PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan salah satu penyakit system kardiovaskuler yang
banyak dijumpai di masyarakat. Hipertensi bukanlah penyakit menular,
namun harus senantiasa diwaspadai. Tekanan Darah tinggi atau Hipertesi
dan arteriosclerosis ( pengerasan arteri ) adalah dua kondisi pokok yang
mendasari banyak bentuk penyakit kardiovaskuler. Lebih jauh, tidak
jarang tekanan darah tinggi juga menyebabkan gangguan ginjal.Sampai
saat ini, usaha-usaha baik mencegah maupun mengobati penyakit
hipertensi belum berhasil sepenuhnya, karena adanya factor-faktor
penghambat seperti kurang pengetahuan tentang hipertensi ( pengertian,
tanda dan gejala, sebab akibat, komplikasi ) dan juga perawatannya. Saat
ini, angka kematian karena hipertensi di Indonesia sangat tinggi. Oleh
karena perlu di galakkan pada masyarakat mengenai pengobatan dan
perawatan Hipertensi. Diharapkan dengan di buatnya Asuhan Keperawatan
keluarga resiko tinggi hipertensi ini dapat mengurangi angka kesakitan dan
kematian karena hipertensi dalam masyarakat khususnya dalam keluarga.
B. TUJUAN
Ada 2 macam tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan Umum
mengatasi masalah
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian
a. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena
hubungan darah, perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup
dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam
peranannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan
bahwa
keluarga adalah :
1. Unit terkecil dari masyarakat
2. Terdiri dari 2 orang atau lebih
3. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
4. Hidup dalam satu rumah tangga
5. Di bawah asuhan seorang kepala keluarga
6. Berinterkasi diantara sesama anggota keluarga
7. Setiap anggota keluarga mempunyai perannya masing-masing
8. Menciptakan, mempertahankan suatu budaya
3. Tipe Keluarga
Menurut Nasrul Effendy (1998) hal 33 34 tipe keluarga terdiri dari :
a. Keluarga inti (Nuclear Family)
Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak- anak.
b. Keluarga besar (Extended Family)
Adalah keluarga inti di tambah sanak saudara, misalnya ; nenek,
kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c. Keluarga berantai (Serial Family)
Adalah keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang menikah lebih
dari satu kali dan merupakan suatu keluarga inti.
d. Keluarga duda atau janda (Single Family)
Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (Compocite)
Adalah keluarga yang berpoligami yang hidup bersama.
f. Keluarga kabitas (Cahabitation)
Adalah keluarga yang terdiri dari dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.
4. Peran Keluarga
Berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga menurut Nasrul
Effendy 1998, hal 34 adalah sebagai berikut :
a. Peran ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak anak, berperan
sebagai pencari nafkah,pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya
sosialnya
serta
sebagai
anggota
masyarakat
dari
5. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman, 1998 hal 100, didefinisikan
sebagai hasil atau konsekwensi dari struktur keluarga. Lima fungsi
keluarga yang paling berhubungan erat saat mengkaji dan mengintervensi
keluarga adalah ;
a. Fungsi Afektif (Fungsi pemeliharaan kepribadian) : untuk stabilitas
kepribadian kaum dewasa, memenuhi kebutuhan kebutuhan para
anggota keluarga.
b. Sosialisai dan Fungsi penempatan sosial : untuk sosialisasi primer
anak anak yang bertujuan untuk membuat mereka menjadi anggota
masyarakat yang produktif, dan juga sebagai penganugrahan status
anggota keluarga.
c. Fungsi Reproduksi : untuk menjaga kelangsungan keturunan/generasi
dan menambah sumber daya manusia, juga untuk kelangsungan hidup
masyarakat.
d. Fungsi Ekonomis : untuk mengadakan sumber sumber ekonomi yang
Tahap Perkembangan
Tugas perkembangan
Keluarga pemula
Keluarga lansia
aldesteronisme
sindrom
chausing,
hipertensi
yang
Sistolik mmHg
Diastolik mmHg
< 130
< 85
b. Perbatasan
130 139
85 89
c. Hipertensi tingkat I
140 159
90 99
d. Hipertensi tingkat 2
160 179
100 109
e. Hipertensi tingkat 3
> 180
> 110
a. Normal
c. Manifestasi Klinik
Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya
gejala bila demikian, gejala baru ada setelah terjadi komplikasi pada
ginjal, mata, otak atau jantung. Gejala lain yang sering ditemukan
adalah sakit kepala, epistaksis, marah, telinga berdenging, mata
berkunang-kunang dan pusing . (Mansjoer Arif, dkk, 1999).
e. Pathway
Pathway Keperawatan disusun dengan mengambil sumber dari ;Kapita Selecta Kedokteran,
Jilid I, Ed. Ketiga, 1999 dan Nasrul Effendy, Asuhan Keperawatan Keluarga, 1999.
Umur
Obesitas
Gangguan keseimbangan
Nyeri kepala
Resti injuri
Retensi Na
Odem
Fatique
Penurunan COP
Rangsang Aldosteron
CVA
Vasokontriksi
Resti injuri
Nyeri dada
Respon RAA
Diplopia
Blood flow menurun
Gangguan perfusi jaringan
Sinkope
Tek..Pemb. drh otak meningkat
Spasmus arteriole
Koroner jntung
Sistemik
Vasokontriksi pemb drh ginjal
Ginjal
Jenis kelamin
Gaya hidup
HYPERTENSI
Otak
Pembuluh darah
Retina
Suplay O2
otak menurun
Resistensi pemb. drh otak meningkat
vasokontriksi
Iskhemi miokard
Gangguan rs nyaman
1. Fokus Intervensi
a. Fokus Intervensi Individu
Diagnosa 1 : Resiko terhadap ketidakefektifan penatalaksanaan
program terapeutik yang berhubungan dengan ketidakcukupan
pengetahuan tentang kondisi, pembatasan diet, pengobatan, faktor
resiko.
Intervensi :
1.
Identifikasi
faktor-faktor
penyebab
atau
penunjang
menghalangi.
2.
3.
4.
yang
5.
6.
7.
8.
aktifitas
vasokonstriksi
yang
dapat
BAB II
RESUME KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan 1
Resiko terjadinya serangan ulang pada Ny. M berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit.
1)
Menanyakan
pada
keluarga
tentang
relaksasi,
2)
Tujuan Khusus 4 :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan atau penyuluhan kesehatan sebanyak 2 x
kunjungan diharapkan keluarga mampu memodifikasi lingkungan untuk
mengurangi nyeri.
Implementasi :
BAB III
PEMBAHASAN
Juli 2003. Hal ini penting karena untuk membina hubungan saling percaya, yaitu
dengan melakukan perkenalan dan penjelasan maksud serta tujuan kunjungan.
Melalui
perawatan
kesehatan
keluarga
yang
berfokus
pada
resiko yang
diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari lingkungan. Tujuannya adalah untuk
mengangkat derajat kesehatan keluarga secara menyeluruh, yang mana secara
tidak langsung mengangkat deraja kesehatan dari setiap anggota keluarga
(Friedman 1998, hal ; 6).
Pengkajian dilakukan dengan wawancara, observasi serta pemeriksaan
fisik anggota keluarga. Dari data yang terkumpul kemudian di buat suatu analisa,
identifikasi masalah, memprioritaskan masalah, membuat diagnosa keperawatan,
membuat skoring serta langkah selanjutnya adalah merencanakan tindakan,
melaksanakan tindakan serta mengevaluasinya.
A. Diagnosa Keperawatan I
Resiko terjadinya serangan ulang pada Ny. M berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Berdasarkan teori diterangkan bahwa resiko adalah diagnosa yang
menggambarkan penilaian klinis di mana individu atau kelompok lebih rentan
untuk merngalami masalah ketimbang orang lain dalam situasi yang sama atau
serupa (Carpenito, 2001).
Penulis menyadari bahwa diagnosa diatas kurang tepat, diagnosa yang
tepat adalah Penatalaksanaaan program terapeutik tak efektif pada Ny. M
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit (Carpenito, 2001). Maksud dari ketidakefektifan penatalaksanaan
program terapeutik : suatu pola dimana individu mengalami atau beresiko
tinggi untuk mengalami kesukaran berintegrasi ke dalam suatu program
2.
3.
4.
5.
6.
b.
c.
3.
4.
d.
2.
3.
4.
e.
2.
3.
BAB IV
IMPLIKASI KEPERAWATAN
pengaturan pola makan juga diet rendah garam dan rendah lemak.
2. Pada penderita hipertensi hendaknya ditekankan untuk memeriksakan tekanan
darahnya seminggu sekali ke tempat pelayanan kesehatan (Puskesmas,
Posyandu, Rumah Sakit ataupun Bidan) sehingga tekanan darah dapat
terkontrol.
3. Dalam melakukan asuhan keperawatan keluarga hendaknya menggunakan
komunikasi yang dimengerti yaitu dengan menggunakan bahasa daerah
setempat / digunakan oleh keluarga.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIPERTENSI PADA
USIA PERTENGAHAN
KASUS
Bp. A (60 th) tinggal dengan istrinya Ibu N (57 th). Anak pertamanya telah
menikah dan tinggal dengan istri beserta 2 orang anaknya yang masih sekolah SD.
Saat kunjungan ke rumah Bp. A, perawat Nunuk menemukan data bahwa TD Bp.
A adalah 190/100 mmHg. Namun, Bp. A mengatakan tidak merasakan kepalanya
pusing.
1. Cari dan uraikan konsep yang terkait dengan kasus di atas
2. Buatlah askep keluarga dengan mengembangkan kasus di atas( Pengkajian
sampai dengan rencana intervensi )!
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
Nama KK
: Tn. A
Umur
: 60 Tahun
Alamat
Pekerjaan KK
: Petani
Pendidikan
: SR
Komposisi Keluarga
No
Nama
Hub.dg
Umur L/ Status
KK
P perkawinan
ngan
imunis
asi
Ny. N
Istri
57 th
P Kawin
SR
IRT
Genogram :
Kakek Tn.A meninggal
Nenek Tn.A meninggal
Ayah Tn A,80Th
Adik Tn.A
50Th.Stroke
Klien, Tn.A 60Th Ht
Keterangan :
Ny. N 57 th
: laki-laki
: Perempuan
: klien
: meninggal
Tn. A jarang
KM
R.solat
U
K.tdr
K.tdr
KM
Lingkungan rumah Tn. A mayoritas sebagai petani tiap pagi berangkat
ke sawah dengan naik sepeda. Sedangkan transportasi yang berada di
desa Tn. A adalah angutan pedesaan.
Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. A belum pernah berpindah tempat, apabila ada anggota
keluarga yang sakit menggunakan transportasi sepeda motor atau
angkutan untuk mencapai tempat pelayanan kesehatan.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Dalam keluarga Tn A sering dikunjungi oleh anaknya. Dan kesempatan
ini digunakan oleh keluarga untuk saking bercerita dan bersenda gurau.
. Hubungan keluarga Tn. A dengan tetangga tampak baik dan
harmonis. Ny. N ikut dalam perkumpulan PKK RT setiap bulan sekali
dan pengajian seminggu sekali setiap hari kamis. Tn. A juga ikut
perkumpulan RT setiap bulan sekali serta aktif mengikuti Yasinan
setiap malam Jumat.
System Pendukung Keluarga
Anggota keluarga Tn. A yang sehat adalah Ny. N, apabila ada keluarga
Tn. A akan berobat dengan menggunakan sepeda motor, apabila ada
salah satu anggota keluarga yang sakit maka anggota yang lain
memberikan dorongan atau mengingatkan serta mengantar untuk
berobat ke pelayanan kesehatan. Sedangkan masyarakat menjenguk
Fungsi Affektif
Keluarga Tn. A tampak sangat harmonis, antar anggota keluarga saling
menghargai dan menghormati. Tn. A menerapkan disiplin yang tinggi
terhadap anaknya yang sudah menikah.Sehingga menjadikan anaknya
brhasil dalam pendidikannya dan bahagia dalam rumah tangganya
bersama istri dan anaknya.
Fungsi Sosialisasi
Hubungan antara anggota keluarga tampak baik dimana anak dan
menantu beserta cucu-cucunya menjenguk Tn. A sekeluarga. Tn. A
menerapkan disiplin yang tinggi pada anaknya baik disipil waktu
maupun disiplin dalam janji. Kluarga tn.A mengikuti adapt dan norma
yang ada di masyarakat.
Fungsi Perawatan Kesehatan
Makan sehari 3 kali berupa nasi, lauk pauk, sayuran, buah dan susu (4
sehat lima sempurna). Sedang pola istirahat pada keluarga Tn. A : Tn.
A tidur jam 23.00 dan bangun jam 04.00 serta tidak pernah tidur siang.
Ny. N tidur jam 23.00 bangun jam 04.30 dan tidak pernah tidur siang
karena harus menjaga toko.
Keluarga Tn. A kurang mengenal masalah karena Tn. A sering makan
yang asin dan berlemak serta jarang control ke pelayanan kesehatan.
Keluarga Tn. A belum dapat mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan, hal ini bisa dilihat Tn. A jarang Kontrol. Apabila
ada anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke pelayanan
kesehatan.
Keluarga Tn. A kurang tahu bagaimana memodifikasi lingkungan
kaitannya dengan pola makan dalam keluarga tersebut.
Keluarga Tn. A jarang menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik
Tn A
Ny. N
TD
190/100mmHg
120/80 mmHg
96x/mt
92x/mt
RR
20x/mt
24x/mt
BB/TB
60 kg/160 cm
55 kg/ 155cm
Rambut
Beruban,
tidak
ada Beruban,
tidak
ada
ketombe
ketombe
Konjungtiva
Tidak anemi
Tidak anemi
Sklera
Tidak ikterik
Tidak ikterik
Hidung
Telinga
Mulut
Mukosa
bibir
tidak sariawan
Leher
Tidak
ada
tidak sariawan
pembesaran Tidak ada pembesaran
Dada:
Paru
jantung
Abdomen
Datar,
ada
tekan
Ekstremitas
Tidak
edema,
Bersih,
sawo
matang, Bersih,
sawo
matang,
keriput
dan
kering
Turgor kulit
Cukup baik
Cukup Baik
Keluhan
A. Harapan Keluarga
Harapan keluarga Tn A pada petugas kesehatan adalah Mendapatkan
infornasi yang berguna bagi kesehatan anggota keluarganya.
ANALISA DATA
data
1.
Etiologi
problem
Ds : Tn. A mengatakan
Ketidakmampuan
masalah
Ketidakmampuan
ketidak efektifan
penatalaksanaan
keluarga hanya
anggota keluarga
program
yang sakit.
terapeutik.
II.
No
kriteria
skore
Sifat masalah : 2
bobot
jumlah
total
pembenaran
2/3 X 1
2/3
Apabila
Ancaman
masalah yang
kesehatan
dialami Tn A
berkelanjutan
maka akan
mengakibatka
n suatu
amsalah yang
semakin fatal
yaitu stroke
2.
Kemungkinan 2
2/2 X 1
Masalah dapat
masalah dapat
mudah diubah
diubah
karena dalam
:Masalah
hal ini
mudah diubah
keluarga
belum
mengenal
masalah dan
jarang pergi ke
YanKes
sehingga
diharapkan
dengan
pendekatan
yang baik dari
petugas bisa
mengubah
kebiasaan diet
makanannya
dan dengan
bantuan peran
serta anggota
keluarga
3.
Potensi untuk
2/3 X 1
2/3
Masalah
dicegah :
belum berat
cukup
walaupun
Tn.A tidak
merasakan
keluhan apaapa, tetapi TD
Tn.A apabila
tidak
mendapatkan
tindakan akan
Membahayaka
0
4.
Menonjolnya
0/1 X 1
n
Tn.A tidak
masalah :
merasakan
Masalah tidak
keluhan apa-
dirasakan
apa.Dan
keluarga
menganggap
masalah ini hal
yang biasa
.
Jumlah
1 1/2
Kriteria
skor
1.
Sifat masalah: 3
bobot
Jumlah
total
pembenaran
3/3 X 1
Masalah
actual
adalah actual
sudah terjadi
untuk itu perlu
tindakan
perawatan,
sehingga tidak
berdampak
pada masalah
lain (stroke)
Masalah dapat
dicegah untuk
lebih parah,
dan
Kemungkinan
2.
masalah dapat 1
membutuhkan
2
1/2 X 2
peran serta
diubah:
keluarga yang
sebagian
amat besar,
dalam
merubah
perilaku
pemenuhan
nutrisi, ada
tenaga
kesehatan
yang akan
membina.
Masalah
Potensial
3.
belum berat,
untuk dicegah: 2
2/3 X 1
2/3
cukup
dan
membutuhkan
waktu untuk
mengubah
kebiasaan
keluarga
Tn.A
menganggap
masalah
Menonjolnya
Anggapan
masalah tidak
keluarga,
dirasakan
0 X1
bahwa
masalah Ht ini
adalah
masalah yang
biasa dan oleh
Tn.A tidak
dirasakan
total
3 1/3
III.
DP
Tujuan
Jangka panjang
kriteria
standar
Jangka pendek
1ketidakefektifan Setelah
Setelah
Respon Ht adalah
keluarga dlm
dilakukan
verbal
dilakukan
intervensi
Suatu
1. Beri
kesempat
penetalaksanaan
tindakan
pertemuan 1x 20
kenaikan
an pada
program
perawatan
menit keluarga
TD yang
keluarga
terapeutik b/d
selama 1
mampu::
diakibatkan
untuk
mengenal
oleh adanya
menyebu
klrg dalam
masalah tentang
peningkatan
tkan
penyakit Ht:
tekanan
pengertia
keluarga yang
melakukan
1.
Keluarga
dalam
n Ht
sakit
perawatan
mampu
perifer
2. Beri
anggota
menyebutka
reinforce
keluarga yang
n kembali
ment
mengalami
pengertian
positif
masalah
Ht
atas
keluarga Tn.A
kesehatan
jawaban
yang
benar
3. Tanyakan
kembali
hal-hal
yang
telah
didiskusi
kan
4. Beri
kesempat
an
keluarga
untuk
brtanya
tentang
hal-hal
yang
belum
diket.
5. Beri
kesempat
an pada
keluarga
untuk
menyebu
tkan
pengertia
n Ht
6. Beri
reinforce
ment
positif
atas
jawaban
yang
benar
Tanyakan
kembali hal-hal
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP KALUARGA USIA PERTENGAHAN
Keluarga usia pertengahan adalah keluarga yang dimulai ketika anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pension atau kematian salah satu
pasangan