Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Diktat
Rangkuman
Geomigas
Tugas UAS Geomigas 2015
3. Traps
Traps atau perangkap merupakan bentukan geometri dibawah permukaan yang
memungkinkan berhentinya pergerakan hidrokarbon dibatuan reservoar, sehingga
hidrokarbon yang berada pada batuan reservoar dapat terakumulasi. Traps
merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam mencari keterdapatan
hidrokarbon dibawah permukaan. Usaha dalam eksplorasi lebih ditujukan untuk
mencari parangkap-perangkap reservoir ini. Secara umum traps dapat dibagi menjadi
3, yaitu: perangkap struktur, perangkap stratigrafi, dan perangkap kombinasi.
Perangkap stratigrafi
Perangkap stratigrafi
4. Seal Rock
Seal rock atau batuan tudung merupan suatu batuan yang memiliki tingkat porositas
dan permeabilitas yang buruk (kedap air) sehingga hidrokarbon yang ada pada batua
reservoar tidak akan keluar lagi, biasanya seal rock terletak diatas batuan reservoar.
yaitu
primary
migration.
Primary
2. Migration
Migration merupakan proses perpindahan hidrokarbon dari batuan induk menuju
batuan reservoar hingga pergerakannya berhenti di perangkap reservoar.
3. Accumulation
Accumulation merupakan proses terakumulasinya hidrokarbon pada perangkap
reservoar setelah pergerakannya berhenti di trap.
4. Preservation
Preservation merupakan sisa-sisa dari hidrokarbon yang berada dalam batuan
reservoar yang tidak terubah oleh proses biodegration dan water washing.
5. Timming
Timming merupakan proses terbentuknya perangkap sebelum dan selama
hidrokarbon bermigrasi.
Elemen
Rentang persentase
Karbon
83 sampai 87%
Hidrogen
10 sampai 14%
Nitrogen
0.1 sampai 2%
Oksigen
Sulfur
Logam
< 0.1%
Rata-rata
Rentang
Parafin
30%
15 sampai 60%
Naptena
49%
30 sampai 60%
Aromatik
15%
3 sampai 30%
Aspaltena
6%
sisa-sisa
Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau
lebih cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan
berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini jika
dibakar maka akan menimbulkan asap hitam pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.
Berikut ada definisi dari tiap-tiap fluida petroleum :
1. Minyak mentah (crude oil) : bagian dari petroleum yang berwujud cairan dalam
reservoir asli bawah tanah dan tetap berwujud cairan pada kondisi temperatur dan
tekanan atmosferik.
2. Gas alam (natural gas) : bagian dari petroleum yang berwujud gas atau berupa
larutan dalam minyak mentah, di dalam reservoir asli bawah tanah, dan berwujud
gas pada temperatur dan tekanan atmosferik.
3. Kondensat Lease (lease condensate) : bagian cairan petroleum yang kebanyakan
terdiri dari pentana dan lebih berat yang berwujud gas (uap) dalam kondisi awal
reservoir dan terkondensasi dalam bentuk cairan ketika gas diproduksi lewat
perlengkapan separasi dibawah kondisi ambien pada satu lease.
Diagenesis pada materi organik dari biopolymers (proteins, lipids, carbohydrates dan
lignins yang disintesis oleh tanaman dan hewan) ke geopolymers (nitrogenous dan
humic complexes) disebut kerogen. Kerogen merupakan fraksi materi organik pada
batuan sedimen yang tidak larut dalam pelarut alkaline maupun pelarut organik (seperti
chloroform). Akumulasi materi organik pada endapan sedimen merupakan sumber
potensial bagi kerogen yang dengan demikian merupakan sumber potensial bagi
pembentukan hidrokarbon selama diagenesis. Konsentrasi, komposisi dan tingkat
kematangan kerogen merupakan parameter penting bagi pembentukan minyak dan gas.
Jumlah dan tipe kerogen akan menentukan jumlah minyak dan gas baik yang telah
dibuat maupun yang akan dibuat dalam endapan sedimen. Penentuan tipe kerogen
dilakukan baik dari optical (petrografi) maupun metode kimia. Analisis petrografi
mengklasifikasikan morpologi materi organik dari berbagai lingkungan pengendapan
seperti marine atau lacustrine serta tingkat kematangannya. Sedangkan analisis
geokimia mengklasifikasikannya berdasarkan sifat kimia. Pada petroleum geokimia,
pembagian kerogen menjadi empat tipe ditentukan hanya berdasarkan pada kandungan
H-, O-, dan C-.
1.
Tipe I
Kerogen tipe ini dikarakterisasikan dengan rasio H/C (hydrocarbon/carbon) yang
tinggi >1.5 dan rasio O/C (oxygen/carbon) rendah <0.1. Kerogen tipe I ini memiliki
index hidrogen >300 dan index oksigen <50. Kerogen tipe ini juga disebut alginite,
mengandung konsentrasi tinggi alkanes dan asam lemak serta merupakan sumber
terbaik untuk maturasi oil-prone. Sumber utamanya berasal dari sedimen alga
seperti endapan lacustrin. Terjadinya kerogen tipe I ini relatif jarang jika
dibandingkan dengan tipe lainnya.
2.
Tipe II
Kerogen tipe ini dikarakterisasikan dengan rasio H/C relatif tinggi (1.0 1.4) dan
rasio O/C relatif rendah (0.09 1.5). Memiliki index hidrogen antara 200 dan 300,
sedangkan index oksigen antara 50 dan 100. Kerogen tipe II ini juga disebut exinite
berada pada lingkungan marine dan umumnya berasosiasi dengan calcareous atau
sedimen dolomitic. Tipe II sangat sering dijumpai pada lapangan minyak dan gas.
Contoh dari kerogen tipe ini adalah group Devonian dan Colorado berumur
Cretaceous di Kanada Barat, berumur Paleozoic di Afrika Utara, beberapa source
beds berumur Cretaceous dan Tertiary di Afrika Barat, berumur Jurassic di Eropa
Barat dan Arab Saudi dsb
3.
Tipe III
Kerogen tipe ini dikarakterisasikan dengan rasio H/C relatif rendah (<01.0) rasio
O/C relatif rendah (0.2 0.3). Index hidrogen di bawah 300 dan index oksigen di
atas 100. Tipe kerogen ini juga disebut vitrinite. Sumber utamanya berupa tanaman
darat yang ditemukan pada sedimentasi detrital tebal sepanjang continental margin.
Tipe hidrokarbon yang dihasilkan utamanya adalah gas. Contoh kerogen tipe III ini
dapat ditemukan di negara kita Indonesia tepatnya di delta Mahakam. Upper
Cretaceous pada cekungan Douala (Kamerun) dan di lower Mannville shale di
Alberta juga merupakan contoh dari kerogen tipe III ini.
4.
Tipe IV
Ada juga tipe IV yang dikenal sebagai inertinite. Tipe ini biasanya berasosiasi
dengan batubara atau materi organik yang mengalami proses oksidasi parah serta
tidak mempunyai potensial untuk menghasilkan minyak dan gas.
2.
Source Potential
3.
4.
10
TOC merupakan pengukuran paling penting yang digunakan. Dihitung dari segi persentase
dari jumlah aslinya batu berat. Bervariasi dari 0-100% (TOC <1,5% Ketika dewasa = bukan
sumber minyak). Sebuah TOC tinggi bukan satu-satunya parameter untuk menentukan
kerogen batuan baik Karena Mungkin inert dan tidak memiliki minyak bumi menghasilkan
potensial.
PI = S1 / S1 + S2
HI dan OI yang berasal dari pengukuran Rock-Eval dalam kombinasi dengan TOC:
HI = S2 / TOC (mg / g)
OI = S3 / TOC (mg / g)
11
Source: IPA
Kerogen Type
HI
Type I
>550
Type II
400-550
Oil-prone coal
300-400
Gas-prone coal
50-300
Inert material
>50
3. Analisis Petrofisik
3.1 Pengertian
Analisis petrofisik merupakan salah satu proses yang penting dalam usaha untuk
mengetahui karakteristik suatu reservoir. Melalui analisis petrofisik dapat diketahui
zona reservoir, jenis litologi, identifikasi prospek hidrokarbon, porositas, volume shale
dan saturasi air.
3.2 Persamaan Archie
Gustave E. Archie, bapak dari analisa log, sumbangan yang terpenting dalam analisa
log yaitu adanya hubungan antara porositas, resistivitas, dan saturasi hidrokarbon dari
suatu batuan reservoir. Persamaan yang dipakai oleh Archie atau Archies equation
yaitu :
12
Resistivitas dari suatu formasi batuan yang mengandung air sebanding dengan
resistivitas air formasi batuan itu. Faktor pembanding yang konstan disebut faktor
formasi (F). Dengan rumus :
Ro : Resistivitas dari formasi batuan yang seluruh pori porinya berisi air 100%
Rw : Resistivitas air formasi
Archie juga menemukan variasi faktor formasi yang memiliki hubungan dengan
porositas, ditulis dengan rumus :
F = Faktor formasi
= Porositas
M = Faktor sementasi
Nilai a dam m memiliki variasi nilai dimana nilai tersebut berdasarkan dari variasi
ukuran butir, pemilahan butir, dan tekstur batuan. Normal tingkatan nilai a sekitar 0,5
sampai 1,5. Dan nilai m dari 1,7 sampai 3,2. Archie biasanya menggunakan nilai a = 1
dan m = 2.
Archie menyatakan bahwa rumus dari saturasi air ditulis dengan rumus :
Kemudian nilai Ro dihubungkan dengan nilai faktor formasi dan nilai dari resistivitas
air seperti yang dituliskan dengan persamaan berikut :
13
Jadi hasil dari rumus yang dibuat oleh Archie tentang cara mencari nilai saturasi air bisa
dituliskan dengan rumus :
14
faktor sementasi dan konstanta archie karena perbedaan dalam penafsiran jenis litologi
akan mempengaruhi hasil dari perhitungan. Penentuan jenis litologi umumnya
didasarkan pada klasifikasi beberapa parameter dengan membaca log, log yang dibaca
antara lain log resisitivity, log neutron, log sonic dan Photoelectric Index (PEF).
Semakin banyak parameter log yang dipakai semakin baik dalam penafsiran jenis
litologi, meski begitu kita tetap harus mengkalibrasi data kita dengan data sampel
cutting maupun side wall core untuk mendapatkan data yang lebih akurat.
c. Identifikasi Prospek Hidrokarbon
Log neutron merupakan log yang dapat membaca Hydrogen Index yang terkandung
dalam batuan dengan cara menembakan neutron kedalam formasi, dimana semakin
tinggi hidrogen indeksnya maka neutron yang dipantulkan kembali kedalam detektor
dalam logging tools akan semakin sedikit (log neutron menunjukan nilai yang rendah)
dan sebaliknya ketika kandungan hidrogen pada formasi sedikit maka jumlah neutron
yang dipantulkan kembali kedalam detektor logging tools akan semakin banyak (log
neutron menunjukan nilai yang tinggi). Log density merupakan log yang membaca
fungsi dari densitas batuan, prinsip dari log ini adalah dengan menembakan sinar
gamma kedalam formasi, sinar gamma tersebut akan menendang elektron keluar dan
ditangkap oleh detektor dalam logging tools, banyaknya jumlah elektron yang ditangkap
oleh detektor merupakan fungsi dari nilai densitas formasi (semakin banyak elektron
yang ditangkap maka semakin tinggi densitas formasi dan sebaliknya).
Ketika
dikombinasikan dengan interval skala yang berlawanan maka log neutron dan density
dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kandungan hidrokarbon yang ditunjukan
oleh adanya cross over (butterfly effect), semakin besar separasi cross over yang
ditunjukan oleh log neutron dan density maka dapat ditafsirkan bahwa hidrokarbon
tersebut merupakan gas dan apabila separasinya sedikit lebih kecil maka ditafsirkan
bahwa jenis hidrokarbon tersebut merupakan minyak atau air. Selain itu kita juga perlu
membandingkan dengan log resistivity, jika resistivitas menunjukan nilai yang tinggi
maka dimungkinkan daerah cross over tersebut merupakan hidrokarbon akan tetapi jika
resisitivitasnya rendah dimungkinkan zona tersebut merupakan air.
Petrofisik adalah salah satu cabang geofisika yang mempelajari tentang sifat fisik dari
suatu batuan.
15
16
Volume
yang
terukur
disini
dianggap
sebagai
volume
grain.
17
Saturasi
Saturasi adalah perbandingan kuantitas (volume) suatu fluida dengan pori-pori batuan
tempat fluida tersebut berada. Misalnya, saturasi air dalam suatu source rock adalah
besarnya volume air dibanding volume total pori-pori batuan tersebut. (Catatan: Pada
umumnya saturasi dihitung berdasarkan volume pori-pori efektif. Hal ini karena adanya
isolated pore yang tidak berpengaruh pada produktivitas reservoir.) Sehingga, dapat
dikatakan bahwa saturasi adalah berapa persen bagian dari suatu pori yang terisi fluida.
Karena saturasi merupakan perbandingan/persentase, maka secara matematis saturasi
tidak memiliki satuan.
Saturasi dilambangkan dengan Sw untuk air, So untuk minyak, dan Sg untuk gas.
Karena tidak mungkin ada pori-pori yang kosong oleh fluida (vakum) maka
Sw+So+Sg=1. Secara umum ada 2 cara untuk menentukan saturasi, yaitu dengan
analisis
laboratorium
atas
sampel
core
dari
reservoir,
dan
dengan
log.
18
4. Eksplorasi Migas
Dalam explorasi minyak dan gasbumi tidak dibedakan antara suatu survai pendahuluan
atau prospeksi dan explorasi sebagaimana dalam bidang pertambangan. Yang diartikan
explorasi minyak dan gasbumi dalam industri minyak adalah semua kegiatan dfari
permulaan sampai akhir dalam usaha penemuan dan penambahan cadangan minyak dan
gasbumi yang baru. Sebagaimana telah dikatakan, operasi explorasi mencakup semua
kegiatan yang merupakan bagian integral dalam usaha pencarian minyakbumi, termasuk
pemboran explorasi. Pekerjaan penyelidikan dalam suatu explorasi minyakbumi ini
dilakukan pada umumnya oleh para ahli geologi, termasuk juga mereka yang
berspesialisasi dalam geofisika, paleontologi dan sebagainya. Fasa ini berlangsung
terus, malahan juga pada taraf exploitasi. Dalam hal ini seorang ahli geologi harus
membantu dalam penentuan cadangan dan juga dalam rencana pemboran explotasi.
Urutan suatu operasi explorasi meliputi proses sebagai berikut:
1.
2.
3.
19
4.
Pemboran explorasi
20