OLEH
SUDARYANTO, S.St, M.Fis
INTRODUKSI
Sendi merupakan axis gerakan yang menuntun
kemampuan arah gerakan dari segmen tubuh.
Struktur anatomi sendi mempengaruhi stabilitas
sendi dan luas gerak sendi.
Adanya ketegangan (tight), kelemahan, atau
laxitas pada jaringan lunak disekitar sendi sangat
mempengaruhi luas gerak sendi.
BIOMEKANIK SENDI
ARSITEKTUR SENDI
STABILITAS SENDI
FLEKSIBILITAS SENDI
ARSITEKTUR SENDI
Sendi-sendi tak bergerak (Immovable Joints)
Sendi-sendi yang sedikit bergerak
Sendi-sendi yang bebas bergerak
Syndesmoses : jaringan fibrous padat yang mengikat tulang secara bersamaan, memberikan
gerakan yang sangat terbatas contohnya :
coracoacromial, mid-radioulnar, mid-tibiofibular
dan inferior tibiofibular joint.
Sendi sinovial juga dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah axis yang terjadi terdiri atas :
uniaxial joint, biaxial joint, dan triaxial joint.
Ada sendi yang hanya terbatas memberikan
gerakan pada satu arah dikenal sebagai nonaxial
joint.
Ada 2 struktur sinovial yang berkaitan dengan
sendi sinovial (diarthrodial joint) yaitu : bursa
dan pembungkus tendon.
Bursa adalah kapsul yang kecil, berbatasan dengan membran sinovial & terisi cairan sinovial.
Bursa merupakan struktur bantalan yang terpisah
dengan sendi.
Bursa berperan dalam memberikan jarak antara
tendon & tulang, mengurangi gaya friksi pada
tendon selama gerakan
Pembungkus tendon : struktur sinovial yang berlapis ganda, yang mengelilingi tendon yang terletak sangat dekat dengan tulang.
Cartilago Sendi
Sendi dari alat mekanikal harus selalu diminyaki
pelumas jika bagian2 mesin tersebut dapat bergerak bebas & tidak aus satu sama lain.
Pada tubuh manusia, dikenal sebagai cartilago
sendi.
Cartilago sendi adalah jaringan konektif putih
yang padat & memberikan proteksi lubrikasi.
Cartilago memiliki tebal sekitar 1 5 mm yang
melapisi ujung tulang pembentuk sendi pada
sendi sinovial (diarthrodial joint).
Fibrocartilago sendi
Fibrocartilago sendi bisa dalam bentuk diskus
fibrocartilaginous atau parsial diskus (dikenal sebagai meniskus), yang terdapat diantara tulang
pembentuk sendi.
Contohnya : diskus intervertebralis dan meniskus
Diskus intervertebralis berperan sebagai bantalan
diantara vertebra, mengurangi tingkat stress dengan menyebarkan beban yang terjadi
STABILITAS SENDI
Stabilitas sendi adalah kemampuan sendi untuk
menahan terjadinya pergeseran/perubahan posisi
sendi (subluksai/luksasi/dislokasi), atau
Kemampuan sendi untuk menahan pergeseran
salah satu tulang terhadap tulang lainnya, sambil
mencegah injury pada ligamen, otot, tendon disekitar sendi.
Faktor2 yang mempengaruhi stabilitas sendi adalah : bentuk permukaan tulang pembentuk sendi,
susunan ligamen & otot, serta jaringan konektif
lainnya.
FLEKSIBILITAS SENDI
Fleksibilitas sendi merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan ROM yang terjadi
pada sendi.
Statik fleksibilitas : ROM yang dihasilkan ketika
segmen tubuh digerakkan secara pasif.
Dinamik fleksibilitas : ROM yang dihasilkan ketika gerakan segmen tubuh secara aktif dihasilkan
oleh kontraksi otot.
Untuk mengukur ROM sendi biasa digunakan :
goniometer, elektrogoniometer, Leighton flexometer.