Disusun Oleh :
Febriati Dian Mubarokah
Guguh Nomilasari
Muchammad Taufiq
Rawa Dana Lestari
(K3314022)
(K3314024)
(K3314034)
(K3314044)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karuniaNyalah, makalah yang berjudul Anak Berkebutuhan
Khusus Hiperaktif dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Perkembangan Peserta Didik sebagai bahan pembelajaran pada semester 2
ini.
Sebelumnya, saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Mata Kuliah
Perkembangan Peserta Didik, Ibu Dr. Sri Yamtinah S.Pd., M.Pd yang telah
membimbing dalam proses penyusunan makalah ini sehingga dapat
menyelesaikannya dengan prosedur membuat makalah yang benar.
Demikian makalah ini kami susun dan kami sadar sebagai seorang pelajar
yang baru saja memulai proses pembelajarannya dalam dunia perkuliahan,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif untuk hasil makalah
kami, sehingga kedepannya akan ada perbaikan dan makalah yang dibuat akan
menjadi lebih baik.
Harapan kami, semoga dengan disusunnya makalah ini, akan memberikan
manfaat bagi kami sendiri selaku penyusun, juga bagi pembaca dan tentunya bagi
pihak-pihak yang terkait dalam makalah ini.
Surakarta,
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan..................................................................................................1
Latar Belakang.........................................................................................................1
Rumusan Masalah....................................................................................................1
Tujuan......................................................................................................................2
BAB II Pembahasan.................................................................................................3
Anak Hiperaktif........................................................................................................3
Ciri-Ciri Anak Hiperktif...........................................................................................3
Penyebab Anak Menjadi Hiperaktif.........................................................................4
Kendala-Kendala yang Dihadapi Anak Hiperaktif..................................................6
Cara Menangani Anak Hiperaktif............................................................................8
Cara Mendidik Anak Hiperaktif.............................................................................12
Cara Mengembangkan Potensi Anak Hiperaktif....................................................14
Penutup...................................................................................................................17
Kesimpulan............................................................................................................17
Daftar Pustaka........................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak
berkebutuhan
khusus
(ABK) adalah
anak
dengan
dengan
tingkat
gangguan
perhatian,
impulsivitas
dan
hiperaktif
Menyebutkan apa saja kendala yang dihadapi anak hiperaktif
Menjelaskan cara menangani anak hiperaktif
Menjelaskan cara mendidik anak hiperaktif
Menjelaskan cara mengembangkan potensi anak hiperaktif
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Anak Hiperaktif
Menurut narasumber Hiperaktif adalah gangguan perilaku dan
pemusatan perhatian karena gangguan di otak/ disfungsi neurologi. Kata
hiperaktivitas (hiperaktivity) digunakan untuk menyatakan suatu pola
prilaku pada seseorang yang menunjukkan sikap tidak mau diam, tidak
menaruh perhatian dan implusif. Anak-anak yang yang hiperaktif selalu
bergerak. Mereka tidak mau diam bahkan dalam situasi-situasi, misalnya
ketika sedang mengikuti pelajaran di kelas yang menuntut agar mereka
bersikap tenang. Mereka tidak pernah merasakan asyiknya permaianan
atau mainan yang umumnya disukai anak-anak lain seusia mereka,
sebentar-sebentar mereka bergerak untuk beralih dari permainan atau
mainan satu ke yang lain. Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami
gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH) atau
attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga
disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut
minimal brain dysfunction syndrome. Gangguan hiperkinetik adalah
gangguan pada anak yang timbul pada masa perkembangan dini (sebelum
berusia 7 tahun) dengan ciri utama tidak mampu memusatkan perhatian,
2.
selokannya dalam.
Sulit mengerti atau memahami nasihat orang lain.
Namun secara umum ada tiga tanda utama anak yang menderita hiperaktif,
yaitu:
Impulsif
Sulit untuk menunggu giliran dalam permainan, sulit mengatur
pekerjaanya, bertindak tanpa dipikir, misalnya mengejar bola yang lari ke
jalan raya, menabrak pot bunga pada waktu berlari di ruangan, atau
berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu akibatnya.
Insiden hiperaktif yang lebih tinggi didapatkan pada bayi yang lahir
dengan masalah-masalah prenatal seperti lamanya proses persalinan,
distres fetal, persalinan dengan cara ekstraksi forcep, toksimia gravidarum
atau eklamsia dibandingkan dengan kehamilan dan persalinan normal. Di
samping itu faktor-faktor seperti bayi yang lahir dengan berat badan
rendah, ibu yang terlalu muda, ibu yang merokok dan minum alkohol juga
meninggikan insiden hiperaktif.
Terjadinya perkembangan otak yang lambat. Faktor etiologi dalam bidang
neuoralogi yang sampai kini banyak dianut adalah terjadinya disfungsi
pada salah satu neurotransmiter di otak yang bernama dopamin. Dopamin
merupakan zat aktif yang berguna untuk memelihara proses konsentrasi.
Beberapa studi menunjukkan terjadinya gangguan perfusi darah di daerah
tertentu pada anak hiperaktif, yaitu di daerah striatum, daerah orbitalprefrontal, daerah orbital-limbik otak, khususnya sisi sebelah kanan
Faktor toksik
Beberapa zat makanan seperti salisilat dan bahan-bahan pengawet
memilikipotensi untuk membentuk perilaku hiperaktif pada anak. Di
samping itu, kadar timah (lead) dalam serum darah anak yang meningkat,
ibu yang merokok dan mengkonsumsi alkohol, terkena sinar X pada saat
hamil juga dapat melahirkan calon anak hiperaktif.
Faktor genetik
Didapatkan korelasi yang tinggi dari hiperaktif yang terjadi pada keluarga
dengan anak hiperaktif. Kurang lebih sekitar 25-35% dari orang tua dan
saudara yang masa kecilnya hiperaktif akan menurun pada anak. Hal ini
juga terlihat pada anak kembar.
Faktor psikososial dan lingkungan
Pada anak hiperaktif sering ditemukan hubungan yang dianggap keliru
antara orang tua dengan anaknya. Berikut ini adalah beberapa cara yang
bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendidik dan membimbing anak-anak
mereka yang tergolong hiperaktif :
Membangkitkan rasa percaya diri anak Dan bekerja sama dengan guru di
sekolah agar guru memahami kondisi anak yang sebenarnya
Disamping itu anak bisa juga melakukan pengelolaan perilakunya sendiri
dengan bimbingan orang tua. Contohnya dengan memberikan contoh yang
baik kepada anak, dan bila suatu saat anak melanggarnya, orang tua
mengingatkan anak tentang contoh yang pernah diberikan orang tua
sebelumnya.
bermain
sangat
penting
untuk
mengembangkan
ketrampilan,
dan
tingkat
perkembangannya,
kemudian
ditingkatkan
Diet makanan yang bisa meningkatkan energi seperti tepung dan gula.
Diet atau makanan merupakan faktor penting yang menunjang pengobatan
10
11
12
dan bisa merusak masa depan semisal narkoba, merokok, dan lain
sebagainya.
2. Jangan lupa untuk mengajarkan anak Anda untuk duduk diam sewaktu
makan. Meskipun anak banyak tingkah, Anda harus membuatnya mengerti
bahwa ada saat dimana dia tidak boleh hiperaktif yaitu pada saat makan.
Tidak hanya makan, namun juga pada saat melakukan hal-hal lain yang
normalnya membutuhkan ketenangan. Dengan mendidik anak untuk
bersikap baik, mereka bisa menjadi anak yang tahu sopan santun dan tahu
kapan harus bersikap hiperaktif dan kapan harus bersikap normal atau
tenang.
3. Jangan segan untuk membuat anak Anda menjadi gembira setiap mereka
menginginkan, pastikan anak Anda diberikan beberapa faslitas yang
menyenangkan di rumah. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membelikan
anak Anda mainan yang bermanfaat yang dapat membantu proses tumbuh
kembangnya, Anda dapat memberikan fasilitas internet untuk anak Anda
agar dia dapat bermain sambil belajar. Cara tersebut juga dapat membuat
anak mengenal sisi lain dari dunia tehnologi dan membuat hiperaktifnya
terarahkan ke hal yang positif.
4. Anda sebaiknya berhati-hati ketika memasukkan anak ke sekolah, pilihan
sekolah akan menentukan perkembangan sifatnya di kemudian hari.
Kesalahan dalam memilih sekolah akan berakibat fatal dengan rusaknya
moral anak Anda, maka dari itu jaga selalu pergaulan mereka dan pilihlah
sekolah yang berisikan anak-anak yang pintar dan berpendidikan. Jangan
memilih sekolah yang menjadi gudangnya anak nakal.
Anak hiperaktif tidak harus sekolah di sekolah khusus, sekarang sudah banyak
sekolah inklusi yang memang memberikan pelayanan dan penanganan khusus
untuk anak berkebutuhan khusus seperti anak hiperaktif tetapi dia tetap bisa
bersama dan membaur dengann teman-teman yang normal.
Selain itu beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk
mendidik dan membimbing anak-anak mereka yang tergolong hiperaktif :
1. Orang tua perlu menambah pengetahuan tentang gangguan hiperaktifitas.
13
14
Gunakan
teknik-
teknik
bersama,
sehingga anda
bias
mengajarkan
anak
15
bias
dengan
memberikan
rewards
dan
akurasi
pemeriksaan.
8.
16
BAB III
KESIMPULAN
1. Menurut narasumber Hiperaktif adalah gangguan perilaku dan pemusatan
perhatian karena gangguan di otak/ disfungsi neurologi.
2. Ciri-ciri anak penderita hiperaktif menurut narasumber sebagai berikut :
- Tidak dapat memusatkan perhatian/ konsentrasi.
- Tidak mau duduk diam/ selalu bergerak.
- Berbicara terus-menerus.
- Impulsive (bertindak tanpa berpikir) maksudnya dia tidak bisa mengontrol
tindakannya, misalnya mengambil bola yang jatuh di selokan padahal
selokannya dalam.
- Sulit mengerti atau memahami nasihat orang lain.
3. Penyebab gangguan anak hiperktif :
Faktor neurologik
Faktor toksik
Faktor genetik
Faktor psikososial dan lingkungan
4. Problem-Problem yang biasa dialami oleh Anak Hiperaktif
Problem di sekolah
Problem di rumah
Problem berbicara
Problem fisik
5. Cara Menangani Anak Hiperaktif
Konsultan medis dan konsumsi obat stimulant.
Terapi ; terapi ini sangat penting untuk memberikan stimulasi dan
mengontrol perilakunya.
Diet makanan yang bisa meningkatkan energi seperti tepung dan gula.
6. Cara mengajar anak hiperakktif harus konsisten dengan peraturan dan
menerapkan reward dan punishmen. Maksudnya kalau kita memberikan
pembelajaran dan anak melakukan trik agar tidak mengerjakan
pembelajaran tersebut kita harus tetap konsisten untukk membuat dia tetap
mengerjakan. Kalau dia mau dan bisa mengerjakan, kita bberi hadiah dan
kalau dia tidak mau mengerjakan atau membangkang, kita beri hukuman.
7. Peran keluarga dan teman-teman untuk anak hiperaktif sebagai pendukung
dan penyemangat yang selalu memberikan bantuan dan bimbingan untuk
mereka. Jangan mengucilkan atau memandang mereka sebagai pembawa
17
18
Daftar Pustaka
https://ideguru.wordpress.com/2010/04/09/faktor-faktor-penyebab-anakhiperaktif/
http://blogpoenyadina.blogspot.com/2010/12/makalah-anak-hiperaktif.html
http://doktersehat.com/mengenal-dan-membimbing-anak-hiperaktif/
http://hajrianawarnadunia.blogspot.com/2009/12/mengenal-anak-hiperaktif-dancara.html
19
20