Anda di halaman 1dari 19

TRANFUSI DARAH

Pembimbing: dr. Ilum


wijayanti

Dasar-Dasar Tranfusi Darah


Fokus utama dari tranfusi adalah pelaksanaan

tranfusi/produk darah yang aman dan tekhnik untuk


mengurangi untuk mengurangi kebutuhan tranfusi darah.
Sebuah penelitian melaporkan bahwa reaksi tranfusi yang
tidak diharapkan ditemukan paa 6,6% resipien, dimana
sebagian besar (55%) berupa demam. Gejala lain adalah
menggigil tanpa demam sebanyak 14%, reaksi alergi
20%, hepatitis serum positif 6%, reaksi hemolitik 4% dan
overload sirkulasi 1%.

Fungsi Darah
Respirasi: Mengangkut O2 dari paru-paru dan Codari

jaringan.
Nutrisi: Membawa zat-zat makanan yang diserap diusus
ke sel-sel.
Ekskresi: mengelurakan zat-zat makanan yang tidak perlu
dari tubuh melalui ginjal.
Imun: mengandung antibody pada leukosit untunk
penghadang kuman-kuman.
Temperatur: menyimpan, mengalirkan dan mengeluarkan
panas sehingga suhu tubuh tetap konstan.
Water balance: turut memungkinkan perpindahan air
diantara k-3 ruangan dalam tubuh.

Indikasi Tranfusi
Pertimbangan dalam melakukan tranfusi harus

diputuskan dengan cermat sesuai tingkat kebutuhan


pasien, mengingat banyaknya resiko yg dapat ditimbulkan
dari tranfusi.
Ambang batas untuk melakukan tranfusi adalah kadar
hemoglobin deibawah 7,0 atau 8,0g/dl, kecuali pada
pasien kritis.
Kadar Hb 8,0 g/dl adalah ambang batas tranfusi untuk
pasien yang dioperasi yang tidak memiliki faktor resiko
iskemia, sementara untuk pasien dengan resiko isemia
ambang batasnya dampai 10,0 g/dl.

Golongan Darah

Berdasarkan sistem ABO


Golongan Darah

Antigen

Antibodi

Anti-A

Anti_B

AB

AB

Tidak Ada

Tidak Ada

Anti-A, Anti-B, Anti-AB

Berdasarkan faktor rhesus (Rh)

Merupakan jenis antigen yang ada pada sel darah merah.


Anti Rho(D) Kontrol Rh

Tipe Rh

Positif

Negatif

D+

Negatif

Negati

D-(d)

positif

positif

Harus iulang atau diperiksa


dengan Rho(D) typing (saline
tube test)

Golongan darah Rh+ bersifat dominan, oleh karena itu

Rh+ tidak boleh mendonorkan darahnya ketipe Rhkarena akan terjadi aglutinasi. Akan tetapi orang
bergolongan darah rh- boleh mendonorkan darah ke
orang bergolongan darah rh+.

Seleski Donor Darah


Donor darah harus memenuhi beberapa kriteria untuk

dapat mendonorkan darahnya, yaitu keadaan umum baik,


usia 17-65 tahun, berat badan 50 kg atau lebih, tidak
demam (temperatur oral <37,5), frekuensi dan irama
denyit nadi normal, tekanan darah 50-100/90-180 mmHg,
dan tidak ada lesi kulit yang berat.
Persaratan lain adalah menjadi pendonor terakhir minimal
8 minggu yang lal, tidak hamil, tidak menderita Tb aktif,
tidak menderita asma bronkial simptomatik, pasaca
pembedahan (6 bulan setelah operasi besar, luka operasi
telah sembuh pada operasi kecil, minimal 3 hari untuk
pebedahan mulut.

Lanjutan.....
Calon donor yang baru saja mendapat imunisasi atau

vaksinasi dapat diterima sebagai donor jika tidak ada


gejala setelah tindakakn tersebut. Jika yang didapat
adalah vaksin dengan virus hidup yang dilemahkan, maka
calon donor yang tidak menunjukkan gejala appun dapat
diterima dengan batasa waktu sebagai berikut:
Cacar air. Dua minggu setelah timbul reaksi imun atau setelah lesi

bekas suntikan mereda.


Campak, gondok, yellow fever, polio. Dua minggu setelah
imunisasi berakhir

Lanjutan......
Malaria. Calon donor yang baru bepergian kedaerah

endemis dapat diterima menjadi donor 6 bulan setelah


kembali dan terbukti tidak menunjukkan gejala dan tidak
minum obat antimalaria. Calon donor yang menderita
malaria dapat diterima setelah 3 tahun penyakitnta
asimptomatik atau obat dihentikan.

Tehnik
Pengambilan
Darah

Hemaferesis. Merupakan istilah umum yang merujuk kepada


pengambilan whole blood dari seseorang donor atau pasien, pemisahan
menjadi komponen-komponen darah, penyimpanan komponen yang
diinginkan dan pengembalian elemen yang tersisa ke donor atau
pasien.
Plasmaferesis. Merupakan prosedur dimana sejumlah unit darah dari
donor diambil untuk mendapatkan plasmanya, diikuti dengan
pengifusan kembali sel-sel darah merah donor. Tehnik ini dilakukan
untuk mendapatkan plasma atau FFP. Plasma yang didapat juga dapat
difraksinasi menjadi produk seperti albumin serum dan gama globullin
Sitaferesis. Sejumlah besar trombosit atau leukosit dapat dikoleksi dari
donor tunggal menggunakan sentrifugasi aliran intermiten atau
kontinyu.
Plateleferesis. Adalah prosedur dimana trombosit dipisahkan secara
sentrifugal dari WB.
Leukaferesis. Prosedur ini mengambil granulosit dan kemudian
mengembalikan darah sisanya kedonor.

Uji Cocok Silang


Uji cocok silang atau uji kompatibilitas adalah prisedur

yang paling penting dan paling sering dilakukan


dilaboratorium tranfusi darah. Uji cocok silang secara
umum terdiri dari serangkaian prosedur yang dilakukan
sebelum tranfusi untuk memastikan seleksi darah yang
tepat untuk seorang pasien dan untuk mendeteksi antibodi
ireguler dalam serum resipien yang akan mengurangi atau
mempengaruhi ketahanan hidup dari sel darah merah
donor setelah aktif
Terdapat 2 jenis uji cocok silang, mayor, yaitu menguji
reaksi antara sel darah merah donor dengan serum
resipien, dan minor yaitu menguji reaksi antara serum
donor dengan sel darah merah resipien.

Komponen
Darah
Whole blood ( darah lengkap)
Digunakan untuk memenuhi jumlah darah yang hilang seperti pada perdarahan hebat
atau perdarahan akut serta anemia berat, tapi tidak di boleh diberikan pada pasien
dengan anemia kronik dengan normo tensi atau yang bertujuan meningkatkan sel
darah merah.
Whole blood dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Fresh blood (darah segar)
Mempunyai kelebihan yaitu:
Clotting faktor masih lengkap, termasuk faktor V dan VIII.
Secara relatif kehidupan sel darah merah lebih baik.
Kekurangan ny yaitu sulit didapatkan pada waktu yang tepat dan lues masih aktif
selama 96 jam.
2. Preserved blood ( darah simpan)
Dalam acid citrat & dekstrose (ACD) pada suhu 2C-4C, dapat tahan 21 hari.
Keuntungannya yaitu:
Pengadaan setiap waktu ada.
Bahaya lues hilang.
Kelemahannya adalah clotting faktor (V & VIII) banyak berkurang. Setelah 5 hari,
kemampuan transport O2 berubah sehingga O2 release pada jaringan berubah.

Sel Darah Merah (S.D.M)


Kalau tujuan tranfusi adalah hanya merubah jumlah s.d.m atau memperbaiki
kemampuan oksigenisasi, maka pemberian s.d.m lebih baik karena :
Sebagian besar plasma tidak diberikan sehingga beban sirkulasi pada
penderita usia lanjut.
Untuk penderita dengan gangguan ginjal dimana diperlukan pembatasan
pemberian protein.
Mengurangi reaksi allergik terhadap plasma protein.
Jenis-jenis S.D.M
Packed Red Cell (s.d.m pekat)
Diperoleh dari pemisahan/pengeluaran plasma secara tertutup/septik
sedemikian rupa sehingga hematocriet (Ht) menjadi 70-80%
Red Cell Suspension (suspensi SDM)
Dibuat dengan mencampur Prc dengan cairan pelarut dalam jumlah yang sama.
Washed Red Cell (s.d.m yang dicuci)
Diperoleh dengan mencuci Prc 2-3 kali dengan saline sisa plasma terbuang
habis. Berguna untuk penderita yang tidak diberi plasma.

Thrombosit
Pemberian trombosi sering kali diperlukan pada kasus-kasus yang
disebabkan oleh kekurangan trombosit. Kekurangan trombosit tersebut bisa
primer dan bisa sekunder sebagai akibat dari perdarahan itu sendiri.
Jenis-jenis sediaan trombosit:
Platelet Rich Plasma (P.R.P)
Pembuatan sederhana, yaitu melakukan pemisahan plasma dari darah
segar. Penyimpanan 34C, sebaliknya 24 jam.
Platelet Consentrate
Dibuat dengan melakukan pemusingan (centrifige) lagi pada P.R.P sehingga
diperoleh endapan yang merupakan platelet concentrate dan kemudian
memisahkannya dari plasma yang diatas yang berupa P.P.P (platelet poor
plasma).
Penyimpanan ada 2 macam:
Pada suhu 4C hemostatik baik, viability kurang.
Pada suhu 18C hemostatik kurang, ability lebih baik.

Plasma Darah
Manfaat plasma dan bagiannya dalam pengobatan adalah sebagai berikut:
Untuk memperbaiki volume dari sirkulasi darah (hypovolemia, luka bakar, dan
sebagaianya)
Menggantikan protein yang terbuang seperti pada nefrotik syndrom dan sirosis
hepatis, dimana jumlah albumin berkurang banyak.
Menggantikan dan memperbaiki jumlah faktor-fdaktor tertentu dari plasma. Misalnya
globulin, AHF (anti haemophilic faktor).
Jenis-jenis sediaan plasma:
Plasma cair
Diperoleh dengan memisahkan plasma dari whole blood pada pembuatan P.R.C. untuk
penyimpanan lama, sebaiknya ditambahkan anhydrous dekstrose 5% sehingga bisa
tahan 18 bulan.
Plasma Kering
Diperoleh dengan mengeringkan plasma beku dan lebih tahan lama yang telah disetujui
ialah dengan expiration date 3 tahun.
Fresh_Frozen plasma
Plasma digunakan untuk mengganti faktor koagulasi. Dibuat dengan cara pemisahan
plasma dari darah segar dan langsung dibekukan pada suhu-60C (es CO2), kemudian
disimpan pada suhu -30C selama 1 tahun, pada suhu 20C selama 6 bulan.

Terapi Tranfusi Darah


Jumlah darah dihitung berdasarkan EBV
EBV neonatus : 90 ml/ KgBb
EBV bayi : 80 ml/ KgBb
EBV anak+dewasa : 70 ml/ KgBb
Maka Rumus EBV = KgBb X EBV X Jumlah perdarahan
(%).
Kebutuhan tranfusi darah diberikan pada :
Orang dewasa : jika perdarahan >15% EBV
Bayi dan anak2 : jika perdarahan >10% EBV

Kebutuhan darah berdasarkan Hb


Darah WB = ( Hb yang diinginkan Hb sekarang ) X
KgBb X 6
Darah PRC = ( Hb yang diinginkan Hb Sekarang) X
KgBb X 3
Darah FFP = ( Hb yang diinginkan Hb sekarang ) X
KgBb X 10

Prosedur Tranfusi Darah


Tranfusi darah diberikan menggunakan blood set yang

memiliki filter (penyaring) dengan ukuran 170-200 m


untuk menyaring partikel debris dan bekuan fibrin.
Set tranfusi darah diganti setelah 1X24 jam walaupun
tranfusi masih dilanjutkan.
Set tranfusi darah tidak membutuhkan filter udara.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai