Anda di halaman 1dari 32

Terapi Cairan

Nima Ulya Darajah


Dimaz Febriyanto. K

Air merupakan unsur vital untuk makhluk hidup dimana


sebagian besar tubuh manusia terdiri atas cairan yang
jumlahnya berbeda-beda

Dalam waktu 24 jam jumlah air dan elektrolit yang masuk


setara dengan jumlah yang keluar.

Pengeluaran cairan dan elektrolit


dari tubuh dapat berupa urin, tinja,
keringat dan uap air pada saat
bernapas

TUJUAN:

Total Body Water/ TBW)


seseorang bervariasi
antara 55-70% dari berat
badannya.

Semakin gemuk seseorang


semakin sedikit
kandungan cairan
tubuhnya.

Cairan tubuh pada


perempuan < laki-laki.

Rata-rata TBW laki-laki adalah 60%


dari berat badan, sedangkan ratarata TBW perempuan adalah 55%
dari berat badan.

Cairan tubuh manusia dibagi menjadi dua kompartemen

Cairan intraseluler
(Intracellular Fluid/
ICF)

Cairan ekstraseluler
(Extracelullar Fluid/
ECF)

40% berat badan

20% berat badan

Cairan interstitial 15 % BB

Cairan intravaskular 5% BB
Cairan transeluler 1-3% BB

KOMPONEN CAIRAN TUBUH


ELEKTROLIT
Kation

NON
ELEKTROLIT

Glukosa
Urea
Kreatinin
Bilirubin

Komposisi Elektrolit pada Cairan Tubuh


Elektrolit

Plasma

Cairan Interstitial

Cairan Intracellular

(mEq/L

(mEq/L)

(mEq/L)

Na+

)
142

145

10

K+

159

Mg2+

40

Ca2+

Cl-

103

117

10

HCO3-

25

27

Proses Pergerakan Cairan Tubuh

Bergeraknya molekul (zat terlarut)


melalui membran semipermeabel
dari larutan berkadar lebih
rendah menuju larutan berkadar
lebih
bergeraknya molekul lewat
pori-pori. Larutan akan
bergerak dari konsentrasi
tinggi ke arah larutan
berkonsentrasi rendah
proses transpor yang
memompa ion natrium keluar
melalui membran sel dan pada
saat bersamaan memompa ion
kalium dari luar ke dalam.

Perubahan cairan tubuh terjadi melalui

Urine
Feses

: normal > 0,5 1 ml/kg/jam


: 1 ml/hari

Insensible Water Loss


Merupakan Kehilangan cairan melalui kulit (difusi)
dan paru . Untuk mengetahui Insensible Loss
(IWL) dapat menggunakan penghitungan sebagai
berikut :
DEWASA = 15 cc/kg BB/hari
ANAK = (30 usia (th)) cc/kg BB/hari
Jika terdapat kenaikan suhu : IWL = 200 (suhu
badan sekarang 36.8C)

terjadi ketika kehilangan


cairan hampir sama dengan
konsentrasi natrium terhadap
darah
(isonatremik130-150 mEq/L)

kehilangan natrium yang lebih


banyak dibandingkan air yang
hilang. air di kompartemen
intravaskular berpindah ke
kompartemen ekstravaskular,
penurunan volume intravaskular.
(hiponatremik<130 mEq/L)

kehilangan air yang lebih banyak dibandingkan natrium


yang hilang. Karena kadar natrium tinggi, air di
kompartemen ekstraskular berpindah ke kompartemen
intravaskular,
( hipernatremik >150 mEq/L)

Penilaian dehidrasi
SKOR

Keadaan umum Baik

Lesu/haus

Gelisah,

lemas,

mengantuk hingga
syok
Mata

Biasa

Cekung

Sangat cekung

Mulut

Biasa

Kering

Sangat kering

Pernapasan

< 30 x/menit

30-40 x/menit

> 40 x/menit

Turgor

Baik

Kurang

Jelek

Nadi

< 120 x/menit

120-140 x/menit

> 140 x/menit

Interpretasi :
Skor: 6
: tanpa dehidrasi
7 12
: dehidrasi ringansedang
13
: dehidrasi berat

TINDAKAN:
1. Tentukan defisit
2. Atasi syok: cairan infus 20 ml/kg dlm 1 jam,
dapat di ulang
3. Sisa defisit: -50% dalam 8 jam pertama
-50% dalam 16 jam berikutnya
Cairan : Ringer laktat / NaCl 0,9%
Telah rehidrasi bila urine: 0,5 1 ml/kg/jam

Derajat Dehidrasi
Derajat Dehidrasi

Dewasa

Anak anak

Ringan

4%

4%-5%

Sedang

6%

5 % - 10 %

Berat

8%

10% 15 %

Cara rehidrasi :
Nilai status rehidrasi (sesuai tabel di atas),
banyak cairan yang diberikan (D) = derajat
dehidrasi (%) x BB x 1000 cc
Hitung cairan rumatan (M) yang diperlukan
Pemberian cairan :
6 jam I = D + M atau 8 jam I = D + M
18 jam II = D + M atau 16 jam II = D +
M 11Berat badan Kcal/hari atau mL/hari
Kcal/jam atau mL/jam

TERAPI CAIRAN

Terapi cairan
resusitasi

Menggantikan kehilangan akut cairan


tubuh atau ekspansi cepat dari cairan
intravaskular untuk menggunakan
kristaloid atau koloid yang berfungsi
menggantikan kehilangan akut cairan
tubuh atau ekspansi cepat dari cairan
intravaskuler untuk memperbaiki
perfusi jaringan.

Terapi cairan
rumatan

Memelihara keseimbangan cairan tubuh


dan nutrisi pengganti cairan yang
hilang akibat pembentukan urine,
sekresi gastrointestinal, keringat (lewat
kulit) dan pengeluaran lewat paru atau
dikenal dengan insensible water losses.

RUMATAN
Berat Badan

Jumlah Cairan

0-10 kg

4 ml/kg/jam

10-20 kg berikutnya

Tambahkan 2 ml/kg/jam

Untuk setiap kg diatas

Tambahkan 1 ml/kg/jam

20 kg

PENGGANTIAN CAIRAN PADA PEMBEDAHAN


6-8 ml/kg untuk bedah besar
4-6 ml/kg untuk bedah sedang
2-4 ml/kg untuk bedah kecil

Gangguan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit


merupakan hal yang umum terjadi pada pasien bedah

Selama periode 6 jam restriksi cairan, pasien


dewasa yang sehat kehilangan cairan sekitar
300-500 mL. Kehilangan cairan dapat
meningkat jika pasien menderita demam
atau adanya kehilangan abnormal cairan.

FAKTOR
PERIOPERATIF
Induksi anastesi

FAKTOR POST-OPERATIF

Faktor yang harus diperhatikan dan dalam


pemberian cairan perioperatif
Kebutuhan Normal Cairan Dan Elektrolit Harian
Orang dewasa rata-rata membutuhkan cairan 3035 ml/kgBB/hari dan elektrolit utama Na+=1-2
mmol/kgBB/haridan K+= 1 mmol/kgBB/hari.

Defisit Cairan Dan Elektrolit Pra Bedah


Timbul akibat puasa (sektar 6-12 jam)
Kehilangan cairan abnormal yang seringkali
menyertai penyakit bedahnya (perdarahan,
muntah, diare, diuresis berlebihan, translokasi
cairan pada penderita dengan trauma),
Kemungkinan meningkatnya insensible water loss
akibat hiperventilasi, demam dan berkeringat
banyak

Kehilangan Cairan Saat Pembedahan


Perdarahan
diukur dari : Botol penampung darah (suction
pump).
menimbang kasa yang digunakan sebelum dan
setelah pembedahan.
Kasa yang penuh darah (ukuran 4x4 cm)
mengandung 10 ml darah,
tampon besar (laparatomy pads) dapat menyerap
darah 100-150 ml.

Kehilangan Cairan Lainnya


evaporasi dan translokasi cairan internal
evaporasi) akan lebih banyak pada pembedahan
dengan luka pembedahan yang luas dan lama

Sedangkan perpindahan cairan atau lebih


dikenal istilah perpindahan ke ruang ketiga atau
sequestrasi secara masif
dapat berakibat terjadi defisit cairan intravaskuler

Pada perdarahan untuk mempertahankan


volume intravena dapat diberikan kristaloid atau
koloid sampai tahap timbulnya bahaya karena
anemia.
Pada keadaan ini perdarahan selanjutnya diganti
dengan transfusi sel darah merah untuk
mempertahankan konsentrasi hemoglobin
ataupun hematokrit pada level aman, yaitu Hb 7
10 g/dl atau Hct 21 30%. 20 25% pada
individu sehat atau anemia kronis.

Kebutuhan transfusi dapat ditetapkan pada saat


prabedah berdasarkan nilai hematokrit dan
EBV.
EBV pada neonatus prematur 95 ml/kgBB,
fullterm 85 ml/kgBB, bayi 80 ml/kgBB dan pada
dewasa laki-laki 75 ml/kgBB, perempuan 65
ml/kgBB.

OVERHIDRASI
Kelebihan volume ( overhidrasi )
kondisi akibat iatrogenic (pemberian cairan
intravena seperti NaCl yang menyebabkan
kelebihan air dan NaCl
ataupun pemberian cairan intravena glukosa
yang menyebabkan kelebihan air) ataupun dapat
sekunder akibat insufisiensi renal (gangguan
pada GFR),sirosis, ataupun gagal jantung
kongestif

GEJALA OVERHIDRASI

Gejala tambahan lainnya yang banyak ditemukan saat pemeriksaan pasien


adalah level kesadaran yang menurun, bingung (karena oksigenasi ke otak
berkurang), kelemahan otot rangka, dan peningkatan bising usus.

Anda mungkin juga menyukai