PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada masa kini perkembangan
teknologi diberbagai bidang sangat pesat
sehingga kehidupan manusia tak lepas dari
teknologi itu sendiri. Teknologi yang
berkembang pesat sekarang dimanfaatkan
pada bidang industri guna mendapatkan
efisiensi dan produktivitas tinggi sehingga
dapat menghasilkan prinsip ekonomi.
Perkembangan industri di Indonesia
juga
maju
dengan
pesat
seiring
perkembangan
teknologi.
Dunia
perindustrian Indonesia mulai aktif seiring
berjalannya teknologi yang menghasilkan
produk. Produk yang dihasilkan tersebut
dijual dan dieksport guna menunjang
perekonomian Indonesia. Disini perlu
ditekankan adanya peningkatan kualitas
produk yang dihasilkan sehingga dapat
bersaing dengan produk lain.
sehingga
penambahan
magnesium
diperlukan
untuk
memperoleh
efek
pengerasan dari Mg2Si. Tetapi sifat paduan
ini akan menjad getas, sehingga untuk
mengurangi hal tersebut, penambahan
dibatasi
antara
0,03%
0,1%
(Heine,1995:320).
Dari
penelitian
Madhusudhan
(2010), experimental study on rate of
solidification of centrifugal casting, dengan
menggunakan variasi kecepatan putar
centrifugal casting 200 rpm, 400 rpm, 600
rpm dan 800 rpm membuktikan bahwa
kecepatan putar dari cetakan berperan
penting
dalam
tingkat
pendinginan
(pembekuan) dari pengecoran. Pada
kecepatan sedang (di bawah kecepatan
optimal), aliran logam akan turbulent, maka
laju pendinginan menjadi lebih cepat. Hal
ini disebabkan oleh fakta bahwa semakin
tinggi kecepatan rotasi, maka gaya
sentrifugal juga meningkat, yang membuat
konveksi kuat di logam cair, pada kecepatan
putar di atas kecepatan optimal, laju
pendinginan logam lebih lambat karena
pergerakan relatif diabaikan antara silinder
berputar dan cairan logam. Karena pada
tahap ini, cairan membentuk lapisan
konsentris seragam ke profil cetakan. Hasil
ini sangat membantu untuk mengkorelasikan
proses pengecoran. Salah satu aplikasi dari
pengecoran sentrifugal adalah poros
(silinder
pejal)
yang
mana
akan
mendapatkan beban fatigue. Dari sini dapat
diketahui pentingnya meneliti tentang umur
lelah
sebagai
pertimbangan
dalam
merencanakan elemen permesinan.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengecoran Sentrifugal
Proses
pengecoran
sentrifugal
dilakukan dengan cara menuangkan logam
cair kedalam cetakan yang berputar. Di
bawah pengaruh gaya sentrifugal benda
coran akan padat, permukaan halus dan
struktur logam yang dihasilkan mempunyai
(1)
dengan :
Fc = Gaya Sentrifugal (N)
m = massa (kg)
= kecepatan sudut (rad/s)
r = radius (m)
Sumber:
http://thelibraryofmanufacturing.com/true_c
entrifugal_casting.html
Paduan Al-Mg-Si
Aluminium
berasal
dari
biji
aluminium yang disebut bauksit. Untuk
mendapatkan aluminium murni dilakukan
proses pemurnian pada bauksit yang
menghasilkan oksida aluminium atau
alumina. Kemudian alumina ini dielektrosa
sehingga berubah menjadi oksigen dan
aluminium.
Aluminium adalah logam terpenting
dari logam nonferro. Penggunaan aluminium
adalah yang kedua setelah besi dan baja
(Surdia, T.1999 : 129). Keutamaan
aluminium dalam bidang teknik adalah
beberapa sifatnya yang unik dan menarik,
yaitu mudah untuk pengerjaan lanjutan,
beratnya ringan, ketahanan korosi yang baik,
konduktifitas listrik dan panas yang baik.
(De Germo.1998 : 157).
Paduan Al-Mg-Si merupakan jenis
paduan aluminium seri 6xxx, sebagai
paduan praktis dapat diperoleh paduan
6053, 6063 dan 6061. Paduan dalam system
ini mempunyai kekuatan yang kurang
sebagai bahan tempaan dibandingkan
dengan paduan-paduan lainnya, sangat liat,
sangat baik untuk ekstrusi, dan sangat baik
pula untuk diperkuat dengan perlakuan
panas setelah pengerjaan.
th
= Densitas teoritis atau True Density
3
( gr/cm ).
Apparent Density
Berat setiap unit volum material
termasuk cacat (void) yang terdapat dalam
3
material yang diuji (gr/ cm ). Standar
ASTM B311-93 sebagaimana beikut:
s =w
P= 1
s
x 100
t h
(2)
dengan:
%P
= Prosentase porositas (%)
s
= Densitas sampel atau Apparent
Density ( gr/cm3).
Ws
W s(W sb W b)
(3)
dengan:
s
= Densitas sampel atau Apparent
Density ( gr/cm3).
w
= Densitas air ( gr/cm3).
Ws
= Berat sampel di luar air (gr)
Wb
= Berat keranjang di dalam air (gr)
W sb
= Berat sampel dan keranjang di
dalam air (gr)
True Density
Kepadatan dari sebuah benda padat
tanpa porositas yang terdapat di dalamnya.
Didefinisikan
sebagi
perbandingan
massanya terhadap volume sebenarnya (gr/
3
cm ). Persamaan yang ada pada standar
ASTM E252-84 yaitu:
th
100
0 Al
Al
0 Cu
Cu
0 Fe
Fe etc
(4)
dengan:
th
= Densitas teoritis
atau True Density ( gr/cm3).
Al, Cu, Fe, etc= Densitas unsur ( gr/cm3).
%Al, %Cu, etc
= Prosentase
berat unsur (%).
Piknometri adalah sebuah proses
membandingkan densitas relatif dari sebuah
Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang
besarnya ditentukan sebelum penelitian.
Variabel bebas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
Dimensi saluran cetakan : D,
3/4 D dan D
2. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang
besarnya bergantung dari variabel
bebas. Variabel terikatnya yaitu :
a. Besar porositas benda hasil coran
b. Besar umur lelah benda hasil coran
3. Variabel terkontrol
Variabel terkontrol adalah variabel yang
nilainya dikonstankan. Dalam hal ini
yang menjadi variabel terkontrol
adalah :
a. Temperatur penuangan
:
900C
b. Waktu putar cetakan
: 120detik
c. Kemiringan sudut putar cetakan
: 45
Instalasi Penelitian
Tegangan
Cetakan
Ultimate (MPa)
D
3/4 D
1/2 D
122,08
104,38
53,07
TEGANG
AN (MPa)
61
73
85
JUMLA
H
SIKLUS
D
15478
00
12240
40
87472
0
73
JUMLA
H
SIKLUS
3/4 D
74976
0
61912
0
53960
0
TEGANG
AN (MPa)
JUMLA
H
SIKLUS
TEGANG
AN (MPa)
52
63
1/2 D
26
710000
32
579360
37
426000
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian didapatkan
kesimpulan bahwa :
Daftar Pustaka
Akuan, Abrianto. 2007. Kelelahan Logam.
Bandung: Diktat Kuliah Teknik
Metalurgi UNJANI
ASM Handbook Volume 8. 2000. Fatigue,
Creep
Fatigue,
and
Thermomechanical Fatigue Life
Testing, Materials Park, OH : ASM
International
ASTM B 311. 2001. Test Method for
Density Determination for Powder
Metallurgy
(P/M)
Materials
Materials Park,
International
OH
ASM
11