) :
ukuran kekentalan fluida atau keengganan fluida untuk
mengalir, dinyatakan dalam centipoise (cp)
Contoh :
Suatu Reservoir mempunyai kedalaman tegak 4000 ft, hitunglah :
a. Tekanan reservoir pada normal gradient
b. Jika reservoir mengalami sesar naik, sehingga lapisan yang terangkat
kedalamannya menjadi 3000 ft dan yang turun menjadi 5000 ft,
hitunglah gradient tekanan di kedua lapisan tersebut.
Temperatur Reservoir
Dalam teknik reservoir temperatur reservoir dianggap konstan
(tidak berubah), adanya temperatur di reservoir disebabkan
oleh gradient temperature panas bumi (gradient geothermal)
sebesar 2 F/100ft.
Besarnya tekanan dan temperature reservoir sangat
berpengaruh terhadap sifat fisik fluida reservoir seperti
derajat API, fasa fluida ke larutan gas dalam minyak dll.
V. CADANGAN MIGAS
Initial Oil In Place (IOIP) adalah cadangan minyak yang ada
di reservoir secara total,
Tidak semua minyak yang ada di reservoir dapat diproduksi,
yang dapat diproduksikan ke permukaan disebut Recoverable
Reserve.
Perbandingan antara Recoverable Reserve dengan IOIP
disebut Recovery Factor (RF).
Jadi nilai RF selalu lebih kecil dari satu.
Volume minyak pada kondisi reservoir dinyatakan dalam
satuan Reservoir Barrel (RB), apabila sudah diproduksikan ke
permukaan dinyatakan dalam Stock Tank Barrel (STB).
Cadangan Migas
Cadangan Migas
Luas lapisan reservoir yang paling bawah biasanya
dinyatakan dengan A0, untuk lapisan yang ada di atasnya
A1 di atasnya lagi A2 dan seterusnya.
Volume batuan antara 2 garis kontur dengan ketebalan
tertentu dinyatakan dengan Vb, maka total volume bulk
batuan adalah merupakan jumlah dari Vb.
Untuk menghitung Vb berlaku ketentuan sebagai berikut:
Jika perbandingan luas daerah yang berurutan (A1/A0 atau
A2/A1) lebih kecil dari 0.5 maka digunakan persamaan
bentuk pyramid sbb:
An+1/An < 0.5 maka
h A1 A2 A1 A2
Vb
3
Jika luas daerah yang berurutan lebih besar dari 0.5 maka digunakan
persamaan bentuk trapezoid sebagai berikut
berikut::
An+1/An > 0.5
h (A1 A2)
Vb
2
Vb