Anda di halaman 1dari 2

BIOGAS & BIOSLURRY

ANALISIS EKONOMI PEMANFAATANYA

Latar belakang
Program konversi minyak tanah ke gas belum serta merta diimbangi oleh persediaan yang cukup,
sehingga masih banyak dijumpai antrian para pembeli minyak tanah maupun gas. Kayu yang
menjadi alternatif bahan bakar terutama di daerah yang berdekatan dengan hutan, menyebabkan
tekanan terhadap hutan semakin. Padahal, alam telah menyediakan banyak energi alternatif
selain kayu. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber-sumber energi alternatif yang terbarukan dan
ramah lingkungan harus menjadi pilihan. Salah satu bahan bakar alternatif yang dapat
dikembangkan adalah biogas. Jenis bahan bakar biogas ini dihasilkan dari pengolahan limbah
kotoran hewan, salah satunya adalah kotoran sapi. Dengan demikian, biogas memiliki peluang
yang besar dalam pengembangannya karena bahannya dapat diperoleh dari sekitar tempat
tinggal masyarakat yang memiliki peternakan sapi.
Di sisi lain, belum banyak yang melakukan analisis ekonomi terhadap pemanfaatan biogas ini.
Oleh karena itu, CSO melakukan kegiatan analisis terhadap biogas beserta pemanfaatannya
termasuk analisis konversi terhadap minyak tanah dan gas LPG.
Apa saja faktor yang berpengaruh dalam analisis ekonomi?
Pembuatan reaktor biogas yang terdiri atas material dan tenaga kerja untuk membangun 1 unit
3
reaktor biogas yang berukuran 4 m membutuhkan dana sebesar Rp. 12.110.000
Usaha dari Biogas dan Penghitungannya
Usaha yang dapat dilakukan dengan pemanfaatan biogas antara lain penjualan pisang goreng
dan mie kuah dengan hasil keuntungan masing-masing Rp. 50.000,- dengan total keuntungan
mencapai Rp. 100.000,-. Jika usaha dilakukan per hari, maka keuntungan dalam sebulan
adalah 30 X Rp. 100.000,- = Rp. 3.000.000,-. Sehingga dalam setahun pendapatan dari
usaha penjualan mie dan pisang goreng adalah: Rp. 36.000.000, Usaha lain yang dapat dilakukan dari biogas adalah bioslurry atau ampas biogas sebagai
pupuk organik. Hasil dari bioslurry per hari rata-rata mencapai 10 kg. Dalam sebulan hasil
dari bioslurry adalah 300 kg. Bioslurry atau ampas biogas biasa di jadikan pupuk organik dan
dijual seharga Rp. 1.000 per kg. Dalam sebulan penghasilan dari penjualan bioslurry adalah
300 kg x Rp. 1.000,- = Rp. 300.000 per bulan. Dalam setahun, keuntungan yang di dapat
dalam penjualan pupuk organik dari bioslurry adalah : 12 x Rp. 300.000,- = Rp. 3.600.000,-.

Dalam satu tahun keuntungan dari kegiatan di atas mencapai Rp. 39.000.000,- atau Rp.
3.250.00,-/bulan
Hal ini menarik karena modal yang di gunakan untuk membangun reaktor biogas akan kembali
dalam jangka waktu 4 bulan jika usaha tersebut berjalan lancar.
Catatan Penting
Setelah melakukan analisis ekonomi dari pemafaatan biogas beserta usaha yang dapat
dilakukan terdapat beberapa catatan penting terkait dengan pemanfaatan minyak tanah dan gas
LPG, yaitu :

Sebelum menggunakan biogas, usaha tersebut menggunakan minyak tanah, dengan


pemakaian 5 liter per hari. Harga minyak tanah bersubsidi Rp. 3.500 per literJadi
pengeluaran per hari adalah 5 x Rp.3.500 = Rp. 17.500,- per hari. Total pengeluaran untuk
pembelian bahan bakar minyak tanah per bulan adalah : 30 x Rp. 17.500,- = Rp. 525.000,-.
Jika Usaha tersebut menggunakan minyak tanah non subsidi yang harganya Rp. 10.500 per
liter, usaha tersebut akan mengalami kesulitan karena pengeluaran untuk bahan bakar akan
meningkat.

5 liter x Rp.10.500,- = Rp 52.500,- per hari


30 hari x Rp. 52.500 = Rp. 1.750.000 per bulan
12 bulan x Rp 1.750.000 = Rp. 21.000.000,-

Ketika usaha ini menggunakan Gas Elpiji 3 kg, setiap 2 hari pengeluaran untuk pembelian
elpiji 3 kg adalah Rp.18.000,-. Jadi pengeluaran untuk pembelian elpiji 3 kg dalam sebulan
adalah : 15 x Rp. 18.000,- = Rp. 270.000,- per bulan

Dengan menggunakan biogas, usaha tersebut telah menekan pengeluaran untuk membeli
bahan bakar minyak tanah sebesar Rp. 525.000 per bulan atau pengeluaran untuk membeli
elpiji sebesar Rp. 270.000,- per bulan.

Dalam setahun pengeluaran untuk pembelian bahan bakar yang dapat di tekan adalah :
v Minyak tanah 12 x Rp. 525.000,- = Rp. 6.300.000,v Elpiji
12 x Rp. 270.000,- = Rp. 3.240.000,-

Biogas, dengan pemanfaatan yang bisa dihasilkan merupakan salah satu alternative
memanfaatkan energi terbarukan. Sebelumnya, kotoran sapi yang dianggap limbah, namun
setelah diolah menjadi berkah.

Keterangan lebih lanjut hubungi


Wildlife Conservation Society
Jl. Atletik No. 8, T a n a h S a r e a l - Bogor 16161 Indonesia
tel. +62 251 8306029, 8342135
fax. +62 251 8357347
E-mail: info@wcsip.org
diproduksi oleh :
Yayasan Pendidikan Konservasi Alam (YAPEKA)
Jl. Narasoma 3 No. 2, RT 02/RW 14 Indraprasta-Kel. BantarjatiKec. Bogor Utara-Bogor 16152
Telp/Fax:0251-8340043
E-mail: yapekalh@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai