Anda di halaman 1dari 23

FARINGITIS

AKUT & KRONIK


PUTRI NASTITI / 10711059 / 7A
PENDIDIKAN KLINIK FK UII - RSUD DR. SOEDONO MADIUN

ANATOMI FARING

DEFINISI

FARINGITIS AKUT
Inflamasi atau infeksi dari membran mukosa
faring, atau dapat juga di daerah tonsilopalatina
Bagian
infeksi
akut
dari
orofaring
(tonsilofaringitis) atau juga bagian dari influenza
(rhinofaringitis)

FARINGITIS KRONIK
Radang tenggorok yang telah berlangsung lama.
karena lingkungan berdebu,menggunakan suara
berlebihan, menderita batuk kronik, dan kebiasan
3
menkonsumsi alkohol dan tembakau.

ETIOLOGI
FARINGITIS
AKUT
Streptokokkus
Grup A beta
hemolitikus (15%
dewasa, 30 % anak)

Viral
(40-60%)

Rhinovirus
Adenovirus
EBV
Influenza
Cytomegalovirus
Coxsachievirus

Bakteri
(5-40%)

Lainnya

Fungal
Iritan
Alergi

ETIOLOGI FARINGITIS AKUT

ETIOLOGI
FARINGITIS
KRONIK
Rhinitis atrofi
Udara pernapasan tidak diatur
suhu dan kelembapannya
rangsangan & infeksi pada
faring

Kronik
hiperplastik

Perubahan mukosa dinding


posterior

Kronik
Atrofi

Granular
kronik

Udara
Dingin

Daya
tahan
tubuh

Paparan
iritan

Makanan

FAKTOR RISIKO

PATO
FISIOLOGI

Tanda
inflamasi :
hiperemis,
oedem,
sekresi
meningkat

droplet

Pembendungan sel
radang dan infiltrasi
leukosit PMN o/ jar.
Limfosit superfisial

Infiltrasi
lapisan
epitel

Epitel
terkikis

PATO
FISIOLOGI

Eksudat (serosa
tebal &
kering) melekat
di dinding
faring

Timbul radang
pada
tenggorokan (
faringitis)

Folikel limfoid dan bercak


pada dinding faring posterior
meradang dan membesar, serta
menjadi lebih agak ke lateral

Pembuluh
darah dinding
faring melebar
hiperemis

Sumbatan di
folikel atau jar.
limfoid

FARINGITIS AKUT
Anak-anak atau dewasa biasanya 3-5 kali mengalami
ISPA (termasuk faringitis)
Faringitis lebih banyak diderita anak usia sekolah (5-15
tahun) dan 10% dewasa
Insidensinya meningkat saat musim dingin

EPIDEMIOLOGI

10

MANIFESTASI KLINIS

Gejala Umum
Nyeri tenggorokan, sakit menelan, batuk

Akut
Viral : diawali gejala rhinitis, berlanjut faringitis,
demam, rhinorea, mual
Bakteri : nyeri kepala hebat, mual, muntah, demam
tinggi, batuk (jarang)
Fungal : nyeri tenggorok dan menelan
Kronik

Atrofi : Tenggorokan kering, tebal, dan mulut berbau


Hiperplastik : Awalnya tenggorokan kering, gatal, dan
batuk berdahak
11

MANIFESTASI KLINIS

12

Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan
fisik
Anamnesis

DIAGNOSIS

13

Akut
Viral : faring & tonsil hiperemis, eksudat, konjungtivitis, lesi
ulseratif
Bakteri : tonsil membesar, faring tonsil hiperemis, eksudat,
petechie pada palatum dan faring. Kelenjar limfe leher anterior
membesar, kenyal, nyeri tekan
Fungal : plak putih di orofaring, pangkal faring. Mukosa faring
hiperemis
Kronik

Hiperplastik : kelenjar limfa di bawah mukosa faring membesar


dan lateral lateral brand, hiperplasi, mukosa dinding posterior
tidak rata dan bergranula (cobble stone)
Atrofi : mukosa faring ditutupi oleh lendir yang kental dan bila
diangkat tampak mukosa ering

PEMERIKSAAN FISIK

14

15

PEMERIKSAAN FISIK
Pharyngeal
exudate

S. pyogenes
C. diphtheriae
EBV

Skin Rash

S. pyogenes
HIV
EBV
Coxsachievirus

Conjungtivitis
Adenovirus

16

Untuk Faringitis et causa Streptococcus group A :


Demam
Anterior cervical lymphadenopathy
Eksudat tonsil
Tidak ada batuk

CENTOR
CRITERIA

Jika ditemukan kondisi tersebut, tiap poin mendapat nilai 1

Skor 0-1 : tidak mengalami Faringitis et causa Streptococcus


group A
Skor 1-3 : kemungkinan 40% terinfeksiStreptococcus group A
Skor 4 : kemungkinan 50% terinfeksiStreptococcus group A
17

Swab
Tenggorok

KOH

Px. darah
lengkap

Gram

PEMERIKSAAN PENUNJANG

18

MANAJEMEN TERAPI

Istirahat cukup
Minum air putih yang cukup
Berkumur
Air hangat
Obat kumur antiseptik
Faringitis Jamur : Nystatin 100.000-400.000 IU. 2-3x/ hari)
Faringitis kronik hiperplastik: kaustik faring ( karutan nitras argentin
23%) 3-5 hari

Terapi kausatif
Virus : metisprinol ( isoprenosine) 60-100 mg/kgBB dibagi dalam 4-6x/ hari
Bakteri
(streptococcus group A) Pencilin G Benzatin 50.000 U/kgBB/IM dosis tunggal
Amoxicilin 3 x 500 mg selama 6-10 hari
Eritromisin 4x500 mg/ hari
Kronik hiperplastik
Obati penyakit hidung dan sinus para nasal
Kronik atrofi
rhinitis atrofi

19

MANAJEMEN TERAPI

Obat batuk ( jika perlu)


Dekongestan
antitusif
Anti inflamasi / Krotikosteroid
Dexametason 3 x 0,5 mg ( dewasa) selama 3 hari
Dexametason 0,01 mg/kgBB/ hari dibagi dalam 3x/hari selama 3
hari
Konseling & edukasi

Menjaga daya tahan tubuh


Konsumsi makanan yang dapat mengiirtasi tenggorokan
Menjaga kebersihan diri dan mulut
Hindari iritan (misal polutan, debu, rokok)
Pemeriksaan penunjang lanjutan
Kultur resistensi swab tenggorok
GABHS rapid antigen detection test faringitis ec. Streptococcus
group A
20

21

Sinusitis
Glomerulo
nefritis

Meningitis

Septikemia

KOMPLIKASI

Otitis media

Epiglotitis

Abses
peritonsilar,
retrofaringeal
22

SELESAI.

23

Anda mungkin juga menyukai