Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

PENGANTAR MANAJEMEN

TEORI EVOLUSI MANAJEMEN

NAMA:
SHILVI PEBRIYENTI (1109240)
ANGGIA BELINA PERTIWI (57973)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DIII


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

1. SEJARAH MANAJEMEN
Sesungguhnya manajemen sudah ada sejak jaman dahulu, salah satu bukti
adalah Piramida di Mesir. Adanya bangunan Piramida di Mesir menunjukkan bahwa
pada zaman dulu telah ada serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa,
mengikuti tahapan-tahapan tertentu yang telah disiapkan hingga bangunan Piramida
yang megah di tengah gurun pasir dapat menjadi decak kagum masyarakat dis seluruh
dunia dari dulu hingga kini. Dari sejarah dapat kita ketahui bahwa tidak kurang dari
ribuan orang telah terlibat dalam pembangunan Piramida di Mesir.
Selain Piramida di Mesir, ada juga benteng raksasa yang berdiri sepanjang
ribuan kilometer di Cina. Benteng ini juga menunjukkan betapa orang-orang Cina
dahulu telah melakukan kegiatan manajemen (dalam bentuk apapun kegiatan
manajemen tersebut sehingga bangunan benteng yang kokoh dapat tetap bertahan
hingga hari ini. Selain itu juga Candi Borobudur di Indonesia, dan masih banyak
contoh bangunan-bangunan kuno yang sangat rumit bisa dibangun oleh nenek
monyang kita. Dari bukti-bukti tersebut dapat dilihat bagaimana orang-orang dahulu
telah menerapkan manajemen.
Secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih di abad 18 atau
awal abad 19 Masehi. Diantara tokoh-tokoh yang mula-mula memperkenalkan
manajemen secara keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage
(1972-1871). Owen seorang pembaru dan indrustrialisasi dari Inggris adalah di antara
tokoh pertama yang menyatakan perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi
dan kesejahteraan pekerja. Sedangkan Babbage seorang ahli matematika dari Inggris
orang yang pertama kali berbicara mengenai pentingnya efisiensi dalam proses
produksi. Dia meyakini akan perlunya pembagian kerja dan perlunya penggunaan
matematika dalam efisiensi penggunaan fasilitas dan material produksi (Ernie dan
Saefullah: 2005).
Dengan demikian bisa dikatakan Robert Owen dan Charles Babbage adalah
pionir dalam ilmu manajemen.
2. PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
Apa yang telah dikenalkan oleh Owen dan Babbage pada akhir abad 19
memberikan kontribusi yang berharga bagi para praktisi manajemen bahwa organisasi
bisnis perlu dikelola secara benar, terutama jika organisasi tersebut berskala besar dan

melibatkan banyak sekali orang dan sumber daya yang harus dikelola. Kontribusi
Owen dan Babbage seolah telah membukakan mata para praktisi bisnis pada saat itu
bagaimana seharusnya bisnis dijalankan. Bermunculan pula setelah itu berbagai teoriteori dalam ilmu manajemen.
Perkembangan pemikiran manajemen sebagai praktik yang dilandasi konsep
teori (Tim Dosen Administrasi Pendidikan: 2009) adalah sebagai berikut:
a.

Teori Manajemen Aliran Klasik


Frederick W Taylor, Henry L Gantt, Frank Bunker Gillberth dan Lilian
Gillberth adalah tokoh-tokoh dibalik teori manajemen ilimiah. Mereka memikirkan
suatu cara meningkatkan produktivitas dengan menangani kondisi kekurangan tenaga
terampil melalui efisiensi para pekerja.
Taylor disebut sebagai bapak manajemen ilmiah dengan karyanya scientific
management yang telah memberikan prinsip-prinsip dasar penerapan pendekatan
ilmiah pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya untuk
mencapai efisiensi. Empat prinsip dasar yang dikembangkan Taylor adalah:
1. Pengembangan metode ilimah alam manajemen agar suatu perkejaan dapat
ditentukan metode pencapaian tujuannya secara maksimal.
2. Seleksi ilmiah untuk karyawan agar para karyawan dapat diberika tugas dan
tanggung jawab sesuai keahlian.
3. Pendidikan dan pengembangan karyawan.
4. Kerjasama yang harmonis antara manajemen dan para karyawan.
Teknik yang digunakan untuk melaksanakan prinsip tersebut adalah melalui
studi gerak dan waktu (time and motion studies), pengawasan fungsional, system
tariff berbeda yaitu karywan yang lebih produktif dan efisien mendapatkna gaji lebih
besar dari yang lainnya.
Kontribusi terbesar dari Gantt adalah dengan menghasilkan metode grafik
sebagai teknik scheduling produksi untu perencanaan, koordinasi dan pengawasan
produksi yang popular dengan sebutan Bagan Gantt.
b. Teori Manajemen Organisasi
Henry Fayol merupakan tokoh teori manajemen organisasi yang dikenal
dengan julukan Bapak teori manajemen modern. Dalam bukunya yang berjudul

Administration Industrielle et Generale (Administrasi Industri dan Umum) Fayol


membagi aktifivtas-aktivitas industrial dalam enam klompok yaitu teknikal,
komersial, financial, keamanan, kepastian, akunting dan manajerial. Ia adalah
perumus empat belas prinsip manajemen yaitu:
1) Pembagian kerja
2) Wewenang
3) Disiplin
4) Kesatuan perintah
5) Kesatuan pengarahan
6) Meletakan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum
7) Balas jasa/imbalan
8) Sentralisasi
9) Rantai scalr/khirarki
10) Order/susunan
11) Keadilan
12) Stabilitas staf organisasi
13) Inisiatif
14) Esprit de corps (semangat korps)
Fayol percaya bahwa melalui penguasaan keterampilan dan prinsip dasar
manajemen orang yang mendalaminya dapat menjadi manajer yang baik.
c.

Teori Aliran Perilaku (1924-1940)


Elton Mayo dan F.J. Roethlisberger melakukan studi tentang perilaku manusia
dalam bermacam situasi kerja di pabrik Hawthorner milik perusahaan Western
Electric dengan temuan bahwa kelompok kerja informal lingkungan sosial karyawan
memiliki pengaruh besar terhadap produktivitas.
McGregor memandang perlu adanya perhatian pada kebutuhan sosial dan
aktualisasi diri karyawan dengan menjunjukan dua kategori manusia yaitu manusia X
dan manjusia Y atau lebih dikenal dengan teori X dan teori Y. Manusia tipe X adalah
manusia yang harus selalu diawasasi agar mau melakukan usaha dalam pekerjaan
mereka. Sedangkan manusia Y sebaliknya, ia bersemangat bekerja sebagai
kesempatan untuk mengaktualisasikan diri tanpa ada pengawasan sekalipun.

Di samping penelitian yang focus terhadap perilaku manusia, dikembangkan


juga aliran perilaku organisasi yang memandang bahwa hubungan manusia dalam
manajemen berada dalam konteks organisasi. Diantara tokohnya adalah Abraham
Maslow, Frederick Herzberg, Edgar Schein.
Aliran perilaku organisasi menganut prinsip bahwa:
1) Organisasi adalah satu keseluruhan jangan dipandang bagian perbagian.
2) Motivasi karyawan sangat penting yang menghasilkan komitmen untuk
pencapaian tujuan organisasi.
3) Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknis secara ketat
(peranan, prosedur dan prinsip).
d. Teori Manajemen Kontemporer.
Beberapa pendekatan sudah dibicarakan dimuka, dimana pendekatanpendekatan tersebut mengalami perkembangan. Ada beberapa perkembangan yang
cenderung mengintegrasikan pendekatan-pendekatan sebelumnya, menjadikan batasbatas pendekatan yang telah dibicarakan menjadi tidak jelas. Namun demikian ada
pendekatan yang tetap berakar pada pendekatan-pendekatan tertentu. Bagian berikut
ini akan membicarakan pendekatan baru dalam manajemen :
1. Pendekatan Sistem (1940-sekarang)
Pendekatan sistem memandang bahwa organisasi sebagai sistem yang
dipersatukan dan diarahkan dari bagian-bagian/komponen-komponen yang saling
berkaitan. Chester I Barnard menjelaskan dalam the functions of the executive
bahwa tugas manajer adalah menyarankan pendekatan sistem sosial komprehensif
dalam aktifitas managing.
Komponen-komponen/bagian-bagian tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama
lain, merupakan satu kesatuan utuh yang saling terkait, terika, memperngaruhi,
membutuhkan, dan menentukan. Oleh karena itu harus disadari bahwa perubahan satu
komponen akan berpengaruh terhadap komponen-komponen lainnya. Dengan
demikian berpikir dan bertindak system berarti tidak memandang komponen secara
parsial, tetapi saling terpadu satu sama lain secara sinergi.
Sinergi berarti bahwa keseluruhan lebih besar daripada jumlah dari bagianbagiannya. System yang sinergi adalah tiap-tiap unti atau bagian-bagian bekerja
dengan serius dalam tatanannya dan menyadari secara penuh dan bertanggung jawab
terhadap kemajuan system secara umum.

Sistem memiliki makna bahwa (1) suatu system terdiri atas bagian-bagian yang
saling terkait satu dengan yang lainnya, (2) bagian-bagian yang saling hubung itu
dapat berkerja dan berfungsi secara independent atau bersama-sama, (3) berfungsinya
bagian-bagian tersebut ditujukan untuk mencapai tujuan umum dari keseluruhan
(sinergi), (4) suatu system yang terdiri atas bagian-bagian yang saling hubung
tersebut berada dalam suatu lingkungan yang kompleks.
2. Pendekatan Kontingensi atau Pendekatan Situsional (1950-sekarang)
Pendekatan kontingensi atau pendekatan situasional adalah suatu aliran teori
manajemen yang menekankan pada situasi atau kondisi tertentu yang dihadapi. Tidak
seluruh metode manajemen ilmiah dapat diterapkan untuk seluruh situasi begitupun
tidak selalu hubungan manusiawi yang perlu ditekankan karena adakalanya
pemecahan yang efektif melalui pendekatan kauantitatif. Itu semua sangat tergantung
pada karakteristik situasi yang dihadapi dan tujuan yang ingin dicapai.
TEORI MANAJEMEN KLASIK
Beberapa prinsip manajemen ilmiah yang mempunyai perhatian terhadap
masalah-masalah manajemen akibat timbulnya revolusi industri itu adalah :
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
1) James Watt J dan Mathew Robinson Boulton
Mereka adalah putra dari pionir yang menemukan dan mengembangkan mesin
uap. Mereka mengambil manajemen dan Soko Engineering Foundry di Inggris, yang
didirikan ayah mereka pada tahun 1796.
Watt bertugas memimpin organisasi dan administrasi, dan Boulton memberi
per-hatian khusus pada penjual-an dan aktivitas perdagang-an.
Teknik manajerial yang dikembangkan kedua orang itu antara lain adalah :
1. Penelitian dan peramalan pasar,
2. Perencanaan produksi,
3. Skema mesin, yang direncanakan sesuai dengan tuntutan proses pekerjaan,
Standar produksi dan
4. Standarisasi komponen-komponen produksi.
Dalam bidang akuntansi dan biaya, mereka mengembang-kan antara lain
adalah :
1. Catatan-catatan statistik yang rinci dan

2. Memajukan system pengendalian, yaitu dapat memper-hitungkan biaya dan


keuntungan untuk setiap mesin yang dibuat dan untuk setiap departemen.
Dalam bidang sumber daya manusia, mereka mengembang-kan antara lain
adalah:
1. Pelatihan karyawan
2. Program pengembangan eksekutif,
3. Penelitian Kerja,
4. Program Kesejahteraan dll
2) Robert Owen (1771-1858)
Permulaan tahun 1800-an, awal revolusi industri Robert Owen, seorang
Manajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Owen menekankan
pentingnya unsur manusia dalam produksi.
Pada zaman Owen ini terdapat praktek-praktek memperkerjakan anak-anak
usia 5 atau 6 tahun dari standar 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja
yang amat menyedihkan itu, Owen mengajukan satu perbaikan berupa :
a. Membangun perumahan karyawan dan membangun jalan dilingkungan tempat
tinggal karyawan
b. Berusaha memperbaiki lingkungan hidup sehingga lingkungan hidup dan
pabrik menjadi menariki
c. Koperasi konsumsi bagi karyawan, (Mendirikan took-toko untuk menjual
keperluan hidup karyawan, menjual barang-dengan harga yang layak)
d. Menyediakan makanan bagi karyawan
e. Pembatasan pekerja anak dibawah umur (menolak mem-perkerjakan anak
dibawah umur 10 tahun)
f. Menurunkan jam kerja yang semula 13 jam menjadi 10,5 jam perhari
Karena jasanya ini beliau disebut sebagai Bapak Manajemen Personalia
Modern
Jika para manajer lainnya lebih banyak memperhatikan perbaikan teknik,
maka Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurut Owen, itulah
investasi yang penting bagi manajer. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja,
beliau Owen mengajukan prosedur yang meningkatkan produktivitas, seperti
prosedur penilaian kerja secara terbuka dan bersaing.juga secara terbuka.
3) Charles Babbage (1792 1871)
Babbage adalah seorang guru besar Matematika dan penemu Kalkulator serta
Komputer pertama dari Inggris, yang tertarik pada usaha penilaian efisiensi
operasi suatu pabrik, yaitu dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah akan
terwujud peningkatan produktivitas dan penurunan biaya.

Babbage mengusulkan pertama kali adanya pembagian kerja berdasarkan


spesialisasi dari pekerja sesuai penguasaan keterampilan tertentu, pekerjaan
dibuat rutin sehingga lebih mudah dapat dikendalikan dan dimekanisasi dengan
alat kalkulator.
Pada tahun 1822 Charles Babbage menemukan Kalkulator mekanis, yang
disebut Difference Machine (Mesin penambah dan pengurang). Prinsip-prinsip
dasarnya digunakan pada mesin mesin hitung hampir seabad kemudian,
kalkulator yang kini kita kenal. Babbage menyusun sebuah mesin analitis
(Analysis Machine) pada tahun 1833, yaitu sebuah komputer yang otomatis dan
mempunyai segala unsure dasar komputer modern, sehingga beliau sering
dinamakan sebagai Bapak Komputer.
Dari sudut manajemen, Babbage dikenal karena bukunya On Economy of
Machinery and Manufactures (1832), dia tertarik dan terkesan pada :
1. Prinsip efesiensi pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah,
untuk menentukan seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan dan tenaga
kerja supaya mendapat kan hasil yang sebaik-baiknya.
2. Prinsip efisiensi pembagian tugas, tidak hanya untuk pekerjaan manual saja,
melainkan juga untuk aktivitas mental.
3. Sangat memperhatikan faktor manusia, disarankannya sebaiknya ada
kerjasama dalam hal kepentingan bersama antara pekerja dan pemilik pabrik.
4. Menganjurkan adanya semacam system pembagian keuntungan, sehingga
para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut
menyumbang dalam peningkatan produktivitas.
5. Menyarankan para pekerja menerima pembayaran tetap tergantung dari sifat
pekerjaan mereka, ditambahkan dengan bagian keuntungan dan ditambahkan
bonus untuk setiap saran yang mereka berikan untuk meningkatkan
produktivitas.
Sumbangan terbesar beliau adalah dalam bidang biaya, keahlian teknik, dan
insentif, berdasarkan keyakinan akan spesialisasi dan alokasi imbalan sesuai
produktivitas.
TEORI MANAJEMENN ILMIAH
1) Frederick Winslow Taylor (1856-1915)
Pada tahun 1903 menyusun buku dengan judul Shop Management, tahun 1911
menyusun buku dengan judul The Principles of Scientific Management dan
pada tahun 1912 menyusun buku yang berjudul Testimory Before Special House

Committee Ketiga buku tersebut tersebut digabungkan dalam sebuah buku


dengan judul Scientific Management pada tahun 1947.
Bukunya disusun di Perusahaan Midvale & Betlehem Steel. Co di Pensilvania,
Amarika Serikat. Di Perusahaan tersebut dia sebagai seorang insinyur mekanis.
Karya besarnya itulah membuat dia dikenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah.
Taylor, yang terkenal dengan manajemen ilmiahnya berupa peningkatan
produktivitas karena mahalnya biaya buruh trampil di Amerika Serikat pada awal
abad ke 20. Gerakanya terkenal dengan gerakan efisiensi kerja. Untuk menjawab
berbagai pertanyaan seperti apakah ada satu cara kerja terbaik the one best way
of doing job dia mengajukan sekelompok prinsip-prinsip yang menjadi ininya
manajemen ilmiah. Taylor terkenal dengan rencana peng upahan yang
merangsang differential rate system, yang menghasil kan turunnya biaya dan
meningkatnya produktivitas, mutu, pendapatan pekerja dan semangat kerja
karyawan.
Filsafat dibelakang konsep Taylor terletak diatas 4 prinsip yang dikenal
dengan Empat prinsip dasar Taylor yaitu :
a. Pengembangan Manajemen Ilmiah yang benar dapat di gunakan untuk
menentukan metode terbaik untuk menjalankan setiap tugas.
b. Seleksi karyawan dengan cara ilmiah, karyawan diberi tanggung jawab atas
tugas yang sesuai dengan keterampilannya.
c. Pendidikan dan pengembangan karyawan dengan cara ilmiah.
d. Hubungan kerjasama yang erat antara Manajemen dan Karyawan.
Untuk menerapkan keempat prinsip ini, Taylor mensyaratkan perlunya satu
revolusi mental dikalangan manajer dan karyawan.
Prinsip-prinsip dasar yang menurut dia mendasari pendekatan manajemen
ilmiah adalah :
a. Menggantikan cara yang asal-asalan dengan ilmu (pengetahuan yang
sistematis).
b. Mengusahakan keharmonisan dalam gerakan kelompok dan bukannya
perpecahan.
c. Mencapai kerjasama manusia dan bukanlah individualisme yang kacau.
d. Bekerja untuk keluaran yang maksimum dan bukan keluaran yang terbatas.
e. Mengembangkan semua karyawan sampai taraf yang setinggi-tingginya,
untuk kesejahteraan maksimum mereka sendiri dan perusahaan mereka.
Pengikut Taylor yang menonjol adalah : Carl George Borth, Henry L Gantt, Frank
& Lilian Gilbreth dan Edwar A. Filane.

2) Henry L. Gantt (1861-1919)


Gantt mempertimbangkan kembali system perangsangTaylor, dengan
memperkenalkan system bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor.
Setiap pekerja yang dapat menyelesailan tugas yang dibebankan kepadanya dalam
sehari berhak menerima bonus.
Gantt menekankan pentingnya mengembankan minat timbal balik antara
manajemen dan karyawan, yaitu kerjasama yang harmonis. Dia menggaris bawahi
pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak
karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan bahwa dalam segala
masalah manajemen unsur manusia yang paling penting.
Gantt paling terkenal karena mengembangkan metode grafis dalam
menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian
manajerial yang lebih baik. Dia juga menekankan pentingnya waktu maupun
biaya dalam merencanakan dan mengendalikan pekerjaan. Hal ini menghasil kan
terciptanya Gantt Chart yang terkenal itu. Skema itu merupakan pelopor
teknikl-teknik modern seperti PERT (Program Evaluation and Review
Technique).
3) The Gilbreths (Frank B. Gilbreth : 1868-1924 dan Lilian Gilbreth : 18781972).
Pasangan suami istri ini bekerjasama mempelajari aspek kelelahan dan gerak
(fatique and motion studies). Disamping itu Lilian juga tertarik dengan usaha
membantu pekerja, menurut Lilian, sasaran akhir manajemen ilmiah adalah usaha
membantu karyawan menampilkan kemampuannya yang penuh sebagai mahluk
manusia.
Konsep Gilbreth : Gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Setiap langkah
yang dapat menghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan, hal ini dapat
meningkatkan semangat karyawan.
Pasangan ini juga terkenal dengan konsep Three position plan of promotion
(Rencana tiga kedudukan untuk suatu promosi), Menurut konsep ini setiap
karyawan memiliki tiga peran yaitu sebagai pelaku, pelajar dan pelatih yang
senantiasa mencari kesempatan baru. Pada saat yang sama karyawan melakukan
pekerjaan saat ini, ia juga mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi dan
sekaligus melatih penggantinya (be a doer, a learner and teacher).
Perhatian Lilian Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian
suaminya pada efisiensi yaitu usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang
terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsip-prinsip
manajemen ilmiah, harus memandang para karyawan dan mengerti kepribadian

serta kebutuhan mereka. Ketidak puasan diantara pekerja karena kurang perhatian
dari pihak manajemen terhadap pekerja.
Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh Manajemen Ilmiah, namun satu
hal yang dilupakan oleh manajemen ini, yaitu kebutuhan social manusia dalam
berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis
dan fisik perusahaan dan karyawan. Aliran ini merupakan kepuasan pekerjaan
karyawan sebagai manusia biasa,hanya mengembangkan pendekatan rasional
dalam memecahkan masalah organisasi, tetapi lebih dari itu manajemen ilmiah
menunjukan jalan kearah profesionalisasi manajemen
SUMBANGAN TEORI MANAJEMEN ILMIAH
1) Metode-metode yang dikembangkan dapat diterapkan pada berbagai kegiatan
organisasi.
2) Teknik-teknik efisiensi (studi gerak dan waktu) telah menyadar kan para
manajer bahwa gerak fisik dan alat yang diguna kan dalam menjalankan tugas
dapat menjadi efisien.
3) Penekanan pada seleksi dan pengembangan karyawan dengan cara ilmiah
menunjukan pentingnya kemampuan dan faktor pelatihan dalam
meningkatkan efektivitas kerja seorang karyawan.
4) Manajemen ilmiah yang menekankan pentingnya rancangan kerja mendorong
manajer mencari cara terbaik untuk pelaksanaan tugas.
5) Manajemen ilmiah tidak.
K E T E R B ATAS A N T E O R I M A N A J E M E N I L M I A H
1) Peningkatan produksi tidak disertai dengan peningkatan pendapatan.
2) Upah yang tinggi dan kondisi kerja yang baik bukan hanya disebabkan oleh
peningkatan laba perusahaan.
3) Hubungan manajemen dan karyawan tetap jauh.
4) Memandang manusia sebagai sesuatu yang rasional, yang hanya dapat
dimotivasi dengan pemuasan kebutuhan ekonomi dan fisik. Aliran ini tidak
memandang kebutuhan sosial karyawan. Dengan kata lain, aliran ini
mengabaikan frustasi dan ketegangan yang akan dialami karyawan apabila
mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan social mereka.
5) Mengabaikan kebutuhan manusia untuk mendapatkan kepuasan dari hasil
kerjanya.

TEORI ORGANISASI KLASIK


Tokoh-tokoh teori organisasi klasik antara lain yaitu Henry Fayol, James D. Mooney,
Mary Parker Follett dan Chaster I. Bernard.
1. Henry Fayol (1841-1925)
Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori dan
teknik administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks,
ini diungkapkan dalam bukunya yang berjudul Administration Industrielle et
General atau Gneral and Industrial Management yang ditulis pada tahun 1908
oleh Constance Storrs.
Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan,
fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme.
Fayol. Selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen, yaitu 1. Teknik
Produksi dan Manufakturing Produk, 2. Komersial, 3. Keuangan, 4.
Keamanan, 5. Akuntansi dan 6. Manajerial.
Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu :
1. Devision of Work
Adanya spesialisasi dalam pekerjaan
2. Uathority and Responsibility
Wewenang yaitu hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk
meminta dipatuhi.
3. Dicipline
Melakukan apa yang sudah menjadi persetujuan bersama.
4. Unity of Command
Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang atasan saja untuk
menghilangkan kebingungan dan saling lempar tanggung jawab.
5. Unity of Direction
One head and one plan or a group or activities having the same objective.
Seluruh kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama harus
diarahkan oleh seorang manajer.
6. Subordination of Individual Interest to Generale Interest
Kepentingan seseorang tidak boleh di atas kepentingan bersama atau
organisasi.
7. Renumeration
Gaji bagi pegawai merupakan harga servis atau layanan yang diberikan,
kompensasi.

8. Centralization
Standarisasi dan desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan.
9. Sealar Chain (garis wewenang)
Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan
kembali ke kuasaan terakhir.
10. Order
Disini berlaku setiap tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada
tempatnya berdasarkan pada kemampuan.
11. Equity
Persamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Stability of Tonure of Personel
Seorang pegawai memerlukan penyesuaian untuk mengerjakan pekerjaan
barunya agar dapat berhasil dengan baik.
13. Initiative
Bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan di dalam mengeluarkan
pendapatnya, menjalankan dan menyelesaikan rencananya.
14. Esprit the Corps
Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu
memiliki kebanggaan, keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya
yang tercermin dalam semangat korps.
2. Mary Parker Follett (1868 1933)
Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana
pemikiran Follett pada teori kalsik tapi memperkenalkan unsur-unsur hubungan
manusiawi. Dia menerapkan psikologi dalam perusahaan, industri dan pemerintahan.
Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan
proses integrasi.
ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI (NEO KLASIK)
Aliran timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan
efieiensi dalam produksi dan keselarasan kerja. Para pakar mencoba melengkapi
organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Tokoh-tokoh aliran
hubungan manusiawi antara lain Hugo Munsterberg dan Elton Mayo.

1. Hugo Munsterberg (1862 1916)


Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai bapak
psikologi industri. Bukunya yaitu Psikology and Industrial Efficiensy, menguraikan

bahwa untuk mencapai tujuan produktivitas harus melakukan tiga cara pertama
penemuan best possible person, kedua penciptaan best possible work dan ketiga
penggunaan best possible effect.
2. Elton Mayor
Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan
manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila
moral dan efisiensi kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi
juga akan buruk.
ALIRAN HUBUNGAN MODERN (ILMU PENGETAHUAN)
Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran hubungan
manusiawi (perilaku organisasi), dan kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau
manajemen operasi.
Perilaku Organisasi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Douglas McGregor
Frederick Herzbert
Chris Argiris
Edgar Schein
Abraham Maslow
Robert Blak dan Jane Mounton
Rensistlikert
Fred Feidler

Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :


Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan,
prosedur dan prinsip).
Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.
Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk
pengawasan harus sesuai dengan situasi.
Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan
organisasi sangat dibutuhkan.
ALIRAN KUANTITATIF

Perkembagannya dimulai dengan digunakannya kelompok-kelompok riset


operasi dalam memecahkan permasalahan dalam industri. Teknik riset operasi sangat
penting sekali dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini dalam pembuatan
dan pengambilan keputusan. Penggunaan riset operasi dalam manajemen ini
selanjutnya dikenal sebagai aliran manajemen science. Langkah-langkah pendekatan
manajemen science yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

perumusan masalah dengan jelas dan terperinci


penyusunan model matematika dalam pengambilan keputusan
penyelesaian model
pengujian model atas hasil penggunaan model
penetapan pengawasan atas hasil
pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi

PENDEKATAN SISTEM
Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling
berinteraksi yang tak terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari lingkungan
eksternal dalam pengertian luas. Sebagai suatu pendekatan system manajemen
meliputi sistem umum dan sistem khusus serta analisis tertutup maupun terbuka.
Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi formal dan teknis,
filosofis dan sosiopsikologis. Analis system manajemen spesifik meliputi struktur
organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem informasi dan mekanisme perencanaan
serta pengawasan.
PENDEKATAN KONTINGENSI
Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan
praktek senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek, maka harus
memperhatikan lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan
aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA
http://ryanafitri.blogspot.nl/2012/04/perkembangan-manajemen.html?m=1
http://kuliahkomunikasi.blogspot.com-manajemen2008/11/perkembangan-teori
manajemen.html

http:///.kampus-evolusi-teori-manajemen.html
http://www.anakciremai.com/2008/05/makalah-manajemen-tentangperkembangan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai