Anda di halaman 1dari 14

44

BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian

ini

bersifat

Analitik

untuk

mengetahui

hubungan

pengetahuan dan sikap terhadap pelaksanaan inisiasi menyusu dini di wilayah


kerja Puskesmas Kota Lintang Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2011, dengan
desain cross- sectional (sekat silang), dimana variabel independen dan
dependen dikumpulkan secara bersamaan.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang bersalin (1 3
hari) di wilayah kerja Puskesmas Kota Lintang Kabupaten Aceh Tamiang.
2. Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Purposive Sampling adalah
pengambilan sampel berdasarkan pada suatu pertimbangan tertentu,
berdasarkan ciri atau sifat- sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
Sampel didapatkan dengan menggunakan kriteria inklusi yaitu seluruh
Ibu yang bersalin ( 1-3 hari ) di wilayah Kerja Puskesmas Kota Lintang
Kabupaten Aceh Tamiang.

45

Besarnya sampel diperoleh dengan menggunakan rumus Slovin dalam


bentuk Proporsional stratified Sampling yang dikemukakan dalam buku
Notoatmodjo (2005) adalah sebagai berikut :
n

N
1 N(d)2

Keterangan :
N = besar populasi
n = besar sampel
d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan 99% dengan
tingkat kesalahan 0,1%
Berdasarkan rumus diatas, maka jumlah sampel yang akan diteliti
adalah :
N
1 N(d) 2
640
n
1 640(0,01)
n

640
1 6,40
640
n
7,40
n

n = 86,48 = 86
Adapun teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah
dengan cara melakukan pertimbangan antara jumlah anggota
populasi berdasarkan masing-masing strata (proportional stratified
sampling), yaitu dengan cara membagi jumlah sampel berdasarkan
kesempatannya menjadi sampel yang akan diteliti dan sampel
diambil berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus

46

Ibu bersalin tiap desa


ibu bersalin Sekecamatan

Sampel

= Jumlah KK yang menjadi sampel tiap desa


No
1
2
3
4
5

Nama Desa
Kelurahan Kota
Bukit Tempurung
Sriwijaya
Kota Lintang
Perdamaian
Jumlah

Jumlah Ibu
Bersalin
115
98
127
192
108
640

Sampel yg Diambil
15
13
17
26
15

86

Selanjutnya ditentukan dengan cara membagi jumlah atau


anggota populasi dengan perkiraan jumlah sampel yang diinginkan
(Interval sampel), selanjutnya interval sampel dibuat dalam daftar
element atau anggota populasi secara acak, dan membagi dengan
jumlah sampel yang diinginkan Notoatmodjo (2002).
Misalnya, untuk Desa Kelurahan Kota dengan jumlah populasi
115 ibu bersalin dibagi dengan jumlah sampel desa tersebut sebanyak
15 responden. Sehingga didapatkan interval sampel penelitian
sebanyak 8, selanjutnya dilakukan pengambilan sampel dengan sistem
kelipatan 8 hingga memenuhi jumlah sampel yang diinginkan
sebanyak 15 responden.
C. Tempat dan Waktu penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah di wilayah
kerja Puskesmas Kota Lintang Kabupaten Aceh Tamiang

47

2. Waktu Penelitian
Waktu dalam melakukan penelitian ini dilaksanakan pada bulan
September tahun 2011.
No

Uraian Kegiatan

1
2
3

Pengajuan Judul Skripsi


ACC Judul
Konsultasi Penyelesaian
proposal skripsi
ACC Proposal Skripsi
Penelitian
Konsul Sekripsi
ACC Skripsi

4
5
6
7

1 2

3 4

Bulan Ke
5 6 7 8

9 10 11 12

D. Etika Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mendapat persetujuan dari pembimbing
riset dan rekomendasi dari program Studi Keperawatan Yayasan Cut Nyak
Dhien. Selajutnya peneliti meminta izin kepada Kepala Puskesmas Kota
Kuala Simpang, dimana penelitian ini akan dilakukan. Setelah mendapat
persetujuan maka Peneliti melakukan penelitian dengan

menekankan

beberapa masalah etika yang meliputi:


1. Informend Concent (Lembar Persetujuan)
Lembar persetujuan diberikan kepada calon responden dan peneliti
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan. Bila calon
responden bersedia menjadi respoden maka lembaran persetujuan ditanda

48

tangani namun bila calon responden menolak maka tidak akan memaksa
dan tetap menghormati haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)


Untuk

menjaga

kerahasian

responden,

peneliti

tidak

akan

mencatumkan nama responden pada lembar kuesioner yang diberikan


tetapi hanya memberikan kode.
3. Confidentialty (Kerahasian)
Peneiliti menjamin kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Jenis instrumen penelitian yang dipergunakan adalah lembaran
kuisioner yang berisikan sejumlah pertanyaan-pertanyaan

terstruktur

(structured) dalam bentuk multiple choice. Adapun bentuk pertanyaan yang


di buat beberapa item pertanyaan terdiri dari :
1. Data Demografi
Meliputi usia, pendidikan dan pekerjaan dan kuesioner yang meliputi :
pelaksanaan IMD, pengetahuan dan sikap.
2. Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (Roesli, 2004)
Ada

: Jika pelaksanaan inisiasi menyusu dini ada dilakukan

Tidak Ada

: Jika pelaksanaan inisiasi menyusu dini tidak ada dilakukan

3. Pengetahuan (Nursalam. 2003)

49

Untuk pertanyaan mengenai Pengetahuan dibuat sebanyak 10


pertanyaan, bobot nilai tertinggi 2, dan nilai terendah 0, dari skor
pertanyaan mengenai Pengetahuan.
Baik

: Bila dapat menjawab pertanyaan dengan benar 76-100%


dengan skore jawaban 16 - 20

Cukup

: Bila dapat menjawab pertanyaan dengan benar 56-75% ,


dengan skore jawaban 12 - 14

Kurang

: Bila dapat menjawab pertanyaan dengan benar 56% ,


dengan skore jawaban < 12.

4. Sikap (Ridwan, 2003)


Untuk pertanyaan mengenai sikap dibuat sebanyak 10 pertanyaan,
bobot nilai tertinggi 5, dan nilai terendah 1, dari skor pertanyaan mengenai
sikap.
Positif

: Bila dapat menjawab dengan benar Skore > 50 %

Negatif

: Bila dapat menjawab dengan benar Skore 50 %

Tekhnik pengumpulan data terdiri dari :


a. Uji validitas
Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar
mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2002),

suatu kuesioner

dikatakan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu kuesioner mampu


untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Nursalam, 2003). Setelah dilakukan uji kuesioner kepada 20

50

responden dari 21 item pertanyaan, hasil coba ini kemudian digunakan


untuk mengetahui validitas dari tiap-tiap pertanyaan yang ada didalam
kuesioner, dilakukan melalui uji korelasi antara skor tiap-tiap item
pertanyaan dengan skor total kuesioner.

b. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau diandalkan, hal ini menunjukkan sejauh
mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran
dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan
alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2002). Uji coba ini dianalisis
dengan menggunakan program SPSS 17,0 (Statistik Produck and
Service Solution). Menurut data yang diperoleh dari hasil uji kuesioner
hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap pelaksanaan inisiasi
menyusu dini di wilayah kerja Puskesmas Manyak Payed diperoleh
nilai alpha untuk masing-masing sub variabel.
Ujicoba validitas dan reliabilitas dilakukan pada bulan Juni
2011, terhadap 20 orang ibu yang bersalin 1 3 hari di wilayah kerja
Puskesmas Manyak Payed, Alasan pemilihan tempat ini karena di
wilayah

kerja

Puskesmas

Manyak

Payed

tersebut

memiliki

karakteristik yang sama dengan Puskesmas Kota Kuala simpang,


antara lain: karekteristik Responden yang hampir relatif sama. Data
yang diperoleh dari uji coba kuesioner tersebut diolah menggunakan

51

program SPSS For Windows Vers 17 dengan penentuan validitas


menggunakan Korelasi Pearson (r) dan reliabilitas menggunakan
Alpha Cronbach.
Uji validitas instrumen penelitian yang digunakan adalah
validitas konstruk dengan mengetahui nilai total setiap item pada
analisis reliabilitas yang tercantum pada nilai correlation corrected
item. Suatu pertanyaan dikatakan valid atau bermakna sebagai alat
pengumpul data bila korelasi hasil hitung (rhitung) lebih besar dari
angka kritik nilai korelasi (r-tabel), pada taraf signifikansi 95%
(Arikunto, 2001). Nilai r-tabel dalam penelitian ini untuk sampel
pengujian 20 orang responden, menggunakan df = n 2 pada tingkat
kemaknaan 5%, adalah sebesar 0,444, maka ketentuan dikatakan valid,
jika: nilai r-Hitung variabel 0,444 dikatakan valid, dan nilai r-Hitung
variabel < 0,444 dikatakan tidak valid, rumus Teknik korelasi yang
digunakan Korelasi Pearson Product Moment.

r=

N (XY ) (XY )
V NX (X ) 2 . NY 2 (Y ) 2

Teknik yang dipakai untuk menguji

kuesioner penelitian,

adalah teknik Alpha Cronbach yaitu dengan menguji coba instrumen


kepada sekelompok responden pada satu kali pengukuran, juga pada
taraf 95% (Arikunto, 2001). Nilai r-Tabel dalam penelitian ini untuk
sampel pengujian 20 responden, menggunakan df = n 2 pada tingkat
kemaknaan 5%, adalah sebesar 0,444, maka ketentuan dikatakan

52

reliabel, jika: nilai r-Hitung variabel 0,444 dikatakan realiabel, dan


nilai r-Hitung variabel < 0,444 dikatakan tidak reliabel, dengan
mengunakan rumus sebagai berikut:

b2
K

rtt
1 2
K 1
1

Tabel. 4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur


No
1

Item Pertanyaan

Nilai Corrected
item- total
Correlation

Keterangan

Pertanyaan Pengetahuan
Pertanyaan Pengetahuan 1
Pertanyaan Pengetahuan 2
Pertanyaan Pengetahuan 3
Pertanyaan Pengetahuan 4
Pertanyaan Pengetahuan 5
Pertanyaan Pengetahuan 6
Pertanyaan Pengetahuan 7
Pertanyaan Pengetahuan 8
Pertanyaan Pengetahuan 9
Pertanyaan Pengetahuan 10
Nilai Aplha Cronbach

0,800
0,662
0,717
0,767
0,708
0,776
0,745
0,692
0,717
0,871
0,935

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Relialibel

Pertanyaan Sikap
Pertanyaan Sikap 1
Pertanyaan Sikap 2
Pertanyaan Sikap 3
Pertanyaan Sikap 4
Pertanyaan Sikap 5
Pertanyaan Sikap 6
Pertanyaan Sikap 7
Pertanyaan Sikap 8
Pertanyaan Sikap 9
Pertanyaan Sikap 10
Nilai Aplha Cronbach

0,839
0,521
0,742
0,635
0,635
0,753
0,839
0,581
0,602
0,874
0,917

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Relialibel

Berdasarkan Tabel 1.1. di atas, diketahui bahwa secara keseluruhan


variabel dapat dikatakan valid, karena nilai hasil pengujian pada Nilai Corrected
item- total Correlation menunjukkan dibawah nilai r-Tabel yaitu diatas nilai

53

0,444, demikian juga dengan reliabilitas alat ukur juga dapat dikatakan reliabel,
karena nilai r-hitung juga dibawah nilai r-tabel, dengan perincian sebagai berikut:
1. Pertanyaan Pengetahuan

(10 pertanyaan) diperoleh nilai Aplha hasil hitung

(r-hitung) = 0,917; (rh(0,917>rt(0,444), dinyatakan relialibel.


1. Pertanyaan Sikap (10 pertanyaan) diperoleh nilai Aplha hasil hitung (r-hitung)
= 0,935; (rh(0,935>rt(0,444), dinyatakan relialibel.
F. Prosedur Pengumpulan Data
Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti menjalankan langkahlangkah sebagai berikut :
1. Mengajukan permohonan izin untuk melakukan penelitian kepada institusi
pendidikan yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Cut Nyak
Dhein Langsa.
2. Mengirimkan surat izin penelitian yang diperoleh ketempat dimana akan
dilakukan penelitian yaitu Puskesmas Kota Lintang kabupaten Aceh
Tamiang
3. Setelah mendapatkan izin dari Puskesmas yang bersangkutan, peneliti
melakukan pengambilan data.
4. Melakukan uji coba kuesioner berupa uji validitas dan reabilitas pada 20
responden.
5. Setelah diuji coba instrumen kuesioner yang memnuhi syarat valid dan
reabilitas. Selanjutnya peneliti meminta kesediaan calon responden untuk
mengikuti penelitian dan menandatangani surat persetujuan mengikuti
penelitian (Informed Consent)

54

6. Peneliti mengumpulkan data dengan meminta ketersediaan responden


untuk mengisi data sesuai yang tercantum didalam kuesioner penelitian,
jika ada pertanyaan yang tidak jelas dapat ditanyakan pada peneliti.
7. Peneliti menganalisa data yang diperoleh .
G. Rencana Analisa Data

Setelah data diperoleh maka data diolah dengan program SPSS (17,0)
dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Adapun pengolahan data
untuk memperoleh data atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data
mentah dengan menggunakan rumus tertentu.
1. Pengolahan Data
Tahap pengolahan data menurut Setiadi (2007) yaitu:
a. Editing adalah upaya untuk memmriksa pertanyaan yang diserahkan
oleh para pengumpul data.
b. Coding adalah mengklasifikasi jawaban-jawaban dari pada responden
kedalam kategori, dilakukan dengan memberi kode.
c. Sorting adalah mensortir dengan memilih atau mengelompokan data
menurut jenis yang dikehendaki.
d. Entri data adalah jawaban-jawaban yang sudah diberi kode kategori
kemudian dimasukkan dalam tabel dengan cara menghitung frekuensi
data.
e. Cleaning adalah membersihkan data dengan melihat variabel sudah
benar atau belum.

55

f. Mengeluarkan informasi sesuai dengan tujuan penelitian yang


dilakukan.

2. Analisa Data
Data yang diperoleh dari hasil tes uji melalui pengisian kuesioner
dan dianalisa secara otomatis dengan program SPSS (17,0)

dengan

perhitungan statistik Analitik Analisa data dilakukan dengan dua cara yaitu
analisa univariat dan analisa bivariat. Analisis univariat, tujuan analisis ini
adalah untuk melihat distribusi pengetahuan, sikap dan penatalaksanaan
insiasi menyusu dini.
a. Analisis Univariat yaitu untuk melihat permasalahan pada setiap
variabel yang diamati dengan cara menentukan proporsi variabel
(Notoadmojo, 2005)
Kemudian ditentukan persentase ( F) dengan menggunakan rumus sbb:
p

F
100%
n

Keterangan : P = persentase
F = frekuensi

b. Analisis bivariat yaitu melihat hubungan antara variabel independen

dan dependen dengan pemakaian Uji Chi Squre ( X ) yang dilakukan


terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi
dengan derajat kepercayaan ( 0,05) (Arikunto, 2001).
k

X hit =
i 1

( o - h) 2
h

X2 = Harga Chi-kuadrat yang dicari

56

o = Frekuensi yang ada ( frekuensi observasi atau frekuensi sesuai


dengan keadaan)
h = Frekuensi yang diharapkan
k

= Penjumlahan semua baris dan kolom ( semua sel yang ada)

i 1

Pengambilan keputusan , bila X 2 hit X tabel ( menggunakan


tabel X2 dengan =0,05) maka HO ditolak ( bila P value < Nilai )
artinya menujukkan ada hubungan antara variabel idependen dengan
dependen, bila hasil uji diperoleh bila X 2 hit < X2 maka Ho gagal
ditolak ( bila P value > Nilai ), berarti tidak ada hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen, dengan derajat
kepercayan 95% ( = 0,05 ).
Aturan yang berlaku pada Chi-Square adalah sebagai berikut:
-

Bila pada 2 x 2, dijumpai nilai Expected (harapan) kurang dari 5,


maka yang digunakan adalah Fishers Exact Test

Bila Tabel 2 x 2, tidak ada nilai E < 5, maka uji yang dipakai
sebaiknya Continuity Correction (a)

Bila tabel labih dari 2 x 2, misalnya 3 x 2, 3 x 3 dsb, maka


digunakan uji Pearson Chi Square

Uji Likelihood Ratio dan Linear by Linear Assciation,


biasanya digunakan untuk keperluan lebih sepsifik, misalnya
analisis stratifikasi pada bidang epidemiologi dan juga Untuk

57

mengetahui hubungan linier dua variabel kategorik, sehingga


kedua jenis ini jarang digunakan
Untuk mengetahui adanya nilai E kurang dari 5, dapat dilihat
pada footnote b dibawah kotak Chi- Square Test, dan tertulis diatas
nilainya 0 cell ( 0 %) berarti pada tabel silang diatas tidak ditentukan
adanya nilai E < 5.

Anda mungkin juga menyukai