Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti”deskripsi mengenai


penduduk”. Menurut definisi yang tercantum di dalam United Nations Multilingual
Demografic Dictionary. Demografi adalah studi ilmiah yang menyangkut masalah
penduduk, terutama dalam kaitannya dengan jumlah, struktur maupun perkembangannya.
Subyek permasalahan demografi pada hakekatnya lebih dititikberatkan kepada studi
kuantitatif mengenai berbagai factor seperti fertilitas, mortalitas maupun migrasi yang
selalu mempengaruhi penduduk secara kontinu, serta menentukan jumlah maupun
pertumbuhan penduduk dan disebut sebagai “Komponen Pertumbuhan
Penduduk”(Pollard dkk, 1982).

Laju pertumbuhan penduduk di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh besar


kecilnya komponen pertumbuhan penduduk. Salah satu pertumbuhan penduduk adalah
pertumbuhan penduduk alamiah, dimana pertumbuhan ini dipengaruhi oleh factor
kelahiran dan kematian (Mantra, 2003).

Untuk menghitung pertumbuhan penduduk alamiah di suatu wilayah diperlukan


data yang diperoleh dari pencatatan penduduk. Pencatatan penduduk dilakukan melalui
registrasi penduduk oleh kepala desa dan kelurahan suatu wilayah setempat. Data yang di
dapat kemudian dilaporkan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kota setempat.

Pertumbuhan penduduk yang besar harus diimbangi dengan pemenuhan


pelayanan yang baik dan memadai akan mempercepat proses pemerataan pembangunan,
seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, ketenagakerjaan, dan sebagainya. Apabila
tidak diimbangi, maka berdampak kurang baik, seperti kepadatan lalu lintas, masalah
kebersihan, masalah pengangguran, dan sebagainya. Masalah kependudukan perlu
mendapatkan perhatian dan penanganan secara berkelanjutan dalam pembangunan kota.

1
Kabupaten Banyuwangi adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Timur,
Indonesia. Kabupaten Banyuwangi mengalami kepesatan pembangunan, khususnya di
Kecamatan Muncar berdampak pula terhadap meningkatnya jumlah penduduk.
Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Banyuwangi dipengaruhi oleh komponen
kelahiran, kematian , dan mobilitas penduduk. Sebagian besar Daerah Muncar merupakan
penduduk asli Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi termasuk penyumbang dalam angka
kelahiran terbanyak di Jawa Timur, karena jumlah penduduknya juga sangat besar.
Sedangkan untuk kematian daerah ini tidak termasuk dalam peringkat terbesar di Jawa
Timur. Pesatnya pembangunan di Kabupaten Banyuwangi dipengaruhi oleh
meningkatnya jumlah penduduk. Salah satu penyebab peningkatan tersebut disebabkan
oleh selisih antara kelahiran dan kematian. Untuk itu perlu diadakan analisis mengenai
perbandingan komponen pertumbuhan penduduk di Kecamatan Muncar tahun 2007.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan atas latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan


permasalahan sebagai berikut:

1. Komponen yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di


Kabupaten Banyuwangi.

2. Bagaimana perbandingan-perbandingan antara komponen tersebut.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan komponen pertumbuhan penduduk


alamiah yang meliputi komponen-komponen kelahiran dan kematian.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan sebagai acuan untuk mengambil


kebijaksanaan dalam bidang kependudukan di Kabupaten Banyuwangi tentang

2
perbandingan komponen pertumbuhan penduduk alamiah (kelahiran dan kematian) di
Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Penduduk

Menurut undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1992, penduduk adalah orang


dalam matranya sebagai pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga Negara,
dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah
Negara pada waktu tertentu (Mantra, 2003).

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2005, penduduk


adalah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang masuk secara sah serta bertempat
tinggal di wilayah Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Adapun
pengertian dari Warga Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-Undang sebagai Warga Negara
Indonesia.

2.2 Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-


kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.
Pertumbuhan penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (menambah jumlah
penduduk), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh kematian yang terjadi pada
semua golongan umur. Selisih kelahiran dan kematian disebut perubahan reproduktif atau
pertumbuhan penduduk alamiah (Anonim,2000).

3
Komponen-komponen pertumbuhan penduduk alamiah yaitu:

a. Fertilitas (kelahiran)

Fertilitas (kelahiran) adalah terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan


dengan tanda-tanda kehidupan seperti berteriak, bernafas, jantung berdenyut,
dan sebagainya (Mantra, 2003). Fertilitas adalah satu ukuran yang diterapkan
untuk mengukur hasil reproduktif wanita yang diperoleh dari data statistic
jumlah kelahiran hidup (Pollard dkk, 1982).

b. Mortalitas (kematian).

Mortalitas (kematian) adalah peristiwa hilangnya semua tanda-tanda


kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran
hidup (Mantra, 2003).

2.3 Statistika Deskriptif

Menurut Walpole, statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan


dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus nilai pengamatan (data) sehingga
memberikan informasi yang berguna. Keputusan yang diambil berdasarkan gambaran
umum data melalui peringkasan data baik berupa hasil tabulasi data maupun grafik-
grafik.

2.4 Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan awal yang belum tentu kebenarannya. Hipotesis


merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan

4
sementara karena, jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori, belum
menggunakan fakta. Hipotesis dapat dibagi menjadi dua yaitu:

• Hipotesis Nol ( H 0 ) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada


perbedaan antara perlakuan atau karakteristik yang diuji, umumnya ( H 0 )
untuk menentukan batas penolakan.

• Hipotesis Alternatif ( H 1 ) yaitu kesimpulan sementara dari hubungan


antar peubah yang sudah dipelajari dari teori-teori yang berhubungan dengan
masalah tersebut

Tabel 2.1 Kesalahan Penolakan H 0 sebagai berikut;

Kesimpulan Keadaan Sebenarnya ( H 0 )


( H 0 ) benar ( H 0 ) salah
Terima ( H 0 ) Tepat Galat Jenis II ( β )
Tolak ( H 0 ) Galat Jenis I ( α ) Tepat

Penarikan kesimpulan dikatakan tepat apabila menerima H 0 karena H 0 benar


atau menolak H 0 karena memang H 0 salah. Apabila menyimpulkan menolak H 0
padahal H 0 benar, maka kita telah melakukan kesalahan yang disebut dengan Galat
Jenis I ( α ). Sebaliknya, apabila menerima H 0 padahal H 0 salah, maka kita telah
melakukan kesalahan yang disebut Galat Jenis II ( β ).

Nilai α disebut taraf nyata, jika nilai α diperkecil maka β akan menjadi besar.
Biasanya nilai untuk α ditetapkan sebesar 0,05 (5%) atau 0,10. Jika α = 0.05 artinya
setiap 100 kesimpulan kita akan menolak 5 kesimpulan dari H 0 yang seharusnya
diterima. Sedangkan untuk harga ( 1 − β ) disebut Kuasa Uji atau Kekuatan Uji.

Untuk pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan:

• Uji Satu Arah

5
H 0 : µ = µ0
H 1 : µ > µ0 atau

H 1 : µ < µ0

• Uji Dua Arah

H 0 : µ = µ0
H 1 : µ ≠ µ0

Dalam penelitian untuk menetapkan apakah suatu hipotesis yang bersumber pada
teori-teori tertentu dapat diterima atau tidak, ada beberapa prosedur yang harus dilakukan
dalam uji hipotesis:

1. Nyatakan H 0 dan H 1

2. Pilih satu uji statistik untuk menguji H0 sesuai dengan skala


pengukurannya

3. Tentukan taraf kepercayaan ( α ) dan besar contoh (n).

4. Asumsikan sebaran contoh atau distribusi sampling statistik itu dibawah


H0

5. Tentukan daerah penolakan.

6. Hitung nilai uji statistik itu dengan menggunakan sampel-sampelnya

(keputusan tolak atau terima H 0 ) (Siegel, 1990)

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu komponen yang dapat mempengaruhi pertubuhan
penduduk di kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi, perbandingan- perbandingan
antara komponen pertumbuhan penduduk, membandingkan komponen pertumbuhan
penduduk alamiah (kelahiran dan kematian).

6
2.5 Uji Chi Kuadrat ( χ2 )

Uji Chi Kuadrat merupakan sebuah metode analisis nonparametrik. Uji χ2 ini
tidak dibatasi oleh asumsi-asumsi ketat tentang jenis populasi maupun parameter
populasi. Yang dibutuhkan hanya derajat bebas. Metode ini bermanfaat jika data yang
tersedia hanya berupa frekuensi.

Uji χ2 dapat digunakan untuk menentukan signifikansi perbedaan antara k


sampel independen, bila data penelitian berbentuk diskrit, baik nominal maupun ordinal
(Siegel, 1990) untuk menerapkan tes Chi Kuadrat k sampel independen, susun frekuensi-
frekuensi dalam suatu tabel k × r. Hipotesis nolnya adalah k sampel frekuensi atau
proporsi berasal dari populasi yang sama atau populasi yang identik. Metode Chi Kuadrat
menguji apakah frekuensi yang diamati cukup mendekati frekuensi yang diharapkan
sehingga mempunyai kemungkinan besar untuk terjadi di bawah H 0 . Hipotesis tersebut,
bahwa k sampel tidak berbeda di antara sampel-sampel itu sendiri, dapat diuji dengan;

χ 2 = ∑∑
r k (O ij − E ij )
...............................................(2.2)
i =1 j =1 E ij

Dimana:

O ij = frekuensi atau banyaknya kasus yang diamati yang termasuk


dalam kategori ke-i pada kolom ke-j

E ij = frekuensi atau banyaknya kasus yang diharapkan dalam baris ke-


I pada kolom ke-j

r k

∑∑
i =1 j =1
= menyatakan penjumlahan sel.

Dalam melakukan Uji Chi Kuadrat, ada syarat-syarat yang perlu diketahui:

1. Contoh dipilih secara acak

7
2. Semua pengamatan dilakukan independen

3. Setiap sel paling sedikit berisi frekuensi harapan sebesar 1. Sel-sel dengan
frekuensi harapan kurang dari 5 tidak boleh melebihi 20% dari total sel

4. Meskipun dapat diterapkan pada contoh berukuran kecil, ukuran contoh


sebaiknya > 40

Jika syarat tersebut tidak dipenuhi oleh data yang ada maka perlu menggabungkan
kategori yang berdekatan. Penggabungan kategori berdekatan harus mempunyai sifat
bersama tertentu atau identitas bersama dalam interpretasi terhadap hasil uji sesudah
penggabungan itu haruslah mungkin.

Distribusi pengambilan sampel χ2 dengan derajat kebebasan ( k −1 )( r − 1 ),


dimana:

k −1 = menyatakan banyaknya kolom

r − 1 = menyatakan banyaknya baris.

Kemungkinan yang berkaitan dengan harga-harga yang sebesar harga χ2


pengamatan dapat diperoleh dalam tabel Chi Kuadrat. Dalam menentukan daerah
penolakan, H 0 ditolak jika nilai χ2 sedemikian rupa sehingga peluang menurut
kejadian H 0 dengan derajat bebas = k −1 sama atau lebih kecil α. H 0 dapat juga

ditolak, jika untuk α yang telah ditetapkan nilai χ2 hitung lebih besar dari χ2 tabel.

8
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pemilihan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil


Kabupaten Banyuwangi.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah komponen pertumbuhan alamiah
yaitu jumlah kelahiran dan kematian tahun 2007, di setiap kecamatan yang ada di
Kabupaten Banyuwangi.

3.3 Sumber dan Jenis Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan dari Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Banyuwangi.

9
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data
kuantitatif dalam penelitian ini adalah jumlah kelahiran dan kematian di Kabupaten
Banyuwangi.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa


metode antara lain:

1. Metode Literatur

Penulis membaca dan mempelajari buku-buku tentang kependudukan dan


buku-buku yang ada kaitannya dengan materi kajian teori.

2. Metode Observasi Dokumen Data

Penulis mengambil data-data yang tersedia di Dinas Kependudukan dan


Catatan Sipil Kabupaten Banyuwangi.

3.5 Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui perbandingan komponen pertumbuhan penduduk alamiah di


Kabupaten Banyuwangi tahun 20007 digunakan analisis Deskriptif dan Chi Kuadrat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Siegel,S. 1990. Stastitik Non Parametik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. PT.Gramedia pustaka
utama, jakarta.

11
Mantra. 2003 Dasar-Dasar Demografi Edisi 2000. Lembaga FE UI, Jakarta.

http://en.wikipedia.org/wiki/Banyuwangi, di akses tanggal 16 April 2008.

Pollard, dkk. 1982.Teknik demografi.PT Bina Aksara, Jakarta.

Anonim. 2000. Dasar-dasar Demografi Edisi 2000.Lembaga FE UI, Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai