Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Kreativitas,
Intelegensi
Hubungan antara kreativitas dan intelegensi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kreativitas
Secara umum kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuuan untuk berpikir sesuatu yang
baru dan tidak biasa dan menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan.
Perlu kita ketahui ciri-ciri yang mencerminkan kepribadian kreatif, diantaranya, mempunyai
daya imajinasi yang kuat, mempunyai inisiatif dan minat yang luas, bebas dalam berpikir,
bersifat ingin tahu, selalu ingin mendapat pengalaman baru, percaya diri, penuh semangat dan
berani mengambil resiko.
Salah satu masalah yang kritis dalam meneliti, mengidentifikasi, dan mengembangkan
kreativitas ialah bahwa ada begitu banyak definisi tentang kreativitas, tetapi tidak ada satu
definisi pun yang dapat diterima secara universal. Mengingat kompleksitas dari konsep
kreativitas, agaknya hal ini tidak mungkin dan tidak perlu, karena kreativitas dapat ditinjau
dari berbagai aspek, yang kendatipun saling berkaitan tetapi penekanannya berbeda beda.
Rodhes (1961, dalam Isaksen, 1987) dalam menganalisis lebih dari 40 definisi tentang
kreativitas, menyimpulkan bahwa pada umumnya kreativitas dirumuskan dalam istilah
pribadi (person), proses, dan produk.
Kreativitas dapat pula ditinjau dari kondisi pribadi dan lingkungan yang mendorong ( press)
individu ke perilaku kreatif. Rodhes menyebut keempat jenis definisi tentang kreativitas ini
sebagai four ps of creativity ,yaitu dimensi Person,Proses, Press dan Product. Kebanyakan
definisi kreativitas berfokus pada salah satu dari empat P ini atau kombinasinya. Keempat P
ini saling berkaitan: pribadi kreatif yang melibatkan diri dalam menghasilkan produk kreatif,
dan dengan dukungan dan dorongan ( press) dari lingkungan menghasilkan produk kreatif.
Torrance ( 1988) yang memilih definisi proses tentang kreativitas, menjelaskan hubungan
antara keempat P tersebut sebagai berikut : dengan berfokus pada proses kreatif, dapat
ditanyakan jenis pribadi yang bagaimanakah akan berhasil dalam proses tersebut, macam
lingkungan yang bagaimanakah akan memudahkan proses kreatif, dan produk yang
bagaimanakah yang dihasilkan dari proses kreatif.
Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli psikologi tentang pengertian Kreativitas yaitu
sebagai berikut :
a)
b)
c)
d)
Setiap kreasi merupakan kombinasi baru dari ide-ide dan produk yang inovatif, seni
dalam pemenuhan kebutuhan manusia.
Michael A.West, menyatakan bahwa kreativitas merupakan penyatuan pengetahuan
berbagai bidang pengalaman yang berlainan untuk menghasilkan ide-ide baru yang
lebih baik. Kreativitas merupakan salah satu bagian dasar dari usaha manusia.
Kreativitas melibatkan kita dalam penemuan-penemuan terus-menerus cara baru
dan baik dalam mengerjakan berbagai hal. Atau dalam pengertian yang lebih luas,
kreativitas terkait dengan penggunaan berbagai potensi yang dimiliki, baik
pengetahuan, intuisi maupun imajinasi sedemikian rupa sehingga dapat
menghasilkan ide-ide baru yang lebih baik dan bermanfaat.
Rawlinson (1979:9) mengemukakan Kreativitas merupakan kemampuan seseorang
untuk melahirkan sesuatu gagasan baru maupun karya nyata baru yang merupakan
kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada sehingga relatif berbeda dengan yang
telah ada.
2.2 Intelegensi
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris Intelligence yang juga berasal dari bahasa
Latin yaitu Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere. Teori tentang intelegensi
pertama kali dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada tahun 1951.
Spearman dan Wynn mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan
(power) yang dapat melengkapi akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati.
Kekuatan tersebut dalam bahasa Yunani disebut dengan Nous, sedangkan penggunaan
kekuatannya disebut Noeseis. Intelegensi berasal dari kata Latin,yang berarti
memahami. Jadi intelegensi adalah aktivitas atau perilaku yang merupakan perwujudan
dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu.
Intelegensi bukanlah suatu yang bersifat kebendaan, melainkan suatu fiksi ilmiah
untuk mendiskripsikan perilaku individu yang berkaitan dengan kemampuan intelektual.
3
Dalam mengartikan intelegensi (kecerdasan) ini, para ahli mempunyai pengertian yang
beragam.
Deskripsi perkembangan fungsi-fungsi kognitif secara kuantitatif dapat
dikembangkan berdasarkan hasil laporan berbagai studi pengukuran dengan
menggunakan tes inteligensi sebagai alat ukurnya, yang dilakukan secara longitudinal
terhadap sekelompok subjek dari dan sampai ketingkatan usia tertentu secara test-retest
yang alat ukurnya disusun secara sekuensial. Dengan menggunakan hasil pengukuran
test inteligensi yang mencakup general (Infomation and Verbal Analogies, Jones and
Conrad telah mengembangkan sebuah kurva perkembangan Inteligensi, yang dapat di
tafsirkan anatara lain sebagai berikut :
1) Laju perkembangan Inteligensi pada masa anak-anak berlangsung sangat pesat,
2) Terdapat variasi dalam saatnya dan laju kecepatan deklinasi menurut jenis-jenis
kecakapan khusus tertentu.
Bloom melukiskan berdasarkan hasil studi longitudinal, bahwa dengan
berpatokankepada hasil test IQ dari masa-masa sebelumnya yang di tempuh oleh subyek
yang sama, kita akan dapat melihat perkembangan prosentase taraf kematangan dan
kemamppuannya sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
Hasil studi Bloom ini tampaknya juga menugaskan bahwa laju perkembangan IQ itu
bersifat proposional.
Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli psikologi tentang pengertian Intelegensi yaitu
sebagai berikut :
a)
b)
c)
d)
5. Faktor kebebasan
5
Faktor kebebasan artinya manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan
masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas dalam
memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.
2.2.2 Teori-Teori Intelegensi
1. Teori Faktor
Teori ini dikembangkan oleh Spearman, dia mengembangkan teori dua faktor
dalam kemampuan mental manusia. Yakni :
a. Teori faktor g (faktor kemampuan umum) : kemampuan menyelesaikan
masalah atau tugas tugas secara umum (misalnya, kemampuan menyelesaikan
soal soal matematika).
b. Teori faktor s (faktor kemampuan khusus) : kemampuan menyelesaikan
masalah atau tugas tugas secara khusus (misalnya, mengerjakan soal soal
perkalian,atau penambahan dalam matematika).
2. Teori Struktural Intelektual
Teori ini dikembangkan oleh Guilford, dia mengatakan bahwa tiap-tiap
kemampuan memiliki jenis keunikan tersendiri dalam aktifitas mental atau pikiran
(operation), isi informasi (content), dan hasil informasi (product).
Penjelasannya adalah sbb :
a.
b. Kemampuan berpendapat
Makin cerdas seseorang, makin cepat pula mengambil ide,langkah penyelesaian
masalah, memilih cara-cara yang tepat diantara sekian alternatif penyelesaian segera
dipilih mana yang paling ringan dan kecil resikonya dan besar manfaatnya.
c. Kemampuan kontrol dan kritik
Makin cerdas seseorang makin tinggi pula daya kontrol dan kritiknya terhadap apa
yang diperbuat, sehingga tidak diulangi lagi, paling tidak frekuensi pengulangan
kesalahan kecil.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kreativitas, disamping bermakna untuk pengembangan diri maupun pembangunan
masyarakat, juga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan
perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi manusia ( Maslow, 1968 ).
Kreativitas dalam perkembangannya sangat terkait dengan empat aspek, yaitu aspek
pribadi, pendorong, proses, dan produk. Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul
dari interaksi pribadi yang unik dengan lingkungannya. Ditinjau dari proses, menurut
Torrance ( 1988), kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah,
membuat dugaan tentang kekurangan ( masalah ) ini, menilai dan menguji dugaan atau
hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasil
hasilnya. Proses kreatif meliputi beberapa tahap, yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, dan
verifikasi. Definisi mengenai produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan
dari proses kreativitas, ialah sesuatu yang baru, orisinalitas, dan bermakna. Ditinjau dari
aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan internal
maupun eksternal dari lingkungannya.
Jadi peranan Intelegensi / kecerdasan setiap orang sangat mempengaruhi kreativitas,
bakat , dan prestasi belajarnya. Seseorang yang Tingkat intelegensinya (IQ) tinggi belum
tentu memiliki kreativitas, bakat, dan prestasi belajarnya tinggi pula karena setiap
individu memiliki motivasi yang berbeda. Tetapi individu yang memiliki IQ lebih tinggi
akan lebih mudah berkreativitas dan meraih prestasi belajar yang tinggi dibandingkan
dengan yang memiliki IQ rendah.
3.2 Saran
Makalah ini kami angkat berdasarkan dari sumber penerbit dan pengatahuan dan diskusi
kelompok kami. Semoga pembaca dapat menambah wawasan dan pengatahuan tentang
Kreativitas dan Intelegensi. Selain itu kami meyakini bahwa dalam makalah ini masih ada
kesalahan-kesalahan. Oleh sebab itu kami memohonkan maaf dan kritikan oleh para
pembaca.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Munandar, Utami.2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : PT
RINEKA CIPTA.
2. http://sunartombs.wordpress.com/2009/08/09/pengertian-kreativitaskreativitas;;pengertian kreativitas2010-2011/.com
3. http://www.indosiar.com/ragam/21364/anak-berbakat-dalam-pendidikan
4. http://books.google.co.id/books?id
5. Suharnan (2005). Psikologi kognitif. Surabaya. Srikandi
6. http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/18/intelegensi-dan-kreativitas-adakahhubungan-di-antara-keduanya-320034.html
11