ANTIBIOTIK
Antibiotika adalah zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan jamur yang
berhasiat untuk menghambat perkembangbiakan atau membunuh mikroorganisme
(Sutejo, 2008).
Berikut mekanisme kerja bakteri (JL. Kee, ER. Hayes, 1996)
NO
1.
Cara Kerja
Efek
Menghambat sintesis Mematikan
bakteri
Contoh obat
- Penicillin
dinding sel
dengan
Sefalosforin
dan
Bacitrasin
sintesis
Vankomisin
(bakterisidal)
memecah
menghambat
2.
3.
Mengubah
enzim
Bakterisidal
dan
Amfoterisin B
permeabilitas
Nistatin
membrane sel
Polimiksin
dan
Kolistin
Aminoglikosid
Tetrasiklin
menghambat
Makrolid/
Menghambat
substansi seluler.
sintesa Efek bakterisidal
protein
tahap-tahap
eritromisin
tanpa
Linkomisin
Mengganggu
Sulfonamide
metabolism sel
mengganggu
Trimetroprim
Isoniasid
Asam Nalidiksat
Rifampin.
metabolism sel
tahap
AMOXICILLIN
Antibiotik Amoxicillin termasuk golongan penicillin yang bersifat bakterisid dan
Haemophilus Influenza
Eschericia Coli
Proteus Mirabilis
Salmonella
B. Untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh nbakteri gram positif, seperti :
-
Streptococcus pneumonia
Enterococci
Staphylococcus
Listeria
Infeksi mononucleosis
Amoxicillin sekarang banyak nama dagang yang disebut obat paten, seperti :
Abdinoa, Amoxan, Demoxillin, dll.
Dosis Amoksisilin pada infeksi sedang yang termasuk perlukaan pasca pencabutan
gigi dapt diberikan sebagai berikut :
-
secara luas terdistribusi dalam seluruh cairan tubuh serta tulang; penetrasi lemah
kedalam sel mata dan menembus selaput otak; konsentrasi tinggi dalam urin; mampu
menembus placenta; konsentrasi rendah dalam air susu ibu.
Interaksi Dengan Obat Lain
Meningkatkan efek toksik:
Menurunkan efek:
Lama Pemberian
Tergantung pada jenis dan tingkat kegawatan dari infeksinya, juga tergantung pada
respon klinis dan respon bakteri penginfeksi. Sebagai contoh untuk infeksi yang
persisten, obat ini digunakan selama beberapa minggu.
Menurut Dios dkk (2006), Amoxicillin adalah salah satu antibiotik profilaksis yang
efektif dalam pencegahan terjadinya bakterimia setelah pencabutan gigi terutama
selektif terhadap bakteri Streptococcus spp, dan juga Staphylococcus spp, dimana
kedua bakteri tersebut banyak terdapat dalam rongga mulut yaitu sebagai flora normal
dan akan menjadi mikroorganisme patogen apabila ada luka yang terbuka dan menjadi
sumber infeksi. Hal ini diperkuat oleh Schwartz (2007), dalam penelitiannya yang
mengatakan bahwa penggunaan Amoksisilin dosis tunggal dan plasebo secara
signifikan dapat mengurangi bakterimia setelah pencabutan gigi. Bakterimia dapat
sering terjadi akibat perawatan gigi dan setelah pencabutan gigi
dan amoksisilin
ANALGESIKANALGESIK
NON-
AINS
OBAT PIRAI
AINS (NSAID)
Inflamasi merupakan suatu respon protektif normal terhadap luka jaringan
yang disebabkan oleh trauma fisik, zat kimia yang merusak, atau zat-zat
mikrobiologik. Inflamasi adalah usaha tubuh untuk menginaktivasi atau merusak
organisme yang menyerang, menghilangkan zat iritan dan mengatur derajat
perbaikan jaringan. Jika penyembuhan lengkap, proses peradangan biasanya reda
(Mycek, 2001). NSAID adalah suatu golongan obat yang memiliki khasiat analgesik
(pereda nyeri), antipiretik (penurun panas), dan antiinflamasi (anti radang).
Mekanisme kerja NSAID didasarkan atas penghambatan isoenzim COX-1 dan COX2. Enzim Cycloxygenase ini berperan dalam memacu pembentukan prostaglandin
dan tromboksan dan arachidonic acid. Prostaglandin merupakan molekul pembawa
pesan pada proses inflamasi (radang).
Farmakodinamika Analgetik
Analgetik perlu diberikan jika ada keluhan nyeri. Di antara banyaknya preparat
analgetik, preparat dengan aksi yang ringan adalah dari golongan anti piretik. Aksi
utama analgetik anti piretik, seperti paracetamol dan metamizol adalah dengan cara
menghambat sintesis prostaglandin di pusat (hipotalamus), tetapi tidak di perifer
(jaringan), sehingga tidak mempunyai efek sebagai anti inflamasi (Dwiprahasto,
1989). NSAID konvensional, seperti aspirin, ibuprofen, dan asam mefenamat
memblok lebih banyak COX-1 daripada COX-2.
-
Terdistribusi secara cepat dan baik ke jaringan target dengan konsentrasi yang
tidak terlalu tinggi di organ-organ untuk mengurangi efek samping.
ASAM MEFENAMAT
Merupakan kelompok AINS yang bekerja dengan cara menghambat sintesa
prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat enzim siklooksigenase
sehingga mempunyai efek analgesic, antiinflamasi, dan antipiretik.
Indikasi:
Kontraindikasi
-
Dosis
Dewasa dan anak di atas 14 tahun Dosis awal yang dianjurkan 500 mg
kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam, atau 2-3 x sehari.