Anda di halaman 1dari 2

Pompa panas pada dasarnya adalah sebuah refrigerator yang digunakan untuk

memompa energi termal dari tandon dingin (udara dingin) ke tandon panas (udara panas).
Tandon panas merupakan sistem ideal dengan kapasitor panas yang demikian besar sehingga
dapat menyerap atau memberikan panas tanpa perubahan temperatur yang berarti.
Sistem pompa kalor itu tidak hanya berfungsi untuk mendinginkan atau
mempertahankan temperatur sumber kalor yang rendah. Tetapi juga dapat mengalirkan energi
kalor ke suatu benda atau penyerap kalor untuk menaikkan temperatur atau mempertahankan
temperaturnya pada tingkat yang tinggi secara baik. Dalam ilmu termodinamika, refrigerator
dan pompa kalor (heat pump) relatif sama. Perbedaannya, terletak hanya pada proses
kerjanya. Mesin kalor adalah alat yang berfungsi untuk mengubah energi panas menjadi
energi mekanik. Misalnya pada mesin mobil, energi panas hasil pembakaran bahan bakar
diubah menjadi energi gerak mobil. Tetapi, dalam semua mesin kalor kita ketahui bahwa
pengubahan energi panas ke energi mekanik selalu disertai pengeluaran gas buang, yang
membawa sejumlah energi panas. Dengan demikian, hanya sebagian energi panas hasil
pembakaran bahan bakar yang diubah ke energi mekanik. Contoh lain adalah dalam mesin
pembangkit tenaga listrik; batu bara atau bahan bakar lain dibakar dan energi panas yang
dihasilkan digunakan untuk mengubah wujud air ke uap. Uap ini diarahkan ke sudu - sudu
sebuah turbin, membuat sudu - sudu ini berputar. Akhirnya energi mekanik putaran ini
digunakan untuk menggerakkan generator listrik.
Pada banyak penggunaan, untuk mesin yang sama dapat dipakai sebagai refrigerator
dan juga sebagai pompa kalor. Pada beberapa situasi, baik efek pendinginan pada satu tingkat
temperatur maupun efek pemanasan pada temperatur lain bisa saja dinginkan, dan dengan
demikian sistem akan beroperasi serentak sebagai mesin refrigerasi dan sebagai pompa kalor.
Contoh penggunaan pompa kalor
Lemari es (Refrigerator) dapat dipandang sebagai mesin kalor yang bekerja terbalik.
Mesin kalor mengambil panas dari sebuah wadah panas, mengubahnya sebagian menjadi
usaha mekanik, dan membuang selebihnya ke sebuah wadah dingin. Akan tetapi refrigerator
mengambil panas dari wadah dingin, kompresornya memberikan input usaha mekanik, dan
panas dibuang ke wadah panasnya yakni dilingkungan sekitarnya. Bila untuk menjalankan
suatu alat pendingin tidak diperlukan usaha, koefisien kerja (panas yang diambil dibagi oleh
usaha yang dilakukan ) akan menjadi tak berhingga. Pengalaman membuktikan bahwa selalu
diperlukan usaha untuk memindahkan panas dari benda yang lebih dingin ke benda yang
lebih panas. Ungkapan negatif ini membawa kita kepada ungkapan lain hukum kedua
Termodinamika, yaitu : Tidak mungkin ada proses yang hasilnya hanya memindahkan
panas dari benda yang lebih dingin ke benda yang lebih panas .
Tinjauan hukum kedua termodinamika tentang mesin kalor
Tidak mungkin bagi sebuah mesin panas yang bekerja secara siklis untuk tidak
menghasilkan efek lain selain menyerap panas dari suatu tandon dan melakukan sejumlah
usaha-usaha yang ekivalen. Pernyataan tersebut merupakan hasil eksperimen tentang
rumusan Kelvin Planck atau rumusan mesin kalor untuk hukum kedua termodinamika.
Penyertaan kata siklis dalam rumusan ini merupakan hal yang penting karena
mengubah panas seluruhnya menjadi usaha dalam proses yang non siklus, merupakan hal

yang mungkin. Gas ideal yang mengalami ekspansi isotermis dapat melakukan hal ini.
Namun, setelah ekspansi itu, gas tidak berada dalam keadaan awalnya. Untuk
mengembalikan gas ke keadaan awalnya, usaha harus dilakukan pada gas , dan sejumlah
panas yang akan dibuang.
Tinjauan hukum kedua termodinamika tentang refrigerator
Sebuah refrigerator tak mungkin bekerja secara siklis dengan tidak menghasilkan
efek lain diluar transfer panas dari benda dingin ke benda panas. Walaupun rumusan
hukum kedua termodinamika untuk mesin kalor dan refrigerator nampak cukup berbeda,
sebenarnya keduanya ekuivalen. Itu berarti, bila salah satu rumusan itu benar, maka rumusan
yang lain juga harus benar.
Mesin pendingin itu mempunyai 4 komponen utama yaitu kompresor, kondesor, katup
ekspansi dan evaporator. Dengan demikian prinsip kerja dari mesin pompa kalor ini adalah
dimulai refrigerator memasuki ke kompresor. Refrigerator meninggalkan kompresor pada
temperatur yang relatif tinggi, air dikumpulkan dan kemudian di dinginkan (terjadi
pengembunan) atau mengalami kondensasi di kondensor, yang membuang panasnya ke
lingkungan. Refrigerator kemudian memasuki tabung kapiler di mana tekanan refrigerator
turun derastis. Refrigerator bertemperatur rendah, kemudian memasuki evaporator dimana
disini refrigerator menyerap panas dari ruang refrigerasi, pemindahan kalor ini disebabkan
oleh kompresornya sehingga terasa sangat panas pada eveporator, dan refrigerator kembali
memasuki sebuah kompresor, dimana siklus ini dimulai kembali.

Anda mungkin juga menyukai