Anda di halaman 1dari 2

Rev pak umar

Jika mesin tidak dirawat, maka akan mengalami kerusakan yang lebih parah sehingga
memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk memperbaikinya ditambah lagi dengan
terhentinya proses produksi saat perbaikan yang akan mengakibatkan kerugian yang
lebih besar. Perawatan mesin yang dapat dilakukan yaitu : preventive maintenance,
corrective maintenance, dan break maintenance.
Stasiun gilingan (milling) merupakan salah satu stasiun dalam proses produksi gula,
dimana proses ekstraksi nira, yakni pemisahan nira dengan ampas tebu dilakukan pada
stasiun ini. Proses ekstraksi nira dilakukan oleh mesin dalam beberapa proses dimulai
dari pengiriman tebu ke meja tebu yang selanjutnya dibawa ke mesin cane cutter untuk
di cacah, setelah itu cacahan tebu ditumbuk di mesin hammer unigrator sebelum
digiling di mesin gilingan (milling) untuk di ambil nirahnya. Oleh karena itu peran
mesin sangat berpengaruh pada kelangsungan proses produksi.
Dalam operasionalnya perusahaan ini sering mendapat kendala, terutama dibagian
stasiun gilingan karena terjadinya kerusakan pada komponen mesin yang
mengakibatkan terhentinya proses produksi untuk perbaikan maupun penggantian
komponen mesin. PG. Kremboong, terutama pada stasiun gilingan (milling) selama ini
melakukan penggantian (replacement) komponen bila telah terjadi kerusakan (corrective
maintenance). Penggantian komponen yang bersifat corrective mengakibatkan
terhentinya proses produksi secara mendadak yang akan menambah biaya pengeluaran
yaitu kerugian dari kesempatan produksi yang hilang (opportunity cost).
PG. Kremboong mempunyai 1 mesin cane cutter yang beroperasi dengan kapasitas
produksi mencapai 2000 TCD (Tone Cane Days). Dalam operasionalnya mesin cane
cutter sering mengalami kerusakan, terutama pada pisau cane cutternya baik karena aus
maupun patah. Hal ini disebabkan karena pisau cane cutter bekerja secara terus-menerus
mengikuti jadwal produksi.
Tabel jam berhenti
Pisau cane cutter yang rusak perlu diganti, apabila penggantian terlalu sering akan
menggangu proses produksi dan biaya maintenance akan tinggi. Penggantian dalam
waktu lama dapat menghemat biaya akan tetapi dapat mengakibatkan breakdown dan
mesin akan berhenti total saat proses perbaikan. Namun apabila penggantian komponen
terlalu cepat, maka biaya yang dikeluarkan akan banyak dan proses produksi bisa
terhenti selama perbaikan. Bila proses produksi terlalu sering berhenti industri akan
mengalami kerugian pada waktu produksi.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dibutuhkan penentuan interval waktu
penggantian yang tepat. Terdapat beberapa model penggantian pencegahan yang dapat
digunakan antara lain, model Block Replacement dan Age Replacement. Block
Replacement merupakan model penggantian komponen pada interval waktu yang tetap

(konstan) tanpa memperhatikan kondisi komponen. Sedangkan Age Replacement


sendiri adalah model penggantian komponen pada interval waktu penggantian
komponen dengan memperhatikan kondisi komponen.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang telah
dikemukakan di atas dengan menggunakan pendekatan reliability untuk menentukan
interval waktu penggantian pisau cane cutter pada mesin cane cutter, sehingga biaya
penggantian menjadi minimum. Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis tertarik
melakukan penelitian dengan judul Penentuan Interval Waktu Optimum Penggantian
Pisau Cane Cutter Pada Mesin Cane Cutter Di PT. Perkebunan Nusantara X (Persero)
PG. Kremboong.
Identifikasi Masalah

Anda mungkin juga menyukai