Anda di halaman 1dari 269

UNIVERSITAS INDONESIA

RANCANG BANGUN SYSTEM BATTERY CHARGING

AUTOMATIC

SKRIPSI

HELLY ANDRI 0806365886

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


DEPOK
JULI 2010

UNIVERSITAS INDONESIA

RANCANG BANGUN SYSTEM BATTERY CHARGING

AUTOMATIC

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh


gelar Sarjana Teknik

HELLY ANDRI 0806365886

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


DEPOK
JULI 2010

ii

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

iii

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

UCAPAN TERIMA KASIH

iv

Rancang bangun..., Helly Andri,


FT UI, 2010

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS

( Helly Andri )

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Helly Andri

Dosen Pembimbing

vi

Univ ersitas Indonesia

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Helly Andri

The lecturer of consultant

vii

Univ ersitas Indonesia

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

DAFTAR ISI

3.3.3 Pengisian Baterai... 47

viii

Univ ersitas Indonesia

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Pengisian Normal.. 48

Pengisian Cepat. 53

ix

Univ ersitas Indonesia

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.6 Rangkaian pembatas arus

Gambar 4.7 Proses pengisian baterai 70

Universitas Indonesia

Rancang bangun , Helly Andri, FT UI, 2010

69

Gambar 4.8 Grafik hasil proses pengisian baterai

Gambar 4.9 Proses pengosongan baterai

72

72

xi

Univ ersitas Indonesia

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

DAFTAR TABEL

xii

Univ ersitas Indonesia

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

BAB 1

PENDAHULUAN

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam penulisan skripsi ini akan disusun secara sistematis yang terdiri

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

BAB 2

DASAR TEORI

Univ ersitas Indonesia

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

(0,2 x 200Ah )+10A

40A +10A

keluar tegangan AC 110 V per fasa kemudian melalui rangkaian

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

penyearah dengan diode bridge atau thyristor bridge, arus AC tersebut


dirubah menjadi arus DC 110 V yang masih mengandung ripple lebih

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

Bagian-Bagian Charger

Charger yang digunakan pada pembangkit tenaga listrik terdiri

sebanding

dengan besarnya tegangan trigger positif yang

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

masuk pada terminal gate tersebut.

Tegangan keluaran penyearah thyristor bervariasi tergantung pada

r=
komponen AC
x100%
(2.1)

komponenDC

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Sedangkan bentuk gelombang ripple adalah seperti pada gambar 2.4.

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

Vrms =
Vp
(2.3)

Rancang bangun..., Helly


Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

10

Jarum voltmeter akan bergetar pada nilai Vrata-rata ini. Perhatikan lagi bahwa
persarnaan (2.4) juga hanya berlaku untuk tegangan sinusoida. Jika

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

11

12

Rangkaian dropper ini terdiri dari beberapa diode silicone

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

13

atau germanium yang dirangkai secara seri sebanyak beberapa buah sesuai
dengan berapa volt DC yang akan didrop. Sebagai

Bila sel dihubungkan dengan beban maka elektron mengalir dari

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

14

anoda melalui beban ke katoda, kemudian ion-ion negatif mengalir ke


anoda dan ion-ion positif mengalir ke katoda.

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

15

Jadi reaksi kimia pada saat pengisian (charging) adalah kebalikan dari
saat pengosongan (Discharging).

2H2SO4 = Asam sulfat (elektrolit)

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

16

Pb SO4 = Ti mah sulfat (kutub positif dan negatif setelah


prosespengosongan)

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

17

Fungsi utama cairan elektrolit pada baterai alkali adalah bertindak sebagai
konduktor untuk memindahkan ion-ion

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

18

Jenis-Jenis Baterai

Bahan elektrolit yang banyak dipergunakan pada baterai adalah

Tegangan pengosongan per sel (Discharge ): 2,0 1,8 Volt

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

19

2. Baterai Alkali (Alkaline Storage Battery)

pertama kali diperkenalkan pada tahun 1899 clan baru diproduksi

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

20

secara masal tahun 1910. Konstruksi material aktif yang pertama dibuat
adalah konstruksi pocket plate.

Dari disain di atas dapat dilihat bahwa material aktif yang

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

21

akan bereaksi hanya material yang bersinggungan langsung dengan pelat


baja saja, padahal material aktif tersebut mempunyai daya

Ni-Cd tipe pocket plate, Bateraii Sintered Plate ini pertama kali diproduksi

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

22

tahun 1938. Konstruksi baterai jenis ini sangat berbeda dengan tipe pocket
plate.

1. Konduktivitas antar pelat yang tinggi dengan tahanan dalam

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

23

yang rendah.

2. Pelat elektrode yang elastis sehingga tidak mudah patah/pecah.

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

24

Tipe H: High Loading

Tipe ini adalah untuk jenis pembebanan dengan arus yang

Gambar 2.16 Bagian-bagian baterai

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

25

1. Elektroda

Tiap sel baterai terdiri dari 2 (dua) macam elektroda, yaitu

Gambar 2.17 Bentuk sederhana sel baterai

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

26

3. Sel Baterai

baterai disusun pada rak secara paralel sehingga memudahkan

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

27

untuk melakukan pemeriksaan batas (level) tinggi permukaan elektrolit


serta pemeliharaan baterai lainnya.

dapat menyebabkan terganggunya performance baterai. Oleh

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

28

karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan kekencangan baut secara periodik.

Koneksi baterai dengan hubungan seri ini dimaksudkan untuk

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

29

dapat menaikkan tegangan baterai sesuai dengan tegangan kerja yang


dibutuhkan atau sesuai tegangan peralatan yang ada seperti

paralel mengalami gangguan atau kerusakan maka sel baterai yang lain

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

30

tetap akan dapat mensuplai tegangan DC ke beban, jadi tidak akan


mempengaruhi suplai secara keseluruhan sistem, hanya kapasitas daya

Dari

perhitungan tersebut maka yang mengalami

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

31

kenaikansignifikan adalah tegangannya.

Gambar 2.21 Hubungan baterai secara seri paralel

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

32

Ventilasi Ruang Baterai

Pada pemasangan baterai di ruangan tertutup, maka perlu

pengujian, maka semua pintu dan jendela ruangan baterai harus terbuka.

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

33

Univ ersitas Indonesia

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

34

35

36

37

3.3 Baterai Charger

hanya saja sel negatifnya sudah ditambahkan unsur calsium. Sedangkan aki

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

38

MF/aki kering sel positifnya masih menggunakan timbal 1,7% tetapi sel
negatifnya sudah tidak menggunakan timbal melainkan Calsium sebesar

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

39

sedangkan aki kering relatif stabil bila di simpan untuk jangka waktu
lama tanpa recharge.

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

40

CCA (Cold Cranking Ampere) menunjukkan seberapa besar arus yang dapat
o

dikeluarkan serentak selama 30 detik pada titik beku air yaitu 0 C.

pengukuran adalah:

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

41

=St +0.0007 x (t 20) (3.1)

Gambar 3.6 Mengisi elektrolit pada baterai

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

42

Prosedur pengisian elektrolit pada baterai baru adalah dengan langkah-

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

43

Baterai baru yang siap diaktifkan membutuhkan pengisian elektrolit atau


air zuur dan tidak membutuhkan charge atau pengisian arus listrik

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

44

6. Pemegang Baterai

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

45

Pemegang baterai harus dapat mengikat baterai dengan kuat agar


goncangan baterai dapat dihindari, sehingga usia baterai dapat lebih lama.

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

46

Rumus untuk mengkoreksi hasil pengukuran adalah sesuai dengan


persamaan (3.1):

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

47

Pemeriksaan tegangan baterai

Pada setiap sell baterai menghasilkan tegangan 2,1 volt. Apabila

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

48

49

Nilai 1,2 ~ 1.5 adalah faktor koreksi terhadap hambatan-hambatan yang


ditimbulkan oleh penghantar serta perubahan temperature akibat

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

50

uap yang dihasilkan elektrolit saat pengisian, dan menghindarai tekanan

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

51

pada sel baterai akibat gas yang dihasilkan. Gambar 3.11 menunjukkan
pengisian secara paralel.

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

52

Lepas klep baterai charger pada terminal baterai, lakukan terminal negatip
dahulu, klem jangan dilepas saat baterai charger masih hidup,

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

53

50 Ah dan 40 Ah. Maka diperlukan arus sebesar yang digunakan 10 % x 40


Ah = 4 A.

pengisian, hal ini disebabkan saat pengisian cepat tegangan dari baterai

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

54

charging lebih besar dari pengisian normal, kondisi ini berpotensi merusak
komponen elektronik dan diode pada alternator.

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

55

3.4 Mikrokontroller ATMEGA8535

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

56

57

Analog-to-Digital Converter

ATMEGA8535 memiliki fitur sebuah ADC Succesive Approximation

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

58

Keuntungan sistem kontrol dengan menggunakan mikrokontroler


dibandingkan dengan sistem yang lain yaitu :

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

59

60

61

3.7 Flowchart Program

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

62

Dalam proses awal , pada kondisi setandbay dimana belum adanya


masukan parameter (Vmax, Vmin, dan Irnax). Relay baterai dalam kondisi

Next Index

Vbat = Vbat * 0.004887585

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

63

Vbat = Vbat / 50

Vbat = Vbat * 2.401


Return

Lcd " V Battery = "

Lcd Fusing(vbat , "#.##") ; "V"

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

64

Thirdline

Lcd " V Minimal = "


Lcd Fusing(vmin , "#.##") ; "V"

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI,


2010

Universitas Indonesia

BAB IV

PENGUJIAN

65

Univ ersitas Indonesia

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

66

67

Dari melihat hasil pengujian perubahan tegangan ke R9, maka dapat


dianalisa bahwa kita dapat mengontrol tegangan output charging

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

68

Tabel 4.2 Kondisi relay inverter dan relay baterai

Relay Relay

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI,


2010

Universitas Indonesia

69

terbaca sama dengan nilai Vmax, dan ketika baterai terbaca sama dengan
nilai Vmin maka charging akan mencharge kembali.

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

70

Pengujian Lama Waktu Pengisian Baterai (Charging)

Pengujin lama waktu pengisian baterai dilakukan pada saat baterai

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Universitas Indonesia

71

Tabel 4.3 Data pengujian pengisian baterai

V Battery (V)
I Max Charger (A)
Time (s)
V Output DAC (V)

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

72

P
O

73

Tabel 4.4 Data pengujian pengosongan baterai

V Battery (V)
V Output DAC (V)
Time (s)

Universitas Indonesia
Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

74

Outp
ut V

75

BAB 5

KESIMPULAN

Rancang bangun..., Helly Andri,


FT UI, 2010

Universitas
Indonesia

DAFTAR ACUAN

76

Univ ersitas Indonesia

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

DAFTAR PUSTAKA

77

Univ ersitas Indonesia

Rancang bangun..., Helly Andri, FT UI, 2010

Anda mungkin juga menyukai