Kerangka Penelitian
Kerangka Penelitian
kalangan masyarakat atau untuk membantah opini atau mitos yang tersebar sejak turuntemurun. Pada intinya hasil penelitian yang diperoleh seharusnya bermanfaat bagi banyak
kalangan masyarakat, sehingga penelitian itu tidak di anggap sia-sia.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
antara konsep-konsep tersebut. Kerangka operasional adalah penjelasan tentang variabelvariabel apa saja yang diturunkan dari konsep-konsep terpilih tadi dan bagaimana hubungan
di antara variabel-variabel tersebut, serta hal-hal apa saja yang dijadikan indikator untuk
mengukur variabel-variabel yang bersangkutan.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka dalam menyusun
kerangka berpikir kita harus memulainya dengan menegaskan teori apa yang dijadikan
landasan dan akan diuji atau digambarkan dalam penelitian kita. Lalu dilanjutkan dengan
penegasan tentang asumsi teoretis apa yang akan diambil dari teori tersebut sehingga konsepkonsep dan variabel-variabel yang diteliti menjadi jelas. Selanjutnya, kita menjelaskan
bagaimana cara mengoperasionalisasikan konsep atau variabel-variabel tersebut sehingga
siap untuk diukur. Walaupun dalam kerangka berpikir itu harus terkandung kerangka teoretis,
kerangka konseptual, dan kerangka operasional, tetapi cara penguraian atau cara
pemaparannya tidak perlu kaku dibuat per sub bab masing-masing. Hal yang penting adalah
bahwa isi pemaparan kerangka berpikir merupakan alur logika berpikir kita mulai dari
penegasan teori serta asumsinya hingga munculnya konsep dan variabel-variabel yang
diteliti.
Agar peneliti benar-benar dapat menyusun kerangka berpikir secara ilmiah (memadukan
antara asumsi teoretis dan asumsi logika dalam memunculkan variabel) dengan benar, maka
peneliti harus intens dan eksten menelurusi literatur-literarur yang relevan serta melakukan
kajian terhadap hasil penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, sehingga uraian yang
dibuatnya tidak semata-mata berdasarkan pada pertimbangan logika. Untuk itu, dalam
menjelaskan kerangka teoretisnya, peneliti mesti merujuk pada literatur atau referensi serta
laporan-laporan penelitian terdahulu. Selanjutnya secara sederhana penyusunan kerangka
berpikir dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
Menentukan paradigma atau kerangka teoretis yang akan digunakan, kerangka konseptual
dan kerangka operasional variabel yang akan diteliti.
Memberikan penjelasan secara deduktif mengenai hubungan antarvariabel penelitian.
Tahapan berpikir deduktif meliputi tiga hal yaitu: (a) Tahap penelaahan konsep
(conceptioning), yaitu tahapan menyusun konsepsi-konsepsi (mencari konsep-konsep atau
variabel dari proposisi yang telah ada, yang telah dinyatakan benar). (b) Tahap pertimbangan
atau putusan (judgement), yaitu tahapan penyusunan ketentuan-ketentuan (mendukung atau
menentukan masalah akibat pada konsep atau variabel dependen). (c) Tahapan penyimpulan
(reasoning), yaitu pemikiran yang menyatakan hal-hal yang berlaku pada teori, berlaku pula
bagi hal-hal yang khusus.
Memberikan argumen teoritis mengenai hubungan antar variabel yang diteliti. Argumen
teoritis dalam kerangka pemikiran merupakan sebuah upaya untuk memperoleh jawaban atas
rumusan masalah. Dalam prakteknya, membuat argumen teoritis memerlukan kajian teoretis
atau hasil-hasil penelitian yang relavan. Hal ini dilakukan sebagai petunjuk atau arah bagi
pelaksanaan penelitian. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, oleh karena argumen teoritis
sebagai upaya untuk memperoleh jawaban atas rumusan masalah, maka hasil dari argumen
teoritis ini adalah sebuah jawaban sementara atas rumusan masalah penelitian. Sehingga pada
akhirnya produk dari kerangka pemikiran adalah sebuah jawaban sementara atas rumusan
masalah (hipotesis).
Merumuskan model penelitian. Model adalah konstruksi kerangka pemikiran atau konstruksi
kerangka teoretis yang diragakan dalam bentuk diagram dan atau persamaan-persamaan
matematik tertentu. Esensinya menyatakan hipotesis penelitian. Sebagai suatu kontruksi
kerangka pemikiran, suatu model akan menampilkan: (a) jumlah variabel yang diteliti, (b)
prediksi tentang pola hubungan antar variabel, (c) dekomposisi hubungan antar variabel, dan
(d) jumlah parameter yang diestimasi.