Anda di halaman 1dari 8

Di era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang semakin pesat

sehingga tentunya berdampak pada perilaku dan peta persaingan bagaimana cara mengelola
perusahaan yang akhirnya berpengaruh pada perkembangan bisnis dunia.Suatu perusahaan terutama
perusahaan besar yang memiliki banyak kantor cabang di berbagai daerah hendaknya perlu mengetahui
dimana kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sehingga dapat membuat suatu strategi efektif
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki agar dapat menempatkan diri pada persaingan bisnis dunia.
Dengan demikian kesinergian informasi antara perusahaan induk dengan kantor cabangnya dapat
berjalan dengan baik. Dalam hal ini pemanfaatan teknologi informasi, berperan penting untuk membantu
sistem informasi perusahaan yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan sehingga dapat
memberikan hasil yang nyata bagi perusahaan.Salah satu cara umtuk meningkatkan kinerja di suatu
perusahaan yaitu menentukan sistem informasi yang dirancang sesuai perkembangan organisasi bisnis
perusahaan dengan melakukan pendekatan modern yaitu Enterprise Architecture Planning (EAP) untuk
mendukung visi misi perusahaan yang harus diterjemahkan dalam beberapa sasaran, target dengan
ukuran-ukuran yang terperinci yang nantinya dapat digunakan sebagai pedoman langkah perusahaan
untuk mengarahkan dan mengorganisir rencana pengembangan sistem informasi terintegrasi. Tahapan
pembangunan EAP adalah tahap untuk memulai, tahap memahami kondisi saat ini, tahap pendefinisian
visi masa depan, dan tahap untuk menyusun rencana dalam mencapai visi masa depan. Peta strategi
(Strategy Map) digunakan untuk menghubungkan antara arsitektur enterprise dengan langkah-langkah
yang harus dilakukan oleh perusahaan. Peta strategi dapat dibedakan dalam 4 perspektif yaitu: (1)
Perspektif Finansial yang berisi obyektif apa saja yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan
finansial perusahaan, (2)Perspektif Pelanggan yang berisi obyektif apa saja yang harus diperhatikan
untuk mencapai tujuan kepada pelanggan perusahaan, (3)Perspektif Bisnis Internal perusahaan berisi
obyektif yang dihasilkan dari proses penciptaan nilai (value-creating process) dari (4)Perspektif
Pertumbuhan dan Pembelajaran yang terdiri dari tiga aset tidak nyata (intangible assets) yaitu kapital
manusia (human capital), kapital informasi (information capital), dan kapital organisasional (organizational
capital). Selanjutnya dengan menggunakan Balanced Score Card, perusahaan dapat mempertimbangkan
target pengukuran atas pencapaian langkah-langkah nyata yang harus dilakukan untuk mewujudkan
obyektif perusahan sehingga dapat diketahui kebutuhan Teknologi Informasi yang diperlukan oleh
perusahaan, yang nantinya akan dijelaskan dalam kapital informasi yang terdiri dari portofolio aplikasi.
Portofolio aplikasi dipetakan dalam tiga pemrosesan yaitu pemrosesan transaksi, pemrosesan analisis,
dan pemrosesan transformasional. Dalam capital informasi dapat diketahui kebutuhan portfolio aplikasi
yang diperlukan untuk menunjang pencapaian tujuan utama (goals) dari perusahaan tersebut. Hasil dari
perencanaan arsitektur enterprise berupa suatu blueprint (cetak biru) untuk arsitektur aplikasi serta
rencana implementasinya. Cetak biru menyediakan berbagai sudut pandang yang masing-masing
mengekspresikan kedetilan dari setiap level. Cetak biru arsitektur enterprise bertujuan untuk
menyediakan kebutuhan dengan tingkat kerincian yang memadai dalam menerapkan ide membangun
sistem.

Pengertian Sistem Informasi Perusahaan


Sistem Informasi Perusahaan adalah suatu sistem berbasis komputer yang dapat
melakukan semua tugas akuntansi standar bagi semua unit organisasi secara

terintegrasi dan terkoordinasi


Disebut juga EntIS (Enterprise Information System)
Pengertian Lain : Platform teknologi yang bisa menyatukan semua informasi dari berbagai bagian
menjadi satu informasi secara logical, sehingga perusahaan/organisasi mendapatkan informasi yang
dibutuhkan dengan mudah.
Enterprise Information System ( EntIS )
Alasan penggunaan Enterprise karena sistem ini mencangkup seluruh set proses yang
digunakan oleh organisasi,
- Manufaktur
- Penjualan
- Pembeliaan
- Dan fungsi bisnis lainnya.
Tujuan EntIS :
- Mengumpulkan dan menyebarkan data ke seluruh proses yang terdapat di
sebuah organisasi
- EntIS menyediakan data yang digunakan manajer untuk membuat sebuah
keputusan dalam merencanakan dan mengendalikan proses bisnis.
Contoh EntIS :
- ERP, merupakan sistem yang memungkinkan manajemen atas seluruh sumber
daya manufaktur (MRP) yang berasal dari area manufaktur.
Perencanaan Strategis Informasi
Tujuan utama perencanaan strategis informasi adalah mempersiapkan rencana bagi pengelolaan
analisis, perancangan dan pengembangan system berbasis komputer [5]. Dalam metodologi
kerekayasaan informasi, tiap langkah dapat dilihat dari dua sisi, yaitu data dan aktivitas. Untuk
perencanaan strategi informasi di sisi data, arah tinjauan strategisnya adalah terhadap kebutuhan
informasi yang dibutuhkan oleh enterprise. Sedangkan di sisi aktivitas, arah tinjauan strategisnya adalah
dalam hal pemanfaatan teknologi untuk peningkatan kinerja enterprise
Enterprise Architecture Planning
Enterprise Architecture Planning (EAP) merupakan metode yang dikembangkan untuk membangun
arsitektur enterprise [7]. Dalam ZF, EAP mencakup baris pertama dan kedua dari tiga kolom pertama
seperti terlihat pada gambar 2. Tahapan pembangunan EAP adalah tahap untuk memulai, tahap
memahami kondisi saat ini, tahap pendefinisian visi masa depan, dan tahap untuk menyusun rencana
dalam mencapai visi masa depan.

Evolusi Sistem Informasi Perusahaan


Dimulai dengan ide untuk membuat suatu tempat penyimpanan yang dapat diakses oleh
seluruh resource yang ada di dalam perusahaan.
Tahun 1960, Sistem Pengolahan Transaksi

- Berevolusi menjadi Sistem Informasi Manajemen (SIM).


Alasan penggunaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) karena para
manajer tidak puas hanya menghitung apa yang telah terjadi di dalam bisnis,
mereka ingin mengendalikan bisnis di masa depan.
- Berevolusi menjadi Sistem Pencatatan Kebutuhan Material (MRP)
MRP pertama kali dikembangkan di area manufaktur untuk mengawasi
permasalahan pengendalian persediaan yang rumit.
MRP II
- Menyatukan proses bisnis yang sebelumnya dipandang sebagai proses-prose
yang Terpisah. Menyatukan berbagai proses berarti mengintegrasikan berbagai
sistem Informasi terpisah untuk proses tersebut.
- Menggambarkan perubahan pola pikir manajemen untuk memperlakukan
berbagai Proses yang terpisah tetapi berkaitan erat sebagai satu kesatuan.
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan seluruh sistem informasi mengenai berbagai proses di
dalam batas perusahaan dikonsolidasi.
Penerapan Sistem Informasi Perusahaan
Terdapat 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan ketika memulai untuk
menerapkan sistem informasi perusahaan (EntIS), yaitu :
1. Pemilihan Penjual Perangkat Lunak
2. Pelatihan Pemakai
3. Pendekatan Peralihan
Kegagalan Sistem Informasi Perusahaan
Kegagalan sistem informasi perusahaan mencakup proyek yang ditinggalkan sebelum
penerapannya, sehingga organisasi kembali menggunakan system informasi
perusahaan terdahulu.
Langkah-langkah yang dapat diambil organisasi untuk meminimalkan kemungkinan
kegagalan sistem informasiperusahaan :
- Mengerti kerumitan organisasi.
- Mengenali proses yang dapat menurun nilainya bila standarisasi dipaksakan.
- Mencapai konsensus dalam organisasi sebelum memutuskan untuk
menerapkan sistem informasi perusahaan.
Sistem Informasi Perusahaan dan Web
1. Kemudahaan Penggunaan
- Web browser umum digunakan oleh pekerja kantor serta memiliki interface
yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
- Komunikasi ke pelanggan atau mitra bisnis melalui web browser membuat
perangkat lunak ERP tidak perlu dipasang pada komputer organisasi.
- World Wide Web dapat menyediakan Web portal tempat umum dimana
para pengunjung web dapat menjalankan aplikasi dan jasa lain untuk berbagai
aplikasi dari penjual ERP.

2. Masalah Pelanggan
- Perbedaan metode interaksi bisnis-kebisnis dengan interaksi bisniskekonsumen
dapat menciptakan kesulitan bagi organisasi yang menggunakan
aplikasi ERP.
- Untuk mempermudah masalah, organisasi dapat memilih hanya
memperbolehkan transaksi bisnis-ke-bisnis untuk berhubungan dengan sistem
informasi perusahaan mereka.
Masa Depan Sistem Informasi Perusahaan
Pertumbuhan industri ERP lebih dari 30 persen per tahun, sehingga sulit untuk
membuat prediksi ke masa depan.
Ada dua arah yang sedang ditempuh industri tersebut untuk membuat prediksi ke
masa depan, yaitu :
- Pengembangan sistem informasi perusahaan yang lebih cepat.
- Perubahan yang lebih luas dari perencanaan sumber daya perusahaan menjadi
manajemen sumber daya perusahaan (gerakan untuk merencanakan dan
mengendalikan berbagai proses bisnis dengan mengendalikan deskripsi proses
dan data).
Alat alat pengembangan ERP yang dipercepat
Waktu dua tahun untuk penerapan SIM perusahaan terlalu lama bagi banyak organisasi . Mereka
mungkin memiliki pasar yang terlalu bergejolak , mereka mungkin organisasi kecil tanpa sumber daya
yang cukup untuk mendukung proyek selama dua tahun , atau mereka mungkin perlu bereaksi cepat
untuk mendukung SIM perusahaan pesaing . apa pun alasan nya , penjual ERP harus memuaskan
pelanggan untuk mempertahan kan pertumbuhan industri yang fenomenal .
KESIMPULAN
Sistem Infomasi Perusahaan adalah sistem berbasis computer yang dapat melaksanakan semua tugas
standar bagi seluruh unit organisasi secar terintegrasi dan koordinasi . system perencanaan sumber daya
perusahaan (ERP) adalah system yang memampukan manajemen berbagai proses internal organisasi .
memperluas konsep tersebut melampaui batas-batas organisasi melampaui control organisasi sangat
memperumit masalah . Sistem informasi ada karena perangkat keras computer yang penuh daya dan
realatif murah ,perangkat lunak system manajemen database yang canggih ,dan kebetulan organisasi
untuk memanfaatkan dat di seluruh proses bisnisnya. Banyak pendiri industri computer idak dapat
membayangka ndampak yang dibuat teknologi informasi pada pengambilan keputusan manajerial
.selama komputer dan perangakat lunak terus meningkat dayanya dan semakin murah , para manajer
haurs melihat ke masa depan dan mempersiapkan organisasi mereka untuk memanfaaatkan kemajuan
teknoologi Kebutuhan atas system informasi perusaaahaan begitu besar sehingga suatu industri baru
telah berkembang untuk menyediakan perangakat lunak ERP untuk mendukung sitem tersebut . industri
ini sudah besar dan berkembang sangat pesat .perangkat lunak yang dihasilkan oleh industri ini khusus
dan sangat mahal untuk dikembangkan . lima perusahaan mendominasi industri ini . yang terbesar
,SAP ,sam dengan gabungan empat penjual lain . Beberapa proyek SIM perusahaan gagal .hasil ini bias
sangat membebani perusahaan karenaitu begitu besarnya jumlah uang dan usaha manusia yang

diperlukan untuk menerapkan SIM perusahaan . Namun , manfaat potensialnya begitu besarnya
sehingga bahkan organisasi yangtelah gagal sering memulai prosesnya lagi . Di dalam model yang
dikemukakan dalam makalah ini adalah hasil kombinasi antara metodologi EAP dengan analisis portofolio
aplikasi. Kombinasi dilakukan secara serial dengan melakukan metode EAP terlebih dahulu. Pemahaman
atas proses bisnis yang dijalankan perusahaan merupakan hal kritis pada saat mengembangkan EAP.
Arsitektur yang dibuat seharusnya merupakan kondisi yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut, akan
tetapi kultur dan aturan perusahaan seringkali menghambat pelaksanaan identifikasi proses bisnis
tersebut.
Penjelasan tahapan-tahapan pada EAP dapat diperinci sebagai berikut:
a.

Inisiasi Perencanaan
Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah pendefinisian lingkup dan sasaran perencanaan, penilaian faktorfakrot pendukung dan penghambat untuk perubahan melalui sistem informasi, dan pendefinisian visi dari fungsi
sistem informasi.

b.

Pemodelan Bisnis
Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah identifikasi sasaran perusahaan dan strategi pencapaiannya,
identifikasi unit-unit organisasi dan tujuan bisnis setiap unit, identifikasi program atau rencana bisnis, dan
pembuatan functional decompositionsampai tingkat yang memenuhi kebutuhan dan membuat relasi antara fungsifungsi terhadap unit-unit organisasi.

c.

Sistem dan Teknologi Saat ini


Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan assesment terhadap sistem dan teknologi saat ini. Ini
dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh sistem dan teknologi yang dimiliki dan diterapkan telah memberikan
kontribusi bagi proses bisnis pada saat ini dan masa depan. Tindakan yang dilakukan adalah survey untuk
membentuk repository berbagai macam data, aplikasi, dan teknologi yang telah dibangun dan melakukan
validasi repository untuk mendapatkan konfirmasi atas temuan-temuan dan peluang yang dapat dilakukan terhadap
sistem yang ada.

d.

Arsitektur Data
Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini identifikasi business object, definisi obyek melalui review bahan-bahan
pendukung, definisi relasi menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram), dan relasi obyek terhadap fungsi untuk
mendapatkan verifikasi relasi obyek dalam bentuk matriks. Kegiatan tersebut ditujukan untuk menangkap
kebutuhan data dalam skala enterprise sehingga pengembangan sistem pada sisi database dapat mengacu pada
arsitektur data secara konsisten.

e.

Arsitektur Aplikasi
Untuk mendefinisikan aplikasi yang akan dibangun dan menggambarkannya dalam bentuk arsitektur aplikasi, maka
pada tahap ini dilakukan kegiatan identifikasi calon-calon aplikasi, membuat definisi aplikasi, tujuan, deskripsi,
kemampuan, manfaat, kebutuhan operasional, skema arsitektur, dan melakukan identifikasi tiap unit aplikasi pada

aspek fungsi yang didukung, tipe aktivitas fungsi terhadap data (dalam CRUD matrix) dan relasi aplikasi terhadap
unit organisasi serta relasi terhadap sistem yang berlaku.
f.

Arsitektur Teknologi
Yang dimaksud arsitektur teknologi adalah definisi tentang teknologi atau platformyang mendukung bisnis. Hal-hal
yang dilakukan pada tahap ini adalah identifikasiplatform teknologi melalui pengkajian kemajuan, tren, laporan
dan proyeksi teknologi, menentukan hubungan teknologi alternatif terhadap baseline teknologi yang digunakan,
menentukan kriteria dan proses pemilihan teknologi, membuat relasi antara teknologi dengan arsitektur aplikasi,
melakukan evaluasi terhadap konsep arsitektur teknologi untuk menjamin kinerja dan konektifitas platform,
justifikasi terhadap tahap-tahap migrasi sistem, serta melakukan review terhadap sistem yang ada dibandingkan
dengan platform masa depan yang dituju.

g.

Rencana Implementasi/Migrasi
Tahapan ini ditujukan untuk mendefinisikan langkah-langkah pembangunan aplikasi dan perkiraan sumber daya
yang dibutuhkan. Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah penyusunan aplikasi terhadap entity, penentuan
prioritas pembangunan, perencanaan konversi sistem, pengelompokan aplikasi dalam proyek-proyek, pentahapan
pembangunan teknologi, penjadwalan implementasi, pembuatan analisis pembangunan dan operasi, identifikasi
faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan proyek serta pembuatan rekompendasi untuk mengatasi kegagalan.

Salah

satu

tujuan

dari

penerapan arsitektur enterprise adalah

menciptakan keselarasan

antara

bisnis

dan teknologi informasi bagi kebutuhan organisasi, penerapan arsitektur enterprise tidak terlepas dari bagaimana
sebuah

organisasi merencanakan

dan

merancang

melakukan perancangan arsitektur enterpise diperlukan

arsitektur

suatu

enterprise

metodologi

yang

tersebut.
lengkap

Untuk

serta mudah

digunakan. Enterprise Architecture Planning atau sering disingkat dengan EAP, merupakan suatu metode yang
digunakan untuk membangun sebuaharsitektur informasi. Enterprise Architecture Planning atau EAP adalah
suatu metode pendekatan perencanaan kualitas data yang berorientasi pada kebutuhan bisnis serta bagaimana
cara implementasi dari arsitektur tersebut dilakukan sedemikian rupa dalam usaha untuk mendukung perputaran
roda bisnis dan pencapaian isi sistem informasi dan organisasi.
Penelitian yang pernah dilakukan dan dipublikasi yang berkaitan dengan tema EAP sebenarnya sangat banyak
sekali, namun pada artikel ini hanya disinggung beberapa saja diantaranya sesuai dengan kemudahan pencarian
dan yang saling berkaitan. Terdapat 3 (tiga) penelitian terdahulu yang disinggung pada artikel ini, yaitu:
Pertama, pada penelitian perancangan arsitektur enterprise yang dilakukan oleh Joko Triloka yang berjudul
"Pemodelan Arsitektur Enterprise Untuk Mendukung Sistem Informasi Terintegrasi Di Bidang Akademik
Menggunakan Enterprise Architecture
bisa digunakan

sebagai

panduan

Planning",
atau

alat

Joko
untuk

Triloka

mengemukakan

merencanakan,

bahwa

metode

tersebut

merancang, mengembangkan

dan

mengimplementasikan arsitektur sistem informasi untuk organisasi dan membaginya kedalam 3 (tiga) tahapan
penting dalam kaitannya dengan pemodelan arsitektur enterprise pada perguruan tinggi dengan studi kasus pada
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, arsitektur yang dijelaskan yaitu mengenai data, aplikasi dan teknologi yang
dibutuhkan untuk mendukung kegiatan dan bisnis organisasi pada bagian akademik di UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.

Pemakaian istilah

arsitektur

pada

penelitian

yang

dilakukan

tersebut

terdiri

dari arsitektur

data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi dimana dimaksudkan layaknya cetak biru, penggambaran, atau
model.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Meliana Christianti dan Radiant Victor Imbar, yang berjudul Pemodelan
Enterprise Architecture Zachman Framework pada Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas
Kristen Maranatha Bandung. Pada penelitian ini, Meliana Christianti dan Radiant Victor Imbar mengangkat tema
dengan tujuan untuk memperoleh dokumentasienterprise Architecture yang menggambarkan kondisi saat ini dari
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha Bandung dan efesisensi dan efektifitas sumber daya di
fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Tools atau alat analisis pada penelitian tersebut
adalah Zachman Frameworkuntuk menggambarkan Enterprise Architecture secara lengkap dan kompleks,
dan Enterprise Model dengan menggunakan Desain Use Case Sistem Akademik Terpadu (SAT) dan Activity
Diagram Sistem Akademik Terpadu (SAT).
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Bobi Kurniawan dengan judul Enterprise Architecture Planning Sistem
Informasi Pada Perguruan Tinggi Swasta DenganZachman Framework. Pada penelitian ini Bobi Kurniawan
menggunakan Zachman Framework untuk mengidentifikasi enam tingkatan arsitekur yang dimulai dengan tingkat
konseptual hingga detail rancangan dan konstruksi sebuah system dan Value Added Chain untuk membagi fungsifungsi utama di organisasi ke dalam dua kelompok besar, yaitu aktivitas utama (primary activities) dan aktivitas
pendukug (support activities) sebagai instrumen penelitiannya. Tujuan penelitian yang dilakukan oleh Bobi Kurniawan
adalah

untuk

menghasilkan

sebuah roadmap implementasi

sistem

informasi yang

terstruktur

dengan

membangun Enterprise Architectur Planningmenggunakan Zachman Framework. Penelitian dilakukan di UNIKOM


Bandung dan mempublikasikan penelitiannya di jurnal dan majalah teknologi UNIKOM Bandung.
Pada pemodelan arsitektur enterprise jika diimplementasikan pada perguruan tinggi untuk peningkatan layanan
pendidikan dimana model yang sangat tepat untuk dibangun adalah model arsitektur enterprise berdasarkan
metodologi Enterprise Architecture Planning (EAP). Model arsitektur enterprise yang lebih cocok dibangun
berdasarkan metodologi EAP pada perguruan tinggi meliputi:
1.

Model arsitektur data

2.

Model arsitektur aplikasi, dan

3.

Model arsitektur teknologi

Dan ruang lingkup pembahasan sebaiknya meliputi Bagian Akademik, Administrasi dan Keuangan, Bagian SDM
(Sumber

Daya

Manusia) dan Bagian

Umum saja,

karena

bagian-bagian

ini

sangat

tepat

untuk

melakukan pendekatan yang yang mencakup aspek data (informasi) dan proses bisnis, dan tidak mencakup aspek
lain dari arsitektur enterprise seperti arsitektur teknologi, aplikasi dan aktivitas bisnispada bagian pemasaran dan
bisnis lainnya.

Anda mungkin juga menyukai