TUGAS Pengamen 1
TUGAS Pengamen 1
PENGANTAR MANAJEMEN
NAMA:
SHILVI PEBRIYENTI (1109240)
ANGGIA BELINA PERTIWI (57973)
1. SEJARAH MANAJEMEN
Sesungguhnya manajemen sudah ada sejak jaman dahulu, salah satu bukti
adalah Piramida di Mesir. Adanya bangunan Piramida di Mesir menunjukkan bahwa
pada zaman dulu telah ada serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa,
mengikuti tahapan-tahapan tertentu yang telah disiapkan hingga bangunan Piramida
yang megah di tengah gurun pasir dapat menjadi decak kagum masyarakat dis seluruh
dunia dari dulu hingga kini. Dari sejarah dapat kita ketahui bahwa tidak kurang dari
ribuan orang telah terlibat dalam pembangunan Piramida di Mesir.
Selain Piramida di Mesir, ada juga benteng raksasa yang berdiri sepanjang
ribuan kilometer di Cina. Benteng ini juga menunjukkan betapa orang-orang Cina
dahulu telah melakukan kegiatan manajemen (dalam bentuk apapun kegiatan
manajemen tersebut sehingga bangunan benteng yang kokoh dapat tetap bertahan
hingga hari ini. Selain itu juga Candi Borobudur di Indonesia, dan masih banyak
contoh bangunan-bangunan kuno yang sangat rumit bisa dibangun oleh nenek
monyang kita. Dari bukti-bukti tersebut dapat dilihat bagaimana orang-orang dahulu
telah menerapkan manajemen.
Secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih di abad 18 atau
awal abad 19 Masehi. Diantara tokoh-tokoh yang mula-mula memperkenalkan
manajemen secara keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage
(1972-1871). Owen seorang pembaru dan indrustrialisasi dari Inggris adalah di antara
tokoh pertama yang menyatakan perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi
dan kesejahteraan pekerja. Sedangkan Babbage seorang ahli matematika dari Inggris
orang yang pertama kali berbicara mengenai pentingnya efisiensi dalam proses
produksi. Dia meyakini akan perlunya pembagian kerja dan perlunya penggunaan
matematika dalam efisiensi penggunaan fasilitas dan material produksi (Ernie dan
Saefullah: 2005).
Dengan demikian bisa dikatakan Robert Owen dan Charles Babbage adalah
pionir dalam ilmu manajemen.
2. PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
Apa yang telah dikenalkan oleh Owen dan Babbage pada akhir abad 19
memberikan kontribusi yang berharga bagi para praktisi manajemen bahwa organisasi
bisnis perlu dikelola secara benar, terutama jika organisasi tersebut berskala besar dan
melibatkan banyak sekali orang dan sumber daya yang harus dikelola. Kontribusi
Owen dan Babbage seolah telah membukakan mata para praktisi bisnis pada saat itu
bagaimana seharusnya bisnis dijalankan. Bermunculan pula setelah itu berbagai teoriteori dalam ilmu manajemen.
Perkembangan pemikiran manajemen sebagai praktik yang dilandasi konsep
teori (Tim Dosen Administrasi Pendidikan: 2009) adalah sebagai berikut:
a.
Sistem memiliki makna bahwa (1) suatu system terdiri atas bagian-bagian yang
saling terkait satu dengan yang lainnya, (2) bagian-bagian yang saling hubung itu
dapat berkerja dan berfungsi secara independent atau bersama-sama, (3) berfungsinya
bagian-bagian tersebut ditujukan untuk mencapai tujuan umum dari keseluruhan
(sinergi), (4) suatu system yang terdiri atas bagian-bagian yang saling hubung
tersebut berada dalam suatu lingkungan yang kompleks.
2. Pendekatan Kontingensi atau Pendekatan Situsional (1950-sekarang)
Pendekatan kontingensi atau pendekatan situasional adalah suatu aliran teori
manajemen yang menekankan pada situasi atau kondisi tertentu yang dihadapi. Tidak
seluruh metode manajemen ilmiah dapat diterapkan untuk seluruh situasi begitupun
tidak selalu hubungan manusiawi yang perlu ditekankan karena adakalanya
pemecahan yang efektif melalui pendekatan kauantitatif. Itu semua sangat tergantung
pada karakteristik situasi yang dihadapi dan tujuan yang ingin dicapai.
TEORI MANAJEMEN KLASIK
Beberapa prinsip manajemen ilmiah yang mempunyai perhatian terhadap
masalah-masalah manajemen akibat timbulnya revolusi industri itu adalah :
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
1) James Watt J dan Mathew Robinson Boulton
Mereka adalah putra dari pionir yang menemukan dan mengembangkan mesin
uap. Mereka mengambil manajemen dan Soko Engineering Foundry di Inggris, yang
didirikan ayah mereka pada tahun 1796.
Watt bertugas memimpin organisasi dan administrasi, dan Boulton memberi
per-hatian khusus pada penjual-an dan aktivitas perdagang-an.
Teknik manajerial yang dikembangkan kedua orang itu antara lain adalah :
1. Penelitian dan peramalan pasar,
2. Perencanaan produksi,
3. Skema mesin, yang direncanakan sesuai dengan tuntutan proses pekerjaan,
Standar produksi dan
4. Standarisasi komponen-komponen produksi.
Dalam bidang akuntansi dan biaya, mereka mengembang-kan antara lain
adalah :
1. Catatan-catatan statistik yang rinci dan
serta kebutuhan mereka. Ketidak puasan diantara pekerja karena kurang perhatian
dari pihak manajemen terhadap pekerja.
Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh Manajemen Ilmiah, namun satu
hal yang dilupakan oleh manajemen ini, yaitu kebutuhan social manusia dalam
berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis
dan fisik perusahaan dan karyawan. Aliran ini merupakan kepuasan pekerjaan
karyawan sebagai manusia biasa,hanya mengembangkan pendekatan rasional
dalam memecahkan masalah organisasi, tetapi lebih dari itu manajemen ilmiah
menunjukan jalan kearah profesionalisasi manajemen
SUMBANGAN TEORI MANAJEMEN ILMIAH
1) Metode-metode yang dikembangkan dapat diterapkan pada berbagai kegiatan
organisasi.
2) Teknik-teknik efisiensi (studi gerak dan waktu) telah menyadar kan para
manajer bahwa gerak fisik dan alat yang diguna kan dalam menjalankan tugas
dapat menjadi efisien.
3) Penekanan pada seleksi dan pengembangan karyawan dengan cara ilmiah
menunjukan pentingnya kemampuan dan faktor pelatihan dalam
meningkatkan efektivitas kerja seorang karyawan.
4) Manajemen ilmiah yang menekankan pentingnya rancangan kerja mendorong
manajer mencari cara terbaik untuk pelaksanaan tugas.
5) Manajemen ilmiah tidak.
K E T E R B ATAS A N T E O R I M A N A J E M E N I L M I A H
1) Peningkatan produksi tidak disertai dengan peningkatan pendapatan.
2) Upah yang tinggi dan kondisi kerja yang baik bukan hanya disebabkan oleh
peningkatan laba perusahaan.
3) Hubungan manajemen dan karyawan tetap jauh.
4) Memandang manusia sebagai sesuatu yang rasional, yang hanya dapat
dimotivasi dengan pemuasan kebutuhan ekonomi dan fisik. Aliran ini tidak
memandang kebutuhan sosial karyawan. Dengan kata lain, aliran ini
mengabaikan frustasi dan ketegangan yang akan dialami karyawan apabila
mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan social mereka.
5) Mengabaikan kebutuhan manusia untuk mendapatkan kepuasan dari hasil
kerjanya.
8. Centralization
Standarisasi dan desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan.
9. Sealar Chain (garis wewenang)
Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan
kembali ke kuasaan terakhir.
10. Order
Disini berlaku setiap tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada
tempatnya berdasarkan pada kemampuan.
11. Equity
Persamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Stability of Tonure of Personel
Seorang pegawai memerlukan penyesuaian untuk mengerjakan pekerjaan
barunya agar dapat berhasil dengan baik.
13. Initiative
Bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan di dalam mengeluarkan
pendapatnya, menjalankan dan menyelesaikan rencananya.
14. Esprit the Corps
Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu
memiliki kebanggaan, keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya
yang tercermin dalam semangat korps.
2. Mary Parker Follett (1868 1933)
Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana
pemikiran Follett pada teori kalsik tapi memperkenalkan unsur-unsur hubungan
manusiawi. Dia menerapkan psikologi dalam perusahaan, industri dan pemerintahan.
Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan
proses integrasi.
ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI (NEO KLASIK)
Aliran timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan
efieiensi dalam produksi dan keselarasan kerja. Para pakar mencoba melengkapi
organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Tokoh-tokoh aliran
hubungan manusiawi antara lain Hugo Munsterberg dan Elton Mayo.
bahwa untuk mencapai tujuan produktivitas harus melakukan tiga cara pertama
penemuan best possible person, kedua penciptaan best possible work dan ketiga
penggunaan best possible effect.
2. Elton Mayor
Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan
manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila
moral dan efisiensi kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi
juga akan buruk.
ALIRAN HUBUNGAN MODERN (ILMU PENGETAHUAN)
Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran hubungan
manusiawi (perilaku organisasi), dan kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau
manajemen operasi.
Perilaku Organisasi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Douglas McGregor
Frederick Herzbert
Chris Argiris
Edgar Schein
Abraham Maslow
Robert Blak dan Jane Mounton
Rensistlikert
Fred Feidler
PENDEKATAN SISTEM
Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling
berinteraksi yang tak terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari lingkungan
eksternal dalam pengertian luas. Sebagai suatu pendekatan system manajemen
meliputi sistem umum dan sistem khusus serta analisis tertutup maupun terbuka.
Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi formal dan teknis,
filosofis dan sosiopsikologis. Analis system manajemen spesifik meliputi struktur
organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem informasi dan mekanisme perencanaan
serta pengawasan.
PENDEKATAN KONTINGENSI
Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan
praktek senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek, maka harus
memperhatikan lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan
aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
http://ryanafitri.blogspot.nl/2012/04/perkembangan-manajemen.html?m=1
http://kuliahkomunikasi.blogspot.com-manajemen2008/11/perkembangan-teori
manajemen.html
http:///.kampus-evolusi-teori-manajemen.html
http://www.anakciremai.com/2008/05/makalah-manajemen-tentangperkembangan.html?m=1