DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR TABEL...................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2
A.
Latar Belakang...............................................................................2
B.
Rumusan Masalah..........................................................................4
C.
Tujuan Penelitian............................................................................4
D.
Manfaat Penelitian..........................................................................4
E.
Keaslian Penelitian.........................................................................4
Depresi............................................................................................6
B.
C.
Hemodialisis.................................................................................12
Landasan Teori.............................................................................20
B.
Hipotesis.......................................................................................20
Rancangan Penelitian...................................................................20
B.
C.
Instrumen Penelitian.....................................................................20
i
D.
Variabel Penelitian........................................................................20
E.
Definisi Operasional.....................................................................20
F.
Prosedur Penelitian.......................................................................20
G.
H.
Analisis Data................................................................................20
I.
J.
Biaya Penelitian............................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................22
ii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1
Keaslian
Penelitian
....................................................................................................
....................................................................................................
6
4.1
iii
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
3.1
Kerangka
18
Teori
3.2
4.1
Prosedur
Penelitian
..................................................................................................
24
iv
Penelitian
19
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Surat pernyataan kesediaan menjadi subjek penelitian
2. Surat persetujuan menjadi subjek penelitian
3. Biodata subjek penelitian
4. Lembar penilaian modefied rankin scale (mRS)
5. Tabel 2 x 2 masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat
6. Tabel 2 x 2 masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat
7. Tabel distribusi masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Depresi merupakan salah satu dari gangguan mo/od yang utama.Depresi yaitu
perasaan hilangnya energi dan minat, perasaan bersalah, kesulitan berkonsentrasi,
hilangnya nafsu makan, dan pikiran tentang kematian atau bunuh diri.Tanda dan
gejala lain gangguan mood adalah perubahan tingkat aktivitas, kemampuan
kognitif, pembicaraan dan fungsi vegetatif seperti tidur, nafsu makan, aktivitas
seksual dan irama biologis lainnya. Perubahan tersebut hampir selalu
menyebabkan gangguan fungsi interpersonal, sosial, dan pekerjaan.1
Depresi merupakan permasalahan psikiatri terbanyak pada pasien yang
menjalani hemodialisis.2 Gejala depresi terdapat pada 30% pada pasien yang
menjalani hemodialisis. Gejala depresi ini berhubungan dengan peningkatan
mortalitas dan penurunan kualitas hidup dari pasien yang menjalani hemodialisis.3
Di Kalimantan Selatan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin merupakan
rumah sakit rujukan terbesar yang memiliki pasien PGK dengan terapi
hemodialisis yang cukup tinggi setiap bulannya. Rumah sakit ini memiliki 29 unit
mesin hemodialisis operasional yang setiap unitnya dapat digunakan sebanyak 2
kali dalam sehari dengan proses dialisis yang berlangsung 4-5 jam per pasien.
Jumlah total tindakan hemodialisis dirumah sakit ini mencapai 14402 tindakan per
1
Universitas Lambung Mangkurat
3
tahunnya. Data terakhir pada Januari 2011 didapatkan jumlah pasien PGK yang
menjalani hemodialisis di Ruang Hemodialisis RSUD Ulin Banjarmasin sebanyak
184 orang pasien, yang terdiri dari 65 pasien wanita da 119 pasien pria. Usia
pasien berkisar antara 10-70 tahun dan lama menjalani hemodialisis antara 1
bulan-14 bulan.4
Saat ini depresi sudah menjadi masalah kesehatan mental yang perlu
mendapat perhatian serius karena berhubungan dengan gangguan perasaan
(mood) yang menyebabkan munculnya keadaan hilang minat, kekurangan energi
sehinggal bisa mengakibatkan terganggunya aktivitas.5,6
Indeks Barthel (IB) dapat mengukur kinerja dalam aktivitas sehari-hari
(AKS). Setiap item kerja memiliki peringkat pada skala ini dengan sejumlah poin
tertentu menggambarkan untuk setiap tingkat atau peringkat. 7 IB menggunakan
sepuluh variabel yang menggambarkan AKS dan mobilitas. Jumlah yang tinggi
dikaitkan dengan kemungkinan lebih besar untuk dapat tinggal di rumah dengan
tingkat kemandirian setelah pulang dari rumah sakit.8
Berdasarkan pemaparan di atas terkait kemandirian pasien
dan tingkat
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalahnya adalah
apakah terdapat hubungan aktivitas kehidupan sehari-hari dan tingkat depresi
pada pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Ulin Banjarmasin?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas
kehidupan sehari-hari dan tingkat depresi pada pasien yang menjalani hemodialisa
di RSUD Ulin Banjarmasin.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menilai aktivitas kehidupan sehari-hari pasien hemodialisa di RSUD Ulin
2.
3.
Banjarmasin
Menilai tingkat depresi pasien hemodialisa di RSUD Ulin Banjarmasin.
Menganalisis hubungan antara aktivitas kehidupan sehari-hari dan tingkat
depresi pada pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Ulin Banjarmasin
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat teoritis yakni
memberikan gambaran secara umum tentang hubungan aktivitas kehidupan
sehari-hari dan tingkat depresi pada pasien hemodialisis, serta sebagai tambahan
referensi penelitian, khususnya penelitian di bidang kedokteran jiwa. Hasil
penelitian ini juga diharapkan bisa memberikan manfaat praktis berupa informasi
1
Universitas Lambung Mangkurat
4
kepada tenaga kesehatan tentang aktivitas kehidupan sehari-hari dan tingkat
depresi pada pasien hemodialisis, sehingga membantu pihak hemodialisa RSUD
Ulin Banjarmasin untuk mengambil tindakan lebih lanjut terhadap pasien yang
menjalani terapi hemodialisa untuk memperbaiki kualitas hidupnya terjamin serta
memperhatikan pemberian motivasi terhadap pasien. Bagi pendidikan agar bisa
menjadi motivasi untuk memperluas ilmu pengetahuan.
E. Keaslian Penelitian
Nama
Peneliti
(Tahun)
Aditya Rizky
Arief
Rahman
(2012)
Judul Penelitian
Persamaan
Perbedaan
Hubungan antara
adekuasi
hemodialisis dan
kualitas hidup
pasien di rumah
sakit umum
daerah ulin
Banjarmasin
- variabel terikat
- Variabel bebas
1
Universitas Lambung Mangkurat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Depresi
1. Definisi
Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan
kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya
kegairahan hidup, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas (Reality
Testing Ability, masih baik), kepribadian tetap utuh atau tidak mengalami
keretakan kepribadian (Splitting of personality), perilaku dapat terganggu tetapi
dalam batas-batas normal.9
Selain itu depresi dapat juga diartikan sebagai salah satu bentuk gangguan
kejiwaan pada alam perasaan (afektif mood), yang ditandai dengan kemurungan,
kelesuan, ketidakgairahan hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan lain
sebagainya.
Depresi adalah suatu gangguan perasaan hati dengan ciri sedih, merasa
sendirian, rendah diri, putus asa, biasanya disertai tandatanda retardasi
psikomotor atau kadang-kadang agitasi, menarik diri dan terdapat gangguan
vegetatif seperti insomnia dan anoreksia.10
2.
Epidemiologi
5
Universitas Lambung Mangkurat
6
Universitas Lambung Mangkurat
6
Universitas Lambung Mangkurat
7
Universitas Lambung Mangkurat
c.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
4.
a.
1.
2.
3.
4.
5.
b.
1.
7
Universitas Lambung Mangkurat
2.
3.
4.
1.
2.
3.
c.
mencolok, maka pasien mingkin tidak mau atau tidak mampu untuk
4.
5.
d.
1.
9
Universitas Lambung Mangkurat
2.
3.
5.
9
Universitas Lambung Mangkurat
Kesimpulannya,
9
Universitas Lambung Mangkurat
Definisi
AKS adalah kegiatan melakukan pekerjaan rutin sehari-hari. ADL merupakan
aktivitas pokok pokok bagi perawatan diri. AKS meliputi antara lain : ke toilet,
makan, berpakaian (berdandan), mandi, dan berpindah tempat .17
Sedangkan menurut Brunner & Suddarth18 AKS adalah aktifitas perawatan
diri yang harus pasien lakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan dan
tuntutan hidup sehari-hari .
AKS adalah ketrampilan dasar dan tugas okupasional yang harus dimiliki
seseorang untuk merawat dirinya secara mandiri yang dikerjakan seseorang
sehari-harinya dengan tujuan untuk memenuhi/berhubungan dengan perannya
sebagai pribadi dalam keluarga dan masyarakat.19
2.
a)
dimiliki seseorang untuk merawat dirinya meliputi berpakaian, makan & minum,
toileting, mandi, berhias. Ada juga yang memasukkan kontinensi buang air besar
dan buang air kecil dalam kategori AKS dasar ini. Dalam kepustakaan lain juga
disertakan kemampuan mobilitas.19
b)
9
Universitas Lambung Mangkurat
13
ketrampilan dasar yang harus dimiliki seseorang untuk merawat dirinya meliputi
berpakaian, makan & minum, toileting, mandi, berhias. Ada juga yang
c)
memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam
kategori AKS dasar ini. Dalam kepustakaan lain juga disertakan kemampuan
mobilitas.19
d)
kegiatan sekolah.
e)
ADL non vokasional, yaitu AKS yang bersifat rekreasional, hobi, dan
yang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air kecil dalam
kategori AKS dasar ini. Dalam kepustakaan lain juga disertakan kemampuan
mobilitas.19
4.
Indeks Barthel
Indeks Barthel (IB) adalah skala ordinal digunakan untuk mengukur kinerja
dalam aktivitas sehari-hari (AKS). Setiap item kerja memiliki peringkat pada
skala ini dengan sejumlah poin tertentu menggambarkan untuk setiap tingkat atau
peringkat.7 IB menggunakan sepuluh variabel yang menggambarkan AKS dan
mobilitas. Jumlah yang tinggi dikaitkan dengan kemungkinan lebih besar untuk
dapat tinggal di rumah dengan tingkat kemandirian setelah pulang dari rumah
sakit. Jumlah waktu dan bantuan fisik yang diperlukan untuk melakukan setiap
aktivitas yang digunakan dalam menentukan nilai yang diberikan dari setiap item.
Faktor eksternal dalam lingkungan mempengaruhi skor setiap item.8
5. Kesehatan Fisik Sebagai Salah Satu Asfek Kualitas Kidup
World Health Organization (WHO) (dalam Kwan, 2000) mendefenisikan
kualitas hidup sebagai persepsi individu mengenai posisi mereka dalam kehidupan
dilihat dari konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka tinggal serta
hubungannya dengan tujuan, harapan, standar, dan hal-hal lain yang menjadi
perhatian
individu
tersebut.
Berdasarkan
definisi
Calman
dan
WHO
12
Universitas Lambung Mangkurat
16
Aspek psikologis
Aspek psikologis yaitu terkait dengan keadaan mental individu. Keadaan
mental mengarah pada mampu atau tidaknya individu menyesuaikan diri
terhadap berbagai tuntutan perkembangan sesuai dengan kemampuannya,
baik tuntutan dari dalam diri maupun dari luar dirinya. Aspek psikologis juga
terkait dengan aspek fisik, dimana individu dapat melakukan suatu aktivitas
dengan baik bila individu tersebut sehat secara mental.
c.
d.
Aspek lingkungan
12
Universitas Lambung Mangkurat
17
Aspek lingkungan yaitu tempat tinggal individu, termasuk di dalamnya
keadaan, ketersediaan tempat tinggal untuk melakukan segala aktivitas
kehidupan, termasuk di dalamnya adalah saran dan prasarana yang dapat
untuk
mendapatkan
berbagai
informasi
baru
maupun
12
Universitas Lambung Mangkurat
18
Cairan dialisat sikombinasikan sedemikian rupa sehingga memiliki gradien
konsentrasi yang lebih rendah daripada darah yang membuat zat-zat sisa akan
berdifusi ke dialisat. Kecepata difusi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
12
Universitas Lambung Mangkurat
BAB III
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
Penyakit ginjal kronik perlu mendapatkan perhatian tersendiri mengingat
peran ginjal yang sangat vital dalam proses homeostasis tubuh. Penderita dengan
PGK akan mengalami kerusakan ginjal yang cukup parah. Masalah yang dapat
timbul akibat keadaan ini misalnya hipertensi dan asidosis metabolik. Metode cuci
darah atau hemodialisis dapat digunakan untuk mengatasi keluhan-keluhan
tersebut. Proses hemodialisis harus dilakukan secara rutin dan berkala oleh pasien
(1-3 kali seminggu), tetapi cukup efektif untuk menjaga homeostasis tubuh
pasien.22
World Health Organitation (WHO) menjelaskan bahwa sehat tidak hanya terbebas
dari penyakit dan kelemahan, tetapi juga terdapatnya kesejahteraan fisik, mental
dan sosial. Kesehatan fungsional didefinisikan sebagai kemampuan individu
untuk melakukan kegiatan normal sehari-hari, untuk memenuhi kebutuhan dasar,
untuk menjalani peran pada umumnya, dan untuk menjaga kesehatan dan
kesejahteraan.24
Depresi merupakan permasalahan psikiatri terbanyak pada pasien yang
menjalani hemodialisis.2 Gejala depresi terdapat pada 30% pada pasien yang
19
Universitas Lambung Mangkurat
kesehatan fisik
aktivitas sehari-hari, ketergantungan pada obat-obatan dan
bantuan medis, energi dan kelelahan, mobilitas (keadaan
mudah bergerak), sakit dan ketidaknyamanan, tidur dan
istirahat, kapasitas kerja
kesejahteraan psikologis
bodily image dan appearance, perasaan positif, perasaan
negatif, self esteem, spiritual/agama/keyakinan pribadi,
hubungan sosial
berpikir, belajar, memori dan konsentrasi
hubungan pribadi, dukungan sosial, aktivitas seksual
hubungan dengan lingkungan
Keamanan fisik, Lingkungan fisik, sumber keuangan,
peluang untuk mendapatkan informasi dan keterampilan,
partisipasi dan kesempatan untuk rekreasi/aktivitas yang
menyenangkan, lingkungan rumah, perawatan kesehatan,
21
Universitas Lambung Mangkurat
Yang diteliti
Yang tidak diteliti
B. Hipotesis
Hipotesis untuk penelitian ini adalah terdapat hubungan aktivitas
kehidupan sehari-hari dan tingkat depresi pada pasien yang menjalani hemodialisa
di RSUD Ulin Banjarmasin.
20
Universitas Lambung Mangkurat
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan menggunakan pendekatan
potong lintang (cross sectional) untuk melihat hubungan aktivitas kehidupan
sehari-hari dan tingkat depresi pada pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD
Ulin Banjarmasin.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi target penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang menjalani HD 2
kali seminggu minimal 3 bulan di RSUD Ulin. Proses pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik sistematic random sampling. Jumlah sampel untuk
penelitian ini adalah 30 orang.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini, yaitu: informed consent,
BDI-II, dan Barthel Indeks.
23
Universitas Lambung Mangkurat
D. Variabel Penelitian
Variabel bebas pada penelitian ini adalah aktivitas kehidupan sehari-hari
pasien.
Variabel terikat pada penelitian ini adalah depresi.
1.
2.
E. Definisi Operasional
Barthel indeks adalah penilaian didasarkan pada tingkat bantuan orang lain
dalam meningkatkan aktivitas fungsional.
Nilai aktivitas kehidupan sehari-hari :
1. 100
: mandiri
2. 91-99
: ketergantungan ringan
3. 61-90
: ketergantungan sedang
4. 21-60
: ketergantungan berat
5. 0-20
: ketergantungan total
Depresi adalah gangguan mood yang ditandai dengan perasaan sedih, putus
asa, atau kehilangan semangat hidup. Pengukuran depresi dengan menggunakan
BDI yang terdiri dari 21 item, setiap item dibuat untuk memperkirakan gejala
spesifik yang biasanya terdapat pada orang depresi.
Setiap pertanyaan memiliki skala penilaian 0 sampai 3. Batas yang
digunakan untuk menentukan derajat depresi yaitu
23
Universitas Lambung Mangkurat
1.
2.
3.
4.
F. Prosedur Penelitian
1. Persiapan
Pengurusan ethical clearence ke komisi etik penelitian kesehatan fakultas
kedokteran universitas lambung mangkurat, serta peneliti mengajukan izin ke
RSUD Ulin Banjarmasin.
2. Penelitian
Pasien hemodialisa dan keluarga akan diberi penjelasan mengenai prosedur
dan tujuan penelitian, serta diminta persetujuannya untuk diikutsertakan dalam
penelitian dengan menandatangani informed consent.
3. Pelaporan
Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis untuk menentukan
hubungan antar variabel. Hasil akan dilaporkan dan dibahas apakah sesuai
dengan hipotesis atau tidak.
Informed Consent
Pengukuran Data :
Pengolahan Data
Analisis Data
BDI II
23
Universitas Lambung Mangkurat
Kesimpulan
Hasil
Gambar 4.1 Prosedur Penelitian
H. Analisis Data
Setelah data terkumpul dilakukan pengecekan terhadap kelengkapan datadata yang terdapat pada kuesioner. Setelah data dipastikan lengkap lalu dilakukan
analisis data untuk mengetahui hubungan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan
23
Universitas Lambung Mangkurat
26
tingkat depresi pada pasien hemodialisis si RSUD Ulin Banjarmasin
menggunakan Chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (=0,05).
Keterangan
Pengumpulan
Waktu
Maret April Mei Juni Juli Agusus September
dan
persiapan referensi
2.
Penyusunan proposal
3.
4.
Konsultasi
Pengumpulan data
5.
Pengolahan data
J. Biaya Penelitian
Penelitian inidiperkirakan memerlukan biaya sebagai berikut:
1. Persiapan
a. Pengumpulan data awal
Rp.50.000,00
b. Penyusunan laporan
Rp 100.000,00
2. Pelaksanaan
a. Pengumpulan data
Rp 150.000,00
b. Pengolahan data
Rp 150.000,00
23
Universitas Lambung Mangkurat
3. Penyusunan KTI
a. Perbaikan laporan akhir
b. Penyusunan dan penggandaan
Jumlah
Rp 50.000,00
Rp 200.000,00 +
Rp 700.000,00
23
Universitas Lambung Mangkurat
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
Lubus NL. Depresi tinjauan psikologis. Kencana Prada Media Group. Jakarta:
2009.
6.
7.
8.
9.
Hawari D. Manajemen stress, cemas, dan depresi. Gaya Baru. Jakarta: 2006.
21
12. Kaplan, Harold I., S. Benjamin J., G. Jack A. Mood Disorder. Dalam:
Synopsis of Psychiatry (ed. I Made Wiguna S.). Tanggerang: Binarupa
Aksara. 2010. Hal:791-832
13. Agrell B, Dehlin O. Comparison of six depression rating scales in geriatric
stroke patients. American Heart Association 2000; 20:1190-4.
14. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of
mental disorders. 4th edition. Washington DC: American Psychiatric
Association, 2000.
15. Beck AT, AJ Rush, BF Shaw and D Emery. Cognitive therapy of depression.
New York: Guilford Press, 1979
16. Rabkin JG, Ferrando SJ, Lim S-H. Psychological effects of HAART: a 2-year
study. Psychosom Med 2000; 62:413-422.
17. Scalera A, Shear N. Use and sitation of beck depression inventory to assess
depression in HIV infection. Psychosomatic 2002; 43:1.
18. Hardywinoto, Setiabudi. Panduan Gerontologi. Gramedia. Jakarta :. 2005.
19. Brunner & Suddarth. Keperawatan Medical Bedah Edisi 8 Volume 1. EGC.
Jakarta: 2002.
20. Sugiarto, Andi. Penilaian Keseimbangan Dengan Aktivitas Kehidupan SehariHari Pada Lansia Dip Anti Werdha Pelkris Elim Semarang Dengan
Menggunakan Berg Balance Scale Dan Indeks Barthel. Semarang : UNDIP
2005.
21. Doulton TW, MacGregor GA. Blood pressure in hemodialysis patients: the
importance of the relationship between the renin-angiotensin-aldosterone
system, salt intake and extracellular volume. JRAAS 2004; 5: 14-22.
22. Tim Redaksi Vitahealth. Gagal ginjal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2008.
23. Singh AK, Brenner BM. Dialysis in the treatment of renal failure. In:
Harrisons priciples of internal medicine. 16th ed. USA: McGraw-Hill, 2005.
24. Departement of Internal Medicine Lund Hospital. Nill allwall, the artificial
kidney and gambro, medicinska fakultaten lunds universitet, 2005.
21
25. Moreira M, Raquel Blanco G. Assessment of health-related quality of life:The
cinderella of peritonealdialysis?. International Journal of Nephrology (IJON).
doi:10.4061/2011/528685
Robinson RG. Post-stroke depression: prevalence, diagnosis, treatment, and
disease progression Biol Psychiatry 2003; 54: 37
23
Universitas Lambung Mangkurat
23
Universitas Lambung Mangkurat
23
Universitas Lambung Mangkurat
23
Universitas Lambung Mangkurat
23
Universitas Lambung Mangkurat