Anda di halaman 1dari 7

BAB III

Konsep Keprilakuan dari Psikologi dan Psikologi Sosial

A. Sikap
Sikap bukanlah prilaku namun sikap menghadirkan suatu siap kesiagaanuntuk tindakan yang
mengarah pada prilaku.Oleh karena itu, sikap merupakan wahana dalam membimbing prilaku.
Sikap tidak sama dengan nilai tapi keduanya saling berhubungan.
Komponen Sikap
Sikap disusun oleh komponen teori,emosional, dan prilaku.Komponen emosional atau efektif
mengacu pada perasaan seseorang yang mengarah pada objek sikap. Komponen prilaku
mengacu pada bagaimana satu kekuatan bereaksi terhadap objek sikap.
Fungsi Sikap
Sikap memiliki 4 fungsi utama: Pemahaman,kebutuhan akan kepuasan, defensive ego dan
ungkapan nilai. Pemahaman berfungsi untuk membantu seseorang dalam memberikan maksud
atau memahami situasi atau peristiwa baru.
Sikap dan Konsistensi
Setiap Individu berusaha untuk menghubungkan sikap-sikap mereka yang terpisah dan
menyelaraskan sikap dengan prilaku mereka sehingga mereka kelihatan rasional dan konsisten.
Formasi Sikap dan Perubahan
Formasi sikap mengacu kepada pengembangan suatu sikap yang mengarah pada suatu objek
yang tidak ada sebelumnya.Perubahan sikap mengacu pada subtitusi sikap baru untuk seseorang
yang telah ditangani sebelumnya.

B. Beberapa Teori Terkait dengan Sikap


Teori Perubahan Sikap
Teori Perubahan Sikap dapat membantu untuk memmprediksikan pendekatan yang paling
efektif. Sikap, mungkin dapat berubah sebagai hasil pendekatan dan keadaan.

Teori Pertimbangan Sosial


Teori pertimbangan social terhadap perubahan sikap mengambil pendekatan yang perceptual.
Teori pertimbangan social ini merupakan suatu hasil perubahan mengenai bagaimana orangorang menjadi suatu objek dan bukannya hasil perubahan dalam mempercayai suatu objek.
Konsisten dan Teori Perselisihan
Teori konsisten menjaga hubungan antara sikap dan prilaku dalam ketidakstabilan,walaupun
tidak ada tekanan teori dalam system. Teori perselisihan adalah suatu variasi dan teori
konsistensi.
Teori Disonansi kognitif
Leon Festinger pada tahun 1950-an mengemukakan teori Disonansi Kognitif. Disonansi kognitif
mengacu pada setiap inkonsistensi yang dipersepsikan oleh seseorang terhadap dua atau lebih
sikapnya, atau terhadap prilaku dengan sikapnya.
Teori Persepsi Diri
Teori persepsi diri menganggap bahwa orang-orang mengembangkan sikap berdasarkan
bagaimana mereka mengamati dan menginterprestasikan perilaku mereka sendiri.
Teori Kebutuhan dan Kepuasan
Maslow mengembangkan suatu bentuk teori kelas. Teorinya menjelaskan bahwa maing-masing
individu mempunyai beraneka ragam kebutuhan yang dapat mempengaruhi prilaku mereka.
Teori Prestasi
Riset yang dilakukan oleh McCelland memberikan hasil bahwa terdapat tiga karakteristik dari
orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi, yaitu:
1. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi memiliki ras tanggung jawab yang
tinggi terhadap pelaksanaan suatu tugas atau pencarian suatu solusi atas suatu
permasalahan.
2. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi cenderung menetapkan tingkat
kesulitan tugas yang moderat dan menghitung resikonya.
3. Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi memiliki keinginan yang kuat
untuk memperoleh umpan balik(feedback) atau tanggapan atas pelaksanaan tugasnya.
Teori Motivasi

Pada pertengahan tahun 1960-an, Hezberg mengajukan suatu teori motivasi yang dibagi dalam
beberapa factor. Faktor-faktor ini meliputi kebijakan perusahaan, kondisi pekerjaan, hubungan
perseorangan, keamanan kerja dan gaji.
Teori Keadilan
Teori keaadilan pertama kali di publikasikan oleh Adam pada tahun 1963. Teori keadilan secara
umum merupakan bentuk dasar dari konsep hubungan pertukaran social.Para individu
mempertimbangkan input dan output menjadi suatu nilai yang tidak sebanding.
Teori ERG
Teori dari Clayton Alderfer ini menganggap bahwa kebutuhan manusia tersusun di dalam suatu
hirearki. Teori ERG (existence,relatedness,growth) menganggap bahwa kebutuhan manusia
memiliki tiga hierarki kebutuhan, yaitu kebutuhan akan eksistensi,kebutuhan), akan
keterikatan,dan kebutuhan akan pertumbuhan.
Teori Harapan
Ide dasar dari teori ini adalah bahwa motivasi ditentukan oleh hasil yang diharapkan akan
diperoleh seseorang sebagaii akibat dari tindakannya.Variabel-variabel kunci dalam teori harapan
adalah usaha(effort),hasil(income),harapan(expectancy).
Teori Penguatan
Teori ini mengatakan bahwa perilaku merupakan fungsi dari akibat yang berkaitan dengan
perilaku tersebut. Teori penguatan memiliki konsep dasar, yaitu:
1. Pusat perhatian adalah pada perilaku yang dapat diukur.
2. Kontijensi penguatan,yaitu berkaitan dengan urutan-urutan stimulus,tanggapan, dan
konsekuesi dari perilaku yang di timbulkan.
3. Semakkin pendek interval waktu antara tanggapan atu repons karyawan(misalnya prestasi
kerja) dengan pemberian penguatan(imbalan), maka semakin besar pengaruhnya terhadap
perilaku.Terdapat tiga jenis penguatan yang dapat digunakan oleh manajer untuk
memodifikasi motivasi karyawan, yaitu penguatan positif, penguata negative dan
hukuman.

Teori Penetapan Tujuan


Teori ini dikembangkan oleh Edwin Locke(1986). Teori ini menguraikan hubungan antara tujuan
yang ditetapkan dan prestasi kerja. Konsep dasar dari teori ini adalah bahwa karyawan yang

memahami tujuan (apa yang diharapkan organisasi terhadapnya) akan terpengaruh perilaku
kerjanya.

Teori Atribusi
Teori atribusi mempelajari proses bagaimana seseorang menginterprestasikan suatu
peristiwa,alasan atau sebab perilakunya.Teori ini dikembangkan oleh Fritz Heider yang
beragumentasi bahwa prilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal,
yaitu factor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, sepperti kemampuan atau usaha, dan
kekuatan eksternal, yaitu factor-faktor yang berasal dari luar, seperti kesulitan dalam pekerjaan
atau keberuntungan.
Teori Agensi
Riset akuntansi keprilakuan yang menggunakan teori agensi mendasarkan pemikirannya atas
adanya perbedaaninformasi antara atasan dan bawahan, antara kantor pusat dan kantor cabang,
atau adanya asimetri informasi yang memengaruhi penggunaa system akuntansi.Teoraldri ini
secara umum mengasumsikan bahwa principal bersifat netral terhadap resiko sementara agen
bersifat menolak usaha dan resiko.
Pendekatan Dyadicn
Pendekatan tersebut menyatakan bahwa ada dua pihak, yaitu atasan(superior) dan
bawahan(subordinate), yang berperan dalam proses evaluasi kinerja. Pendekatan tersebut juga
mengakui bahwa atasan kemungkinan tidak memperlakukan seluruh bawahannya secara sama.
Pendekatan ini dikembangkan oleh Danserau etal pada tahun 1975.
B.Persepsi
Persepsi adalah bagaimana orang-orang melihat atau menginterprestasikan peristiwa,objek, serta
manusia. Orang-orang bertindak atas dasar persepsi mereka dengan mengabaikan apakah
persepsi itu mencerminkan kenyataan yang sebenarnya.Faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi ada tiga, yaitu factor dalam situasii,factor pada pemersepsi, dan faktor pada target.
Ranngsangan fisik vs Kecendrungan Individu
Rangsangan fisik adalah input yang berhubungan dengan perasaan, seperti penglihatan, dan
sentuhan. Kecendrungan Individu meliputi alas an,kebutuhan, sikap, pelajaran dari masa lalu,
dan harapan.Perbedaan persepsi antara orang-orang disebabkan karena perasaan individu yang
menerimanya berbeda fungsi dan hal ini terutama sekali disebabkan oleh kecendrungan
perbedaan.Oleh karena itu, kebijakan perusahaan yang sama bisa saja dirasakan berbeda oleh
para pekerja produksi, para manajer tingkat menengah dan manajer tingkat atas.

Pilihan, Organisasi, dan Penafsiran Rangsangan


Manusia hanya mampu merasakan seesuatau yang kecildan membagi semua rangsangan tersebut
kearah yang diarahkannya. Dengan demikian, manusia bias merasa bimbang atau tidak bimbang
dalam memilih apa yang dipersepsikan. Oleh karena itu, manusia terkosentrasi pada sesuatu yang
dipilih dan menolak yang lain
.Keterkaitan Persepsi bagi Para Akuntan
Seorang penyelia perlu mengenali perasaan dirinya terhadap para bawahannya.Bawahan tertentu
dapat ensimemengaruhi evaluasi mereka dan mereka harus waspada terhadap sumber
penyimpangan persepsi ini.Dalam pengambilan keputusan karyawan, para manajer harus sesitif
terhadap kemungkinan bahwa keputusan mereka menjadi bias dalam hubungannya dengan kesan
pertama.
Persepsi Orang: Membuat Penilaian Mengenai Orang Lain
Pada dasarnya teori ini menyarankan bahwa jika seseorang mengamati prilaku seorang individu,
orang tersebut berusaha menetukan apakah perilaku itu disebabkan oleh factor internal atau
eksternal. Tetapi, penentuan tersebut sebagian besar bergantung pada tiga factor:
1. Kekhususan(ketersendirian), merujuk apakah seorang individu memperlihatkan perilakuperilaku yang berlainan dalam situasi yang berlainan.
2. Konsensus, yaitu jika semua orang yang menghadapi suatu situasi yang serupa bereaksi
dengan cara yang sama.
3. Konsistensi. Disini dicari konsistensi dari tindakan seseorang. Apakah orang itu
memberikan reaksi dengan cara yang sama dari waktu ke waktu.
C.Nilai
Nilai secara mendasar dinyatakan sebagai suatu modus prilaku atau keadaan akhir dari
eksistensi yang khas dan lebih disukai secara pribadi atau social dibandingkan dengan suatu
modus perilaku atau keadaan akhir yang berlawanan.
Arti Penting Nilai
Nilai dinyatakan penting karena nilai meletakkan dasar untuk memahami sikap serta motivasi
dan karena nilai memengaruhi persepsi manusia.

Nilai dan Dilema Etika


Cara yang baik dan ideal dalam mengatasi dilema etika ini adalah dengan mempertimbangkan
kecukupan dari kesempatan yang ada dan selanjutnya memberikan reaksi terhadap apa yang
menjadi kekhawatiran didalamnya.Kesempatan dapat dilihat sebagai suatu standar etika yang
diharapkan.
Nilai-nilai Sepanjang Budaya
Praktek-praktek Sosialisasi yang berbeda mencerminkan budaya yang berbeda dan tidaklah
mengherankan jika menghasilkan tipe karyawan yang berlainan.
D.Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses dimana perilaku baru diperlukan.Pemelajaran terjadi sebagai hasil
dari motivasi,pengalaman, dan pengulangan dalam memproses situasi.Kombinasi dari
motivasi,pengalaman, dan pengulangan dalam merespon situasi ini terjadi dalam tiga bentuk
pengaruh keadaan klasik,pengaruh keadaan operant, dan ppembelajaran social.
Pengondisian Keadaan Klasik
Dapat diringkaskan bahwa pengondisian klasik hakikatnya merupakan proses pembelajaran
suatu respons dan suatu rangsangan yang tidak terkondisi.Dengan menggunakan rangsangan
yang berpasangan, yang satu memaksam dan yang lain netral, rangsangan netral menjadi suatu
rangsangan terkondisi yang kemudian meneruskan sifat-sifat dari rangsangan tidak terkondisi.
Pengondisian Operant
Pengondisian Operant menyatakan bahwa perilaku merupakan suatu fungsi dari konsukuensikonsukuensi. Orang belajar untuk berprilaku untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan
atau menghindari sesuatu yang tidak mereka inginkan.
Pembelajaran Sosial
Teori Pembelajaran merupakan suatu perpanjangan dari pengondisian operant, di mana teori
tersebut mengandaikan perilaku sebagai suatu fungsi dari konsukuensi-konsukuensi, teori itu
juga mengakui eksistensi pembelajaran observasional(lewat pengamatan) dan pentingnya
persepsi dalam belajar. Orang-orang menanggapi berdasarkan bagaimana mereka
membayangkan dan mendefinisikan konsukuesi-konsukuensi, bukan pada konsukuensi objektif
itu sendiri.
E.Kepribadian
Kepribadian mengacu pada bagian karakteristik psilologi dalam diri seseorang yang menentukan
dan mencerminkan bagaimana orang tersebut merespon lingkungannya. Kepribadian adalah

intisari dari perbedaan Individu.Aplikasi utama dari teori kepribadian dalam organisasi adalah
memprediksikan perilaku.

Penentu Kepribadian
Kepribadian seorang dewasa umumnya dianggap terbentuk dari factor keturunan dan linkungan,
yang diperlunak oleh kondisi situasi.
1. Keturunan;Pendekatan keturunan beragumentasi bahwa penjelasan palling akhir dari
kepribadian seorang individu adalah struktur molekul dari gen yang terletak dalam
kromosom.
2. Lingkungan;Lingkungan yang dipaparkan pada seseorang memainkan suaatu peran yang
besar dalam membentuk kepribadian orang tersebut.
3. Situasi;Kepribadian seseorang, walaupun pada umumnya mantap dan konsisten, berubah
dalam situasi yang berbeda. Tuntutan yang berbeda dari situasi yang berlainan
memunculkan aspek-aspek yang berlainan dari kepribadian seseorang.

Dalam bab III ini menelaah mengenai beberapa bidang utama dari konsep-konsep yang ada pada
wilayah psikologi dan psikologi social. Juga telah dijelaskan konsep-konsep utama yagn terdapat
di dalamnya,di mana sikap, perubahan sikap, motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian
dibicarakan. Kemudian, dilihat bagaimana hal tersebut diteraplkan terhadap system secara
teoritis pada akuntansi keprilakuan, kemudian membandingkan perilaku-perilaku lain dalam
organisasi.

Anda mungkin juga menyukai