5.1 Kesimpulan Dari hasil isolasi bakteri proteolitik didapatkan zona bening yang terdapat pada media . pembentukan zona bening dapat disebabkan karena bakteri mampu mendegradasi substrat yang ada serta saat pembuatan kultur starter dengan metode kering udara atau air dry memiliki kekurangan yaitu dapat menyebabkan adanya kontaminasi oleh mikrrorganisme atau udara dan kurang steril. Namun pengeringan ini memiliki kelebihan bakteri pada substrat mampu berkembang karena sesuai dengan suhu optimum bakteri. Kultur starter kering yang telah dipreparasi akan dibuat untuk memproduksi bekasam dengan metode batch fermentation da diuji secara organoleptik. Uji organoleptik pada bekasam menunjukkan warna,rasa,aroma dan tekstur. Pada warna menunjukkan agak kecoklatan yang disebabkan karena nasi dan ikan yang terfermentasi hacur karena terdegradasi oleh bakteri pada keadaan anaerob sehingga dapat menyebabkan adanya perubahan warna, pada aroma menunjukkan aroma asam yang dapat disebabkan karena proses fermentasi yang terjadi pada keadaan anaerob serta dapat disebabkan karena selama proses fermentasi terjadi proses penguraian protein dimana bakteri dan enzim menguraikan komponen-komponen makro pada ikan terutama protein menjadi senyawa-senyawa sederhana. Serta pada tekstur menunjukkan tekstur yang lunak. Tekstur lunak yang didapatkan diduga karena nasi yang ditambahkan pada bekasam ikan mujair mengalami pemecahan karbohidarat secara keseluruhan sehingga dapat menutupi seluruh permukaan tubuh ikan dan menyebabkan tekstur bekasam ini kurang baik. Dan pada rasa didapatkan rasa enak dan agak enak yang disebabkan karena selama proses fermentasi asam amino akan mengalami
peningkatan akibat adanya pemecahan protein, yang mana kandungan asam amino yang tinggi akan mempengaruhi cita rasa. Rasa ini ditambah oleh ionosin monofospat, yaitu penguraian ATP (adenosine trifospat) oleh aktifirtas enzim