Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Shalat merupakan bagian dari rukun Islam. Setiap muslim baik laki-laki
maupun perempuan, wajib melaksanakan shalat bagi yang telah aqil baligh.
Perintah shalat langsung diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad
SAW pada malam isra miraj. Shalat menjadi tiang agama. Jika shalatnya ruksak
maka amalan lainpun tidak diterima.
Selain shalat wajib ada pula shalat sunah. Shalat sunnah adalah shalat yang
dilakukan diluar ibadah shalat wajib, shalat wajib ibarat modal, sedangkan shalat
sunnah adalah keuntungannya. Shalat sunnah pun memiliki fadhilah atau
keuntungan, baik dalam urusan dunia maupun akhirat, salah satu fadhilahnya
adalah mendekatkan diri kepada Allah dan menjadikn pelakunya dicintai Allah
SWT. Shalat sunnah terdiri dari beberapa macam. Semua shalat sunnah pernah
dicontohkan dan dilakukan Nabi Muhammad SAW sepanjang hidupnya.
Shalat sunnah itu banyak macamnya, diantaranya ada yang disunahkan
berjamaah dan ada yang disunnahkan munfarid.
Yang disunatkan berjamaah yaitu,

Shalat Id

Shalat Istisqo

Shalat Gerhana

Shalat Tarawih

Shalat witir

Yang disunahkan munfarid, yaitu

Shalat Rawatib

Shalat Tahajud

Shalat Istiharah

Shalat Hajat

Shalat Dhuha

Shalat Wudhu

Shalat sunnah Tasbih

Shalat sunnah Taubat

BAB II
PEMBAHASAN
A. Macam-macam shalat sunnah.
Shalat-shalat sunnah banyak sekali macamnya, ada yang disunnahkan dikerjakan
munfarid, dan ada juga yang disunnahkan berjamaah.
1. Yang disunahkan dikerjakan munfarid yaitu :
A. Shalat Rawwatib
Shalat Rawatib adalah shalat sunnah yang dikerjakan sebelum (Qabliyah) dan
sesudah (Badiyah) shalat fardhu.
a) Rawwatib Muakkad (penting)

Shalat 2 rakaat sebelum subuh

Shalat 2 rakaat sebelum dan sesudah zhuhur

Shalat 2 rakaat sebelum ashar

Shalat 2 rakaat sesudah magrib

Shalat 2 rakaat sesudah isya

b) Rawwatib Ghairu Muakkad

Shalat 2 rakaat sebelum magrib

Shalat 2 rakaat sebelum isya

Fadhilah shalat Rawatib untuk menambah kekurangan dalam shalat fardhu


Dalam satu hadist dari istri Rasulullah SAW, yang bernama Ummu Habibah
Rasulullah bersabda,


Artimya :
Barang siapa melakukan shalat sunnah dalam sehari semalam dua belas
rakaat, maka dibangunkan baginya rumah di surga.
B. Shalat Sunnah Wudhu
Setiap kali seseorang selesai wudhu, disunnahkan mengerjakan shalat sunnah
wudhu 2 rakaat.




Barang siapa mengambil wudhu seperti cara aku berwudhu kemudian dia
menunaikan shalat dua rakaat dan tidak berkata-kata antara wudhu dan shalat,
maka Allah akan mengampunkan dosa-dosanya yang telah lalu. (Shahih Bukhori,
no 159 dan Shahih Muslim, no 226)
Fadhilahnya,
-

1 tahun dosa yang lalu diampuni

1 tahun yang akan datang diampuni

C. Shalat Sunnah Dhuha


Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu matahari naik
kira-kira setinggi tombak sampai tergelincirnya matahari. Rakaat shalat dhuha
paling sedikit adalah 2 rakaat dan paling banyak adalah 12 rakaat dengan tiap 2
rakaat salam.
Fadilah dari shalat dhuhah : shalat dhuha sebanding dengan 360 sedekah, karena
pada tubuh manusia terdapat 360 tulang, lalu setiap dari tulang tersebut perlu
untuk di sedekahkan setiap harinya agar hal tersebut menjadi suatu tanda

kesyukuran terhadap nikmat ini dan hal tersebut cukup dengan dua rakat Shalat
Dhuha. Dan dalam suatu riwayat (Tirmidzi dan Ibnu Majjah)
barang siapa shalat dhuha 12 rakaat akan dibangunkan baginya istana
disurga. Dan barang siapa yang mengerjakan shalat dhuha secara terus menerus
maka akan diampuni dosanya oleh Allah, walaupun dosa itu sebanyak buih
dilautan.
Abu Hurairah mengatakan, Rasulullah berwasiat kepadaku,





Kekasihku, yaitu Rasulullah SAW mewariskan tiga nasihat padaku, berpuasa
tiga hari setiap bulannya, melaksanakan shalat dhuha dua rakaat dan berwitir
sebelum tidur.

D. Shalat Tahiyatul Masjid


Shalat Tahiyatul Masjid adalah shalat yang dikerjakan ketika sedang masuk
ke masjid. Shalat ini untuk menghormati masjid yang merupakan tempat
beribadah kepada Allah.


Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia shalat dua
rakaat sebelum duduk. (HR. Al-Bukhari no 537 & Muslim no 714)
E. Shalat Tahajjud
Shalat Tahajjud adalah shalat yang dikerjakan pada waktu malam dengan syarat
dilakukan sesudah bangun tidur. Jumlah rakaat shalat tahajjud paling sedikit 2 dan
paling banyak tidak terbatas. Waktunya sesudah shalat isya sampai terbitnya
fajar,dan waktu sepanjang malam itu dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Sepertiga yang pertama yaitu waktu yang utama kira-kira jam 19.00-22.00
2. Sepertiga yang kedua yaitu waktu yang lebih utama kira-kira 22.00-01.00
3. Sepertiga yang terakhir yaitu waktu yang paling utama kira-kira 01.00masuknya waktu subuh

Fadilah dari shalat tahajjud itu mudah-mudahan Allah akan memberikan


kedudukan yang terpuji bagi yang mengerjakan dengan istiqomah. Dan apabila
mengerjakan shalat tahajjud pada sepertiga malam yang terakhir insyaAllah akan
mengabulkan permohonannya.
Bila dilakukan secara istiqomah :
-

Akan diberi hikmah

Doanya makbul

Kubur akan terang

F. Shalat Istikharah
Shalat Istikhara adalah shalat yang dilakukan untuk meminta petunjuk
kepada Allah mengenei ketentuan pilihan yang lebih baik diantara dua hal yang
belum dapat ditentukan baik dan buruknya. Waktu melaksanakan shalat istikhara
adalah sama seperti shalat tahajjud. Setelah shalat terus berdoa dengan doa
istikhara dan sesudah berdoa hendaklah memilih dalam hati, mana yang lebih
cenderung dalam hati antara dua hal itu.
Hadist Bukhari dari Jabir,





Rasulullah mengajarkan kami beristikharah dalam seluruh perkara
sebagaimana beliau mengajar kami surah al-Quran. Beliau bersabda, Apabila
kalian bermaksud sesuatu, maka shalatlah dua rakaat kemudian berdoalah.
(HR. Bukhari)
G. Shalat Sunnah Mutlak
Shalat Sunnah Mutlaq adalah sunnah yang boleh dikerjakan pada waktu kapan
saja, kecuali pada waktu yang terlarang untuk melaksanakan shalat. Dan jumlah
rakaatnya tidak terbatas.
Adapun waktu-waktu yang diharamkan untuk shalat adalah:
1. Waktu matahari terbit

2. Waktu matahari sedang tepat berada dipuncak ketinggian, kecuali pada


hari jumat untuk mengerjakan shalat tahiyatul masjid.
3. Sesudah shalat ashar sampai terbenam matahari
4. Sesudah shalat subuh
5. Ketika matahari terbenam hingga terbenam sempurna
H. Shalat Sunnah Awwabin
Shalat sunnah wwabin adalah shalat sunnah yang dikerjakan setelah badiyah
magrib, jumlah rakaatnya dari 2 rakaat sampai 6 rakaat.
Cara mengerjakannya :
1. Pada rakaat pertama dan kedua, setelah membaca surat al-fatihah membaca
surat al-Ikhlas 6 x, surat al-falaq 1x dan surat an-Naas 1x, dan setiaap 2 rakaat
salam.
2. Pada rakaat ketiga dan keempat, setelah membaca al-Fatihah membaca
surat apa saja yang dikehendaki.
3. Pada rakaat kelima setelah membaca al-Fatihah membaca surat al-Kafirun,
dan pada rakaat keenam setelah membaca al-Fatihah membaca syrat al-Ikhlas.
Keutamaannya :

Allah akan menjaga imannya agar tetap dalam keadaan Islam

Terjaga dari mati suul khatimah

Dimudahkan ketika menghadapi sakaratul maut

Terlindung dari adzab kubur

Dimudahkan ketika melewati shirot

Diampuni dosa-dosanya

Dibangunkan istana di surga

Rasulullah bersabda :

.

Barang siapa shalat 20 rakaat antara magrib dan isya, maka Allah akan
membangun untuknya rumah di surga.
I. Shalat Sunnah Tasbih
Shalat Sunnah Tasbih adalah shalat yang sebagaimana diajarkan oleh
rasulullah dimana tiap gerakan shalat ditambah dengan bacaan tasbih, jumlah
rakaatnya adalah 4 rakaat dan setiap rakaat membaca tasbih sebanyak 75 sehingga
4 rakaat kita membaca tasbih sebanyak 300. Bila dikerjakan pada siang hari
dengan satu salam dan bila malam hari dikerjakan dengan dua salam.
Cara mengerjakan:
1. Setelah membaca surat, membaca tasbih sebanyak 15 kali (waktu berdiri)
2. Waktu ruku membaca tasbih sebanyak 10 kali
3. Waktu Itidal membaca tasbih sebanyak 10 kali
4. Waktu sujud membaca tasbih sebanyak 10 kali
5. Waktu duduk diantara dua sujud membaca tasbih sebanyak 10 kali
6. Waktu sujud ke 2 membaca tasbih sebanyak 10 kali
7. Waktu duduk hendak berdiri membaca tasbih sebanyak 10 kali
Sehingga jumlahnya ada 75 kali bacaan tasbih tiap rakaatnya.
Fadhilahnya, menghapus dosa besar dan kecil yang terang terangan dan yang
tersembunyi, yang jelas dan yang samar, yang dulu dan yang akan datang.
Dikerjakan setidaknya sekali seumur hidup, sebaiknya setiap hari atau setiap
jumat.
J. Shalat Sunnah Taubat
Shalat Sunnah Taubat adalah shalat yang dikerjakan setelah seseorang
melakukan dosa atau merasa berbuat dosa, lalu bertaubat kepada Allah SWT,
jumlah rakaatnya 2-6.
Dimana bertaubat artinya menyesal atas perbuatan yang telah dilakukannya dan
berniat untuk tidak akan melakukannya lagi disertai permohonan ampun kepada

Allah.
Dalam Hadist Shahih riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dalam Musnad


,
Tidaklah seorang hamba berbuat satu dosa, lalu ia bersuci dengan baik, lalu
berdiri untuk shalat dua rakaat, kemudian memohon ampun kepada Allah,
melainkan Allah akan mengampuni dosanya.
K. Shalat Sunnah Hajat
Shalat Sunnah Hajat adalah shalat sunnah yang dikerjakan karena mempunyai
hajat agar diperkenankan hajatnya oleh Allah,



Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat (QS.alBaqarah:45).
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa selain dengan berikhtiar kita juga
dianjurkan untuk bersabar dalam menunggu Allah mengabulkan apa yang kita
inginkan. Shalat hajat dn memohon kepada Allah dapat kita lakukan setiap
haritanpa bosan, karena Allah tahu kapan Dia harus mengabulkan doa kita.
Jumlah rakaatnya 2 kemudian setelah shalat berdoa mohon sesuatu hal yang
menjadi hajatnya.
L. Shalat Sunnah Jumat
Shalat Sunnah Jumat adalah shalat sunnah yang dikerjakan setelah shalat
jumat sebanyak 2 atau 4 rakaat.
:









( )
Rasulullah saw bersabda Apa bila seorang muslim mandi pada hari jumat,
lalu berangkat ke masjid tanpa mengganggu atau menyakiti orang lain, apabila ia
tidak mendapati imam telah keluar maka ia shalat sunnah sesuai yang talah
ditetapkan. Apabila imam telah datang maka ia duduk mendengarkan khutbahnya
sampai imam menyelesaikan jumat dan khutbahnya, Maka apabila semua dosa

orang tersebut tidak diampuni pada jumat itu, maka jumatnya menjadi penebus
dosanya sampai jumat berikutnya, (HR.Ahmad)
M. Shalat sesudah Perjalanan/safar
Shalat Safar adalah shalat yang dilakukan sebelum berangkat bepergian dan
sesudah bepergian sebanyak dua rakaat.
2. Shalat sunnah yang disunnahkan berjamaah yaitu :
a. Shalat Tarawih
Shalat Tarawih adalah shalat malam yang dikerjakan pada bulan ramadhan,
julah rakaatnya ada yang 8 rakaat ada yang 20 rakaat.
Fadilah shalat tarawih adalah kita dapat memperbanyak bacaan al-quran,
salawat,dzikir dan doa melalui shalat tarawih.
Dasar Shalat Tarawih, Hadist Aisyah radhiyallahuanha, beliau berkata,










:



.
Sesungguhnya Rasulullah SAW pada suatu malam shalat dimesjid lalu para
sahabat mengikuti shalat beliau, kemudian pada malam berikutnya beliau shalat
lagi maka manusia semakin banyak, kemudian mereka berkumpul pada malam
ketiga atau malam ke empat. Maka rasulullah SAW tidak keluar pada mereka, lalu
ketika pada pagi harinya beliau bersabda : Sesungguhnya aku telah melihat apa
yang telah kalian lakukan, dan tidaklah ada yang mencegahku keluar pada kalian
kecuali sesungghnya aku khawatir akan diwajibkan pada kalian, dan (peristiwa)
itu terjadi di bulan ramadhan. (Muttafakun alaih).
b. Shalat Witir
Shalat Witir adalah shalat sunnah yang sangat utama dan jumlah rakaatnya
ganjil,
Shalat witir juga adalah shalat penutup shalat malam. Rasuullah SAW bersabda :

Jadikan shalat kalian dimalam hari adalah witir


Waktu melaksanakan sesudah shalat isya sampai terbit fajar, bilangan rakaatnya
1, 3, 5, 7, 9 dan 11. Dan biasanya dirangkaikan dengan shalat tarawih, pada
tanggal 15 ramadhan pada rakaat terakhir setelah rukuk disunnahkan membaca
doa qunut.
c. Shalat Id
Waktu mengerjakan shalat id dari terbitnya matahari hingga tergelincirnya
matahari, jumlah rakaatnya ada 2. Dan shalat id ada dua yaitu:

Idhul Fitri

Shalat idhul fitri dilaksanakan pada tanggal 1 syawal. Pada rakaat pertama
sesudah niat membaca doa iftitah selanjutnya takbir sebanyak 7 kali dan setiap
habis takbir disunnahkan membaca tasbih (surat Qaf atau surat Al-Ala)
Pada rakaat kedua sesudah berdiri membaca takbir sebanyak 5 kali dan setiap
habis takbir disunnahkan membaca tasbih (Al-Ghayiah)
Khutbah dilaksanakan 2 kali yang pertama membaca takbir 9 kali yang kedua
membaca takbir 7 kali dan hendaklah khutbah berisi tentang zakat fitrah

Idhul Adha

Shalat idhul Adha dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah. Pada rakaat


pertama sesudah niat membaca doa iftitah selanjutnya takbir sebanyak 7 kali dan
setiap habis takbir disunnahkan membaca tasbih (surat Qaf atau surat Al-Ala)
Pada rakaat kedua sesudah berdiri membaca takbir sebanyak 5 kali dan setiap
habis takbir disunnahkan membaca tasbih (Al-Ghayiah).
Khutbah dilaksanakan 2 kali yang pertama membaca takbir 9 kali yang kedua
membaca takbir 7 kali dan hendaklah khutbah berisi tentang ibadah haji dan
hukum kurban.
Dalam hadist dikatakan :
,







10

()
Dari Abu Said r.a bahwa Rasulullah saw. Keluar pada hari raya Fitri dan Adha
ketempat shalat, sesuatu yang beliau dahulukan adalah shalat, kemudian beliau
berpaling dan berdiri menghadap orang-orang, orang-orang masih tetap pada
shafnya, lalu beliau memberikan nasehat dan perintah kepada mereka. (Muttafaq
Alaih).
d. Shalat dua Gerhana
Shalat Dua Gerhana adalah shalat yang dilaksanakan ketika terjadi gerhana
bulan atan gerhana matahari,jumlah rakaatnya ada 2 dengan 4 kali rukuk dan 4
kali sujud.




: )
(
Dari Aisyah r.a bahwa Rasulullah saw mengeraskan bacaannya dalam
shalat gerhana, beliau shalat empat kali ruku dalam dua rakaat dan empat kali
sujud. (Muttafaq Alaih dan lafadznya menurut Muslim. Dalam riwayat Muslim
yang lain: lalu beliau menyuruh seorang penyeru untuk menyerukan datanglah
untuk shalat berjamaah).
Bacaan fatihah dan surat pada gerhana matahari tidak dinyaringkan
sedangkan dalam gerhana bulan bacaan fatihah dan surat dinyaringkan.

Kusuf (gerhana matahari)

Khusuf (gerhana bulan)

e. Shalat Istisqo
Shalat Istis qa adalah shalat sunnah untuk memohon hujan dan disunnahkan
bagi orang yang bermukim atau musafir, dikala sangat menghajatkan air karena
tidak ada hujan atau air dari sumbernya.
Dalil shalat Istisqo,

11










Al Walid bin Uqbah seorang gubernur Madinah mengutusku kepada Ibnu
Abbas untuk menanyakan tentang shalat istisqanya Rasulallah saw., saya pun
mendatanginya, dia berkata, sesungguhnya Rasulallah saw. Keluar rumah dengan
penuh ketundukan, tawadhu dan kerendahan sehingga tiba ditempat shalat, beliau
tidak berkhutbah seperti khutbah kalian ini, akan tetapi beliau tidak henti hentinya
berdoa, merendah, bertakbir dan melaksanakan shalat dua rakaat seperti ketika
shalat Ied (HR.Tirmidzi no 512 dan dikuatkan oleh Muslim, no 1486)
Cara mengerjakan:
Berpuasa selama 3 hari dan menganjurkan kepada masyarakat untuk
beramal baik, minta maaf,berdamai dan menjauhi perbuatan jelek.
Pada hari keempat semua masyarakat berkumpul untuk melaksanakan
shalat istisqa dengan khutbah.
B. FADHILAH-FADHILAH SHALAT SUNNAH
.Fadilah shalat sunnah :
Tidak ada sesuatu yang diperintahkan atau dianjurkan dalam Islam kecuali ia
mengandung hikmah-hikmah atau faidah-faidah mulia, tanpa kecuali shalat
sunnah. Di antara fawaidnya adalah:
1. Menjaga shalat sunnah membantu hamba untuk masuk ke dalam deretan
sabiqina bil khairat sebagaimana dalam ayat 32 surat Fathir yang telah hadir di
tulisan sebelumnya dan hal itu menurut penafsiran sebagian ulama.
2. Menjaga shalat sunnah mendekatkan hamba kepada Allah dan selanjutnya
membuat hamba meraih mahabbah, kecintaan dari Allah Ta'ala.
: : :


...
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda, Sesungguhnya Allah Ta'ala
berfirman, Barangsiapa memusuhi waliKu maka Aku mengumumkan perang

12

terhadapnya. HambaKu tidak mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang


lebih Aku cintai daripada apa yang telah Aku wajibkan atasnya. HambaKu terus
mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku
menyintainya Diriwayatkan oleh al-Bukhari.
3. Menjaga shalat sunnah memberi peluang bagi seorang hamba untuk
menyertai Nabi saw di surga.
Dari Rabiah bin Kaab al-Aslami berkata, Rasulullah saw bersabda kepadaku,
Mintalah. Aku menjawab, Aku berharap bisa menyertaimu di surga. Nabi saw
bertanya, Apakah tidak yang lain? Aku menjawab, Cukup itu. Maka Nabi saw
bersabda, Bantulah aku atas dirimu dengan memperbanyak sujud. Diriwayatkan
oleh Muslim.
Hadits ini mempunyai kisah sebagaimana yang diriwayatkan oleh AthThabrani dan dinyatakan shahih li ghairihi oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih atTarghib wat Tarhib no. 388, Rabiah berkata, Di siang hari aku melayani Nabi
saw, jika malam tiba, aku datang ke pintu Rasulullah saw dan tidur di sana. Aku
selalu mendengar beliau mengucapkan, Subhanallah, Subhanallah, Subhana
Rabbi. Sampai aku merasa bosan dan tidak kuat menahan kantuk sehingga aku
pun tidur. Suatu hari Rasulullah saw berkata kepadaku, Wahai Rabiah, mintalah
sesuatu kepadaku, aku akan memberimu. Aku menjawab, Beri aku waktu untuk
berpikir. Rabiah berkata, Aku ingat bahwa dunia fana dan terputus, maka aku
berkata kepada Rasulullah saw, Ya Rasulullah, aku memohon kepadamu agar
engkau berdoa kepada Allah agar Dia menyelamatkanku dari neraka dan
memasukkanku ke dalam surga. Rasulullah saw diam sesaat lalu bersabda, Siapa
yang menyuruhmu meminta itu? Aku menjawab, Tidak ada, akan tetapi aku
menyadari bahwa dunia fana dan terputus sementara engkau mempunyai
kedudukan mulia di sisi Allah seperti saat ini, maka aku ingin engkau berdoa
kepada Allah untukku. Rasulullah saw bersabda, Aku lakukan, namun bantulah
aku untuk memenuhi keinginanmu itu dengan memperbanyak sujud.
Memperbanyak sujud berarti memperbanyak shalat, ungkapan ini termasuk,

13

Menyebut sebagian dan maksudnya adalah keseluruhan. Dan yang mungkin


diperbanyak adalah shalat sunnah.
4. Menjaga shalat sunnah memperbaiki kekurangan yang mungkin terjadi
dalam shalat-shalat fardhu.
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw bersabda, Sesungguhnya amal hamba yang
pertama kali dihisab adalah shalat, Rabbuna berfirman kepada malaikat Padahal
Dia

lebih

mengetahui-

Lihatlah

shalat

hambaKu,

apakah

dia

menyempurnakannya atau tidak? Jika dia menyempurnakannya maka ditulis


sempurna untuknya, jika dia mengurangi sebagian darinya maka Allah berfirman,
Lihatlah, apakah hambaKu mempunyai shalat sunnah? Jika dia mempunyai
shalat sunnah maka Allah berfirman, Sempurnakanlah untuk hambaKu
faridhahnya dari sunnahnya Diriwayatkan oleh Abu Dawud.
5. Memperbanyak sujud membuka peluang dikabulkannya doa.
Nabi saw bersabda, Keadaan di mana hamba paling dekat kepada Rabbnya
adalah sewaktu dia sujud, maka perbanyaklah doa. Diriwayatkan oleh Muslim
dari Abu Hurairah.
6. Menjaga shalat sunnah merupakan bukti syukur hamba kepada Allah Ta'ala
yang telah melimpahkan nikmat-nikmat yang tidak terhitung dan tidak ternilai.
Dari Aisyah bahwa Nabi saw melakukan shalat malam sampai kedua kakinya
bengkak, maka Aisyah berkata kepada beliau, Wahai Rasulullah, mengapa
engkau melakukan ini padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah
berlalu dan yang akan datang? Rasulullah saw menjawab, Aku hanya ingin
menjadi hamba yang pandai bersyukur. Muttafaq alaihi. Wallahu alam.
7. Menjaga shalat sunnah meninggikan derajat dan melebur kesalahan.
Dari Madan bin Abu Thalhah berkata, Aku bertemu Tsauban mantan hamba
sahaya Rasulullah saw, aku berkata kepadanya, Katakan kepadaku suatu amal
yang bisa aku kerjakan yang dengannya Allah memasukkanku ke dalam surga.
Tsauban tidak menjawab. Aku mengulanginya sampai tiga kali, maka dia berkata,
Aku telah menanyakan hal itu kepada Rasulullah saw dan beliau bersabda,

14

Perbanyaklah sujud untuk Allah, karena kamu tidak bersujud satu kali untuk
Allah kecuali Allah mengangkatmu satu derajat dengannya dan menghapus satu
kesalahan darimu dengannya.

15

Anda mungkin juga menyukai