Anda di halaman 1dari 22

Tugas EL 592, Jaringan Komputer

Nama : Muhammad Helmi Zain Nuri


NIM : 23299066

1
Makalah I

Penggabungan IP Multicast dan PSVP

Internet telah digunakan sebagai meida yang cukup handal untuk transmisi
data dengan batasan delay yang hampir atau bahkan tidak ada. Protokol TCP/IP
telah didesain untuk trafik jenis ini dan dapat bekerja dengan baik Meskipun
demikian, trafik multimedia yang telah dikompromikan dengan potensial
penggunaan trafik multicast, mempunyai karakteristik yang berbeda dan
pertimtaan yang lebih baik sehingga diperlukan penggunaan protocol yang
berbeda untuk mendukung pelayanannya. Misalnya : jika penerima harus
menunggu untuk transmisi ulang TCP, maka dimungkinkan akan ada waktu jeda
yang tidak dapat diterima, misalnya pada real-time data seperti audio, video atau
data-data lain yang sensitive terhadap delay.
Mekanisme kontrol TCP , “Slow start”, dapat menginterferensi data audio
dan video pada palyout rate. Ketika tidak ada diagram path yang tetap untuk aliran
melalui internet, maka tidak ada mekanisme yang dapat menjamin tersedianya
bandwith yang diperlukan untuk data multimedia antara pengirim dan penerima,
jadi kualitas dari layanan tidak dapat dijamin. Sebagai tambahan lagi TCP tidak
dapat mendukung timing informasi yang merupakan keperluan yang kritis utnuk
mendukung multimedia.
Aplikasi-aplikasi multimedia dapat menjadi awal dari kompleksitas TCP
dan digunakan didalam transport framework yang sederhana. Kebanyakan
algoritma playback tidak dapat mentolelir adanya kehilangan data yang lebih
banyak dari lengthy delay yang disebabkan oleh transmisi ulang dan juga tidak
dapat sebagai jaminan dalam pengantaran data secara sequensial. Beberapa
macam protocol telah dikembangkan untuk memperbaiki arsitekture internet dan
menigkatkan dukungan untuk aplikasi multimedia, seperti audio, video, dan
konfrensi interaktif multimedia. Protokol-rotokol yang dikembangkan tersebut
misalnya RTP, RTCP, RSVP dan RTSP. Protocol berorientasi real-time didesain
untuk dapat digunakan secara multicast atau unicast pada pelayanan jaringan.
Sejak beberapa aplikasi real-time dapat memelihara jaringan dan resource server
dengan menggunakan IP Multicast, Maka keperluan dan karakteristik khusus

2
harus dipertimbangkan dalam perancangan protocol. Seperti : scalability,
multicast routing, dan akomodasi pada penerima dengan jumlah banyak dan
heterogen.
Dengan mengikuti diskusi-diskusi tentang beberapa protocol yang
digunakan untuk aplikasi multimedia secara real-time, dapat dilihat bahwa
keandalan IP Multicast sangat dipertimbangkan. Keandalan pengantaran data
diperlukan oleh beberapa aplikasi real-time maupun aplikasi non-real-time. Pada
pelayanan unicast IP, deteksi dan koreksi kesalahan dalam layer TCP sangat
mendukung keandalannya. Untuk keandalan multicast, pendekatan baru dalam
tracking acknowledgment dan deteksi dan koreksi kesalahan telah diterapkan,
ketika sebuat IP multicast terkirim pada beribu-ribu penerima.

Resource Reservation Protocol (RSVP)


Resource Reservation Protocol (RSVP ) adalah sebuah resource
reservation setup protocol yang didesain untuk diintegrasikan pada pelayanan
internetworking. Sebuah aplikasi memerlukan RVSP untuk meminta end-to-end
QoS yang spesifik untuk streaming data. RVSP bertujuan untuk secara efisien
men-setup jaminan resouce reservation QoS yang dapat mendukung routing
protocol unicast dam multicast dan dapat ditempatkan pada pengantara dalam
group multicast yang besar. RSVP telah didefinikan pada IETF.
Format header RSVP dapat dilihat pada ilustrasi berikut

4 8 16 32 bits

Ver Flags Message RSVP checksum


type

Send TTL (Reserved) RSVP length

RSVP header structure

Message type Possible values are:

3
1 Path.
2 Resv.
3 PathErr.
4 ResvErr.
5 PathTear.
6 ResvTear.
7 ResvConf.

Sebuah host penerima mengunakan RSVP untuk meminta sebuah QoS yang
spesifik dari jaringan untuk melakukan pengiriman straming bagian data dari
sumber data. Dasar dari RSVP reservation meminta spesifikasi untuk end-to-end
Qos yang dibutuhkan. (misalnya peak/average bandwitg dan delay bounds) dan
definisi dari set data paket untuk menerima Qos. RSVP berguna untk lingkunngan
dimana Qos reservation data didukung oleh kelokasi resource daripada
apenambahan resource. Untuk multicast, sebuah host mengirimkan pesan IGMP
untuk bergabung dalam sebuah group host dan kemudian megirimkan pesan
RSVP untuk mencadangkan resource selama mengirimkan data pada group
tersebut.
IGMP (Internet Group Management Protocol) digunakan oleh IP host untuk
melaporkan anggota group host-nya kepada beberapa mulcast router tetangga
secara cepat. IGMP merupakan bagian dari IP. IGMP harus diimplementasikan
oleh semua host yang besesuaian dengan spesifikasi level 2 dari IP multicast.
Pesan-pesan IGMP tercakup dalam datagram IP, dengan IP protokol nomer 2
(Compliant with IETF RFC1112, Aug 1989.)

Format dari Paket IGMP dapat ditunjukanan pada ilustrasi berikut ini

4 8 16 32 bits

Ver Type Unused Checksum

4
Group address

IGMP packet structure

RSVP mendukung akses pada pelayanan internetworking yang


terintegrasi, dimana host dan network bekerja untuk mencapai penjaminan
kualitas pengiriman end-to-end. Semua host, router dan komponen lain dalam
infrastruktur elemen jaringan antara pengirim dan penerima harus mendukung
RSVP. Tiap-tiap elemen jaringan ini mendacangkan resource sistem, seperti
bandwith, CPU dan buffer memory, untuk memenuhi permintaan QoS. Hal inilah
yang diharapkan, meskipun demikian, akan memerlukan biaya tambahan pada ISP
untuk mencadangkan resource-nya untuk RSVP QoS Reservation. Pendekatan
untuk penanganan reservasi bandwith dan pembayaran melalui beberapa carrier
network masih perlu didefinikan lebih lanjut.
Kontrol RSVP QoS memerlukan pesan-pesan yang dikirmkan untuk
mencadangkan resource sepanjang semua node (router dan host) selama
pencadangan pengantaran pada penerima. Perlu diperhatikan bahwa RSVP
merupakan inisiatif dari penerima, RSVP meminta resource hanya dalam satu
arah. Untuk multicast, permintaan reservasi memerulakan hanya pada perjalan
pada sebuah point dimana permintaan ini digabungkan dengan reservasi yang lain
untuk straming sebuah sumber data. Perancangan pada sisi penerima
diorientasikan pada akomodasi group multicast yang banyak dan anggota group
yang dinamik.
Penggabungan IP Multicast dan RSVP request dapat dilihat pada ilustrasi berikut
ini

Source
RSVP request from Receiver 2

MR 1 RSVP request from Receiver 5


Dari illustrasi
diatas
dapat MR 3 MR 4
dilihat
MR 2
bahwa

Group Group
Group Member Member
Member (rcvr) MR 5 (rcvr)
(rcvr) 3 5
4

5
Group Group
Member Member
(rcvr) (rcvr)
1 2
permintaan RSVP receiver 5 digabungkan pada router multicast 3 (MR 2) dengan
sebelumnya permintaan RSVP dibuat oleh receiver 2. permintaan ini tidak
melalui MR 1.

6
Makalah II

Manajemet Trafik IP Multicast

IP Multicast telah membuat beberapa aplikasi untuk dapat mengurangi


secara signifikan kebutuhan resource jaringan dan untuk diterapkan pada skala
level yang lebih tinggi. Sebagai contoh, aplikasi dengan melakukan broadcast
informasi ke ribuan penerima dalam sebuah jaringan dapat menggunakan
keaandalan multicast untuk mengurangi beban jaringan.
Pelayanan yang handal dapat menjamin pengirim bahwa semua paket
dapat diterima dengan baik oleh semua penerima. Pengantaran yang handal
dibutuhkan oleh beberapa aplikasi real-time maupun aplikasi non-relatime. Dalam
area aplikasi real-time, seperti konferensi data, servis web, dan aplikasi broadcast
data, memerlukan pelayaan yang handal.
Manajemen trafik jaringan telah berkembang dalam area yang kompetitif,
baik untuk kepentingan penelitian ataupun untuk kepentingan komersial. Dan
pada saat ini telah banyak ditekankan pada manajemen trafik unicas, dengan
meninggalkan pertimbangan untuk mengembangkan manajement trafik multicast,
padahal manajemen trafik multicast tidak kalah pentingnya dengan manajemen
trafik unicast. Tantangan yang dihadapi dalam menajemen jaringan multicast
adalah menejemen jaringan multicast memerlukan mendekatan, peralatan dan
strategi yang berbeda. Meskipun demikian teknik yang sama pada pendekatan
manajemen trafik unicast dapat diterapkan pada manajemen trafik multicast,
perbedaan yang mendasar dalam cara pandang komunikasi unicast dan multicast
merupakan alasan bahwa diperlukan pendekatan yang berbeda dalam manajemen
trafik multicast.

Apa arti dari manajemen multicast ?


Tujuan dari menejemen jaringan adalah untuk dapat mengorganisasikan
dan mendapatkan informasi yang penting tentang jaringan termasuk protokol yang
ada pada jaringan, pengalamatan, aliran data, statistik, dan yang lebih spesial
adalah anomali pada jaringan. Dengan data-data ini maka seseorang tampa

7
pengetahuan yang mendalam tentang jaringan dapat melakukan monitoring
operasi jaringan, dengan mudah dapat mengidentifikasikan masalah yang terjadi
pada jaringandengan mudah menyelesaikan masalah sesuai dengan informasi
yang didapat.
Manajemen jarigan pada trafik multicat mempunyai beberapa persamaan
dengan trafik unicast, tapi bagaimanapun, trafik adalah trafik, pasti tetap akan ada
perbedaan. Dasar dari perbedaan ini adalah fakta yang sederhana bahwa trafik
multicast dapat ditujukan pada beberapa penerima. Dengan multicast, level dari
abstraksi pembawa menjadi sangat penting karena tambahan kompleksitas
berhubugan degan pengantaran paket pada beberapa penerima. Dalam
memanajemen atau memonitor koneksi antari dua use, multicast dimungkinkan
pada group yang sangat besar. Dan dalam memenejemen/memonitor link dalam
sebuah path, multicast dapat diorganisasikan dengan manajemen tree.

Manejemen jang sukses berarti dapat menjawab dengan benar beberapa


pertanyaan, mengumpulkan data yang benar dan menggambarkan dengan baik
kesimpulan tentang problem dan peristiwa yang terjadi. Beberapa pokok
pemikiran yang penting diperlukan untuk membagi manajemen multicast
kedalam beberapa kategori. Beberapa kategori dan pertanyaan tersebut adalah
• Berapa total jumlah multicast trafik yang melalui beberapa links dalam
jaringan ?
• Bagaimana trafik yang banyak itu masuk dan keluar dari jarigan ?
• Berapa jumlah group dan anggota group yang ada dalam jaringan ?
• Group atau sumber yang mana dalam sebuah group yang bertanggung
jawab untuk melompat pad trafik multicast ?
• Jika trafik memjadi terlalu pada pada sebagian jaringan, bagaimana trafik
itu dapat dibatasi ?

Pengamatan unjukkerja
• Apakah ada kehilangan data yang berarti pada link jaringan ?
• Apakahk ada beberapa link yang macet/padat pada saat trafik multicast ?
• Apakah ada router yang kekurangan resource (CPU atau Memory) pada

8
saat trafik multicast ?
Perencanaan kapasitas
• Bagaimana komposisi unicast dan multicast pada jaringan ?
• Bagaimana jumlah dan penggunaan trafik multicast ?
• Apa yang menggunakan trafik multicast pada jaringan ?
• Bagaimana penambahan biaya pelayanan multicast pada penggunaan
jaringan ?
Deteksi kesalahan
• Adakan host penerima pada jaringan yang meneriman trafik multicast
yang diharapkan untuk menerima trafik ?
• Apakah trafik multicst hanya untuk link jaringan yang diperlukan untuk
mencapai sebuah group penerima (apakah ada multicast black hole ) ?
• Apakah ada penerima pada group multicast yang tidak sama dengan
penerima yang lain ?
Isolasi Kesalahan
• Pengguna X hanya menanggil dan tidak menerima trafik untuk multicast
group, Mengapa tidak ?
• Pengguna Y hanya memanggil dan mengatakan bahwa trafik diterima, tapi
anggota group yang lain tida dapat melihat user Y adalah sumber trafik,
mengapat tidak ?

Mbone
Mbone (Multicast Backbone) merupakan infrastruktur jaringan internet yang
digunakan untuk menyalurkan multicast data pada pengguna internet. Mbone
merupakan jaringan virtual yang ditempatkan pada jaringan internet.
Pada saat ini banyak sekali peralatan yang dapat digunakan untuk manajemen
jaringan multicast dan Mbone. Beberapa peralatan yang dapat ditemukan di
WWW adalah
• Mrinfo: menunjukkan informasi multicast tunnel dan router
• Mtrace: melalukan trace untuk multicast path antara dua host .
• RTPmon: menampilkan koleksi dari hilangnya pengiriman dari pesan
RTCP.

9
• Mhealth: memonitor topologi tree dan statistic kehilangan data.
• Multimon: memonitor trafik multicast pada LAN
• Mlisten: menampilkan informasi anggota group mulitcast

10
Makalah III

Teknologi Jaringan Akses xDSL

Internet saat ini sudah menjadi sebuah teknologi dan jaringan komunikasi data
yang paling populer di planet ini. Pada lima tahun lalu, trafik telnet dan World
Wide Web merupakan jenis-jenis trafik dominan. Akan tetapi, bentuk layanan
yang ditawarkan Internet semakin beragam. Pengguna Internet mulai
menggunakan aplikasi-aplikasi “pembunuh”, seperti video conference,
telemedicine, distance learning, dan layanan-layanan lain yang banyak
menghabiskan bandwidth.
Akan tetapi, teknologi Modem konvensional saat ini yang mempunyai
rate maksimum 56 kbps tentu saja tidak dapat mengakomodasi layanan-layanan
baru ini. Para pengguna Internet menginginkan kapasitas transfer data yang lebih
besar agar dapat menggunakan aplikasi-aplikasi Internet secara wajar. Oleh
karena itu, teknologi xDSL saat ini merupakan sebuah alternatif terbaik yang
cocok diterapkan untuk mempercepat akses transfer data di subscriber lines.

DSL (Digital Subcriber Lines)


Digital Subscriber Lines sebagai teknologi transmisi sebenarnya dibangun
untuk ISDN (Integrated Services Digital Network) Basic Rate Access Channel.
Nama DSL digunakan untuk untuk mendiskripsikan teknologi transmisi atau
physical layer untuk ISDN Basic Rate Access Channel. Saat ini, DSL, atau
disebut juga xDSL digunakan sebagai penamaan umum untuk semua jenis sistem
DSL.

Transmisi full-duplex pada jaringan telepon 2 kawat, menggunakan 3


macam metode :

1. Frequency Division Multiplex (FDM)

2. Time Compression Multiplex (TCM)

3. Echo cancellation (EC)

Perbedaan pendapat di antara metode TCM dan EC untuk transmisi DSL

11
masih berlangsung hingga saat ini. Isu utama yang diperbandingkan yaitu tentang
rugi-rugi transmisi, echo level, kompatibilitas dengan sistem lain, dan
kompleksitas sistem. Secara garis besar, sistem TCM kelebihannya tidak
membutuhkan echo canceller, sebagai pemisah transmisi yang berbeda arahnya
yang terjadi pada suatu waktu. Tetapi dengan berkembangnya teknologi Very
Large Integrated Circuit (VLSI), maka untuk merealisasikan echo canceller
menjadi bisa lebih ekonomis. Sistem EC berpotensi lebih kompleks,
menggunakan 50 % bandwidth transmisi lebih sedikit daripada pesaingnya.

HDSL (High Data-Rate Digital Subcriber Lines)


HDSL merupakan sebuah sistem yang lebih baik untuk
mengirimkan T1/E1 melalui saluran kawat twisted-pair. HDSL memerlukan
bandwidth yang lebih kecil dan tidak memerlukan repeater. Dengan menerapkan
teknik modulasi yang lebih baik, HDSL dapat mengirimkan data dengan transfer
rate 1,544 Mbps atau 2,048 Mbps hanya dengan bandwidth sekitar 80 kHz hingga
240 kHz atau lebih kecil jika dibandingkan dengan yang diperlukan oleh AMI.

HDSL dapat menyalurkan data pada kecepatan tersebut di atas pada


saluran 24 AWG sepanjang 12 kft ,biasa disebut CSA (Carrier Serving Area), dan
memerlukan 2 pasang saluran kawat untuk T1 dan 3 pasang saluran untuk E1

1 1
yang masing-masing bekerja pada 2 atau 3 kecepatan total.
SDSL (Single-Line Digital Subcriber Lines)
SDSL merupakan jenis lain dari HDSL. SDSL hanya memerlukan
sepasang kawat saluran saja untuk menyalurkan POTS dan T1/E1. Kelebihan
utama SDSL dibandingkan dengan HDSL adalah mudah diterapkan di setiap
pelanggan karena hanya memerlukan satu saluran telepon biasa. Kekurangannya
adalah hanya dapat digunakan pada saluran sepanjang 10 kft.
ADSL (Asymmetric Digital Subcriber Lines)
ADSL merupakan perkembangan selanjutnya dari HDSL. Seperti
namanya, ADSL mentransmisikan data secara asimetrik, yaitu kapasitas
transmisinya berbeda antara saat downstream (dari jaringan ke pelanggan) dan

12
saat upstream (dari pelanggan ke jaringan). Kapasitas downstream lebih tinggi
daripada kapasitas upstream. Ada beberapa alasan mengenai transmisi datanya
yang asimetrik, antara lain karena kebutuhan kapasitas transmisinya, sifat saluran
transmisi, dan sisi aplikasinya.
Kebutuhan kapasitas yang tidak perlu sama dapat dilihat dari kebiasaan
yagn ada sampai saat ini, yaitu biasanya para pelanggan (misalnya pelanggan
layanan Internet) hanya memerlukan pengambilan data (download) dari penyedia
informasi. Jika informasi yang diambil tersebut berupa informasi multimedia (atau
apapun yang memiliki ukuran data yang relatif besar), seharusnya diperlukan
saluran transportasi dengan kapasitas yang besar untuk keperluan download
tersebut.
Di sisi lain, pelanggan jarang sekali melakukan pengiriman data ke
jaringan (upload). Jika dilakukan, biasanya hanya berupa data-data kontrol atau
permintaan pelayanan ke penyedia informasi. Data kontrol ini tidak lebih dari
sederetan karakter yang relatif pendek. Oleh karena itu, hanya diperlukan saluran
transmisi dengan kapasitas yagn terbatas. Ada kalanya pelanggan melakukan
upload ke jaringan dengan mengirimkan data-data yang cukup besar. Akan tetapi,
inipun relatif lebih jarang dilakukan dibandingkan dengan download. Dari
penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan untuk download jauh
lebih besar daripada keperluan upload. Jika dipaksakan untuk mempunyai rate
yang sama, hal itu akan membuat bandwidth menjadi tidak efisien.
Jika dilihat dari media transmisinya, saluran-saluran transmisi yang ada
(saluran telepon) tidak disalurkan satu per satu ke setiap pelanggan (saluran
tunggal), melainkan beberapa saluran dijadikan satu dalam satu bundel saluran.
Biasanya dalam satu bundel terdapat 50 saluran. Dengan kondisi seperti ini,
interferensi antarsaluran akan sangat mungkin banyak terjadi. Bahkan, jika dalam
satu bundel yang sama terjadi transmisi data pada arah yang berlawanan, sinyal
yang dipancarkan pada satu sisi (sisi bundel kabel) yang memiliki level sinyal
yang masih tinggi akan mengganggu penerima pada sisi yang sama (sisi bundel
kabel yang sama dengan pemancar) dengan level sinyal pada penerima yang
lemah sekali. Kejadian ini disebut NEXT.
Akan tetapi, jika pada bundel yang sama tersebut sedang terjadi transmisi

13
sinyal pada arah yang sama dan level sinyal yang ada pada kedua saluran tersebut
bisa dianggap sama kuat, gangguan saluran juga dapat terjadi. Efek gangguannya
lebih kecil daripada NEXT. Kejadian ini disebut dengan FEXT.
Selain itu, jika pada saluran yang sama ingin dilakukan komunikasi full-
duplex, biasanya komunikasi dilakukan dengan mengirimkan kedua sinyal (sinyal
yang dikirimkan dan diterima) dengan memodulasikannya pada frekuensi
pembawa yang sama sehingga akan terjadi yagn disebut dengan echo (sinyal yang
sedang dipancarkan masuk ke bagian penerima kembali atau sinyal sinyal balik).
Echo biasanya dapat dihilangkan dengan rangkaian echo canceller yagn tidak
sederhana.
Dari sisi aplikasinya, dewasa ini hanya diperlukan aplikasi-aplikasi yang
dapat menyediakan informasi satu arah, misalnya video-on-demand, home
shopping, Internet access, remote LAN access, dan multimedia access. Oleh
karena itu, dari semua penjelasan di atas, tampaknya akan lebih mudah untuk
membangun sistem ADSL.

VDSL (Very High Data Rate Digital Subscriber Line)


VDSL sebelumnya disebut sebagai VADSL karena pada awalnya, VDSL
hanya dapat mengirimkan data dijital secara asimetrik seperti ADSL, tetapi
dengan kapasitas yang lebih tinggi dari ADSL dan panjang saluran yang lebih
pendek. Belum ada standar yang umum untuk VDSL. Dari beberapa diskusi yang

1
ada, kapasitas downstream yang umum untuk VDSL adalah 12,96 Mbps ( 4 STS-

1
1; 4,5 kft), 25,82 Mbps ( 2 STS-1; 4 kft), dan 51,84 Mbps (STS-1; 1 kft).
Untuk keperluan upstream, kapasitas tersedia antara 1,6 Mbps hingga 2,3
Mbps. Istilah VADSL banyak ditentang, terutama oleh T1E1.4, karena
menunjukkan sesuatu yang selalu tidak simetrik. Padahal, banyak yang
menginginkan suatu saat akan benar-benar simetrik. Oleh karena itu, nama VDSL
lebih disukai.
Dalam beberapa hal, VDSL lebih sederhana dibandingkan ADSL. Saluran

14
transmisi yang lebih pendek pada VDSL menyebabkan hambatan-hambatan pada
saluran yang mungkin terjadi pada saluran yang lebih panjang menjadi dapat
ditekan. Oleh karena itu, teknologi transceiver-nya dapat menjadi lebih sederhana
dan kapasitasnya akan 10 kali lebih tinggi. VDSL merupakan sasaran dari
arsitektur jaringan ATM. VDSL memungkinkan terminasi jaringan pasif dan
dapat digunakan pada lebih dari satu modem VDSL untuk digunakan pada saluran
pelanggan, sama halnya dengan sistem telepon analog biasa (POTS).

15
Makalah III

Pemodelan Jaringan xDSL

Internet saat ini sudah menjadi sebuah teknologi dan jaringan komunikasi data
yang paling populer di planet ini. Pada lima tahun lalu, trafik telnet dan World
Wide Web merupakan jenis-jenis trafik dominan. Akan tetapi, bentuk layanan
yang ditawarkan Internet semakin beragam. Pengguna Internet mulai
menggunakan aplikasi-aplikasi “pembunuh”, seperti video conference,
telemedicine, distance learning, dan layanan-layanan lain yang banyak
menghabiskan bandwidth.
Akan tetapi, teknologi Modem konvensional saat ini yang mempunyai
rate maksimum 56 kbps tentu saja tidak dapat mengakomodasi layanan-layanan
baru ini. Para pengguna Internet menginginkan kapasitas transfer data yang lebih
besar agar dapat menggunakan aplikasi-aplikasi Internet secara wajar. Oleh
karena itu, teknologi xDSL saat ini merupakan sebuah alternatif terbaik yang
cocok diterapkan untuk mempercepat akses transfer data di subscriber lines.

Komponen Sistem DSL


Ada beberapa perlengkapan yang dibutuhkan untuk menyediakan layanan-
layanan DSL. Komponen-komponen yang digunakan beserta fungsinya adalha
sebagai berikut :
• Transport System
Komponen ini menyediakan interface transmisi backbone untuk sistem
DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer). Divais ini
menyediakan interface, seperti T1/E1, T3/E3, OC-1, OC-3, STS-1, dan
STS-3.
• Local Access Network
Local Access Network menggunakan local carrier inter-CO network
sebagai fondasi. Switch ATM, Frame Relay, dan/atau router dapat
digunakan untuk mengakses jaringan. Saat ini, ATM adalah sistem yang

16
paling efisien.
• Multiservice Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM)
DSLAM yang berada dalam lingkungan CO (central office) digunakan
sebagai dasar untuk solusi DSL. DSLAM berfungsi untuk
mengkonsentrasikan trafik data dari berbagai loop DSL yang kemudian
akan dikirimkan ke backbone network untuk dihubungkan lagi ke jaringan
lainnya. DSLAM dapatt mengirimkan layanan untuk aplikasi berbasis
paket, cell, dan circuit, seperti DSL ke 10Base-T, 100Base-T, T1/E1,
T3/E3, atau ATM.
• DSL Transceiver Unit (ATU-R)
Unit ini digunakan pada sisi pemakai. Koneksi ATU-R biasanya 10base-T,
V.35, ATM-25, atau T1/E1. Alat multiport lain yang mendukung suara,
data, dan video juga memungkinkan. ATU-R tersedia dalam berbagai
konfigurasi. Selain sebagai modem DSL, ATU-R dapat juga digunakan
untuk bridging, routing, TDM multiplexing, dan ATM multiplexing.
• POTS splitter
Divais ini ada pada CO dan pemakai yang memungkinkan loop digunakan
untuk transmisi data kecepatan tinggi dan digunakan juga untuk
komunikasi telepon. POTS splitter biasanya mempunyai 2 konfigurasi,
yaitu splitter tunggal untuk pengguna rumah dan mass splitter untuk CO.

Model Jaringan
Layanan kecepatan tinggi yang diperlukan oleh pelanggan sebenarnya
sudah banyak tersedia, antara lain :
• Layanan IP/LAN, seperti akses Internet atau remote LAN
• Layanan Frame Relay
• Layanan N × 64
• Layanan ATM
Akan tetapi, layanan-layanan tersebut mempunyai biaya yang relatif lebih besar
daripada teknologi DSL. Dengan DSL, kinerja layanan yang lebih tinggi dapat
dicapai dengan biaya yang lebih rendah. Akan tetapi, perlu adanya dukungan
terhadap layanan multiservice. Multiservice bukan berarti mendukung berbagai

17
line code seperti 2B1Q, CAP, atau DMT, melainkan kemampuan untuk
mendukung adanya layanan lain seperti Frame Relay, IP/LAN, N × 64, dan ATM
pada platform DSLAM.
Model jaringan ini akan menjelaskan bahwa DSL dari segi logika dapat
mendukung multiple service. Dengan demikian, satu infrastruktur jaringan dapat
menyediakan berbagai jenis layanan.

Data dalam Jaringan Suara


T a rg e t D a ta A ccess
N e tw o rk N e tw o r k

O f f ic e
rrie r
T/E ca

5 6 / 6 4 K c i r c u it
S e rv ic e Access
C O C O O f f ic e
P ro v id e r N e tw o r k N e tw o r k

Ana lo
g / ISDN
O ffic e o r
H om e

D A C S o r o t h e r n e t w o r k tr a n s m is s io n
e q u ip m e n t

H ig h S p e e d
D a ta
T ra n s p o rt
t o I n t e r - C O n e tw o r k
S y s te m T e le p h o n e
S w it c h
to h o m e s
M D F
o r o f f ic e s

A n a lo g o r
IS D N
m o d e m d a ta

Gambar Data dalam Jaringan voice


Gambar di atas menunjukkan sebuah jaringan ILEC/PTO yang
dikonfigurasi untuk mendukung transmisi data kecepatan rendah (28,8 kbps) atau
sedikit lebih tinggi. Modem analog digunakan pada sisi pemakai untuk
sambungan kecepatan rendah ke local access network, tempat sebuah Digital
Service Unit (DSU) atau Network Termination Unit (NTU) digunakan untuk
koneksi dijital yang lebih cepat, seperti 56/64 kbps atau T1/E1.
Untuk komunikasi kecepatan tinggi, topologi dari CO akan berubah. Pada
Modem analog, trafik data dapat dibawa melalui switch telepon, sedangkan pada
kecepatan yang lebih tinggi, switch akan diabaikan (bypass). Hal ini terjadi karena
switch telepon tidak didesain untuk komunikasi data kecepatan tinggi.

18
Saluran data kecepatan tinggi akan yang melalui local loop akan melewati
DACS (Digital Access and Cross Connect System), yaitu alat yang mengijinkan
saluran DSO untuk di-route dan dikonfigurasi secara manual, dan sistem
transmisi. DACS digunakan di seluruh jaringan sebagai basis transport dengan
teknologi Time Division Multiplexing (TDM).
Jadi, layanan data kecepatan rendah dapat dengan mudah diintegrasikan ke
jaringan POTS, sedangan layanan data kecepatan tinggi perlu dikonfigurasikan
sebuah jaringan dedicated yang mengabaikan switch.
Teknologi DSL jika diterapkan dalam local loop akan memungkinkan
terjadinya akses kecepatan tinggi tanpa repeater. Jika layanan DSL diterapkan,
data yang diterima CO akan mengabaikan telephone switch dan dimasukkan
langsung ke inter-CO. Selain itu, dapat ditunjukkan bahwa teknologi packet dan
cell multiplexing sebagai tambahan pada TDM yang diterapkan pada DSLAM
akan menghasilkan efisiensi bandwidth yang lebih tinggi.

Diagram Referensi Jaringan DSL


T a rg e t D a ta Access
N e tw o rk N e tw o rk
PC

A T U -R H ub W o r k s t a tio n
DSL

A c c e s s N e tw o rk PC
S e r v ic e A T M , F r a m e R e la y , o r
CO C O
P r o v id e r N e tw o r k R o u te r-b a s e d in te r-C O
O ffic e
n e tw o r k Phone
DSL
PO T S
A T U -R P C
S p lit t e r

D S L A M H om e
H ig h S p e e d
D a ta

P O T S s p li t t e r
T ra n s p o rt
to I n t e r - C O n e t w o r k ( i f a p p l ic a b l e )
S y s te m T e le p h o n e
S w it c h
to h o m e s
M D F
o r o ff i c e s

A n a lo g o r
IS D N
m o d e m d a ta

Gambar Diagram Referensi Jaringan DSL

Gambar di atas menunjukkan multiservice DSLAM yang berlokasi pada


CO dan DSL Remote Transceiver Unit (ATU-R). Perlengkapan data networking
yang diperlukan untuk menyediakan layanan DSL telah disebutkan dalam

19
komponen-komponen DSL di atas. Kecepatan transmisi dapat mencapai 7 Mbps,
tergantung dari peralatan yang digunakan, jarak loop, dan kondisi loop.

Model Referensi Layanan DSL


S e r v ic e P r o v i d e r N e t w o r k W ir e C e n tr e C u s to m e r P re m is e s

S e r v ic e
N e tw o rk

A T U -C

S e r v ic e A ccess
A T U -C A T U -R
N e tw o rk N e tw o rk

A T U -C

S e r v ic e
N e tw o rk

B ackbone D SLAM
e d g e d e v ic e P r e m is e s
d i s t r ib u t io n
N e t w o r k S e r v ic e P r o v id e r ( N S P )
N e t w o r k A c c e s s P r o v id e r ( N A P ) S e r v ic e U n it ( S U )
( I n t e r n e t S e r v ic e P r o v i d e r , e t c )

Gambar Model Referensi Layanan DSL

Dalam model referensi ini, ada 3 domain yang digambarkan, yaitu :


• Domain Network Service Provider (NSP)
• Domain Network Access Provider (NAP)
• Domain Service User (SU)
Perlengkapan DSL didasarkan pada model ADSL dan model yang digambarkan di
sini kompatibel dengan yang digunakan oleh ADSL Forum. DSL endpoint dikenal
dengan nama ATU-R (ADSL Transceiver Unit – Remote). Unit CO dikenal
dengan nama ATU-C (ADSL Transceiver Unit – Central Office).
Pengguna akan menggunakan layanan dari NSP. Peran NAP adalah
menyediakan interkoneksi anatar SU dan NSP. NAP dan NSP biasanya adalah
perusahaan yang berbeda.
Pengguna melakukan koneksi ke NAP melalui DSL loop. Pada wire
center, data dijital dikonsentrasikan sebelum dikirim melalui jaringan akses.
Biasanya, trafik dari DSLAM akan dikirimkan ke access node di antara jaringan

20
akses sebelum koneksi ke NSP. Pada NSP, digunakan suatu backbone untuk
membatasi NSP dan NAP.
Model referensi tersebut menyediakan akses ke jaringan yang independen
dan multiple sehingga kontrol akses dan keamanan sangat penting. Setiap layanan
jaringan harus dirancang agar dapat membentuk jaringan privat yang efektif dan
terpisah membentang melewati NAP hingga lokasi pemakai.
Salah satu contoh model penyediaan layanan pada platform DSL, yaitu
penyediaan layanan Frame Relay.
S e r v ic e P r o v id e r N e tw o r k W ire C e n tr e C u s t o m e r P re m is e s

F r a m e R e la y
S e r v ic e
S e r v ic e
N e tw o rk
P r o v id e r 1

A T U -C

A ccess
A T U -C A T U -R
N e tw o rk
D S L L in k

A T U -C

F r a m e R e la y
S e r v ic e
S e r v ic e
N e tw o rk
P r o v id e r 2
D SLA M M u lti-
B ackbone edge
w ith fr a m e p r o to c o l
d e v ic e ( F r a m e
s w it c h in g ro u te r P re m is e s
R e l a y S w it c h )
d is trib u tio n

F r a m e R e la y F r a m e R e la y o r A T M F ra m e R e la y

Gambar Model Referensi Layanan DSL untuk Frame Relay

Protokol Frame Relay dibawa melalui saluran DSL dan dikonsentrasikan


dalam DSLAM sebelum dikirim melalui jaringan akses. Pengiriman ini dapat
berupa Frame Relay atau ATM. Dalam kasus ini, backbone hanya berupa frame
relay switch. Sambungan ini dapat berupa saluran ATM yang mendukung frame
relay over ATM. DSLAM diperlukan untuk mengkonsentrasikan Frame Relay
dan juga ATM interworking agar trafik dapat dibawa sepanjang jaringan akses
secara efisien. Dalam model referensi Frame Relay, data dipetakan ke PVC
(Private Virtual Channel) untuk keperluan kontrol akses dan keamanan.

Arsitektur Multiservice
Setiap layanan mempunyai karakteristik yang berbeda. Arsitektur dari

21
layanan multiservice ini mendukung berbagai layanan yang simultan dengan
hanya satu sistem yagn menggabungkan dan mengirimkan data ke jaringan yagn
berbeda.
S N A
F r a m e R e la y F ra m e R e la y
S e r v ic e to s e rv ic e
S e r v ic e D S LA M A T U -R S e r v ic e U s e r
N e tw o r k u s e rs
P ro v id e r 1
R o u te r

SL
- F/D
LAP
A T U -C
A T M S e r v ic e S e r v ic e
P r o v id e r N e tw o r k
P PP /
D S L IP
Access S e r v ic e
A T U -C A T U -R
N e tw o rk U ser

In te r n e t
S e r v ic e
S e r v ic e
N e tw o r k
P r o v id e r A T U -C

ATM S L
/
D
PB X

M u l t i s e r v ic e A T M S e rv ic e
V o ic e A T U -R
S e r v ic e D S LA M U ser
S e r v ic e
N e tw o r k
P r o v id e r to s e rv ic e R o u te r
D S LA M
u s e rs
S w i tc h
A T M a d a p t a t io n

Gambar Model Referensi Layanan DSL untuk Multiservice

Model referensi yang ditunjukkan di atas adalah model referensi layanan


DSL untuk multiservice. DSLAM dapat menyediakan layanan untuk IP/LAN,
Frame Relay, dan ATM. Sebuah jaringan akses ATM digunakan untuk
interkoneksi pengguna ke NSP tanpa mempedulikan jenis layanan yang
disediakan oleh service provider.

22

Anda mungkin juga menyukai