Anda di halaman 1dari 3

Gejala klinis:

Penurunan tajam penglihatan tergantung dari tipe katarak:

Katarak polar kortikal dan anterior kelainan tampak mencolok namun


gangguan penglihatan biasanya ringan

Katarak polar posterior dan subkapsul posterior kelainan tampak ringan,


gangguan penglihatan biasanya berat

Katarak sklerosis nukleus menyebabkan peningkatan miopia

Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya: terutama pada katarak subkapsular posterior


dan katarak kortikal
Pergeseran miopi (myopic shift): perjalanan katarak dapat meningkatkan kekuatan
dioptri lensa sehingga menyebabkan terjadinya miopia ringan sampai sedang atau
pergeseran miopia.
Second sight (pasien presbiopi mengalami peningkatan kemampuan membaca dekat
sehingga tidak memerlukan kacamata bacanya)
Diplopia monokular
Rabun senja

Pemeriksaan oftalmologis:

Iris dan bilik mata depan

Shadow Test

Funduskopi

Lapang pandang

Respon pupil

TIO

Uji Anel

Laboratorium

Pencitraan

Penapisan praoperatif: diabetes melitus, hipertensi, dan kelainan jantung.


Ultrasonografi, CT-scan, dan MRI

Pemeriksaan lain:

Fungsi makula:

Tes Maddox Rod, tes photostress recovery, blue light entoptoscopy,


Purkinje entoptic phenomenon, dan elektroretinografi

2.7

Biometri dan integritas kornea

Diagnosis

2.7.1 Anamnesis
Perkembangan katarak serta gejalanya merupakan proses yang lambat. Pasien dapat
mengeluhkan berbagai gejala seperti melihat hanya bayangan kelabu, gangguan penglihatan,
pandangan buram, pandangan kabur, pandangan ganda pada satu mata, gangguan persepsi
warna, dan lain-lain.4
Gejala utama yang dijumpai adalah distorsi penglihatan dan penglihatan yang
semakin kabur. Pada stadium insipien dapat terjadi miopia artifisial di mana penglihatan jauh
kabur sedangkan penglihatan dekat sedikit membaik dibandingkan sebelumnya (second sight)
sehingga pasien dapat membaca lebih baik tanpa kacamata. Keadaan ini disebabkan oleh
peningkatan indeks refraksi lensa pada stadium insipien. Bila kualitas lensa memburuk atau
terjadi kelelahan maka second sight ini akan menghilang.7,8
Gejala lain yang dijumpai pada katarak senilis adalah rasa silau (glare) yang
mencakup seluruh spektrum. Gangguan visual ini terutama terdapat pada katarak sub
kapsular posterior dan jarang pada katarak sklerosis nuklear. Selain itu terdapat juga gejala
seperti perubahan tingkat miopia dari ringan ke moderat (myopic shift) dan penglihatan ganda
pada satu mata (monocular diplopia).8
2.7.2 Pemeriksaan Fisik
Setelah

anamnesis

yang

teliti,

pemeriksaan

fisik

harus

dilakukan

untuk

menyingkirkan penyakit sistemik yang berpengaruh pada mata dan juga perkembangan
katarak.5
2.7.3 Pemeriksaan Oftalmologis
Pemeriksaan mata lengkap dimulai dari pemeriksaan visus. Jika pasien mengeluhkan
glare, visus juga harus diperiksa di ruangan yang sangat terang. Pemeriksaan sensitivitas
terhadap kontras juga harus dilakukan, terutama jika ada keluhan. Tes shadow akan
menunjukkan hasil positif pada stadium katarak imatur dan hipermatur.5
Pemeriksaan slit lamp tidak hanya dikonsentrasikan untuk melihat kekeruhan lensa,
namun juga menilai struktur okular lainnya seperti konjungtiva, kornea, iris dan bilik mata
depan. Penampakan lensa harus dilihat secara seksama sebelum dan sesudah dilatasi pupil.

Posisi lensa dan keutuhan serat zonular juga harus diperiksa karena subluksasio lensa dapat
mengindikasikan trauma pada mata sebelumnya, kelainan metabolik, atau katarak hipermatur.
Pada pemeriksaan oftalmoskopi, refleks fundus dapat terlihat bayangan hitam hingga tidak
terlihat sama sekali, tergantung derajat kataraknya.5
2.7.4

Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis katarak senilis dibuat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan oftalmologis. Pemeriksaan laboraturium diperlukan sebagai bagian skrining


preoperative untuk mendeteksi penyakit penyerta (misalnya diabetes mellitus, hipertensi dan
kelainan jantung). Pemeriksaan radiologis seperti USG, CT Scan dan MRI diperlukan jika
dicurigai adanya kelainan di daerah posterior dan kurangnya gambaran pada bagian belakang
mata karena katarak yang sudah sangat padat. Pemeriksaan ini membantu dalam perencanaan
tatalaksana bedah. 5

Anda mungkin juga menyukai