Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna
tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar
dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Undang-Undang (UU) No.23 Tahun 1992
tentang Kesehatan menyatakan bahwa Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini,
maka kesehatan dilihat sebagai satu kesatuan utuh yang terdiri dari unsur fisik, mental dan sosial
dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.
Kesehatan merupakan hal yang diutamakan setiap orang agar dapat melakukan aktifitas
dengan baik. Ketika sakit, seseorang harus mengeluarkan uang dalam jumlah yang cukup besar.
Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang
bersifat alamiah maupun buatan. seperti lingkungan, perilaku, serta keturunan.
Salah satu aspek yang terkait dengan masalah kesehatan adalah penyediaan obat-obatan.
Obat merupakan komponen penting dalam upaya pelayanan kesehatan karena penggunaan obat
dapat mencapai 40 persen dari seluruh komponen biaya pelayanan kesehatan. Dalam hal ini,
apotek merupakan ujung tombak pemasaran pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Saat ini banyak didirikan apotek yang tersebar di seluruh kabupaten dan kotamadya. Hal ini
memberikan dampak positif, karena dengan adanya apotek akan menyerap tenaga kerja,
meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah
pengangguran.

Menurut data Departemen Kesehatan tahun 2008 terdapat 10.880 buah apotek di Indonesia

(Tabel 1) :
Tabel 1. Jumlah Apotek di Indonesia Tahun 2008
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Propinsi
NAD
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Jambi
Riau
Kepulauan Riau
Sumatera Selatan
Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung
Banten
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Bali

Jumlah
170
769
296
151
271
129
225
62
96
212
137
1.162
2.256
522
355
1.586
383
JUMLAH

No
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

Propinsi
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Selatan
Sulawesi Barat
Maluku Utara
Maluku
Papua
Papua Barat

Jumlah
162
103
130
171
84
263
113
55
124
105
468
28
34
60
127
71
10.880

Sumber: Departemen Kesehatan (2009).


Berdasarkan Tabel 1 di atas, Jawa Barat merupakan propinsi dengan jumlah Apotek
terbanyak dibandingkan dengan propinsi lainnya. Ketersediaan obat produksi dalam negeri,

peningkatan jumlah pendidikan tinggi farmasi,dan regulasi pemerintah mendorong pertumbuhan


jumlah apotek di Indonesia terutama di Bogor. Menurut data Dinas Kesehatan tahun 2008 jumlah
apotek di Kabupaten Bogor berjumlah 160 buah. Sedangkan di Kota Bogor jumlah apotek yang
ada hingga saat ini berjumlah 190 buah apotek. Meningkatnya pendirian apotek dapat
menimbulkan persaingan di bidang usaha tersebut. Oleh karena itu, pengelola Apotek harus dapat
mengantisipasinya agar dapat bersaing dan bertahan dengan usaha-usaha yang sejenis. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan merumuskan strategi sehingga Apotek mampu berkembang dan
bersaing.

1.2. Perumusan Masalah


Apotek Cibuluh

merupakan salah satu Apotek yang menyediakan layanan farmasi di

Kotamadya Bogor. Seiring dengan meningkatnya jumlah apotek di Bogor, maka Apotek Cibuluh
perlu menyusun strategi dalam menghadapi persaingan tersebut karena dengan adanya strategi
pengembangan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan apotek cibuluh tahun 2008 turun
hingga 10 persen dari tahun 2007. Strategi yang dibuat mempertimbangkan kondisi internal dan
eksternal perusahaan. Penelitian ini memfokuskan pada penentuan strategi di tingkat unit bisnis
dan turunannya pada tingkatan strategi fungsional, yang berkaitan dengan berbagai hal mengenai
pengembangan usahanya.
Penilaian terhadap faktor-faktor di dalam lingkungan perusahaan tidak cukup untuk
merumuskan strategi dalam upaya pengelolaan perusahaan yang lebih baik. Tantangan utama
yang dihadapi perusahaan saat ini adalah bagaimana membangun dan mempertahankan usaha
yang sehat dalam pasar dan lingkungan usaha yang cepat berubah. Penilaian terhadap faktorfaktor di luar perusahaan juga diperlukan karena lingkungan eksternal dapat setiap saat berubah
dengan cepat sehingga melahirkan peluang atau ancaman, baik yang datang dari pesaing utama
maupun dari iklim bisnis yang senantiasa berubah.
Beberapa hal yang perlu diteliti dalam merumuskan strategi pengembangan bisnis perusahaan
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pelayanan operasional di Apotek Cibuluh ?
2. Faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman)

apakah yang mempengaruhi Apotek Cibuluh dalam pengembangan bisnisnya ?


3. Bagaimana strategi alternatif yang dapat digunakan oleh manajemen Apotek Cibuluh ?
4. Strategi apakah yang diprioritaskan untuk dapat diimplementasikan Apotek Cibuluh dalam
pengembangan bisnisnya ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini
adalah :
1. Mempelajari kegiatan operasional di Apotek Cibuluh.
2. Mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman
Apotek Cibuluh dalam menjalankan bisnisnya.
3. Merumuskan strategi pengembangan Apotek Cibuluh berdasarkan faktor internal dan
eksternal perusahaan.
4. Menentukan prioritas strategi yang dapat diimplementasikan oleh Apotek Cibuluh dalam
pengembangan usahanya.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain :
1. Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi Apotek Cibuluh Bogor sebagai
masukan dalam merencanakan dan menjadikan bahan pertimbangan dalam
perencanaan strategi pengembangan di Apotek Cibuluh Bogor.
2. Merupakan sarana pengembangan wawasan bagi penulis dalam penerapan teori yang
diperoleh, serta diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti
selanjutnya.
1.5. Batasan Penelitian
Penelitian ini, dibatasi pada aspek-aspek sebagai berikut :
1. Aspek internal yaitu mencakup aspek Sumber daya manusia (SDM), keuangan,
pemasaran, produksi dan operasi.
2. Aspek Eksternal yaitu yang berhubungan dengan lingkungan industri seperti masuknya
pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli, kekuatan
tawar menawar para pemasok, dan persaingan perusahaan sejenis, serta faktor politik,
ekonomi, sosial budaya, dan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai